[simple_crumbs root="Home" /]
-->

Eksposisi Matius (12) Babtisan Kristus

Matius 3:11-17


Yohanes Pembaptis mengucapkan satu kalimat yang sangat tajam dan keras yaitu, “Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat”. Ini adalah kalimat yang berbicara mengenai standar Allah dan menuntut sesuatu yang paling sulit dalam hidup kita yaitu pertobatan. Dalam hidup manusia, di dunia ataupun gereja, baik kita, orang yang belum mengenal Tuhan ataupun yang sudah mengenal Tuhan, maka kita harus bertobat, meminta belas kasihan Tuhan dan merendahkan diri kita di hadapan Tuhan.

Pertobatan merupakan sesuatu yang Tuhan nyatakan kepada nabi-nabi dan kepada orang Israel umat Tuhan sepanjang masa. Sekali lagi Allah menyatakan sesuatu yang keras kepada umat-Nya, karena ini adalah sesuatu keadaan genting, umat harus berbalik jika tidak maka mereka akan binasa selama-lamanya. Tetapi berapa banyak orang yang mengerti waktu-waktu krusial itu? Berapa banyak orang yang mengerti kedalaman dosa manusia? Ketika nabi Tuhan dihadirkan selalu membuat masalah. Ketika Kristus datang seluruh Betlehem goncang dan anak-anak harus dibunuh. Ketika hamba Tuhan menyatakan Firman yang sejati maka akan membongkar sampai seisi hati yang terdalam, akan menyakitkan. Tetapi kalau kita mengerti jalan Tuhan itu adalah jalan yang penuh rancangan damai sejahtera, dan kita mau taat, maka itu adalah jalan tercepat untuk memperbaiki hidup kita.

Saya melihat orang-orang yang selalu tidak mau bertobat ujungnya pasti akan hancur, ada orang yang mencuri tetapi kemudian dia menyatakan aku tidak mencuri dan menyalahkan orang lain. Ini yang terjadi, maka Yohanes Pembaptis benar, ketika melihat seluruh orang Israel tidak bertobat, dia berkata, “Bertobatlah karena kerajaan Allah itu sudah dekat” dan kemudian dia mulai membaptis satu per satu. Begitu ada orang Farisi dan Ahli Taurat datang, Yohanes Pembaptis tidak mau membaptiskan mereka. Jangan berpikir bahwa baptisan akan menyelamatkanmu, baptisan adalah tanda pertobatan. Jika kita mengaku sudah bertobat, maka orang lain dapat melihat buah pertobatan kita. Yohanes Pembaptis adalah nabi Tuhan yang tidak bisa ditipu, dikuasai, atau diselewengkan, dia jitu sekali melihat hal-hal yang penting itu harus diutamakan. Jikalau dia tidak mengucapkan kalimat-kalimat keras seperti ini, pengikutnya akan lebih banyak, pembesar-pembesar akan merasa senang, Tetapi perkataan Yohanes Pembaptis yang begitu keras membuat Herodes jengkel dan sakit hati lalu membunuh Yohanes Pembaptis. Hamba Tuhan yang sejati boleh dikatakan sebenarnya tidak banyak disukai oleh orang. Apakah kita jemaat yang sejati? Apakah kita jemaat yang sungguh-sungguh mau mendengarkan Firman yang baik dan keras? Apakah kita mau sungguh-sungguh bertobat? Ini semua adalah hal-hal yang terjadi pada waktu itu. Yohanes Pembaptis bukan saja seorang hamba Tuhan yang sejati, dia adalah hamba Tuhan yang sungguh mengerti bagaimana dia harus hidup di hadapan Allah.

Suatu hari ketika dia sudah memulai pelayanannya, orang berbondong-bondong, dan kalimat-kalimatnya keras, tetapi kemudian orang tanya, saya mau tanya kepadamu Yohanes Pembaptis, apakah engkau Mesias yang kami tunggu-tunggu? Yohanes Pembaptis mengatakan “Bukan, aku membaptiskan kamu dengan air, tetapi Mesias itu, Kristus itu akan datang dan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Setelah Yohanes Pembaptis mengatakan demikian, Matius menuliskan perikop selanjutnya yaitu baptisan Yesus Kristus. Ketika saya pertama kali membaca baptisan Yesus Kristus, saya berpikir ini adalah ayat-ayat yang biasa, sampai kemudian saya mempelajari satu persatu maka saya baru tahu ini luar biasa penting karena pesan yang tersimpan di dalamnya menyatakan siapa sebenarnya Kristus itu. Perhatikan dari permukaannya terlebih dahulu.


  1. Saudara lihat di dalam perikop Allah TriTunggal muncul bersama-sama. Di dalam Alkitab, seluruhnya Firman Tuhan, seluruhnya penting, tidak ada yang lebih penting dari yang lain, Tetapi perhatikan bahwa tidak semua ayat Alkitab, Allah TriTunggal muncul bersama-sama. Kapan Allah TriTunggal muncul bersama-sama? Saudara-saudara, di dalam kitab Efesus, Allah TriTunggal dimunculkan bersama-sama oleh Paulus ketika kita harus berperang rohani. Peperangan itu adalah sesuatu prinsip dari pelayanan. Itulah sebabnya, Paulus mengatakan, “Biarlah engkau kuat di dalam kekuatan dari Tuhan, kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, dan berdoalah di dalam Roh Kudus.” Ketiga-tiganya, Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, muncul bersama-sama. Untuk berperang, Allah itu take it seriously. Ketiga-tiganya mem-back up kita. Dan inilah adalah peristiwa yang lain lagi, Allah Bapa pada waktu itu berbicara, “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, dengarkan Dia.” Allah Anak itu berlutut di depan Yohanes Pembaptis. Allah Roh Kudus hadir seperti burung merpati. Ketiga-tiganya hadir pada peristiwa yang sama. Kita harus sungguh-sungguh perhatikan, karena ada sesuatu yang Tuhan mau sampaikan kepada kita.


  2. Peristiwa baptisan ini adalah peristiwa pertama kali Yesus keluar secara publik dan melayani. Sebelumnya tidak pernah, Selama 30 tahun Yesus bersembunyi. Tiga puluh tahun Dia tidak mengajar, tiga puluh tahun Alkitab tidak bicara berkenaan dengan hal-hal yang penting secara publik kecuali pada umur 12 tahun, sekali Yesus muncul, sesudah itu tidak ada lagi. Tetapi pada umur 30 tahun, Yesus muncul pertama kali secara publik dan bagi orang Yahudi umur 30 boleh dikatakan dewasa. Pada waktu itulah orang Yahudi boleh dikatakan menyatakan satu kepribadian yang kuat. Pada waktu itulah imam boleh untuk diurapi. Lalu mengapa Yesus Kristus, pertama kali muncul langsung di peristiwa baptisan? Berarti ada sesuatu yang mau Tuhan ajarkan kepada kita, berarti ada sesuatu yang tersembunyi. Apa arti baptisan Yesus Kristus, apa yang terjadi di dalam baptisan Yesus kristus, apa yang dinyatakan di dalam baptisan Yesus Kristus ini, maka jawabannya adalah:

    1. Baptisan Yesus Kristus menyatakan siapa Mesias.
      Ketika kita berbicara berkenaan dengan baptisan Yesus Kristus menyatakan siapa Mesiasnya, siapa Kristus, orang-orang menantikan kedatangan Kristus, begitu Yohanes Pembaptis berteriak langsung orang-orang berpikir engkaukah Mesias? Ini pertanyaan yang mengoda, kalau Yohanes Pembaptis tidak tahu siapa dirinya, dia akan mengatakan bahwa dirinya adalah Mesias. Mesias adalah orang yang diagungkan, Kristus adalah orang yang ditunggu-tunggu dan sejak Israel khususnya dalam Perjanjian Lama menuju kepada Perjanjian Baru, 400 tahun masa kegelapan, sampai pada masa Yesus Kristus ada banyak orang yang mengaku dirinya Mesias. Tetapi Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa dirinya bukan Mesias, jika demikian siapa Mesiasnya? Yohanes Pembaptis menyatakan, jika Mesias datang, Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan air. Pada waktu Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis maka Roh Kudus itu turun, dan ketika Roh Kudus itu turun menyatakan sebenarnya siapa yang akan membaptis dunia ini dengan Roh Kudus, yaitu Yesus yang adalah Kristus. Pada waktu itu tidak ada orang satupun yang tahu, kecuali di dalam anugerah Tuhan Yohanes Pembaptis menyatakan “ini Mesias”. Pada waktu Yesus dibaptis maka Dia dinyatakan Mesiasnya oleh Allah Bapa dan Allah Roh Kudus melalui dua hal yaitu, pertama, Allah Roh Kudus datang sebagai burung merpati, ini mau menyatakan Mesias yang akan membaptis dengan Roh Kudus kepada seluruh umat, kalimat dari Yohanes Pembaptis sudah di genapi. Kedua, adalah kalimat dari Allah Bapa, Allah Bapa menyatakan ini “Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nya Aku berkenan”, kalimat ini di dalam seluruh Alkitab hanya muncul dua kali, pertama ada di baptisan, kedua ada di transfigurasi.

      Kalau kita mengingat peristiwa transfigurasi, pada waktu itu Yesus ada digunung lalu kemudian seluruh kemuliaan-Nya dinyatakan. Itu adalah satu-satunya waktu di satu-satunya tempat, kemuliaan Allah Anak dinyatakan di tengah-tengah dunia. Seluruh pelayanan Yesus adalah pelayanan tersembunyi, kenosis, tetapi satu-satunya tempat di mana Dia menyatakan diri, tidak kepada banyak orang, hanya kepada Yohanes, Yakobus dan Petrus, maka itu adalah di gunung transfigurasi. Di saat seperti itu Dia menyatakan kemuliaan-Nya. Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat ada dua orang bersama Kritus, yaitu Musa dan Elia. Di dalam kitab Injil dikatakan bahwa mereka bertiga sedang mempercakapkan bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem. Di sini Musa mewakili Taurat dan Elia mewakili nabi. Kitab nabi dan kitab Taurat jika digabungkan itu seluruhnya adalah Perjanjian Lama, dan Allah menyatakan kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus. Ketika mereka terpesona melihat Musa dan Elia dan tiba-tiba menghilang, begitu mereka hilang maka Allah menyatakan inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya engkau harus dengarkan, ini adalah konfirmasi Allah, dan konfirmasi ini muncul di dalam injil. Di dalam transfigurasi ini mau menyatakan bahwa nabi dan taurat Perjanjian Lama mengfokuskan kepada satu hal yaitu siapa Mesias. Maka Yesus dibaptis itu menyatakan siapa Mesias, Dialah Mesias.

    2. Baptisan Yesus menyatakan apa pekerjaan Mesias.
      Perhatikan baik-baik orang Yahudi berpikir kalau Mesias datang mereka akan dibebaskan, akan dimenangkan dari perbudakan, Mesias datang mereka akan ditinggikan. Kalimat-kalimat mereka ini merupakan cara berpikir secara jasmani tetapi sebenarnya yang dilakukan oleh Yesus Kristus, Yesus yang adalah Messiah adalah sesuatu yang rohani. Adalah benar Yesus akan membebaskan kita dari dosa dan Yesus yang akan memuliakan kita. Engkau mungkin terbebas secara finansial, tetapi engkau terikat di dalam dosa. Siapa yang bisa membereskan hidupmu? Engkau mungkin terbebas dari orang-orang yang engkau tidak sukai, tetapi di dalam dirimu sendiri engkau menyadari satu pribadi yang paling engkau tidak sukai dari seluruh manusia adalah dirimu sendiri. Yesus datang untuk membebaskan kita dari ikatan yang sesungguhnya adalah ikatan terhadap diri sendiri. Yesus datang bukan saja satu hari untuk memulihkan Israel, Yesus datang akan memulihkan seluruh bangsa untuk memiliki satu kebebasan yang sesungguhnya, bebas dari dosa. Saudara-saudara apa pekerjaan Mesias disini? maka saudara-saudara perhatikan di atas dari peristiwa baptisan Yesus, saudara akan menemukan dua pekerjaan Mesias yang besar, pertama adalah salib, kedua adalah pentakosta.

      Bagaimana kita dapat melihat salib di dalam peristiwa baptisan? Mari lihat Lukas 12:49-50, “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan api itu telah menyala. Aku harus menerima baptisan dan betapakah susahnya hatiku sebelum hal itu berlangsung”. Tidak ada di dalam Alkitab bahwa Dia akan masuk ke dalam air kemudian dibaptis untuk yang kedua kalinya, tapi Yesus mengucapkan satu kalimat, “Aku akan menerima baptisan dan betapa susahnya aku”. Mari kita melihat bagian lain yaitu Markus 10:35-38, “lalu Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan permintaan kami,” jawab-Nya kepada mereka, “Apa yang engkau kehendaki Aku perbuat?” Lalu kata mereka, ” Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu,” tetapi kata Yesus kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta, dapatkan kamu meminum cawan yang harus Ku-minum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Ku-terima?” Ini adalah ayat yang sebenarnya unik dan sekaligus juga ayat yang membuat kita sadar akan hal-hal yang tidak terduga. Saya pernah berbicara kepada saudara-saudara dan saya akan ulangi, kalau saudara membaca dari kitab Injil yang lain, maka sebenarnya Yohanes dan Yakobuslah yang meminta pertama kali kepada Tuhan Yesus, bukan mamanya, “Boleh tidak nanti aku duduk di sebelah kiri-Mu dan sebelah kanan-Mu” karena pada saat itu Yesus berbicara mengenai kerajaan Surga. Ketika Yesus berbicara mengenai kerajaan Surga, saudara akan melihat bahwa Dia adalah manusia yang tersendiri karena murid-murid-Nya sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda sama sekali tentang kerajaan Surga. Yohanes dan Yakobus kakak beradik lalu kemudian berbicara kepada Tuhan Yesus, tetapi pada waktu Yesus diam, karena Alkitab tidak katakan ataupun mungkin tolak. Kemudian dibawalahnya mamanya yang lebih tua. Biasa orang kalau gagal, selalu orang yang lebih terhormat, lebih tua dibawa untuk minta persetujuan, sehingga ada satu kesungkanan. “Boleh tidak nanti anakku duduk sebelah kiri dan kanan-Mu pada waktu nanti Engkau memerintah?” Lalu Yesus mengatakan, “Duduk di sebelah kiri kanan adalah urusan dari Bapa di Surga, tetapi Saya mau tanya kepadamu, maukah kamu meminum cawan yang harus Aku minum dan juga dibaptis dengan baptisan yang Aku terima?” Saudara, kalimat Yesus ini kembali mengingatkan kita, bukankah Dia sudah dibaptis, kalau Dia sudah dibaptis kapan baptisan kedua? Alkitab tidak pernah menuliskan ada baptisan yang kedua.

      Saudara sekarang perhatikan baik-baik baptisan pertama di sungai Yordan adalah bicara mengenai perendahan diri Kristus di muka umum. Baptisan kedua adalah salib di Golgota yang merupakan perendahan Kristus terakhir kali dimuka umum. Perhatikan dua titik ini, pertama kali Dia memulai pelayanan-Nya Dia direndahkan di sungai Yordan, terakhir kali Dia mengakhiri pelayanan-Nya di muka umum, Dia dipaku di atas kayu salib di Golgota. Perjalanan Yesus Kristus adalah perjalanan dari bawah, dari laut, dari sungai menuju kepada Golgota, bukit yang naik tetapi sebenarnya makin naik Dia makin direndahkan. Saudara-saudara sekarang mengerti di dalam baptisan saudara akan melihat Mesiasnya siapa tetapi di dalam baptisan saudara akan melihat pekerjaan Mesiasnya apa dan pekerjaan Mesiasnya yaitu bahwa Dia akan dipaku di atas kayu salib, direndahkan seumur hidup-Nya. Saudara mengerti baptisan ini, saudara akan memiliki jangkar melihat seluruh pelayanan Yesus itu mengapa seperti itu, melihat baptisan saudara akan melihat satu titik yang kemudian akan dibuka oleh seluruh kitab Injil menuju kepada suatu terang yang makin lama makin lebar.

      Saya akan teruskan sedikit berkenaan dengan Yohanes dan Yakobus, memang nantinya benar-benar Yohanes dan Yakobus itu duduk di sebelah kiri dan kanan Yesus Kristus karena Yakobuslah yang pertama kali dari 12 rasul yang mati pertama dan Yohanes dari 12 rasul yang mati terakhir. Ini adalah privilege, hak istimewa, orang yang duduk di sebelah kiri dan kanan, orang yang dimuliakan adalah orang yang mati bagi Kristus, itu adalah pelajaran berharga dari Alkitab. Kita adalah pengikut Kristus, kita adalah orang Kristen, orang Kristen disebut sebagai Kristen karena mengikut Kristus. Apa arti mengikut Kristus? Apakah hanya dengan pergi ke gereja, memakai kalung salib, berdoa sebelum makan itu adalah pengikut Kristus? Tidak, itu adalah simbol-simbol Kristiani, itu adalah budaya Kristen. Inti dari saudara dan saya pengikut Kristus atau tidak adalah rela untuk mengikut Dia dari belakang di dalam perjalanan jalan salib atau tidak. Salib adalah inti/tujuan/dasar dan gaya hidup dari kekristenan, dan salib itu artinya menyangkal diri, memikul salibNya, kehendak-Nya jadi, itu adalah dasar dari seluruh prinsip mengikut Kristus. Kita harus mengabarkan salib, kita harus hidup di dalam salib, dan kita harus dikobarkan dengan api yang suci dari salib Kristus dan selain daripada itu, maka seluruh hidup kita hanya budaya-budaya Kristiani. Saya berharap kita makin mengerti akan apa yang Kristus itu inginkan, Dia memulai dari pelayanan-Nya dan mengakhiri dari pelayanan-Nya secara publik di dalam salib.

^