[simple_crumbs root="Home" /]
-->

EXPOSITION OF THE MATTHEW GOSPEL (8) THREE CHARACTERS IN THE NATIVITY OF JESUS

EXPOSITION OF THE MATTHEW GOSPEL (8) THREE CHARACTERS IN THE NATIVITY OF JESUS

Eksposisi Matius (8) Tiga Macam Karakter Pada Masa Kelahiran Yesus


Matius 2: 13-23

Beberapa minggu yang lalu saya sudah berbicara mengenai ayat-ayat ini berkenaan dengan tiga hal:

  1. Prinsip pengungkapan Allah itu dinyatakan.


    Allah yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus, sekaligus Allah yang menyembunyikan diri. Dia adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati, dan di sini terlihat, ketika Dia mengungkapkan pasti akan ada satu dampak yaitu umat manusia akan bertanya-tanya, sungguhkah Dia Allah, kalau Dia Allah mengapa aku melihat-Nya sebagai manusia? Sungguhkah Dia Allah dan Raja? Mengapa Dia lahir di palungan? Mengapa Dia ambil satu kota yang begitu kecil dan bukan Yerusalem atau Roma yang begitu besar? Orang yang tidak takut akan bisa mengejek, meludahi, dan merendahkan-Nya. Tetapi kalau Roh Kudus bekerja dalam diri kita, kita akan melihat kemuliaan-Nya di dalam kerendahan-Nya.

  2. Prinsip penyaringan Allah.


    Di dalam masalah orang Majus, Herodes dan orang Farisi – maka kita bisa melihat yang dekat bisa menjadi yang jauh, yang punya wahyu khusus menjadi tidak tahu wahyu itu sama sekali, yang hanya memiliki wahyu umum dituntun oleh Tuhan untuk melihat wahyu khusus dan kemudian menyembah Yesus. Kenapa yang begitu dekat lalu kemudian tidak menghargai, dan tidak bisa melihat. Tetapi yang begitu jauh dia bisa mengetahui bahwa Tuhan itu hadir bahwa aku harus menyembah Dia di Betlehem, di satu kandang binatang, ini adalah prinsip Allah yang berdaulat, menyaring siapa yang bisa melihat Dia dan siapa yang tidak bisa melihat Dia. Itu semua dalam kedaulatan Allah.

    Kalau ada orang yang mendengarkan kotbah yang begitu baik lalu kemudian orang itu mengatakan biasa saja, seakan-akan orang itu sedang menolak Tuhan, tetapi pada saat yang sama orang itu sebenarnya sedang disaring oleh Tuhan. Ada satu prinsip di dalam Alkitab, biarlah yang mendengar tetapi dia tidak pernah menanggap, biarlah melihat tetapi dia tidak pernah mengerti, biarlah bangsa ini tidak pernah berbalik dari hatinya yang jahat. Maka kalau saudara mengerti hal-hal seperti ini, biarlah kita itu takut kepada Tuhan. Ada orang yang mengatakan saya sudah berkali-kali dengar kotbah itu dan bosan. Jangan pernah pikir untuk kita menghakimi Firman Tuhan. Tundukanlah diri kita di hadapan Allah, maka kita akan selalu mendapatkan sesuatu yang baru, dan itu adalah sesuatu hal yang harus kita miliki. Siapapun yang membawakan Firman itu, selalu lihat bagaimana Tuhan itu bekerja. Saudara, yang begitu dekat lihat Firman, tidak pernah datang menyembah Yesus.

    Orang Farisi, ahli Taurat, Herodes, dan seluruh Yudea tidak datang kepada Yesus, tetapi yang jauh dari Media Persia datang. Berapa orang kita tidak tahu, mereka tidak memiliki Alkitab dan Perjanjian Lama. Lalu apa? Berdasarkan sesuatu insting dan pelajaran dari sejarah dia lihat bintang dan bintang itu memimpin dia, ini adalah wahyu umum. Di dalam Alkitab dikatakan orang kalau lihat dari alam, dia bisa mengetahui Allah itu ada, tetapi siapa nama-Nya, dia tidak tahu. Di mana Dia? Tidak tahu. Apa sifat-Nya? Tidak tahu. Apa natur-Nya? Tidak tahu. Saudara memerlukan wahyu khusus maka saudara dapat melihat prinsip ini. Dengan wahyu umum, maka semua orang Majus datang kepada wahyu khusus dan wahyu khusus itu kemudian menyatakan di Betlehem, dan mereka datang dengan simplicity of heart, dan kemudian di dalam anugerah Roh Kudus mereka menyembah Yesus Kristus.

    Kenapa yang punya wahyu umum bisa dekat kepada Tuhan sampai sasaran, yang punya wahyu khusus di tangan mereka tidak? Itu adalah sesuatu yang lumrah, karena ini adalah prinsip dari Firman Tuhan, yang terdahulu menjadi terakhir, yang terakhir menjadi terdahulu, yang dekat menjadi kemudian, yang kemudian menjadi yang dekat, yang punya wahyu umum masuk ke dalam wahyu khusus dan kemudian mengerti, yang punya wahyu khusus dilupakan. Jangan main-main dengan Tuhan, biar kita sungguh-sungguh takut kepada Dia.

  3. Prinsip peperangan dan prinsip pelayanan.


    Sejak Kristus Yesus datang sampai kemudian dipaku di atas kayu salib kita bisa melihat penderitaan dan bagaimana dunia berusaha untuk menyerang-Nya sampai habis. Jikalau guru kita, kepala/pemimpin gereja seperti itu, kita harus menyadari setiap dari kehidupan kristiani dan pelayanan itu sifatnya adalah peperangan. Maka jangan pernah kita santai, jangan pernah kita itu seakan-akan hanya menikmati hidup yang dari dunia, kita diperbolehkan untuk menikmati dunia ciptaan Tuhan, tetapi di dalam hati kita adalah hati yang terus-menerus waspada untuk tidak ditawan oleh dunia. Kita harus waspada, karena gereja yang sejati adalah gereja yang selalu akan berada di dalam kesulitan yang besar, saya tidak katakan gereja yang tidak sejati itu pasti tidak ada kesulitan. Kesulitan gereja yang tidak sejati karena dosa, tetapi gereja yang sejati adalah karena menyatakan sesuatu kebenaran.

Saya akan bicara dan membawa saudara melihat tiga pribadi ini.

  1. Pribadi Kristus Yesus.


    Lihatlah Kristus Yesus dan apa yang kita akan pikirkan? Saya teringat apa yang terjadi di dalam Betlehem dan sesudah hari itu. Alkitab mengatakan bahwa setelah orang-orang Majus menyembah Yesus, kemudian Herodes mengetahui bahwa orang Majus tidak kembali melaporkan maka kemudian Herodes menjadi sangat marah, dan kemudian membunuh seluruh anak-anak kecil pada waktu itu di bawah umur 2 tahun di Betlehem. Diperkirakan mungkin ada antara 10-30 anak-anak dibawah umur 2 tahun dalam satu kota yang kecil tersebut. Lihat bagaimana Yesus dibawa oleh Yusuf dan Maria pergi mengungsi ke Mesir, dan di dalam beberapa waktu selanjutnya setelah Herodes mati, dia kembali lagi ke Yudea. Arkhealus kemudian memimpin, dia adalah salah satu orang yang ikut serta atau orang yang sangat kejam seperti bapaknya. Kemudian Yesus dibawa pergi ke daerah Nazaret. Nazaret itu adalah tempat dari Maria, di dalam posisi seperti ini, saudara melihat satu perkataan Tuhan Yesus, suatu hari Yesus Kristus ditanya, orang datang kepada Dia dan mengatakan, Tuhan aku mau ikut engkau kemanapun saja engkau pergi dan kemudian Yesus Kristus mengatakan satu kalimat, dan kalimat itu adalah menjadi sesuatu hal yang menjadi pengalaman memang dalam hidup-Nya dan Dia mengatakan serigala punya liang, burung punya sarangnya, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya.

    Matius 2 yang tadi kita baca, bukan sesuatu cerita yang indah di hari natal. Apa yang terjadi pada waktu itu adalah Kristus direndahkan sedemikian rupa, Dia tidak ada tempat di Betlehem di dalam ruangan kamar dan dia tidak ada tempat yang tenang untuk meletakkan tubuh-Nya di seluruh Yudea. Serigala punya liang, burung punya sarang tetapi Anak manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepala-Nya, dan setelah itu sampai pelayanan-Nya pun, sampai Dia matipun, Dia harus mati di atas kayu salib dengan cara disalib berdiri. Ini menjadi sesuatu ciri gereja; jikalau kita sungguh-sungguh mau untuk mengikut Kristus, mengabdi kepada Kristus dan belajar, Tuhan mengatakan kepada kita, engkau mau mengikut Aku? Engkau mau melayani Aku? Maka ketahuilah serigala punya liang, burung punya sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Kita bukan orang yang disuruh oleh Tuhan untuk mencari kesusahan sendiri, tetapi Kristus sudah menyatakan kepada kita, bahwa semakin kita dekat mengikuti Dia, sebenarnya semakin kita tidak pernah akan mendapatkan comfort zones, kita tidak pernah akan bisa menikmati comfort zones. Itu memang natur pelayanan Kristus dan itu adalah natur kehidupan gereja, sedangkan comfort zones akan mematikan kehidupan rohani kita.

    Saya masih teringat ketika Pak Tong itu pernah mengatakan, ada pengekspor ikan yang masih hidup, dimasukkan ke dalam kontainer, kemudian diekspor ke suatu Negara lewat samudra itu berminggu-minggu, berbulan-bulan. Negara ini tidak mau ikan itu mati, jadi selalu ikan yang hidup, maka kemudian ikan tersebut ditaruh di dalam air di dalam kontainer diekspor ke satu negara, tetapi masalahnya adalah begitu dibuka kontainernya hampir 90% ikan itu mati dan 10% masih hidup tetapi mulai lemas. Ini terjadi beberapa kali, dan kemudian bisnis menjadi terganggu, sampai kemudian pengekspor itu akhirnya dia punya ide, dia mengekspor ikan di dalam air tetap, ikan hidup, dan supaya tidak mati setelah mungkin menjalani 3 minggu sampai 1 bulan perjalanan. Apa yang dikerjakan oleh dia? Dimasukanlah kepiting yang banyak, dan apa yang terjadi? Begitu sampai di negara itu, ikan tersebut masih segar masih hidup. Kalau saudara tidak mau mati rohani minta sama Tuhan kepiting. Pergumulan demi pergumulan itu diberikan Allah kepada kita membuat kita revive, bangun, kesulitan demi kesulitan akan diberikan Tuhan bukan karena Dia kejam, karena Dia memperhatikan imanmu, dan tidak ada yang lebih penting di hadapan Allah selain daripada imanmu.

    Tuhan mengatakan, jikalau Anak Manusia itu datang apakah Dia mendapatkan iman di bumi ini? Apa yang saudara itu pandang dan apa yang Kristus itu mau nilai, sesuatu yang berbeda. Bagimu yang paling penting adalah kenyamananku, bagi Kristus tidak, yang paling penting adalah imanmu, engkau nyaman hidupnya tetapi engkau tidak beriman, maka itu adalah sesuatu hal yang tidak ada gunanya di hadapan Allah. Ketika Anak Manusia itu datang apakah Dia akan menjumpai imanmu? Bagaimana iman itu bertumbuh? Bagaimana iman itu dimatikan? Iman akan mati di dalam comfort zones, iman akan mati di dalam kehidupan yang begitu nyaman, tapi iman akan di tumbuhkan, kekuatan untuk berperang akan muncul kembali ketika kita berada dalam kesulitan, mungkin air mata, hati yang remuk, ketidakstabilan, dan di saat seperti itu kita tidak bisa mengandalkan siapapun saja, kecuali Tuhan yang memimpin hidup kita, dan di saat seperti itu Tuhan akan nyata sekali dalam hidup kita. Kalau saudara-saudara berada dalam pembentukan Tuhan, saudara akan menyadari Tuhan itu memimpin dengan real (nyata). Ayat-ayat ini mau mengajarkan kepada kita bagaimana Yesus direndahkan di tengah-tengah manusia, bahkan sejak Dia bayi. Yesus menyatakan untuk kita boleh berjalan di dalam kerendahan hati, sehingga seluruh kehendak Allah jadi di dalam kehidupan kita.

  2. Pribadi Yusuf dan Maria yang adalah orang benar.


    Bagaimana prinsip Tuhan membedakan orang benar dan orang fasik? Kita melihat Yusuf dan Maria adalah orang benar dan Herodes adalah orang fasik. Apa sifat orang benar dan bagaimana Allah berkenan kepada dia? Perhatikan Lukas 1: 46-49, disini kita menemukan prinsip yang makin muncul dalam Perjanjian Baru dan berkali kali ada dalam Perjanjian Lama.

    Tuhan berkenan kepada satu pribadi yang berada di dalam kerendahan. Ini tidak berarti bahwa orang ini adalah orang miskin. Orang-orang Majus adalah orang yang memliki uang. Kerendahan disini tidak berbicara berkenaan dengan sesuatu fenomena keadaan ekonomi mereka, tetapi kehidupan dalam hati mereka. Jikalau orang tersebut adalah orang yang sadar rendah, orang yang lowly, menyadari bahwa dirinya nothing kalau bukan anugerah Tuhan, maka pekerjaan Roh Kudus ada padanya dan Tuhan menyatakan dia orang benar. Di dalam Matius 11:25-27, dituliskan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang kecil. Apakah kita sungguh-sungguh sadar kerendahan kita? Apakah kita sungguh-sungguh lowly? Apakah kita sungguh-sungguh orang yang remuk hati? Orang yang rendah hati adalah orang yang remuk hati, yang rela, dan yang taat. Remuk hati itu berarti menyadari bahwa diri tidak punya apa-apa dan orang yang berdosa. Rela hati, rela untuk apa? Rela untuk diajar, untuk mau belajar, rela untuk dibentuk. Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau dibentuk, berusaha untuk mengisolasi hidupnya, dan berpikir urusan personal tidak bisa diganggu. Di hadapan Kristus tidak ada hal yang personal, segala sesuatu adalah milik Allah, dan segala sesuatu akan dibentuk oleh Allah. Orang yang rendah hati adalah orang yang bukan saja rela dibentuk, dia juga taat. Taat artinya Thy will be done, kehendak-Mu jadi. Di hadapan Allah, Stefanus adalah orang benar dan rendah hati, tapi di hadapan orang-orang Israel dia adalah orang yang paling sombong. Orang benar bisa ditolak oleh banyak orang. Karena Stefanus menyatakan Firman Tuhan begitu detail dihadapan imam-imam, dan menyebutkan dosa mereka, mereka marah dan akhirnya merajam Stefanus dengan batu. Tetapi Alkitab menyatakan pada waktu itu Yesus Kristus di sebelah kanan Allah Bapa berdiri, itu adalah penghormatan bagi Stefanus. Apakah nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel diterima baik oleh bangsanya? Kita sering sekali tertipu menilai seseorang. Mereka adalah orang benar. Yesaya tidak pernah mau mundur, begitu juga Yeremia dan Yehezkiel. Lalu apa hasilnya? Mereka mati dibenci, Yeremia bahkan mati digergaji dua. Tetapi mengapa Tuhan menyatakan mereka adalah orang benar? Karena mereka merenungkan Firman, memberitakan Firman dan taat kepada Firman Tuhan itu. Ketika mereka sendiri di dalam doanya, mereka menyadari bahwa dirinya itu tidak sempurna, dirinya nothing.

    Ciri orang benar selain dia rendah hati, dia mengalami banyak kesulitan, lihat Mazmur 34:20. Tuhan tidak menjamin bahwa orang benar bebas dari kemalangan. Tuhan tidak menjamin bahwa hidup kita tidak ada pergumulan.Tuhan tidak menjamin bahwa tidak ada orang yang salah paham dengan kita. Tuhan tidak menjamin bahwa hidup kita tidak ada yang dirugikan. Yusuf dan Maria, baru beberapa bulan setelah dia melahirkan, mereka harus pergi ke Mesir dengan satu anak yang kecil. Dalam Perjanjian Lama, Mesir adalah satu tanda dunia, kalau tidak sangat terpaksa, orang tidak mau pergi ke Mesir. Jarak dari Betlehem ke Mesir adalah 146 km. Waktu itu tidak ada kendaraan, mereka tidak kuat untuk membeli kuda sehingga mereka harus berjalan 146 km. Alkitab mengatakan mereka pergi ke Mesir menunggu sampai Herodes mati. Alkitab menyatakan bukan hanya ini saja, begitu banyak kesulitan, kemalangan, air mata, kerja keras yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan profit, dipaksa oleh keadaan, inilah jalan yang Tuhan nyatakan kepada orang benar. Di dalam Tuhan kita dimusuhi oleh dunia, oleh setan, oleh dosa dan ini yang membawa kesulitan di dalam hidup kita. Tetapi apakah ini adalah akhir? Tidak. Alkitab mengatakan, kemalangan orang benar banyak tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya. Ketika saudara melihat Kristus saudara melihat kerendahan hati-Nya, ketika saudara melihat Maria dan Yusuf saudara melihat mereka adalah orang yang dibenarkan oleh Tuhan, kepada mereka Tuhan menyatakan kehendak-Nya dan Tuhan intervensi dalam hidup mereka. Apakah saudara menyadari intervensi Tuhan dalam hidupmu? Jikalau itu tidak, maka biarlah kita boleh menguji, apakah saudara berada dalam posisi yang benar di hadapan Allah? Apakah sungguh-sungguh Allah itunya tadi dalam kehidupan saudara dan saya? Tanda orang benar yang paling dasar adalah rendah hati. Tetapi rendah hati bukan sopan santun, rendah hati berbicara mengenai sikap hati di hadapan Allah, yaitu sikap hati yang remuk, rela dan taat. Dan Alkitab mengatakan bahwa orang-orang seperti ini akan dituntun oleh Allah, mereka akan dilepaskan oleh Allah di dalam seluruh kesulitan kesulitannya.

  3. Herodes adalah lambang dari orang fasik.


    Apa yang ada di dalam diri orang benar, jikalau orang benar adalah orang yang rendah hati, yang rela dibentuk. Herodes tidak, dia membentuk sesuatu. Dia berusaha menipu seluruh orang. Seluruh orang Yahudi, ahli taurat dan orang farisi melihat Herodes baik tetapi Yusuf dan Maria orang jahat harus dimatikan. Bisa terbalik seperti itu. Mengapa Herodes disebut baik dan dipuja-puja? Karena Herodes dengan tipuannya sudah membeli hati mereka dengan uang. Salah satu modal orang fasik adalah uang. Dengan uang, Herodes mengatur gereja, hamba Tuhan, negara dan pemerintahan, dan agama. Herodes membangun bait suci bagi orang-orang Yahudi. Bait suci dibangun oleh Salomo, bait suci ada dalam pikiran nabi Yehezkiel, bait suci itu kemudian dipugar oleh Ezra, Nehemia, tetapi dari seluruh nabi itu, tidak ada yang bisa menyaingi bait suci yang dibuat oleh Herodes. Nabi-nabi Tuhanpun tidak membuat bait suci sebaik Herodes. Herodes membangun bait suci dengan kubah yang seluruhnya emas, iya membangunnya dengan kekuatan keuangannya. Orang fasik selalu mengandalkan uang. Kalau saudara-saudara mengandalkan uang, saya katakan kepada saudara begitu jelas, itu adalah bagian dari orang fasik, saudara akan ditinggalkan Tuhan. Alkitab mengatakan engkau hanya punya dua kemungkinan memilih, yaitu mammon atau Allah. Herodes mengandalkan uang dan dia tidak pernah bertobat. Ketika Herodes mati apa yang terjadi? Herodes tahu bahwa dirinya itu adalah orang yang sebenarnya disukai secara permukaan, dan dia ingin terus disanjung oleh orang-orang Yahudi dan juga pemerintahannya. Dia adalah orang yang begitu kejam dan setengah gila, dia membunuh anak dan istrinya, dan pada waktu dia sekarat di ranjangnya, dia memerintahkan panglimanya untuk menghimpun orang-orang berpengaruh yang ada di dalam pemerintahannya, memasukkan mereka ke dalam penjara, dan dia memerintahkan untuk mereka , diperkirakan ada 70 orang lebih, dibunuh pada saat ketika dia mati. Mereka bukan musuhnya, mereka adalah pembesar-pembesar yang ada di Yudea dan Roma, mereka adalah orang-orang yang berpengaruh yang mempunyai masa yang banyak. Tetapi mereka ditangkap dan dibunuh tanpa ada alasan apapun saja. Mereka adalah orang yang dekat dengan Herodes. Apa yang diinginkan oleh Herodes? Ia menginginkan ketika ia mati seluruh dari Yudea dan Roma yang ada pada penguasaannya pada waktu itu berada di dalam perkabungan yang masal. Hidup bersama Tuhan tidak enak, juga beresiko dan Alkitab mengatakan banyak kesulitan, banyak penderitaan mungkin malang. Hidup bersama Tuhan itu sangkal diri dan pikul salib.Tetapi hidup dunia ini jauh lebih beresiko. Alkitab mengatakan dengan jelas dan itu satu prinsip yang diutarakan bahwa “setan tidak pernah dagang rugi”. Kalau saudara tidak menyembah Tuhan, saudara pasti ikut setan. Mungkin saudara berpikir saya tidak ikut setan dan juga tidak mau berkomitmen ikut Tuhan. Sadarkah saudara kalau itu yang setan inginkan? Ketika di taman eden, siapa yang ambil buah itu? Hawa. Siapa yang makan buah itu? Hawa dan bukan setan. Jadi yang tanggung jawab adalah manusia, bukan setan, tetapi kehendak siapa yang jadi? Kehendak Allah atau kehendak setan yang jadi? Kehendak setan, karena setan menginginkan engkau mengambil buah itu dan memakan buah itu. Setan menginginkan saudara dan saya tidak usah susah-susah untuk Tuhan, tidak usah menceburkan hatimu untuk Tuhan, tidak usah bayar harga apapun bagi Tuhan, hidup suam-suam kuku saja, hidup biasa saja, tidak perlu militan bagi Tuhan, tetapi juga jangan seperti itu dengan setan. Tetapi pada saat yang sama sebenarnya saudara dan saya sedang mengenapkan apa yang setan itu kehendaki, “setan tak pernah dagang rugi”. Semua orang sekeliling Herodes mungkin mereka merasa aman dekat dia. Mungkin mereka berpikir bersama Yesus, Dia hanya bayi kecil yang tidak bisa apa-apa, bagaimana Dia bisa melindungi saya? Bersama Herodes dia punya koneksi, uang dan segala sesuatu. Setelah diberi dan diberi, setan hanya lihat, dan berpikir berapa hutangmu kepada saya dan pada akhirnya kamu akan saya hancurkan. Setan tidak pernah dagang rugi. Saudara-saudara, jangan main-main, biar hidup yang hanya satu kali, sungguh-sungguh saudara abdikan hanya kepada Kristus, di dalam seluruh pelayanannya untuk memperlebar Kerajaan-Nya. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita.

back to Sermon Gallery

^