[simple_crumbs root="Home" /]
-->

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (3)

Matius 4:4-11



Di dalam hidup tidak mungkin tidak ada pencobaan dan rintangan. Alkitab dengan jelas menyatakan khususnya di dalam gereja, setan tidak pernah tinggal diam untuk menjatuhkan iman dan membuat kemurnian kita itu berbalik dari Allah. Ini adalah peperangan rohani sekaligus ujian rohani yang harus kita hadapi sebagai orang Kristen. Biarlah orang Kristen menyadari hal ini dan tidak hidup santai. Setan berusaha untuk menipu kita, menjatuhkan dan memberikan godaan yang besar di dalam hidup kita. Tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Roh Kudus, Firman dan kita memiliki kehidupan Kristus, Immanuel yang menyertai kita. Melalui Firman kita boleh melihat apa yang Tuhan nyatakan kepada kita sebagai strategi untuk menghadapi setan. Melalui Firman kita boleh melihat jebakan-jebakan tersembunyi yang tidak diketahui oleh dunia tetapi diberikan kepada kita satu penglihatan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh setan. Melalui Firman kita mendapatkan jalan keluar dan juga kuasa untuk menang karena Kristus sudah menang terhadap segala cobaan dan Dia tidak berbuat berdosa.

Di dalam kitab Tawarikh, setan begitu berani, berdiri menantang seluruh orang Israel. Itu adalah tantangan terbuka terhadap gereja Tuhan dalam Perjanjian Lama. Ini adalah peperangan yang sangat sengit luar biasa, tetapi bersyukur kepada Allah di dalam Efesus 6, Matthew Henry mengatakan kepada gereja, setan berdiri (stand up) menantang gereja, maka gereja dalam Efesus 6 mengatakan,”Bangkit! Berdirilah tegap!” Tuhan mengerti kita begitu takut, begitu lemah, dan kurang iman. Itulah sebabnya di dalam Efesus 6 ketika berbicara berkenaan dengan peperangan rohani, orang Kristen harus bangkit dan berdiri. Di situ dikatakan berdiri, pergunakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan di dalam Efesus 6:10-20 Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Allah Tritunggal menguatkan langkah kaki kita. Allah Tritunggal menumbuhkan iman kita untuk kita berani bertempur dengan kekuatan kuasa melawan setan penghulu Malaikat yang jatuh itu yang tidak terlihat oleh mata. Melalui Alkitab, kita dapat melihat strategi, jebakan, dan tujuan akhir dari setan. Bukan hanya itu, melalui Alkitab kita juga mengerti Kristus dan kuasa-Nya dan bagaimana dengan kekuatan dari kelembutan hati-Nya taat kepada Tuhan memenangkan seluruh dari peperangan ini. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab sudah pasti jatuh di dalam dosa. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab adalah orang berpikir itu adalah urusan biasa, sepele, dan itu menyatakan sesuatu kesombongannya yang luar biasa. John Owen menyatakan satu kalimat seperti ini: “Oh, saya mengerti betapa lemahnya imanku, dan betapa beraninya setan itu, maka karena itulah aku berlari kepada Kristus dan minta pertolongan”. Tetapi mungkin sebagian besar orang Kristen adalah orang yang mungkin berpikir memiliki iman lebih kuat daripada orang-orang yang dipakai Tuhan di dalam Alkitab, nabi-nabi dan rasul-rasul, bapa-bapa gereja dan kaum Puritan. Mereka adalah orang yang terus mendekat kepada Kristus. Petrus yang adalah kepala gereja, kepala rasul dan yang menjadi wakil Kristus setelah Kristus pergi ke Surga, itupun jatuh di dalam dosa. Lalu siapakah kita ini? Masakan kita bisa menang terhadap hal ini? Saya berbicara seperti ini bukan untuk mendorong saudara untuk melihat kehebatan setan tetapi melihat betapa kita bankrupt dan tidak memiliki apa-apa. Karena itu kita meminta pertolongan dari Kristus. “Apart from Me you can do nothing“, itu adalah kalimat dari Kristus. Engkau tidak dapat berbuat apapun saja, di luar Kristus.

Sekarang kita akan melihat apa yang menjadi pekerjaan setan dan cara kerjanya yang Tuhan nyatakan kepada kita di dalam Firman-Nya. Setan mencobai Kristus, Alkitab menyatakan bahwa Kristus dicobai dalam segala aspek, tetapi Kristus tidak berdosa sama sekali. Kristus adalah Adam kedua, pangkal pokok dari seluruh keselamatan. Adam pertama jatuh di dalam dosa, Adam kedua menang terhadap seluruh godaan. Seluruh orang Israel gagal di dalam pencobaan, tetapi Kristus menang di dalam pencobaan tersebut. Kristus adalah Israel yang sejati. Kristus adalah Kepala Gereja, Dia adalah Pemimpin yang menjadi satu sumber inspirasi dan kuasa untuk kita itu menang terhadap ujian dan pencobaan. Peperangan melawan setan adalah peperangan rohani yang subtle (di bawah permukaan), tidak terlihat dan jalannya begitu silent sampai kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu peperangan sampai pada saatnya kita jatuh di dalam dosa bahkan berusaha untuk dihabisi baru kita sadar semuanya sudah hampir terlambat.

Cara kerja setan untuk menjatuhkan kita: Hal yang pertama adalah melalui kebutuhan. Pada waktu Yesus Kristus sudah hampir menyelesaikan puasa-Nya, di saat begitu lapar maka kemudian setan datang dan mengatakan kepada Yesus: “Yesus, Engkau Anak Allah, ubah batu ini jadi roti”. Setan menawarkan kepada Yesus sesuatu, masuknya melalui jendela kebutuhan. Di dalam hidup, kita harus memisahkan dua hal ini: keinginan dan kebutuhan. Sebagai orang Kristen, kita boleh-boleh saja memiliki keinginan, misalnya keinginan untuk naik pangkat, ingin terkenal, ingin kaya dan gerejanya maju. Tetapi perhatikan baik-baik terhadap keinginan ini, cek apakah keinginan tersebut ada bibit dosa sekecil apapun. Saya tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan, saya berbicara mengenai keinginan ada bibit dosa atau tidak sekecil apapun. Dan jikalau ada, cepat-cepat matikan. Ini adalah hal yang penting sekali. Kalau ada bibit dosa dan itu begitu subtle, sesuatu yang tersembunyi di dalam hati kita maka dosa itu akan terus ada dan mulai berkembang sedikit demi sedikit tanpa saudara ketahui dan setan akan memberikan sesuatu temptation yang tepat dan begitu hal ini digabung maka pasti kita jatuh di dalam dosa. Perhatikan prinsip rohani ini, kalau ada keinginan dan di dalam keinginan itu ada satu bibit dosa maka cepat matikan itu. Kalau tidak dimatikan maka setan akan datang, setan akan membuat ada satu kondisi temptation yang tepat yang fit dengan keinginan kita,maka kita pasti akan jatuh dalam dosa. Kalau saudara ingin kaya itu tidak masalah, karena tidak ada orang yang ingin miskin. Tetapi ketika saudara ingin kaya, perhatikan di dalam hati saudara ada bibit dosa atau tidak. Kalau saudara berpikir saya ingin kaya agar orang respect dengan saya. Di sini dosanya, itu berarti saudara ingin kaya adalah karena saudara menyadari sekarang saudara tidak punya harga diri. Harga diri dan kehormatan diri kita adalah karena Kristus bukan karena kantong saudara tebal atau tidak. Ada orang kalau tabungannya mengecil, gelisahnya luar biasa. Kalau tabungannya mulai membesar, baru merasa tenang hidupnya. Itu semua berarti kekayaan adalah tuanmu, tuhanmu adalah uang. Saya tidak katakan ketika tabungan makin mengecil saudara gembira saja tidak ada kuatir, bukan. Saya hanya mau mengatakan kalau itu terus men-drive engkau melihat segala sesuatu engkau berhasil atau tidak, engkau patut dihargai atau tidak, engkau mulia atau hina karena masalah uang maka itu adalah tuhan kita. Maka ketika itu ada satu dosa kecil seperti itu saudara tidak matikan, yang terjadi adalah ketika nanti ada suatu occasion yang bisa membuat saudara kaya, saudara tidak berpikir jalan Tuhan, apapun saja saudara akan ambil karena mata kita adalah untuk itu. Punya uang dan menabung itu bahkan adalah kehendak Allah. Tetapi tidak berarti dengan keinginan itu saudara mau untuk mengambil apa pun saja yang memperbanyak tabungan. John Owen menyatakan kepada kita: kalau engkau punya satu keinginan dan ada dosa sekecil apapun pun, cepat matikan. Kalau tidak, maka setan akan menyatakan temptation yang begitu tepat dan ini akan menjadi bahan bakar untuk membuat keinginanmu keluar, dan di saat seperti itu pasti engkau jatuh.

Di dalam Kejadian 3, siapa yang membuat Hawa jatuh di dalam dosa? Kita akan menjawab setan. Setan hanya memberikan satu temptation yang fit dengan apa yang diinginkan oleh Hawa. Kalau kita mengerti prinsip dari dosa itu bukan tindakan, dosa itu ada di dalam hati kita terlebih dahulu. Dan ketika setan itu memberikan temptation yang fit maka kemudian baru dosa dalam hati itu muncul dengan begitu jelas. J.C. Ryle menyatakan: jika seseorang jatuh dalam dosa, itu hanya menyatakan apa yang sudah tersembunyi di dalam hatinya. Setan memberikan temptation yang fit(tepat) dengan Hawa yang menginginkan untuk mengambil buah itu dan selanjutnya dua hal ini digabungkan maka ia jatuh di dalam dosa. Jikalau hanya ada satu keinginanmu yang berdosa tetapi tidak ada waktu yang tepat maka kemungkinan kita tidak akan jatuh ke dalam dosa sampai ketika waktu itu tepat, sampai temptation itu tepat. Setan itu pandai sekali di dalam urusan temptation, dia menunggu waktu yang tepat. Suatu hari saya melihat TV atau film, ceritanya kurang lebih itu seperti ini, ada suami istri, lalu kemudian suaminya itu akhirnya tidur dengan satu perempuan yang menggoda dia, hanya sekali. Dan ketika dia melakukan perzinahan ini, istrinya tidak mengetahuinya. Suami tersebut merasa bersalah, kemudian perempuan yang menggoda dia, mengatakan demikian: “Jangan bilang kalau kamu itu tidak mau, kalau kita bisa tidur sama-sama, pasti itu ada keinginan dalam hatimu untuk tidur dengan aku sekecil apapun”. Kalimat itu mencengangkan saya! Kalimat itu persis dengan yang dikatakan oleh John Owen tetapi terbalik yaitu setan yang katakan itu. Saya kagetnya luar biasa! Ketika kita berbicara tentang keinginan, bukan kebutuhan, hal pertama yang saudara harus cek, apakah ada bibit dosa sekecil apapun. Alkitab menyatakan jiwa itu begitu licik, hati itu begitu licik. Ada satu kalimat yang saya dengar dari seseorang, salah satu hal, yang tertinggi, yang tidak bisa kita percaya dalam hidup kita adalah hati kita sendiri. Saya sudah berbicara mengenai keinginan, tetapi apa yang setan berikan temptation kepada Kristus bukan berbicara mengenai keinginan, itu adalah berbicara mengenai kebutuhan. Menginginkan makanan di saat tubuh sudah lapar, itu bukan keinginan tetapi adalah kebutuhan.

Perhatikan baik-baik, setan memberikan temptation di dalam 4 aspek ini yaitu:

  1. Tepat waktunya.

  2. Pada waktu Yesus berpuasa dan dicobai untuk mengubah batu menjadi roti, itu tepat waktunya. Setan bukan berbicara di hari pertama Yesus berpuasa tetapi sesudah selama 40 hari berpuasa. Berarti Yesus harus extend waktu puasa-Nya. Yesus harus menyangkal diri dan ini tidak mudah.

  3. Tepat tempatnya.

  4. Sekali lagi ketika setan mengatakan untuk Yesus mengubah batu menjadi roti, tempatnya adalah di padang gurun, di mana tidak ada penjual roti atau makanan.

  5. Tepat kebutuhannya.

  6. Apa yang diperlukan Yesus pada waktu itu? Yaitu roti. Setan tidak mengatakan ubah batu jadi emas, tidak ada gunanya. Setan akan memberikan kepada kita temptation apa yang memang kita butuhkan. Kalau kita membutuhkan makanan, maka kita akan diberikan temptation di dalam makanan. Kalau kita membutuhkan kesembuhan, maka kita akan diberikan temptation di dalam kesembuhan. Kalau kita membutuhkan sex, maka kita akan diberikan temptation di dalam sex. Setan menawarkannya pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan kebutuhan yang tepat. Saya teringat ada seorang hamba Tuhan yang begitu baik, dan dia naik motor pergi keliling ke desa-desa mengabarkan Injil. Ketika dia naik motor tiba-tiba ada daun yang jatuh mengenai matanya. Beberapa lama kemudian, matanya menjadi merah dan makin lama makin membesar dan infeksi. Dia sangat kesakitan. Tiba-tiba pada waktu itu ada teman lamanya datang mengunjungi dia. Lalu kemudian berbicara dengan dia, dan teman ini menawarkan air dari Gunung Kawi untuk mengobati matanya yang sakit. Temannya ini memang bukan orang Kristen. Awalnya hamba Tuhan ini tidak mau memakai obat tersebut tetapi karena begitu sakitnya kemudian ia tergoda untuk menggunakannya. Lalu ia bergumul. Matanya makin lama makin sakit, dan akhirnya ia tidak tahan maka dipakainya obat itu. Saudara perhatikan, ini adalah jebakan-jebakan yang luar biasa. Kebutuhan. Kalau saudara minum air Gunung Kawi karena ingin kaya dan saudara sudah lumayan kaya saat ini, tentu langsung tahu bahwa saudara greedy. Tetapi hamba Tuhan ini sakit matanya dan ia perlu sembuh untuk dapat melayani. Setan akan selalu memberikan satu temptation pada kebutuhan yang tepat.

  7. Tepat identitasnya.

  8. Tepat itu artinya adalah kita mampu melakukan. Kalau setan misalnya berbicara kepada saya, untuk mengubah batu menjadi roti. Saya akan katakan walaupun saya ingin tetapi saya tidak bisa. Setan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu pencobaan yang kita tidak bisa lakukan. Dia akan lakukan itu, memberikan pencobaan itu memang pada saat kita bisa lakukan.

Di dalam 4 hal ini, digabung semuanya, dan konteksnya adalah needs, kebutuhan, disodorkan kepada Kristus. Seandainya pada saat itu Kristus mengambil tawaran dari setan dan Ia akhirnya mengubah batu menjadi roti, itupun kita bisa mengerti. Kita tau kesulitan manusia pada saat itu, kita dapat memakluminya. Tetapi Kristus tidak jatuh dalam jebakan setan. Kristus memberikan standard kepada kita, dan Kristus memberikan anugerah kepada kita untuk kita mengikut Dia, untuk kita bisa lepas dari pada hal-hal seperti ini.

Saya tidak mau mengakhiri kotbah ini dengan kemenangan setan. Apa yang menjadi kekuatan dan pelajaran dari Kristus yang diberikan kepada kita? Minimal ada 2 hal:

  1. Dahulukan Tuhan di depan dan kebutuhan di belakang.

  2. Kalau saudara membalik ordo ini, kita akan jatuh di dalam dosa. Jatuh dalam dosa artinya adalah menggenapi isi hati setan. Tetapkan dalam hatimu untuk prioritaskan Allah terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Ingatlah kalimat dari C.S. Lewis ini, kita sesungguhnya adalah jiwa yang memiliki tubuh, kita bukan tubuh yang memiliki jiwa. Siapa sesungguhnya engkau dan saya? Kita adalah jiwa. Jiwa itu harus didepankan bukan dibelakangkan. Bukan tubuh yang didepankan. Prioritaskan kehendak Allah, pimpinan Allah, dan juga prioritaskan Firman Allah, itu lebih utama daripada kebutuhanmu. Saya berharap saudara-saudara mengerti hal ini, jangan lagi mengambil pekerjaan di hari Minggu atau mengambil pekerjaan di hari Minggu setelah saudara beribadah. Di depan itu harus Firman. Di belakang itu harus kebutuhan. Dan jangan saudara kuatir. Alkitab mengatakan cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini nyata.

  3. Belajar untuk memiliki contentment in Christ.

  4. Belajar untuk memiliki satu hati yang puas di dalam Kristus. Alkitab mengatakan You are my cup, You are my portion. Engkau adalah bagian yang diundikan kepadaku. Jangan kuatir untuk hidup ini karena Allah yang menciptakan kita, tidak mungkin Allah tidak memberikan seluruh pemenuhan kebutuhan kita. Mungkinkah saudara melahirkan anak dan melupakannya? Jikalau itu terjadi, Allah mengatakan: jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak dan kemudian melupakannya, itu pun Aku lebih daripada dia. Aku tidak mungkin melupakan engkau. Maka lihatlah Firman dan bertumbuhlah di dalam iman. Maka kita akan belajar bagaimana content in Him, contentment di dalam Kristus. Di dalam Dia sajalah, seluruh kebutuhan kita itu ada. Di dalam Dia lah saja, maka jaminan itu ada. Jangan kita tertipu oleh setan. Di dalam tipuan setan kepada Yesus pun, akhirnya setelah seluruh temptation ini selesai, maka Yesus pun itu kemudian diberikan makan, Yesus pun kemudian dilayani oleh malaikat. Saudara-saudara, saudara pikir bahwa Allah akan melupakan kita? Saudara pikir bahwa Allah tidak peduli dengan kita? Kalau kita adalah orang reformed, biarlah kita boleh kembali melihat Firman dan mempercayai apa yang Firman Tuhan itu katakan. Mari kita berdoa.

Eksposisi Matius (13) Kerendahan Hati Kristus

Matius 3:11-17



Yesus Kristus dimunculkan oleh Allah Bapa di tengah-tengah pelayanan Yohanes Pembaptis. Pada waktu itu, banyak orang berduyun-duyun dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Ini adalah suatu KKR besar yang kita lihat di dalam Perjanjian Baru, sebelumnya tidak pernah ada. Ini adalah seseorang yang diurapi dan dipakai oleh Roh Kudus dengan luar biasa untuk berkotbah di padang belantara. Baptisan Yohanes Pembaptis adalah baptisan untuk pertobatan. Pada waktu itu, arti pertobatan bagi seluruh orang Yahudi karena mereka menyadari satu kalimat: “Bertobatlah! Kerajaan Allah sudah dekat”. Berarti Kerajaan Allah sudah dekat, berarti Tuhan akan berintervensi, berarti Mesias akan hadir maka mereka harus mempersiapkan harinya Tuhan. Satu persatu orang Yahudi bertobat sampai kemudian Yesus datang. Yesus dibaptis bukan karena Dia perlu disucikan atau dimurnikan. Yesus dibaptis bukan karena Dia perlu bertobat. Ketika Yesus datang, Yohanes Pembaptis mengatakan: “Aku tidak bisa membaptis Engkau”. Tetapi kemudian Yesus mengatakan: “Biarlah kita melakukan hal ini, karena ini untuk menggenapkan perintah dari Allah”. Yesus kemudian berlutut di bawah Yohanes Pembaptis dan baptisan itu diberikan. Pada waktu itu Roh Kudus datang serupa dengan burung merpati dan ada kalimat dari Allah Bapa: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”. Saya sudah mengatakan minggu yang lalu bahwa baptisan menyatakan siapa Mesias dan apa pekerjaan Mesias.

Pekerjaan Mesias yang pertama adalah Dia akan direndahkan. Dia akan direndahkan di depan seluruh umat manusia dan direndahkan sampai di atas kayu salib. Ini adalah perendahan diri Yesus Kristus. Mesias yang diutus oleh Allah yaitu Yesus. Yesus yang adalah Kristus memiliki dua pekerjaan utama. Pertama, Dia harus mati untuk umat-Nya. Untuk menebus umat-Nya, dia harus direndahkan. Perjalanan Kristus adalah perjalanan dari baptisan kepada salib. Baptisan adalah tempat pertama kali Yesus melayani di depan publik dan itu sudah langsung direndahkan karena yang membaptis lebih tinggi dari yang dibaptis. Yesus Kristus adalah yang dibaptis dan semua orang melihat Yohanes Pembaptis pasti lebih tinggi dari Yesus. Tidak! Ini adalah perendahan diri dari Kristus dan kemudian Kristus akan mengakhiri pelayanan-Nya secara publik di atas kayu salib. Jika sekarang kita melihat dalam Perjanjian Baru, begitu jelas tentang perjalanan Mesias yaitu dari satu perendahan menuju kepada perendahan yang lain, dari satu tempat untuk disalah-mengerti ke tempat lain yang disalah-mengerti. Ini adalah suatu perjalanan salib. Jika kita adalah orang Kristen maka disebut sebagai pengikut Kristus. Maka saudara dan saya rela pikul salib, rela untuk memiliki hati taat kepada Tuhan, rela untuk dibentuk oleh Tuhan. Yang disebut sebagai orang Kristen bukan kalau kita berdoa sebelum makan dan pergi ke gereja. Yang disebut sebagai orang Kristen artinya kita rela untuk memikul salib. Perhatikan baik-baik, orang yang rela untuk memikul salib di dalam Alkitab dinyatakan sebagai orang yang rendah hati. Sebagai aplikasi dari satu konsep teologia ini, hari ini saya akan berbicara beberapa hal rohani berkenaan dengan kerendahan hati.

  1. Rendah hati adalah taat kepada Allah.

  2. Definisi rendah hati adalah aku mau mendengarkan Firman-Mu dan mentaati-Mu. Rendah hati bukan sopan santun, bukan suatu kebaikan hati, bukan diukur oleh orang lain. Definisi rendah hati di dalam hidup dan di dalam Firman Tuhan menyatakan satu hal yang paling utama yaitu ketaatan kepada Tuhan. Yang taat adalah yang rendah hati, yang tidak taat meskipun orangnya suka memberi, meskipun murah hati, orang itu di hadapan Allah adalah orang yang sombong. Orang yang membuka telinganya, yang mau menyimpan Firman-Nya, yang mau mendengarkan pengajaran-Nya, dan menjalankan kehendak-Nya adalah orang yang rendah hati. Ketika melihat baptisan itu, selain kita akan menemukan hal yang paling utama di dalam Kerajaan Allah di dalam biblical theology berkenaan dengan Yesus adalah Mesias, hari itu adalah hari pagelaran Sang Anak Allah merendahkan hati-Nya, merendahkan diri-Nya di depan publik. Ketika saya merenungkan hal ini, hati saya tersentuh. Dua pribadi yang bisa dilihat dalam Perjanjian Baru dan dua pribadi yang luar biasa besar ini melebihi seluruh rasul. Yang satu adalah Yesus Kristus dan Dia adalah Anak Allah, yang satunya lagi adalah Yohanes Pembaptis, nabi yang dikatakan lebih besar dari seluruh nabi dalam Perjanjian Lama. Dua-duanya begitu rendah hati meskipun ini ada suatu perbedaan yang tidak bisa dibandingkan karena Yesus pasti jauh lebih rendah hati dari Yohanes Pembaptis tetapi saudara bisa melihat suatu keindahan yang luar biasa. Anak Allah turun, Alkitab mengatakan Dia adalah Anak yang ada di dalam dekapan Allah Bapa, Dia mendapatkan sukacita di dalam kekekalan dan kegembiraan yang tiada henti-hentinya. Sekarang Dia mau menjelma menjadi manusia, bersalutkan tubuh yang berpeta teladan dosa, yang bisa mati, yang bisa rusak, yang bisa disakiti. Sekarang Anak Allah bukan saja berpeta teladan dosa dalam tubuh-Nya tetapi Dia mau datang kepada seorang manusia yang diciptakan dengan tangan dan hembusan mulut-Nya, kemudian mau berlutut di depan umum. Ini adalah seorang yang luar biasa. Kalau melihat siapa Yesus Kristus dari ukuran manusia saja, Dia adalah orang yang luar biasa. Kalau saudara melihat Dia adalah Allah yang kekal yang datang dan mau berlutut di depan Yohanes Pembaptis, saudara bisa melihat bagaimana dia merendahkan diri-Nya dan merendahkan hati-Nya. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa dirinya tidak layak untuk membaptiskan Yesus. Tetapi kemudian saudara perhatikan apa definisi rendah hati yang tadi saya katakan, Yesus menjawab: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah”. Rendah hati tidak diukur orang itu baik kepada saya atau tidak, yang memberikan makanan kepada kita, yang senyum kepada saya adalah orang yang rendah hati karena saya adalah somebody yang diperhitungkan sebagai manusia, tidak! Itu adalah suatu pikiran yang self-centered (diri menjadi patokan untuk mendefinisikan sesuatu) tetapi kita harus melihat orang rendah hati atau tidak dari satu pikiran saja yaitu dia mau menggenapkan seluruh rencana Allah atau tidak, dia mau taat kepada Allah atau tidak. Itu namanya rendah hati dan di luar itu adalah kesombongan. Saudara mungkin baik sama saya, saudara mungkin baik dengan beberapa orang atau seluruh orang di sini, saudara pikir saudara adalah orang baik tetapi Alkitab tidak mengatakan hal demikian. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan setiap perbuatan baik pun adalah sesuatu kekotoran di hadapan Allah seperti kain kotor. Jangan bangga kepada dirimu sendiri, kepada moralitasmu sendiri! Ketika kita tidak mau mendengar Firman Tuhan, tidak mau bertobat, tidak mau untuk melakukan ketaatan di hadapan Allah, kita diperhitungkan sebagai orang yang luar biasa sombong/angkuh dan Allah begitu marah kepada orang-orang yang sombong. Orang-orang yang rendah hati mungkin keras kepada orang lain, orang-orang yang rendah hati mungkin sulit untuk dimengerti orang lain. Yesus adalah orang yang paling sulit dimengerti oleh seluruh manusia sampai saat ini termasuk kita tapi Dia adalah seorang yang rendah hati, Dia pemimpin dari seluruh umat-Nya, Dia Mesias, Dia adalah Anak Allah yang menghapus dosa dunia tapi Dia juga Anak Allah yang memberikan kepada kita contoh bagaimana kita hidup. Dia adalah pribadi yang rendah hati.

  3. Hanya orang yang rendah hati memiliki pertumbuhan rohani.

  4. Kerendahan hati adalah mau mendengarkan Firman dan menetapkan hati untuk mau taat maka itu adalah kunci untuk mengenal seluruh pribadi Allah dan rencana-Nya yang akan dibukakan kepada kita. Hanya orang yang rendah hati memiliki pertumbuhan rohani. Kalau saudara dan saya berada pada posisi yang tidak bertumbuh rohani berarti karena kita sombong di hadapan Allah. Kalau kita mau mengenal Allah, mengetahui rencana-Nya, jadilah orang rendah hati dan saudara akan mengerti Firman Tuhan dengan begitu jelas. C.S Lewis adalah seorang penulis yang brilliant sekali, awalnya adalah seorang atheis lalu kemudian menjadi orang Kristen. Dia adalah penulis buku anak-anak misalnya The Chronicles of Narnia dan banyak tulisan-tulisan lainnya. C.S Lewis menyatakan orang sombong sama sekali tidak mungkin akan mengenal Allah dan rencana-Nya, tidak mungkin mendapatkan apapun dari Tuhan karena C.S Lewis dengan sedikit bercanda mengatakan orang sombong selalu melihat orang lain lebih rendah dari dia tetapi engkau harus tahu Allah ada di atasmu. Orang yang selalu melihat/memandang lebih rendah orang lain dan segala sesuatu, tidak mau diajar, tidak mungkin akan kenal Tuhan karena untuk mengenal Allah harus melihat ke atas. Ini adalah suatu prinsip. Yesus Kristus mengatakan: “Aku bersyukur kepada-Mu Bapa di surga karena Engkau sembunyikan bagi orang-orang bijak/sombong tapi Engkau bukakan kepada orang-orang miskin yang kecil”. Ini tidak berarti kalau saudara tidak punya uang dan ada di kolong jembatan baru rendah hati. Ini tidak berarti orang kaya semuanya sombong. Banyak orang kaya yang hatinya baik dan rendah hati. Banyak orang miskin, yang tidak punya apa-apa tetap sombong luar biasa. Prinsip ini sama seperti akar segala kejahatan adalah cinta uang, bukan akar segala kejahatan adalah punya uang. Ada orang tak punya uang tapi jahatnya luar biasa karena hatinya cinta uang. Ada orang kaya punya uang tapi dia tak cinta uang, tetapi banyak juga orang kaya yang cinta uang. Hal-hal seperti ini bukan dilihat di depan tapi di dalam hatinya. Orang yang rendah hati akan dibukakan jalan Tuhan, orang yang rendah hati akan mengerti rencana Tuhan. Satu sikap yang baik adalah jikalau kita berada dalam kesulitan, air mata dan segala kepedihan apa pun saja, biarlah kita boleh berlutut kepada Tuhan dan mau belajar taat. Jikalau kita berada dalam posisi seperti itu, tak pernah tidak, Tuhan akan bukakan satu persatu. Tetapi kalau kita berpikir Dia adalah Allah yang sederajat dengan kita, Dia tak pernah akan membuka isi hati-Nya kepada kita. Itu adalah kunci dan sesuatu yang penting sekali. Kalau kita sungguh-sungguh takut kepada Tuhan, minta belas kasihan Tuhan untuk dibukakan seluruh rencana-Nya maka tak mungkin tidak, di dalam anugerah Tuhan yang besar di dalam Alkitab Tuhan akan berbicara kepada kita menyatakan rencana-Nya, menyatakan hal-hal yang mulia karena ini adalah jalan yang dituntut oleh Kristus karena Dia adalah contoh hidup sebagai satu pribadi manusia sejati yang menyatakan bagaimana harus hidup di hadapan Allah yaitu dengan kerendahan hati.

  5. Kerendahan hati adalah state of heart/attitude of heart.

  6. Kerendahan hati tidak tergantung dari posisi tinggi atau rendah. Saudara harus mengerti bahwa kerendahan hati adalah state of heart/attitude of heart. Kerendahan hati adalah di dalam hati kita mau taat kepada Tuhan atau tidak. Kalau orang sudah menetapkan diri taat kepada Tuhan, kadang Tuhan membawanya untuk menjadi kecil, dia harus taat; kadang Tuhan membawanya menjadi besar, dia harus taat. Semuanya bukan untuk diri tetapi semuanya demi Kristus yang kita taati. Biar kita boleh melihat prinsip Firman Tuhan ini dan tidak tertipu dengan fenomena. Seperti mengatakan hamba Tuhan yang bangun gedung gereja besar itu pasti dia sombong, maunya besar-besar, pasti sombong. Tidak! Segala sesuatu adalah dari ketaatan. Ada orang yang dipanggil kecil, ada orang yang dipanggil besar, ada orang yang dipanggil menjadi orang yang kaya dan ada orang yang dipanggil menjadi orang yang miskin, ada orang yang dari bawah dinaikkan ke atas dan yang dari atas diturunkan ke bawah. Saudara perhatikan baik-baik, Abraham keluar dari Ur-Kasdim maka Abraham keluar dari orang yang kaya menjadi perantau biasa. Sebaliknya dengan Daud, anak yang sama sekali tidak dilihat oleh orang tuanya dan orang lain tetapi Tuhan mengurapi dia dari seorang penjaga kawanan kambing domba saja kemudian Tuhan naikkan dia sampai memiliki kekayaan yang luar biasa, saudara tidak pernah bisa mengatakan Daud adalah seorang yang sombong karena dia adalah orang yang sungguh-sungguh dekat di hati Tuhan. Kalau melihat Nehemia yang merupakan juru minuman raja dan dia ada di istana raja lalu Tuhan menyuruh dia pulang ke Yerusalem untuk membangun tembok Yerusalem, mengawasinya dan orang seperti ini artinya menjadi mandor bangunan. Saudara bisa bayangkan seorang juru minuman raja diturunkan pangkatnya menjadi mandor bangunan. Sebaliknya, Daniel adalah orang yang tak ada apa-apanya pada waktu remaja, mungkin pada waktu Nebukadnezar datang, dia sedang main bola dan dibawa secara paksa pergi ke Babel, dilatih dan Tuhan menyertai dia dan dia menjadi seorang perdana menteri yang melayani 6-7 raja yang pernah hidup. Ini adalah orang-orang yang Tuhan angkat. Saudara tidak akan mendapatkan dosa Daniel dituliskan di dalam Alkitab, Tuhan berkenan kepada dia. Maka sekali lagi, masalah menjadi orang rendah hati atau orang sombong bukan pada kedudukan. Menjadi orang rendah hati atau sombong adalah pada hati saudara yang saudara tetapkan di hadapan Allah seperti apa.

  7. Kerendahan hati akan mendapatkan pengujian pada titik-titik krusial.

  8. Saudara tidak akan memiliki satu kerendahan hati atau memiliki satu kesombongan kalau dibandingkan dengan orang yang jauh melebihi saudara. Misalnya saya tidak pernah iri dengan Pak Tong, mau iri sampai selangit pun tak bisa mengejar dia. Semua orang mengatakan: saya tidak iri, saya orang rendah hati dan saya mau belajar dari dia. Semua mengatakan demikian karena dia ada di atas dan penuh dengan talenta, kita mau iri apanya. Tapi kalau saudara-saudara bertemu dengan seorang yang satu level, yang kurang lebih ekonominya, pekerjaannya kurang lebih sama, bidangnya sama, sama-sama diperhadapkan di dalam satu gereja dan dalam satu pelayanan yang sama, di situ ujian kerendahan hati muncul. Tak mudah! Di saat seperti itu, saudara mulai iri hati, mulai ingin lebih besar dari orang itu, mulai untuk tidak mau mengikut Kristus Yesus. Apalagi kalau saudara adalah orang yang sudah makan asam garam, sudah berumur, sudah kerja di mana-mana lalu ketemu orang yang lebih muda, biasanya saudara akan hina dia, biasanya saudara akan berkata bahwa dia tidak tahu apa-apa, saya sudah tahu dari dulu. Saya sudah sering mendengar kalimat itu ratusan kali tetapi saya bersyukur kepada Tuhan karena memang lebih baik kita pada status posisi tidak tahu apa-apa sehingga saya bisa belajar. Salah satu pelajaran yang saya pelajari adalah jangan sombong. Kalau saudara adalah orang yang sudah makan asam garam dan mengerti banyak hal, saudara pikir anak-anak kecil dengan hal-hal sederhana tak ada gunanya lalu kemudian meninggikan diri. Yesus Kristus mengatakan jangan engkau hina anak kecil karena merekalah yang empunya kerajaan Surga. Saya katakan satu prinsip ini yaitu Yesus tunduk, Yesus menekuk lututnya menghadap Yohanes Pembaptis. Siapa Yohanes Pembaptis? Nothing, di hadapan Kristus tidak ada apa-apanya, dia manusia yang berdosa, tetapi Dia menjadi contoh seluruh gereja untuk mau menundukkan diri kepada seorang yang juga memiliki umur yang tidak beda jauh dari Dia, se-level dengan Dia dan kemudian Dia menundukkan diri kepada Yohanes Pembaptis. Ini adalah perendahan diri, perendahan hati dari Anak Allah kepada satu manusia yang berdosa. Saudara melihat cara Tuhan yang Tuhan inginkan untuk kita boleh hidup di tengah-tengah dunia ini. Jadilah orang yang rendah hati dan kita melihat ini yang dikerjakan oleh Yesus Kristus.

Apa pekerjaan Mesias? Pekerjaan Mesias yang pertama adalah salib dan untuk memikul salib, Dia harus merendahkan diri-Nya di hadapan Allah. Pekerjaan Mesias yang kedua yang besar adalah Pentakosta maka dikatakan Roh Kudus turun ke atas Yesus Kristus. Itu mau menyatakan siapa yang nantinya akan membaptis umat-Nya dengan Roh Kudus yaitu Mesias ini. Pada waktu hari Pentakosta, ketika Yesus Kristus sudah naik ke atas kemudian mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada gereja-Nya. Itu adalah hari lahirnya gereja. Gereja ada karena Roh Kudus bekerja di dalamnya dan ketika Roh Kudus bekerja di dalamnya maka gereja dicelikkan dengan pekerjaan Kristus yang ada di atas kayu salib. Ini adalah pekerjaan Mesias yaitu pertama harus mati di atas kayu salib dan kedua membaptis umat-Nya dengan Roh Kudus. Dua hal ini yaitu salib dan Pentakosta adalah satu hubungan yang tidak terpisahkan dan ini adalah pekerjaan Mesias yang menghasilkan dua hal ini.

Pentakosta selalu dimengerti memberikan karunia-karunia. Pentakosta harus dimengerti sebagai kuasa untuk mengerti secara penuh apa arti salib. Maka orang-orang yang ada di Pentakosta diurapi oleh Roh Kudus. Petrus berkotbah tentang Yesus Kristus yang tersalib, bukan berkotbah mengenai karunia bahasa roh, karunia lidah, karunia yang lain, dia berkotbah tentang siapa Yesus Kristus. Itulah sebabnya maka Yohanes Pembaptis mengatakan satu kalimat “aku bukan Mesias” saat orang-orang bertanya kepada dia. Aku membaptis kamu dengan air tapi nanti Mesias yang datang akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Roh Kudus bicara mengenai keselamatan, api bicara mengenai penghakiman dan penghukuman. Di dalam ayat 12 dikatakan alat penampi sudah di tangan Kristus, Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan. Yohanes Pembaptis bukan Mesias lalu siapa engkau dan siapa Mesias itu? Aku membaptis dengan air dan akulah orang yang berseru-seru di padang gurun itu, aku bukan Mesias. Kalau Mesias itu datang, Dia akan membaptis engkau dengan Roh Kudus dan dengan api. Sekali lagi, pekerjaan Mesias yang kedua adalah Pentakosta dan karena Pentakosta itu Mesias akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api yaitu yang satu diselamatkan, yang satu dihakimi. Tidak pernah dari saudara, saya dan seluruh umat manusia di dunia ini yang berada dalam status quo. Ketika saudara mendengarkan Injil, ketika mendengarkan hamba Tuhan berkotbah, ketika membaca Firman Tuhan, ketika melihat Kristus Yesus maka hanya dua kemungkinan di dalam diri umat manusia sepanjang jaman yaitu saudara diselamatkan atau saudara dihakimi di dalam kekekalan. Ini adalah berita yang satu penghiburan dan yang satu kecelakaan. Dikatakan dalam Alkitab, Yesus Kristus datang jangan sangka Aku akan memberikan damai di bumi, tidak! Aku datang untuk menyatakan api, Aku datang akan memberikan pedang. Orang-orang akan terpisah dari isi keluarganya satu persatu. Itu mau menyatakan pekerjaan Mesias adalah salib dan Pentakosta. Salib dan Pentakosta akan menghasilkan dua golongan yang berbeda yaitu yang satu akan diselamatkan dan satu lagi yang tidak percaya akan dihukum/dihakimi. Saya tidak tahu saudara ada di bagian mana. Ayat-ayat ini selalu saya ingat ketika saya berada di dalam setiap KKR, saya selalu ingat ketika mengabarkan injil sudah dengan sepenuh hati dan berpeluh lalu saya mengatakan siapa yang mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Siapa yang membuka hati dan mau taat kepada Dia? Saya tahu bahwa panggilan itu akan membelah seluruh pendengar menjadi dua bagian. Ada yang mengatakan “saya mau” dan ada yang mengatakan “tidak, aku tidak percaya, aku tidak mau terima”. Maka orang-orang tersebut dikatakan di dalam Alkitab adalah orang-orang yang akan dihakimi. Gereja memiliki kuasa untuk itu, gereja memiliki kuasa untuk menutup dan membuka, Firman Tuhan memiliki kuasa untuk memisahkan domba dan kambing, semua dikatakan dalam Alkitab. Jika saudara beritakan Injil kepada satu demi satu orang, saudara akan tahu Injil akan memisahkan, Injil akan membuat orang takluk, Injil akan membuat orang berontak. Alkitab dengan jelas menyatakan Dia yang akan datang akan membaptis engkau dengan Roh Kudus dan dengan api. Dia akan memisahkan umat manusia bahkan kita sendiri di sini menjadi dua bagian. Saya tidak tahu saudara ada di mana, saya tidak tahu saudara yang menerima Roh Kudus atau saudara yang akan menerima api. Kiranya Tuhan menolong membuat kita diselamatkan.

EXPOSITION OF THE MATTHEW GOSPEL (8) THREE CHARACTERS IN THE NATIVITY OF JESUS

EXPOSITION OF THE MATTHEW GOSPEL (8) THREE CHARACTERS IN THE NATIVITY OF JESUS

Eksposisi Matius (8) Tiga Macam Karakter Pada Masa Kelahiran Yesus


Matius 2: 13-23

Beberapa minggu yang lalu saya sudah berbicara mengenai ayat-ayat ini berkenaan dengan tiga hal:

  1. Prinsip pengungkapan Allah itu dinyatakan.


    Allah yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus, sekaligus Allah yang menyembunyikan diri. Dia adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati, dan di sini terlihat, ketika Dia mengungkapkan pasti akan ada satu dampak yaitu umat manusia akan bertanya-tanya, sungguhkah Dia Allah, kalau Dia Allah mengapa aku melihat-Nya sebagai manusia? Sungguhkah Dia Allah dan Raja? Mengapa Dia lahir di palungan? Mengapa Dia ambil satu kota yang begitu kecil dan bukan Yerusalem atau Roma yang begitu besar? Orang yang tidak takut akan bisa mengejek, meludahi, dan merendahkan-Nya. Tetapi kalau Roh Kudus bekerja dalam diri kita, kita akan melihat kemuliaan-Nya di dalam kerendahan-Nya.

  2. Prinsip penyaringan Allah.


    Di dalam masalah orang Majus, Herodes dan orang Farisi – maka kita bisa melihat yang dekat bisa menjadi yang jauh, yang punya wahyu khusus menjadi tidak tahu wahyu itu sama sekali, yang hanya memiliki wahyu umum dituntun oleh Tuhan untuk melihat wahyu khusus dan kemudian menyembah Yesus. Kenapa yang begitu dekat lalu kemudian tidak menghargai, dan tidak bisa melihat. Tetapi yang begitu jauh dia bisa mengetahui bahwa Tuhan itu hadir bahwa aku harus menyembah Dia di Betlehem, di satu kandang binatang, ini adalah prinsip Allah yang berdaulat, menyaring siapa yang bisa melihat Dia dan siapa yang tidak bisa melihat Dia. Itu semua dalam kedaulatan Allah.

    Kalau ada orang yang mendengarkan kotbah yang begitu baik lalu kemudian orang itu mengatakan biasa saja, seakan-akan orang itu sedang menolak Tuhan, tetapi pada saat yang sama orang itu sebenarnya sedang disaring oleh Tuhan. Ada satu prinsip di dalam Alkitab, biarlah yang mendengar tetapi dia tidak pernah menanggap, biarlah melihat tetapi dia tidak pernah mengerti, biarlah bangsa ini tidak pernah berbalik dari hatinya yang jahat. Maka kalau saudara mengerti hal-hal seperti ini, biarlah kita itu takut kepada Tuhan. Ada orang yang mengatakan saya sudah berkali-kali dengar kotbah itu dan bosan. Jangan pernah pikir untuk kita menghakimi Firman Tuhan. Tundukanlah diri kita di hadapan Allah, maka kita akan selalu mendapatkan sesuatu yang baru, dan itu adalah sesuatu hal yang harus kita miliki. Siapapun yang membawakan Firman itu, selalu lihat bagaimana Tuhan itu bekerja. Saudara, yang begitu dekat lihat Firman, tidak pernah datang menyembah Yesus.

    Orang Farisi, ahli Taurat, Herodes, dan seluruh Yudea tidak datang kepada Yesus, tetapi yang jauh dari Media Persia datang. Berapa orang kita tidak tahu, mereka tidak memiliki Alkitab dan Perjanjian Lama. Lalu apa? Berdasarkan sesuatu insting dan pelajaran dari sejarah dia lihat bintang dan bintang itu memimpin dia, ini adalah wahyu umum. Di dalam Alkitab dikatakan orang kalau lihat dari alam, dia bisa mengetahui Allah itu ada, tetapi siapa nama-Nya, dia tidak tahu. Di mana Dia? Tidak tahu. Apa sifat-Nya? Tidak tahu. Apa natur-Nya? Tidak tahu. Saudara memerlukan wahyu khusus maka saudara dapat melihat prinsip ini. Dengan wahyu umum, maka semua orang Majus datang kepada wahyu khusus dan wahyu khusus itu kemudian menyatakan di Betlehem, dan mereka datang dengan simplicity of heart, dan kemudian di dalam anugerah Roh Kudus mereka menyembah Yesus Kristus.

    Kenapa yang punya wahyu umum bisa dekat kepada Tuhan sampai sasaran, yang punya wahyu khusus di tangan mereka tidak? Itu adalah sesuatu yang lumrah, karena ini adalah prinsip dari Firman Tuhan, yang terdahulu menjadi terakhir, yang terakhir menjadi terdahulu, yang dekat menjadi kemudian, yang kemudian menjadi yang dekat, yang punya wahyu umum masuk ke dalam wahyu khusus dan kemudian mengerti, yang punya wahyu khusus dilupakan. Jangan main-main dengan Tuhan, biar kita sungguh-sungguh takut kepada Dia.

  3. Prinsip peperangan dan prinsip pelayanan.


    Sejak Kristus Yesus datang sampai kemudian dipaku di atas kayu salib kita bisa melihat penderitaan dan bagaimana dunia berusaha untuk menyerang-Nya sampai habis. Jikalau guru kita, kepala/pemimpin gereja seperti itu, kita harus menyadari setiap dari kehidupan kristiani dan pelayanan itu sifatnya adalah peperangan. Maka jangan pernah kita santai, jangan pernah kita itu seakan-akan hanya menikmati hidup yang dari dunia, kita diperbolehkan untuk menikmati dunia ciptaan Tuhan, tetapi di dalam hati kita adalah hati yang terus-menerus waspada untuk tidak ditawan oleh dunia. Kita harus waspada, karena gereja yang sejati adalah gereja yang selalu akan berada di dalam kesulitan yang besar, saya tidak katakan gereja yang tidak sejati itu pasti tidak ada kesulitan. Kesulitan gereja yang tidak sejati karena dosa, tetapi gereja yang sejati adalah karena menyatakan sesuatu kebenaran.

Saya akan bicara dan membawa saudara melihat tiga pribadi ini.

  1. Pribadi Kristus Yesus.


    Lihatlah Kristus Yesus dan apa yang kita akan pikirkan? Saya teringat apa yang terjadi di dalam Betlehem dan sesudah hari itu. Alkitab mengatakan bahwa setelah orang-orang Majus menyembah Yesus, kemudian Herodes mengetahui bahwa orang Majus tidak kembali melaporkan maka kemudian Herodes menjadi sangat marah, dan kemudian membunuh seluruh anak-anak kecil pada waktu itu di bawah umur 2 tahun di Betlehem. Diperkirakan mungkin ada antara 10-30 anak-anak dibawah umur 2 tahun dalam satu kota yang kecil tersebut. Lihat bagaimana Yesus dibawa oleh Yusuf dan Maria pergi mengungsi ke Mesir, dan di dalam beberapa waktu selanjutnya setelah Herodes mati, dia kembali lagi ke Yudea. Arkhealus kemudian memimpin, dia adalah salah satu orang yang ikut serta atau orang yang sangat kejam seperti bapaknya. Kemudian Yesus dibawa pergi ke daerah Nazaret. Nazaret itu adalah tempat dari Maria, di dalam posisi seperti ini, saudara melihat satu perkataan Tuhan Yesus, suatu hari Yesus Kristus ditanya, orang datang kepada Dia dan mengatakan, Tuhan aku mau ikut engkau kemanapun saja engkau pergi dan kemudian Yesus Kristus mengatakan satu kalimat, dan kalimat itu adalah menjadi sesuatu hal yang menjadi pengalaman memang dalam hidup-Nya dan Dia mengatakan serigala punya liang, burung punya sarangnya, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya.

    Matius 2 yang tadi kita baca, bukan sesuatu cerita yang indah di hari natal. Apa yang terjadi pada waktu itu adalah Kristus direndahkan sedemikian rupa, Dia tidak ada tempat di Betlehem di dalam ruangan kamar dan dia tidak ada tempat yang tenang untuk meletakkan tubuh-Nya di seluruh Yudea. Serigala punya liang, burung punya sarang tetapi Anak manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepala-Nya, dan setelah itu sampai pelayanan-Nya pun, sampai Dia matipun, Dia harus mati di atas kayu salib dengan cara disalib berdiri. Ini menjadi sesuatu ciri gereja; jikalau kita sungguh-sungguh mau untuk mengikut Kristus, mengabdi kepada Kristus dan belajar, Tuhan mengatakan kepada kita, engkau mau mengikut Aku? Engkau mau melayani Aku? Maka ketahuilah serigala punya liang, burung punya sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Kita bukan orang yang disuruh oleh Tuhan untuk mencari kesusahan sendiri, tetapi Kristus sudah menyatakan kepada kita, bahwa semakin kita dekat mengikuti Dia, sebenarnya semakin kita tidak pernah akan mendapatkan comfort zones, kita tidak pernah akan bisa menikmati comfort zones. Itu memang natur pelayanan Kristus dan itu adalah natur kehidupan gereja, sedangkan comfort zones akan mematikan kehidupan rohani kita.

    Saya masih teringat ketika Pak Tong itu pernah mengatakan, ada pengekspor ikan yang masih hidup, dimasukkan ke dalam kontainer, kemudian diekspor ke suatu Negara lewat samudra itu berminggu-minggu, berbulan-bulan. Negara ini tidak mau ikan itu mati, jadi selalu ikan yang hidup, maka kemudian ikan tersebut ditaruh di dalam air di dalam kontainer diekspor ke satu negara, tetapi masalahnya adalah begitu dibuka kontainernya hampir 90% ikan itu mati dan 10% masih hidup tetapi mulai lemas. Ini terjadi beberapa kali, dan kemudian bisnis menjadi terganggu, sampai kemudian pengekspor itu akhirnya dia punya ide, dia mengekspor ikan di dalam air tetap, ikan hidup, dan supaya tidak mati setelah mungkin menjalani 3 minggu sampai 1 bulan perjalanan. Apa yang dikerjakan oleh dia? Dimasukanlah kepiting yang banyak, dan apa yang terjadi? Begitu sampai di negara itu, ikan tersebut masih segar masih hidup. Kalau saudara tidak mau mati rohani minta sama Tuhan kepiting. Pergumulan demi pergumulan itu diberikan Allah kepada kita membuat kita revive, bangun, kesulitan demi kesulitan akan diberikan Tuhan bukan karena Dia kejam, karena Dia memperhatikan imanmu, dan tidak ada yang lebih penting di hadapan Allah selain daripada imanmu.

    Tuhan mengatakan, jikalau Anak Manusia itu datang apakah Dia mendapatkan iman di bumi ini? Apa yang saudara itu pandang dan apa yang Kristus itu mau nilai, sesuatu yang berbeda. Bagimu yang paling penting adalah kenyamananku, bagi Kristus tidak, yang paling penting adalah imanmu, engkau nyaman hidupnya tetapi engkau tidak beriman, maka itu adalah sesuatu hal yang tidak ada gunanya di hadapan Allah. Ketika Anak Manusia itu datang apakah Dia akan menjumpai imanmu? Bagaimana iman itu bertumbuh? Bagaimana iman itu dimatikan? Iman akan mati di dalam comfort zones, iman akan mati di dalam kehidupan yang begitu nyaman, tapi iman akan di tumbuhkan, kekuatan untuk berperang akan muncul kembali ketika kita berada dalam kesulitan, mungkin air mata, hati yang remuk, ketidakstabilan, dan di saat seperti itu kita tidak bisa mengandalkan siapapun saja, kecuali Tuhan yang memimpin hidup kita, dan di saat seperti itu Tuhan akan nyata sekali dalam hidup kita. Kalau saudara-saudara berada dalam pembentukan Tuhan, saudara akan menyadari Tuhan itu memimpin dengan real (nyata). Ayat-ayat ini mau mengajarkan kepada kita bagaimana Yesus direndahkan di tengah-tengah manusia, bahkan sejak Dia bayi. Yesus menyatakan untuk kita boleh berjalan di dalam kerendahan hati, sehingga seluruh kehendak Allah jadi di dalam kehidupan kita.

  2. Pribadi Yusuf dan Maria yang adalah orang benar.


    Bagaimana prinsip Tuhan membedakan orang benar dan orang fasik? Kita melihat Yusuf dan Maria adalah orang benar dan Herodes adalah orang fasik. Apa sifat orang benar dan bagaimana Allah berkenan kepada dia? Perhatikan Lukas 1: 46-49, disini kita menemukan prinsip yang makin muncul dalam Perjanjian Baru dan berkali kali ada dalam Perjanjian Lama.

    Tuhan berkenan kepada satu pribadi yang berada di dalam kerendahan. Ini tidak berarti bahwa orang ini adalah orang miskin. Orang-orang Majus adalah orang yang memliki uang. Kerendahan disini tidak berbicara berkenaan dengan sesuatu fenomena keadaan ekonomi mereka, tetapi kehidupan dalam hati mereka. Jikalau orang tersebut adalah orang yang sadar rendah, orang yang lowly, menyadari bahwa dirinya nothing kalau bukan anugerah Tuhan, maka pekerjaan Roh Kudus ada padanya dan Tuhan menyatakan dia orang benar. Di dalam Matius 11:25-27, dituliskan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang kecil. Apakah kita sungguh-sungguh sadar kerendahan kita? Apakah kita sungguh-sungguh lowly? Apakah kita sungguh-sungguh orang yang remuk hati? Orang yang rendah hati adalah orang yang remuk hati, yang rela, dan yang taat. Remuk hati itu berarti menyadari bahwa diri tidak punya apa-apa dan orang yang berdosa. Rela hati, rela untuk apa? Rela untuk diajar, untuk mau belajar, rela untuk dibentuk. Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau dibentuk, berusaha untuk mengisolasi hidupnya, dan berpikir urusan personal tidak bisa diganggu. Di hadapan Kristus tidak ada hal yang personal, segala sesuatu adalah milik Allah, dan segala sesuatu akan dibentuk oleh Allah. Orang yang rendah hati adalah orang yang bukan saja rela dibentuk, dia juga taat. Taat artinya Thy will be done, kehendak-Mu jadi. Di hadapan Allah, Stefanus adalah orang benar dan rendah hati, tapi di hadapan orang-orang Israel dia adalah orang yang paling sombong. Orang benar bisa ditolak oleh banyak orang. Karena Stefanus menyatakan Firman Tuhan begitu detail dihadapan imam-imam, dan menyebutkan dosa mereka, mereka marah dan akhirnya merajam Stefanus dengan batu. Tetapi Alkitab menyatakan pada waktu itu Yesus Kristus di sebelah kanan Allah Bapa berdiri, itu adalah penghormatan bagi Stefanus. Apakah nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel diterima baik oleh bangsanya? Kita sering sekali tertipu menilai seseorang. Mereka adalah orang benar. Yesaya tidak pernah mau mundur, begitu juga Yeremia dan Yehezkiel. Lalu apa hasilnya? Mereka mati dibenci, Yeremia bahkan mati digergaji dua. Tetapi mengapa Tuhan menyatakan mereka adalah orang benar? Karena mereka merenungkan Firman, memberitakan Firman dan taat kepada Firman Tuhan itu. Ketika mereka sendiri di dalam doanya, mereka menyadari bahwa dirinya itu tidak sempurna, dirinya nothing.

    Ciri orang benar selain dia rendah hati, dia mengalami banyak kesulitan, lihat Mazmur 34:20. Tuhan tidak menjamin bahwa orang benar bebas dari kemalangan. Tuhan tidak menjamin bahwa hidup kita tidak ada pergumulan.Tuhan tidak menjamin bahwa tidak ada orang yang salah paham dengan kita. Tuhan tidak menjamin bahwa hidup kita tidak ada yang dirugikan. Yusuf dan Maria, baru beberapa bulan setelah dia melahirkan, mereka harus pergi ke Mesir dengan satu anak yang kecil. Dalam Perjanjian Lama, Mesir adalah satu tanda dunia, kalau tidak sangat terpaksa, orang tidak mau pergi ke Mesir. Jarak dari Betlehem ke Mesir adalah 146 km. Waktu itu tidak ada kendaraan, mereka tidak kuat untuk membeli kuda sehingga mereka harus berjalan 146 km. Alkitab mengatakan mereka pergi ke Mesir menunggu sampai Herodes mati. Alkitab menyatakan bukan hanya ini saja, begitu banyak kesulitan, kemalangan, air mata, kerja keras yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan profit, dipaksa oleh keadaan, inilah jalan yang Tuhan nyatakan kepada orang benar. Di dalam Tuhan kita dimusuhi oleh dunia, oleh setan, oleh dosa dan ini yang membawa kesulitan di dalam hidup kita. Tetapi apakah ini adalah akhir? Tidak. Alkitab mengatakan, kemalangan orang benar banyak tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya. Ketika saudara melihat Kristus saudara melihat kerendahan hati-Nya, ketika saudara melihat Maria dan Yusuf saudara melihat mereka adalah orang yang dibenarkan oleh Tuhan, kepada mereka Tuhan menyatakan kehendak-Nya dan Tuhan intervensi dalam hidup mereka. Apakah saudara menyadari intervensi Tuhan dalam hidupmu? Jikalau itu tidak, maka biarlah kita boleh menguji, apakah saudara berada dalam posisi yang benar di hadapan Allah? Apakah sungguh-sungguh Allah itunya tadi dalam kehidupan saudara dan saya? Tanda orang benar yang paling dasar adalah rendah hati. Tetapi rendah hati bukan sopan santun, rendah hati berbicara mengenai sikap hati di hadapan Allah, yaitu sikap hati yang remuk, rela dan taat. Dan Alkitab mengatakan bahwa orang-orang seperti ini akan dituntun oleh Allah, mereka akan dilepaskan oleh Allah di dalam seluruh kesulitan kesulitannya.

  3. Herodes adalah lambang dari orang fasik.


    Apa yang ada di dalam diri orang benar, jikalau orang benar adalah orang yang rendah hati, yang rela dibentuk. Herodes tidak, dia membentuk sesuatu. Dia berusaha menipu seluruh orang. Seluruh orang Yahudi, ahli taurat dan orang farisi melihat Herodes baik tetapi Yusuf dan Maria orang jahat harus dimatikan. Bisa terbalik seperti itu. Mengapa Herodes disebut baik dan dipuja-puja? Karena Herodes dengan tipuannya sudah membeli hati mereka dengan uang. Salah satu modal orang fasik adalah uang. Dengan uang, Herodes mengatur gereja, hamba Tuhan, negara dan pemerintahan, dan agama. Herodes membangun bait suci bagi orang-orang Yahudi. Bait suci dibangun oleh Salomo, bait suci ada dalam pikiran nabi Yehezkiel, bait suci itu kemudian dipugar oleh Ezra, Nehemia, tetapi dari seluruh nabi itu, tidak ada yang bisa menyaingi bait suci yang dibuat oleh Herodes. Nabi-nabi Tuhanpun tidak membuat bait suci sebaik Herodes. Herodes membangun bait suci dengan kubah yang seluruhnya emas, iya membangunnya dengan kekuatan keuangannya. Orang fasik selalu mengandalkan uang. Kalau saudara-saudara mengandalkan uang, saya katakan kepada saudara begitu jelas, itu adalah bagian dari orang fasik, saudara akan ditinggalkan Tuhan. Alkitab mengatakan engkau hanya punya dua kemungkinan memilih, yaitu mammon atau Allah. Herodes mengandalkan uang dan dia tidak pernah bertobat. Ketika Herodes mati apa yang terjadi? Herodes tahu bahwa dirinya itu adalah orang yang sebenarnya disukai secara permukaan, dan dia ingin terus disanjung oleh orang-orang Yahudi dan juga pemerintahannya. Dia adalah orang yang begitu kejam dan setengah gila, dia membunuh anak dan istrinya, dan pada waktu dia sekarat di ranjangnya, dia memerintahkan panglimanya untuk menghimpun orang-orang berpengaruh yang ada di dalam pemerintahannya, memasukkan mereka ke dalam penjara, dan dia memerintahkan untuk mereka , diperkirakan ada 70 orang lebih, dibunuh pada saat ketika dia mati. Mereka bukan musuhnya, mereka adalah pembesar-pembesar yang ada di Yudea dan Roma, mereka adalah orang-orang yang berpengaruh yang mempunyai masa yang banyak. Tetapi mereka ditangkap dan dibunuh tanpa ada alasan apapun saja. Mereka adalah orang yang dekat dengan Herodes. Apa yang diinginkan oleh Herodes? Ia menginginkan ketika ia mati seluruh dari Yudea dan Roma yang ada pada penguasaannya pada waktu itu berada di dalam perkabungan yang masal. Hidup bersama Tuhan tidak enak, juga beresiko dan Alkitab mengatakan banyak kesulitan, banyak penderitaan mungkin malang. Hidup bersama Tuhan itu sangkal diri dan pikul salib.Tetapi hidup dunia ini jauh lebih beresiko. Alkitab mengatakan dengan jelas dan itu satu prinsip yang diutarakan bahwa “setan tidak pernah dagang rugi”. Kalau saudara tidak menyembah Tuhan, saudara pasti ikut setan. Mungkin saudara berpikir saya tidak ikut setan dan juga tidak mau berkomitmen ikut Tuhan. Sadarkah saudara kalau itu yang setan inginkan? Ketika di taman eden, siapa yang ambil buah itu? Hawa. Siapa yang makan buah itu? Hawa dan bukan setan. Jadi yang tanggung jawab adalah manusia, bukan setan, tetapi kehendak siapa yang jadi? Kehendak Allah atau kehendak setan yang jadi? Kehendak setan, karena setan menginginkan engkau mengambil buah itu dan memakan buah itu. Setan menginginkan saudara dan saya tidak usah susah-susah untuk Tuhan, tidak usah menceburkan hatimu untuk Tuhan, tidak usah bayar harga apapun bagi Tuhan, hidup suam-suam kuku saja, hidup biasa saja, tidak perlu militan bagi Tuhan, tetapi juga jangan seperti itu dengan setan. Tetapi pada saat yang sama sebenarnya saudara dan saya sedang mengenapkan apa yang setan itu kehendaki, “setan tak pernah dagang rugi”. Semua orang sekeliling Herodes mungkin mereka merasa aman dekat dia. Mungkin mereka berpikir bersama Yesus, Dia hanya bayi kecil yang tidak bisa apa-apa, bagaimana Dia bisa melindungi saya? Bersama Herodes dia punya koneksi, uang dan segala sesuatu. Setelah diberi dan diberi, setan hanya lihat, dan berpikir berapa hutangmu kepada saya dan pada akhirnya kamu akan saya hancurkan. Setan tidak pernah dagang rugi. Saudara-saudara, jangan main-main, biar hidup yang hanya satu kali, sungguh-sungguh saudara abdikan hanya kepada Kristus, di dalam seluruh pelayanannya untuk memperlebar Kerajaan-Nya. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita.

back to Sermon Gallery

^