[simple_crumbs root="Home" /]
kembali

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (3)

Matius 4:4-11



Di dalam hidup tidak mungkin tidak ada pencobaan dan rintangan. Alkitab dengan jelas menyatakan khususnya di dalam gereja, setan tidak pernah tinggal diam untuk menjatuhkan iman dan membuat kemurnian kita itu berbalik dari Allah. Ini adalah peperangan rohani sekaligus ujian rohani yang harus kita hadapi sebagai orang Kristen. Biarlah orang Kristen menyadari hal ini dan tidak hidup santai. Setan berusaha untuk menipu kita, menjatuhkan dan memberikan godaan yang besar di dalam hidup kita. Tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Roh Kudus, Firman dan kita memiliki kehidupan Kristus, Immanuel yang menyertai kita. Melalui Firman kita boleh melihat apa yang Tuhan nyatakan kepada kita sebagai strategi untuk menghadapi setan. Melalui Firman kita boleh melihat jebakan-jebakan tersembunyi yang tidak diketahui oleh dunia tetapi diberikan kepada kita satu penglihatan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh setan. Melalui Firman kita mendapatkan jalan keluar dan juga kuasa untuk menang karena Kristus sudah menang terhadap segala cobaan dan Dia tidak berbuat berdosa.

Di dalam kitab Tawarikh, setan begitu berani, berdiri menantang seluruh orang Israel. Itu adalah tantangan terbuka terhadap gereja Tuhan dalam Perjanjian Lama. Ini adalah peperangan yang sangat sengit luar biasa, tetapi bersyukur kepada Allah di dalam Efesus 6, Matthew Henry mengatakan kepada gereja, setan berdiri (stand up) menantang gereja, maka gereja dalam Efesus 6 mengatakan,”Bangkit! Berdirilah tegap!” Tuhan mengerti kita begitu takut, begitu lemah, dan kurang iman. Itulah sebabnya di dalam Efesus 6 ketika berbicara berkenaan dengan peperangan rohani, orang Kristen harus bangkit dan berdiri. Di situ dikatakan berdiri, pergunakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan di dalam Efesus 6:10-20 Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Allah Tritunggal menguatkan langkah kaki kita. Allah Tritunggal menumbuhkan iman kita untuk kita berani bertempur dengan kekuatan kuasa melawan setan penghulu Malaikat yang jatuh itu yang tidak terlihat oleh mata. Melalui Alkitab, kita dapat melihat strategi, jebakan, dan tujuan akhir dari setan. Bukan hanya itu, melalui Alkitab kita juga mengerti Kristus dan kuasa-Nya dan bagaimana dengan kekuatan dari kelembutan hati-Nya taat kepada Tuhan memenangkan seluruh dari peperangan ini. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab sudah pasti jatuh di dalam dosa. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab adalah orang berpikir itu adalah urusan biasa, sepele, dan itu menyatakan sesuatu kesombongannya yang luar biasa. John Owen menyatakan satu kalimat seperti ini: “Oh, saya mengerti betapa lemahnya imanku, dan betapa beraninya setan itu, maka karena itulah aku berlari kepada Kristus dan minta pertolongan”. Tetapi mungkin sebagian besar orang Kristen adalah orang yang mungkin berpikir memiliki iman lebih kuat daripada orang-orang yang dipakai Tuhan di dalam Alkitab, nabi-nabi dan rasul-rasul, bapa-bapa gereja dan kaum Puritan. Mereka adalah orang yang terus mendekat kepada Kristus. Petrus yang adalah kepala gereja, kepala rasul dan yang menjadi wakil Kristus setelah Kristus pergi ke Surga, itupun jatuh di dalam dosa. Lalu siapakah kita ini? Masakan kita bisa menang terhadap hal ini? Saya berbicara seperti ini bukan untuk mendorong saudara untuk melihat kehebatan setan tetapi melihat betapa kita bankrupt dan tidak memiliki apa-apa. Karena itu kita meminta pertolongan dari Kristus. “Apart from Me you can do nothing“, itu adalah kalimat dari Kristus. Engkau tidak dapat berbuat apapun saja, di luar Kristus.

Sekarang kita akan melihat apa yang menjadi pekerjaan setan dan cara kerjanya yang Tuhan nyatakan kepada kita di dalam Firman-Nya. Setan mencobai Kristus, Alkitab menyatakan bahwa Kristus dicobai dalam segala aspek, tetapi Kristus tidak berdosa sama sekali. Kristus adalah Adam kedua, pangkal pokok dari seluruh keselamatan. Adam pertama jatuh di dalam dosa, Adam kedua menang terhadap seluruh godaan. Seluruh orang Israel gagal di dalam pencobaan, tetapi Kristus menang di dalam pencobaan tersebut. Kristus adalah Israel yang sejati. Kristus adalah Kepala Gereja, Dia adalah Pemimpin yang menjadi satu sumber inspirasi dan kuasa untuk kita itu menang terhadap ujian dan pencobaan. Peperangan melawan setan adalah peperangan rohani yang subtle (di bawah permukaan), tidak terlihat dan jalannya begitu silent sampai kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu peperangan sampai pada saatnya kita jatuh di dalam dosa bahkan berusaha untuk dihabisi baru kita sadar semuanya sudah hampir terlambat.

Cara kerja setan untuk menjatuhkan kita: Hal yang pertama adalah melalui kebutuhan. Pada waktu Yesus Kristus sudah hampir menyelesaikan puasa-Nya, di saat begitu lapar maka kemudian setan datang dan mengatakan kepada Yesus: “Yesus, Engkau Anak Allah, ubah batu ini jadi roti”. Setan menawarkan kepada Yesus sesuatu, masuknya melalui jendela kebutuhan. Di dalam hidup, kita harus memisahkan dua hal ini: keinginan dan kebutuhan. Sebagai orang Kristen, kita boleh-boleh saja memiliki keinginan, misalnya keinginan untuk naik pangkat, ingin terkenal, ingin kaya dan gerejanya maju. Tetapi perhatikan baik-baik terhadap keinginan ini, cek apakah keinginan tersebut ada bibit dosa sekecil apapun. Saya tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan, saya berbicara mengenai keinginan ada bibit dosa atau tidak sekecil apapun. Dan jikalau ada, cepat-cepat matikan. Ini adalah hal yang penting sekali. Kalau ada bibit dosa dan itu begitu subtle, sesuatu yang tersembunyi di dalam hati kita maka dosa itu akan terus ada dan mulai berkembang sedikit demi sedikit tanpa saudara ketahui dan setan akan memberikan sesuatu temptation yang tepat dan begitu hal ini digabung maka pasti kita jatuh di dalam dosa. Perhatikan prinsip rohani ini, kalau ada keinginan dan di dalam keinginan itu ada satu bibit dosa maka cepat matikan itu. Kalau tidak dimatikan maka setan akan datang, setan akan membuat ada satu kondisi temptation yang tepat yang fit dengan keinginan kita,maka kita pasti akan jatuh dalam dosa. Kalau saudara ingin kaya itu tidak masalah, karena tidak ada orang yang ingin miskin. Tetapi ketika saudara ingin kaya, perhatikan di dalam hati saudara ada bibit dosa atau tidak. Kalau saudara berpikir saya ingin kaya agar orang respect dengan saya. Di sini dosanya, itu berarti saudara ingin kaya adalah karena saudara menyadari sekarang saudara tidak punya harga diri. Harga diri dan kehormatan diri kita adalah karena Kristus bukan karena kantong saudara tebal atau tidak. Ada orang kalau tabungannya mengecil, gelisahnya luar biasa. Kalau tabungannya mulai membesar, baru merasa tenang hidupnya. Itu semua berarti kekayaan adalah tuanmu, tuhanmu adalah uang. Saya tidak katakan ketika tabungan makin mengecil saudara gembira saja tidak ada kuatir, bukan. Saya hanya mau mengatakan kalau itu terus men-drive engkau melihat segala sesuatu engkau berhasil atau tidak, engkau patut dihargai atau tidak, engkau mulia atau hina karena masalah uang maka itu adalah tuhan kita. Maka ketika itu ada satu dosa kecil seperti itu saudara tidak matikan, yang terjadi adalah ketika nanti ada suatu occasion yang bisa membuat saudara kaya, saudara tidak berpikir jalan Tuhan, apapun saja saudara akan ambil karena mata kita adalah untuk itu. Punya uang dan menabung itu bahkan adalah kehendak Allah. Tetapi tidak berarti dengan keinginan itu saudara mau untuk mengambil apa pun saja yang memperbanyak tabungan. John Owen menyatakan kepada kita: kalau engkau punya satu keinginan dan ada dosa sekecil apapun pun, cepat matikan. Kalau tidak, maka setan akan menyatakan temptation yang begitu tepat dan ini akan menjadi bahan bakar untuk membuat keinginanmu keluar, dan di saat seperti itu pasti engkau jatuh.

Di dalam Kejadian 3, siapa yang membuat Hawa jatuh di dalam dosa? Kita akan menjawab setan. Setan hanya memberikan satu temptation yang fit dengan apa yang diinginkan oleh Hawa. Kalau kita mengerti prinsip dari dosa itu bukan tindakan, dosa itu ada di dalam hati kita terlebih dahulu. Dan ketika setan itu memberikan temptation yang fit maka kemudian baru dosa dalam hati itu muncul dengan begitu jelas. J.C. Ryle menyatakan: jika seseorang jatuh dalam dosa, itu hanya menyatakan apa yang sudah tersembunyi di dalam hatinya. Setan memberikan temptation yang fit(tepat) dengan Hawa yang menginginkan untuk mengambil buah itu dan selanjutnya dua hal ini digabungkan maka ia jatuh di dalam dosa. Jikalau hanya ada satu keinginanmu yang berdosa tetapi tidak ada waktu yang tepat maka kemungkinan kita tidak akan jatuh ke dalam dosa sampai ketika waktu itu tepat, sampai temptation itu tepat. Setan itu pandai sekali di dalam urusan temptation, dia menunggu waktu yang tepat. Suatu hari saya melihat TV atau film, ceritanya kurang lebih itu seperti ini, ada suami istri, lalu kemudian suaminya itu akhirnya tidur dengan satu perempuan yang menggoda dia, hanya sekali. Dan ketika dia melakukan perzinahan ini, istrinya tidak mengetahuinya. Suami tersebut merasa bersalah, kemudian perempuan yang menggoda dia, mengatakan demikian: “Jangan bilang kalau kamu itu tidak mau, kalau kita bisa tidur sama-sama, pasti itu ada keinginan dalam hatimu untuk tidur dengan aku sekecil apapun”. Kalimat itu mencengangkan saya! Kalimat itu persis dengan yang dikatakan oleh John Owen tetapi terbalik yaitu setan yang katakan itu. Saya kagetnya luar biasa! Ketika kita berbicara tentang keinginan, bukan kebutuhan, hal pertama yang saudara harus cek, apakah ada bibit dosa sekecil apapun. Alkitab menyatakan jiwa itu begitu licik, hati itu begitu licik. Ada satu kalimat yang saya dengar dari seseorang, salah satu hal, yang tertinggi, yang tidak bisa kita percaya dalam hidup kita adalah hati kita sendiri. Saya sudah berbicara mengenai keinginan, tetapi apa yang setan berikan temptation kepada Kristus bukan berbicara mengenai keinginan, itu adalah berbicara mengenai kebutuhan. Menginginkan makanan di saat tubuh sudah lapar, itu bukan keinginan tetapi adalah kebutuhan.

Perhatikan baik-baik, setan memberikan temptation di dalam 4 aspek ini yaitu:

  1. Tepat waktunya.

  2. Pada waktu Yesus berpuasa dan dicobai untuk mengubah batu menjadi roti, itu tepat waktunya. Setan bukan berbicara di hari pertama Yesus berpuasa tetapi sesudah selama 40 hari berpuasa. Berarti Yesus harus extend waktu puasa-Nya. Yesus harus menyangkal diri dan ini tidak mudah.

  3. Tepat tempatnya.

  4. Sekali lagi ketika setan mengatakan untuk Yesus mengubah batu menjadi roti, tempatnya adalah di padang gurun, di mana tidak ada penjual roti atau makanan.

  5. Tepat kebutuhannya.

  6. Apa yang diperlukan Yesus pada waktu itu? Yaitu roti. Setan tidak mengatakan ubah batu jadi emas, tidak ada gunanya. Setan akan memberikan kepada kita temptation apa yang memang kita butuhkan. Kalau kita membutuhkan makanan, maka kita akan diberikan temptation di dalam makanan. Kalau kita membutuhkan kesembuhan, maka kita akan diberikan temptation di dalam kesembuhan. Kalau kita membutuhkan sex, maka kita akan diberikan temptation di dalam sex. Setan menawarkannya pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan kebutuhan yang tepat. Saya teringat ada seorang hamba Tuhan yang begitu baik, dan dia naik motor pergi keliling ke desa-desa mengabarkan Injil. Ketika dia naik motor tiba-tiba ada daun yang jatuh mengenai matanya. Beberapa lama kemudian, matanya menjadi merah dan makin lama makin membesar dan infeksi. Dia sangat kesakitan. Tiba-tiba pada waktu itu ada teman lamanya datang mengunjungi dia. Lalu kemudian berbicara dengan dia, dan teman ini menawarkan air dari Gunung Kawi untuk mengobati matanya yang sakit. Temannya ini memang bukan orang Kristen. Awalnya hamba Tuhan ini tidak mau memakai obat tersebut tetapi karena begitu sakitnya kemudian ia tergoda untuk menggunakannya. Lalu ia bergumul. Matanya makin lama makin sakit, dan akhirnya ia tidak tahan maka dipakainya obat itu. Saudara perhatikan, ini adalah jebakan-jebakan yang luar biasa. Kebutuhan. Kalau saudara minum air Gunung Kawi karena ingin kaya dan saudara sudah lumayan kaya saat ini, tentu langsung tahu bahwa saudara greedy. Tetapi hamba Tuhan ini sakit matanya dan ia perlu sembuh untuk dapat melayani. Setan akan selalu memberikan satu temptation pada kebutuhan yang tepat.

  7. Tepat identitasnya.

  8. Tepat itu artinya adalah kita mampu melakukan. Kalau setan misalnya berbicara kepada saya, untuk mengubah batu menjadi roti. Saya akan katakan walaupun saya ingin tetapi saya tidak bisa. Setan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu pencobaan yang kita tidak bisa lakukan. Dia akan lakukan itu, memberikan pencobaan itu memang pada saat kita bisa lakukan.

Di dalam 4 hal ini, digabung semuanya, dan konteksnya adalah needs, kebutuhan, disodorkan kepada Kristus. Seandainya pada saat itu Kristus mengambil tawaran dari setan dan Ia akhirnya mengubah batu menjadi roti, itupun kita bisa mengerti. Kita tau kesulitan manusia pada saat itu, kita dapat memakluminya. Tetapi Kristus tidak jatuh dalam jebakan setan. Kristus memberikan standard kepada kita, dan Kristus memberikan anugerah kepada kita untuk kita mengikut Dia, untuk kita bisa lepas dari pada hal-hal seperti ini.

Saya tidak mau mengakhiri kotbah ini dengan kemenangan setan. Apa yang menjadi kekuatan dan pelajaran dari Kristus yang diberikan kepada kita? Minimal ada 2 hal:

  1. Dahulukan Tuhan di depan dan kebutuhan di belakang.

  2. Kalau saudara membalik ordo ini, kita akan jatuh di dalam dosa. Jatuh dalam dosa artinya adalah menggenapi isi hati setan. Tetapkan dalam hatimu untuk prioritaskan Allah terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Ingatlah kalimat dari C.S. Lewis ini, kita sesungguhnya adalah jiwa yang memiliki tubuh, kita bukan tubuh yang memiliki jiwa. Siapa sesungguhnya engkau dan saya? Kita adalah jiwa. Jiwa itu harus didepankan bukan dibelakangkan. Bukan tubuh yang didepankan. Prioritaskan kehendak Allah, pimpinan Allah, dan juga prioritaskan Firman Allah, itu lebih utama daripada kebutuhanmu. Saya berharap saudara-saudara mengerti hal ini, jangan lagi mengambil pekerjaan di hari Minggu atau mengambil pekerjaan di hari Minggu setelah saudara beribadah. Di depan itu harus Firman. Di belakang itu harus kebutuhan. Dan jangan saudara kuatir. Alkitab mengatakan cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini nyata.

  3. Belajar untuk memiliki contentment in Christ.

  4. Belajar untuk memiliki satu hati yang puas di dalam Kristus. Alkitab mengatakan You are my cup, You are my portion. Engkau adalah bagian yang diundikan kepadaku. Jangan kuatir untuk hidup ini karena Allah yang menciptakan kita, tidak mungkin Allah tidak memberikan seluruh pemenuhan kebutuhan kita. Mungkinkah saudara melahirkan anak dan melupakannya? Jikalau itu terjadi, Allah mengatakan: jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak dan kemudian melupakannya, itu pun Aku lebih daripada dia. Aku tidak mungkin melupakan engkau. Maka lihatlah Firman dan bertumbuhlah di dalam iman. Maka kita akan belajar bagaimana content in Him, contentment di dalam Kristus. Di dalam Dia sajalah, seluruh kebutuhan kita itu ada. Di dalam Dia lah saja, maka jaminan itu ada. Jangan kita tertipu oleh setan. Di dalam tipuan setan kepada Yesus pun, akhirnya setelah seluruh temptation ini selesai, maka Yesus pun itu kemudian diberikan makan, Yesus pun kemudian dilayani oleh malaikat. Saudara-saudara, saudara pikir bahwa Allah akan melupakan kita? Saudara pikir bahwa Allah tidak peduli dengan kita? Kalau kita adalah orang reformed, biarlah kita boleh kembali melihat Firman dan mempercayai apa yang Firman Tuhan itu katakan. Mari kita berdoa.
^