[simple_crumbs root="Home" /]
-->

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (3)

Matius 4:4-11



Di dalam hidup tidak mungkin tidak ada pencobaan dan rintangan. Alkitab dengan jelas menyatakan khususnya di dalam gereja, setan tidak pernah tinggal diam untuk menjatuhkan iman dan membuat kemurnian kita itu berbalik dari Allah. Ini adalah peperangan rohani sekaligus ujian rohani yang harus kita hadapi sebagai orang Kristen. Biarlah orang Kristen menyadari hal ini dan tidak hidup santai. Setan berusaha untuk menipu kita, menjatuhkan dan memberikan godaan yang besar di dalam hidup kita. Tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Roh Kudus, Firman dan kita memiliki kehidupan Kristus, Immanuel yang menyertai kita. Melalui Firman kita boleh melihat apa yang Tuhan nyatakan kepada kita sebagai strategi untuk menghadapi setan. Melalui Firman kita boleh melihat jebakan-jebakan tersembunyi yang tidak diketahui oleh dunia tetapi diberikan kepada kita satu penglihatan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh setan. Melalui Firman kita mendapatkan jalan keluar dan juga kuasa untuk menang karena Kristus sudah menang terhadap segala cobaan dan Dia tidak berbuat berdosa.

Di dalam kitab Tawarikh, setan begitu berani, berdiri menantang seluruh orang Israel. Itu adalah tantangan terbuka terhadap gereja Tuhan dalam Perjanjian Lama. Ini adalah peperangan yang sangat sengit luar biasa, tetapi bersyukur kepada Allah di dalam Efesus 6, Matthew Henry mengatakan kepada gereja, setan berdiri (stand up) menantang gereja, maka gereja dalam Efesus 6 mengatakan,”Bangkit! Berdirilah tegap!” Tuhan mengerti kita begitu takut, begitu lemah, dan kurang iman. Itulah sebabnya di dalam Efesus 6 ketika berbicara berkenaan dengan peperangan rohani, orang Kristen harus bangkit dan berdiri. Di situ dikatakan berdiri, pergunakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan di dalam Efesus 6:10-20 Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Allah Tritunggal menguatkan langkah kaki kita. Allah Tritunggal menumbuhkan iman kita untuk kita berani bertempur dengan kekuatan kuasa melawan setan penghulu Malaikat yang jatuh itu yang tidak terlihat oleh mata. Melalui Alkitab, kita dapat melihat strategi, jebakan, dan tujuan akhir dari setan. Bukan hanya itu, melalui Alkitab kita juga mengerti Kristus dan kuasa-Nya dan bagaimana dengan kekuatan dari kelembutan hati-Nya taat kepada Tuhan memenangkan seluruh dari peperangan ini. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab sudah pasti jatuh di dalam dosa. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab adalah orang berpikir itu adalah urusan biasa, sepele, dan itu menyatakan sesuatu kesombongannya yang luar biasa. John Owen menyatakan satu kalimat seperti ini: “Oh, saya mengerti betapa lemahnya imanku, dan betapa beraninya setan itu, maka karena itulah aku berlari kepada Kristus dan minta pertolongan”. Tetapi mungkin sebagian besar orang Kristen adalah orang yang mungkin berpikir memiliki iman lebih kuat daripada orang-orang yang dipakai Tuhan di dalam Alkitab, nabi-nabi dan rasul-rasul, bapa-bapa gereja dan kaum Puritan. Mereka adalah orang yang terus mendekat kepada Kristus. Petrus yang adalah kepala gereja, kepala rasul dan yang menjadi wakil Kristus setelah Kristus pergi ke Surga, itupun jatuh di dalam dosa. Lalu siapakah kita ini? Masakan kita bisa menang terhadap hal ini? Saya berbicara seperti ini bukan untuk mendorong saudara untuk melihat kehebatan setan tetapi melihat betapa kita bankrupt dan tidak memiliki apa-apa. Karena itu kita meminta pertolongan dari Kristus. “Apart from Me you can do nothing“, itu adalah kalimat dari Kristus. Engkau tidak dapat berbuat apapun saja, di luar Kristus.

Sekarang kita akan melihat apa yang menjadi pekerjaan setan dan cara kerjanya yang Tuhan nyatakan kepada kita di dalam Firman-Nya. Setan mencobai Kristus, Alkitab menyatakan bahwa Kristus dicobai dalam segala aspek, tetapi Kristus tidak berdosa sama sekali. Kristus adalah Adam kedua, pangkal pokok dari seluruh keselamatan. Adam pertama jatuh di dalam dosa, Adam kedua menang terhadap seluruh godaan. Seluruh orang Israel gagal di dalam pencobaan, tetapi Kristus menang di dalam pencobaan tersebut. Kristus adalah Israel yang sejati. Kristus adalah Kepala Gereja, Dia adalah Pemimpin yang menjadi satu sumber inspirasi dan kuasa untuk kita itu menang terhadap ujian dan pencobaan. Peperangan melawan setan adalah peperangan rohani yang subtle (di bawah permukaan), tidak terlihat dan jalannya begitu silent sampai kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu peperangan sampai pada saatnya kita jatuh di dalam dosa bahkan berusaha untuk dihabisi baru kita sadar semuanya sudah hampir terlambat.

Cara kerja setan untuk menjatuhkan kita: Hal yang pertama adalah melalui kebutuhan. Pada waktu Yesus Kristus sudah hampir menyelesaikan puasa-Nya, di saat begitu lapar maka kemudian setan datang dan mengatakan kepada Yesus: “Yesus, Engkau Anak Allah, ubah batu ini jadi roti”. Setan menawarkan kepada Yesus sesuatu, masuknya melalui jendela kebutuhan. Di dalam hidup, kita harus memisahkan dua hal ini: keinginan dan kebutuhan. Sebagai orang Kristen, kita boleh-boleh saja memiliki keinginan, misalnya keinginan untuk naik pangkat, ingin terkenal, ingin kaya dan gerejanya maju. Tetapi perhatikan baik-baik terhadap keinginan ini, cek apakah keinginan tersebut ada bibit dosa sekecil apapun. Saya tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan, saya berbicara mengenai keinginan ada bibit dosa atau tidak sekecil apapun. Dan jikalau ada, cepat-cepat matikan. Ini adalah hal yang penting sekali. Kalau ada bibit dosa dan itu begitu subtle, sesuatu yang tersembunyi di dalam hati kita maka dosa itu akan terus ada dan mulai berkembang sedikit demi sedikit tanpa saudara ketahui dan setan akan memberikan sesuatu temptation yang tepat dan begitu hal ini digabung maka pasti kita jatuh di dalam dosa. Perhatikan prinsip rohani ini, kalau ada keinginan dan di dalam keinginan itu ada satu bibit dosa maka cepat matikan itu. Kalau tidak dimatikan maka setan akan datang, setan akan membuat ada satu kondisi temptation yang tepat yang fit dengan keinginan kita,maka kita pasti akan jatuh dalam dosa. Kalau saudara ingin kaya itu tidak masalah, karena tidak ada orang yang ingin miskin. Tetapi ketika saudara ingin kaya, perhatikan di dalam hati saudara ada bibit dosa atau tidak. Kalau saudara berpikir saya ingin kaya agar orang respect dengan saya. Di sini dosanya, itu berarti saudara ingin kaya adalah karena saudara menyadari sekarang saudara tidak punya harga diri. Harga diri dan kehormatan diri kita adalah karena Kristus bukan karena kantong saudara tebal atau tidak. Ada orang kalau tabungannya mengecil, gelisahnya luar biasa. Kalau tabungannya mulai membesar, baru merasa tenang hidupnya. Itu semua berarti kekayaan adalah tuanmu, tuhanmu adalah uang. Saya tidak katakan ketika tabungan makin mengecil saudara gembira saja tidak ada kuatir, bukan. Saya hanya mau mengatakan kalau itu terus men-drive engkau melihat segala sesuatu engkau berhasil atau tidak, engkau patut dihargai atau tidak, engkau mulia atau hina karena masalah uang maka itu adalah tuhan kita. Maka ketika itu ada satu dosa kecil seperti itu saudara tidak matikan, yang terjadi adalah ketika nanti ada suatu occasion yang bisa membuat saudara kaya, saudara tidak berpikir jalan Tuhan, apapun saja saudara akan ambil karena mata kita adalah untuk itu. Punya uang dan menabung itu bahkan adalah kehendak Allah. Tetapi tidak berarti dengan keinginan itu saudara mau untuk mengambil apa pun saja yang memperbanyak tabungan. John Owen menyatakan kepada kita: kalau engkau punya satu keinginan dan ada dosa sekecil apapun pun, cepat matikan. Kalau tidak, maka setan akan menyatakan temptation yang begitu tepat dan ini akan menjadi bahan bakar untuk membuat keinginanmu keluar, dan di saat seperti itu pasti engkau jatuh.

Di dalam Kejadian 3, siapa yang membuat Hawa jatuh di dalam dosa? Kita akan menjawab setan. Setan hanya memberikan satu temptation yang fit dengan apa yang diinginkan oleh Hawa. Kalau kita mengerti prinsip dari dosa itu bukan tindakan, dosa itu ada di dalam hati kita terlebih dahulu. Dan ketika setan itu memberikan temptation yang fit maka kemudian baru dosa dalam hati itu muncul dengan begitu jelas. J.C. Ryle menyatakan: jika seseorang jatuh dalam dosa, itu hanya menyatakan apa yang sudah tersembunyi di dalam hatinya. Setan memberikan temptation yang fit(tepat) dengan Hawa yang menginginkan untuk mengambil buah itu dan selanjutnya dua hal ini digabungkan maka ia jatuh di dalam dosa. Jikalau hanya ada satu keinginanmu yang berdosa tetapi tidak ada waktu yang tepat maka kemungkinan kita tidak akan jatuh ke dalam dosa sampai ketika waktu itu tepat, sampai temptation itu tepat. Setan itu pandai sekali di dalam urusan temptation, dia menunggu waktu yang tepat. Suatu hari saya melihat TV atau film, ceritanya kurang lebih itu seperti ini, ada suami istri, lalu kemudian suaminya itu akhirnya tidur dengan satu perempuan yang menggoda dia, hanya sekali. Dan ketika dia melakukan perzinahan ini, istrinya tidak mengetahuinya. Suami tersebut merasa bersalah, kemudian perempuan yang menggoda dia, mengatakan demikian: “Jangan bilang kalau kamu itu tidak mau, kalau kita bisa tidur sama-sama, pasti itu ada keinginan dalam hatimu untuk tidur dengan aku sekecil apapun”. Kalimat itu mencengangkan saya! Kalimat itu persis dengan yang dikatakan oleh John Owen tetapi terbalik yaitu setan yang katakan itu. Saya kagetnya luar biasa! Ketika kita berbicara tentang keinginan, bukan kebutuhan, hal pertama yang saudara harus cek, apakah ada bibit dosa sekecil apapun. Alkitab menyatakan jiwa itu begitu licik, hati itu begitu licik. Ada satu kalimat yang saya dengar dari seseorang, salah satu hal, yang tertinggi, yang tidak bisa kita percaya dalam hidup kita adalah hati kita sendiri. Saya sudah berbicara mengenai keinginan, tetapi apa yang setan berikan temptation kepada Kristus bukan berbicara mengenai keinginan, itu adalah berbicara mengenai kebutuhan. Menginginkan makanan di saat tubuh sudah lapar, itu bukan keinginan tetapi adalah kebutuhan.

Perhatikan baik-baik, setan memberikan temptation di dalam 4 aspek ini yaitu:

  1. Tepat waktunya.

  2. Pada waktu Yesus berpuasa dan dicobai untuk mengubah batu menjadi roti, itu tepat waktunya. Setan bukan berbicara di hari pertama Yesus berpuasa tetapi sesudah selama 40 hari berpuasa. Berarti Yesus harus extend waktu puasa-Nya. Yesus harus menyangkal diri dan ini tidak mudah.

  3. Tepat tempatnya.

  4. Sekali lagi ketika setan mengatakan untuk Yesus mengubah batu menjadi roti, tempatnya adalah di padang gurun, di mana tidak ada penjual roti atau makanan.

  5. Tepat kebutuhannya.

  6. Apa yang diperlukan Yesus pada waktu itu? Yaitu roti. Setan tidak mengatakan ubah batu jadi emas, tidak ada gunanya. Setan akan memberikan kepada kita temptation apa yang memang kita butuhkan. Kalau kita membutuhkan makanan, maka kita akan diberikan temptation di dalam makanan. Kalau kita membutuhkan kesembuhan, maka kita akan diberikan temptation di dalam kesembuhan. Kalau kita membutuhkan sex, maka kita akan diberikan temptation di dalam sex. Setan menawarkannya pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan kebutuhan yang tepat. Saya teringat ada seorang hamba Tuhan yang begitu baik, dan dia naik motor pergi keliling ke desa-desa mengabarkan Injil. Ketika dia naik motor tiba-tiba ada daun yang jatuh mengenai matanya. Beberapa lama kemudian, matanya menjadi merah dan makin lama makin membesar dan infeksi. Dia sangat kesakitan. Tiba-tiba pada waktu itu ada teman lamanya datang mengunjungi dia. Lalu kemudian berbicara dengan dia, dan teman ini menawarkan air dari Gunung Kawi untuk mengobati matanya yang sakit. Temannya ini memang bukan orang Kristen. Awalnya hamba Tuhan ini tidak mau memakai obat tersebut tetapi karena begitu sakitnya kemudian ia tergoda untuk menggunakannya. Lalu ia bergumul. Matanya makin lama makin sakit, dan akhirnya ia tidak tahan maka dipakainya obat itu. Saudara perhatikan, ini adalah jebakan-jebakan yang luar biasa. Kebutuhan. Kalau saudara minum air Gunung Kawi karena ingin kaya dan saudara sudah lumayan kaya saat ini, tentu langsung tahu bahwa saudara greedy. Tetapi hamba Tuhan ini sakit matanya dan ia perlu sembuh untuk dapat melayani. Setan akan selalu memberikan satu temptation pada kebutuhan yang tepat.

  7. Tepat identitasnya.

  8. Tepat itu artinya adalah kita mampu melakukan. Kalau setan misalnya berbicara kepada saya, untuk mengubah batu menjadi roti. Saya akan katakan walaupun saya ingin tetapi saya tidak bisa. Setan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu pencobaan yang kita tidak bisa lakukan. Dia akan lakukan itu, memberikan pencobaan itu memang pada saat kita bisa lakukan.

Di dalam 4 hal ini, digabung semuanya, dan konteksnya adalah needs, kebutuhan, disodorkan kepada Kristus. Seandainya pada saat itu Kristus mengambil tawaran dari setan dan Ia akhirnya mengubah batu menjadi roti, itupun kita bisa mengerti. Kita tau kesulitan manusia pada saat itu, kita dapat memakluminya. Tetapi Kristus tidak jatuh dalam jebakan setan. Kristus memberikan standard kepada kita, dan Kristus memberikan anugerah kepada kita untuk kita mengikut Dia, untuk kita bisa lepas dari pada hal-hal seperti ini.

Saya tidak mau mengakhiri kotbah ini dengan kemenangan setan. Apa yang menjadi kekuatan dan pelajaran dari Kristus yang diberikan kepada kita? Minimal ada 2 hal:

  1. Dahulukan Tuhan di depan dan kebutuhan di belakang.

  2. Kalau saudara membalik ordo ini, kita akan jatuh di dalam dosa. Jatuh dalam dosa artinya adalah menggenapi isi hati setan. Tetapkan dalam hatimu untuk prioritaskan Allah terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Ingatlah kalimat dari C.S. Lewis ini, kita sesungguhnya adalah jiwa yang memiliki tubuh, kita bukan tubuh yang memiliki jiwa. Siapa sesungguhnya engkau dan saya? Kita adalah jiwa. Jiwa itu harus didepankan bukan dibelakangkan. Bukan tubuh yang didepankan. Prioritaskan kehendak Allah, pimpinan Allah, dan juga prioritaskan Firman Allah, itu lebih utama daripada kebutuhanmu. Saya berharap saudara-saudara mengerti hal ini, jangan lagi mengambil pekerjaan di hari Minggu atau mengambil pekerjaan di hari Minggu setelah saudara beribadah. Di depan itu harus Firman. Di belakang itu harus kebutuhan. Dan jangan saudara kuatir. Alkitab mengatakan cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini nyata.

  3. Belajar untuk memiliki contentment in Christ.

  4. Belajar untuk memiliki satu hati yang puas di dalam Kristus. Alkitab mengatakan You are my cup, You are my portion. Engkau adalah bagian yang diundikan kepadaku. Jangan kuatir untuk hidup ini karena Allah yang menciptakan kita, tidak mungkin Allah tidak memberikan seluruh pemenuhan kebutuhan kita. Mungkinkah saudara melahirkan anak dan melupakannya? Jikalau itu terjadi, Allah mengatakan: jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak dan kemudian melupakannya, itu pun Aku lebih daripada dia. Aku tidak mungkin melupakan engkau. Maka lihatlah Firman dan bertumbuhlah di dalam iman. Maka kita akan belajar bagaimana content in Him, contentment di dalam Kristus. Di dalam Dia sajalah, seluruh kebutuhan kita itu ada. Di dalam Dia lah saja, maka jaminan itu ada. Jangan kita tertipu oleh setan. Di dalam tipuan setan kepada Yesus pun, akhirnya setelah seluruh temptation ini selesai, maka Yesus pun itu kemudian diberikan makan, Yesus pun kemudian dilayani oleh malaikat. Saudara-saudara, saudara pikir bahwa Allah akan melupakan kita? Saudara pikir bahwa Allah tidak peduli dengan kita? Kalau kita adalah orang reformed, biarlah kita boleh kembali melihat Firman dan mempercayai apa yang Firman Tuhan itu katakan. Mari kita berdoa.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (2)

Matius 4 :1-11



Seri “Ujian, Pencobaan dan Kemenangan” adalah satu seri yang baru setelah Yesus Kristus dibaptis di sungai Yordan. Peristiwa baptisan Yesus merupakan satu simbol bahwa Yesus dibaptis atau diurapi sebagai Mesias. Setelah itu Roh Kudus menuntun-Nya untuk dicobai oleh setan. Di sini Yesus Kritus mau menyatakan kepada gereja bahwa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya yang benar-benar qualified untuk bisa menyelamatkan kita. Bapa di Surga mengatakan “Inilah anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nya Aku berkenan.” Tuhan bukan saja berbicara, Tuhan membuktikan kepada kita siapa Juruselamat yang sejati.

Semua orang pada waktu itu melihat bahwa Yesus Kristus dari Nazaret, anak Yusuf dan Maria adalah orang terkutuk, tetapi sebenarnya Dia adalah Mesias yang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi dan seluruh dunia. Alkitab mengatakan Dia adalah Domba Allah yang sempurna, yang tidak ada cacat cela untuk disembelih. Di dalam temptation of Jesus Christ, maka kita melihat bagaimana Dia dicobai oleh setan dari seluruh bagian dan Dia menyatakan tidak berdosa. Selain itu, pencobaan Kristus juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap kita orang Kristen, gereja yang sejati akan masuk di dalam temptation dan ujian. Kristus tidak berdosa sekalipun, harus diuji dan dicobai. Sebelum Adam jatuh di dalam dosa, dia harus diuji dan dicobai. Ujian dan pencobaan itu sudah ada sebelum Adam jatuh di dalam dosa. Ujian dan pencobaan adalah sesuatu yang mutlak perlu untuk memproses seseorang, untuk menjadikan orang itu dikonfirmasi kesempurnaannya. Konfirmasi kesempurnaan itu penting sekali, ditentukan oleh Allah Bapa di surga untuk kita manusia ciptaan-Nya. Itulah sebabnya manusia diciptakan oleh Allah bukan di dalam kekekalan tetapi di dalam proses waktu yang bersifat progresif. Budaya ini akan menjalar secara progresif. Karakter kita akan menjalar bertumbuh secara progresif dan kita akan tahu bahwa kesempurnaan iman kita akan bertumbuh secara progresif. Semuanya ada di dalam waktu.

Kita sudah bicara tentang apa itu kemenangan yang sesungguhnya. Apa yang sering kali kita katakan menang, pada saat yang sama menurut Alkitab itu kalah. Yesus itu menang adanya. Perhatikan dari tiga temptation, Yesus Kristus tidak mendapatkan apapun. Banyak orang mengatakan ketika mereka menang, mereka mendapatkan sesuatu. Pada saat Yesus dicobai, Dia tidak mendapatkan apapun saja. Tidak mendapatkan makanan, tidak mendapatkan kehormatan dan tidak mendapatkan seluruh dunia pada waktu itu. Tetapi Dia menang. Ketika bicara mengenai kemenangan kita harus belajar apa itu kekalahan. Di dalam seluruh sejarah maka ada dua oknum yang total kalah. Pertama adalah malaikat Lucifer, jatuh di dalam dosa. Kedua adalah Adam dan Hawa, wakil seluruh umat manusia kalah, jatuh di dalam dosa. Penyebab mereka kalah adalah ketika mereka tidak menyukai posisi mereka di dalam ordo. Mereka ingin ke atas. Mereka ingin seperti Allah. Pada saat yang sama mereka ingin ke atas, mereka jatuh di dalam dosa. Lucifer dan Adam melakukan hal itu. Perhatikan semua yang berdosa, semuanya ingin ke atas. Tetapi satu-satunya yang dari atas turun ke bawah adalah Yesus Kristus. Di dalam pencobaan ini, Yesus Kristus menjaga ordo. Dia tidak melampaui ordonya. Dia mau untuk berada di dalam kepuasan yang Bapa berikan. Dia adalah oknum kedua dari Allah Tritunggal. Secara nature Dia tidak lebih rendah dari Allah Bapa. Dia adalah Allah di dalam Tritunggal yang bertahta dari selama-lamanya dan sampai selama-lamanya. Tetapi di dalam Dia melayani di dunia, Dia menyatakan kepada kita Dia memiliki satu tujuan hidup yaitu menjalankan seluruh kehendak Allah Bapa. Dia menjaga ordo-Nya. Dia berada di dalam kerendahan seperti itu, dan itulah kemenangan. Jikalau seorang anak ingin menjadi sejajar dengan ayahnya, di situ kekalahannya. Jikalau istri ingin merebut posisi suami, di situ kekalahannya. Jikalau seseorang yang berada dalam gereja merasa tidak puas lalu melawan orang yang di atasnya padahal orang di atasnya itu tidak berdosa, di situ kekalahannya. Jikalau seorang suami tidak mengasihi istrinya, dia menyeleweng dari ordonya. Perhatikan baik-baik apa yang terjadi di seluruh dunia, semuanya ingin ke atas, keluar dari ordo. Minta kepada Tuhan kemuliaan yang ada di dalam ordo yang engkau jalani. Allah menciptakan dunia ini di dalam tatanan yang harmonis. Dosa berusaha untuk menghancurkan keharmonisan itu, dengan memutarbalikkan tatanan ordo.

Bicara mengenai pencobaan, maka kita harus mengerti ada satu oknum yang terus mencobai gereja. Ini adalah musuh Kristus dan musuh gereja sepanjang masa. Kita akan melihat apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan setan. Ada 3 kesalahan konsep mengenai setan yang ada di dalam orang Kristen.

  1. Tidak percaya adanya setan.

  2. Ada orang-orang Kristen yang tidak mempercayai adanya setan. Setan dianggap bukan satu pribadi. Scientists, liberals dan neo-orthodox hanya mempercayai bahwa sesuatu yang negatif terjadi karena pengaruh gejala alam, penyakit atau psychological semata. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa setan itu ada. Setan adalah pribadi yang aktif, menyerang kita, bahkan menyerang Kristus. Kita tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada setan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang sifatnya natural, ada sesuatu di balik itu yang sifatnya adalah pribadi.

  3. Memikirkan dan berespon secara berlebihan tentang setan.

  4. Ada orang berpikir bahwa pribadi setan itu ada dan selalu secara langsung berada di setiap problem yang mereka hadapi. Setan memang bapa setiap kejahatan dan dosa, tetapi tidak berarti setiap problem di dalam hidup kita, adalah karena kehadirannya secara langsung. Ada orang mengatakan tidak bisa pergi ke gereja bukan karena terlambat bangun tetapi karena ada roh ngantuk, orang malas mengatakan karena ada roh malas di dalam dirinya. Orang-orang ini berpikir bahwa setiap kali berbuat dosa, pasti ada pribadi setan yang langsung ada di baliknya. Alkitab menyatakan bahwa tidak setiap dosa yang terjadi itu berarti secara langsung setan bekerja. Ada 2 hal yang dapat kita pelajari:

    • Kita dicobai oleh keinginan dosa kita sendiri (kitab Yakobus). Yudas itu memang ingin untuk mendapatkan uang. Adam dan Hawa itu memang ingin menjadi seperti Allah. Ananias dan Safira memang ingin menyembunyikan uang mereka dan berlaku seolah-olah jujur. Saudara tidak akan mendapatkan penjelasan mengenai setan yang bekerja untuk dia mengusik Daud berzinah dengan Betsyeba. Kita itu berdosa karena diri kita sendiri. Kita jatuh di dalam dosa karena kita mencobai diri kita sendiri.

    • Jikalaupun setan mencobai secara langsung, tetap kejatuhan itu adalah tanggung jawab kita di hadapan Allah. Saudara tidak bisa menyalahkan setan dan tidak pernah ada hukum di dalam Alkitab itu menyalahkan setan. Setan tidak pernah bisa memaksa orang Kristen jatuh di dalam dosa. Dia hanya mencobai dan menggoda. Itu adalah keputusan dari hati saudara sendiri. Jangan salahkan orang lain dan setan. Kita sering sekali melupakan tanggung jawab kita sendiri. Tidak ada yang mendorong dan memaksa kita untuk mengambil satu kejahatan. Tanpa saudara mengerti poin ini saudara tidak akan mau berubah. Saudara akan terus menerus berlogika untuk membenarkan hidup kita sendiri.

  5. Mempelajari cerita tentang setan di luar Alkitab.

  6. Mereka melihat majalah, tv, mitos, imajinasi dunia, tetapi bukan dari Alkitab. Jangan berpikir ini tidak masalah. Jagai anak kita melihat film-film yang tidak baik seperti exorcism, hantu, dan horor. Apa yang terjadi jika saudara menonton film itu? Spirit ini yang akan muncul. Kita akan lebih takut kepada setan daripada takut kepada Allah. Karena di dalam film tersebut akan mempertontonkan kemuliaan setan. Jikalau saudara mau untuk melihat, mengenal dan mengerti sesungguhnya apa itu setan, satu-satunya buku yang terbaik dan paling tepat adalah Alkitab. Alkitab adalah buku tentang setan, Alkitab adalah buku tentang manusia dan Alkitab adalah buku tentang Allah. Biarlah kita boleh mendapatkan sumber yang sesungguhnya. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh melihat pekerjaan setan yang menakutkan tetapi melihat kuasa Allah yang menyelamatkan.

Alkitab mengajarkan sesuatu yang unik mengenai setan. Kata setan atau iblis, muncul di dalam 6 bagian di Perjanjian Lama (PL). Tetapi di dalam Perjanjian Baru (PB), kata setan itu muncul hampir di setiap kitab. Bahkan 25 pasal yang diucapkan Yesus Kristus sendiri berkenaan dengan setan. Apa yang sebenarnya Alkitab mau katakan kepada kita? Perhatikan baik-baik, intensitasnya, setan yang tadinya tidak bekerja secara kuat di dalam PL, sekarang menampakkan diri dan bekerja keras di dalam PB. Setan mengerti waktunya tinggal sedikit. Dia mengejar waktu sebelum kekekalan dinyatakan, sebelum Kristus datang untuk yang kedua kalinya, setan harus menjangkau sebanyak mungkin umat manusia. Jikalau setan tidak bisa mendapatkan jiwa manusia karena dia sudah ditebus oleh Kristus, minimal dia berusaha mendapatkan hidup manusia yang ditebus oleh Kristus. Setan mengerti waktu dan bekerja keras untuk menipu dan orang-orang Kristen yang tertipu, berpikir waktu itu masih banyak. Tetapi kita hidup di dalam kekristenan yang santai. Perhatikan baik-baik, di dalam peperangan mana yang lebih baik, jika musuh bersembunyi atau menyatakan diri? Lebih baik dia bersembunyi. Tetapi kalau sampai dia menyatakan diri, itu adalah final stage. Itu adalah gempuran besar-besaran. Saya berharap saudara mengerti hal ini. Di dalam peperangan yang besar, prajurit yang paling kalah terlebih dahulu adalah prajurit yang tidak tahu bahwa ia sedang berada dalam peperangan. Jikalau satu negara akan menggempur negara yang lain, apa yang akan dia kerjakan terlebih dahulu? Dia akan mengirimkan mata-matanya secara tersembunyi, memetakan seluruh daerah itu, dan dia akan mengirimkan special army. Hanya beberapa orang. Kadang 10, kadang 15. Dan kemudian dia akan berusaha menghancurkan satu persatu. Setelah dia menang, dia memberikan satu signal ke tempat daerahnya, baru ribuan army itu akan hadir. Setan berperang dengan strategi.

Hal yang lain, Alkitab mengajarkan bahwa setan bukanlah pribadi yang sejajar dengan Tuhan. Kalau kita tidak mengerti prinsip ini, kita akan termakan dengan apa yang dunia katakan. Kita akan mudah jatuh mengasihani diri karena diri kita terus ditarik oleh kebaikan dan kejahatan (Yin dan Yang), setan dan Allah adalah dua kekuatan yang sama besarny dan yang sejajar. Tidak! Alkitab menyatakan dia itu tidak sebanding dengan Allah. Dia tidak sebanding dengan Kristus. Dia adalah ciptaan dan Kristus adalah Pencipta. Ini bukan suatu perbedaan secara kuantitatif, tetapi sesuatu kualitatif. Malaikat adalah pribadi yang dicipta oleh Allah. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa setan itu adalah ciptaan, roh yang tidak terlihat dan sifatnya terbatas. Dia tidak seperti Tuhan. Ada orang mengatakan bahwa dirinya begitu sulit lepas dari dosa karena terus diikat. Saudara harus mengerti kuasa Kristus melebihi daripada semua itu. Kuasa Kristus menaklukkan, mematikan semuanya itu. Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk kita tidak berharap. Pengharapan itu adalah pengharapan yang pasti. Ada kelepasan dari Kristus. Dosa itu suatu kuasa yang mengikat, tapi Allah memiliki kuasa yang membebaskan yang melebihi setan. Kuasa Kristus jauh lebih besar. Seandainya saudara bertemu dengan orang yang kerasukan, jangan pernah melupakan poin ini: Mereka adalah ciptaan, sama seperti kita adalah ciptaan, tapi Kristus adalah Pencipta. Berteriaklah dan memohonlah kepada Kristus karena Dia akan mematikan pekerjaan setan.

Hal yang selanjutnya, setan merupakan pribadi, berarti dia punya intelek, kemauan, dan emosi. Dia memiliki pikiran dan berstrategi. Sepanjang dari PL sampai PB, kita akan melihat peperangan rohani, peperangan gereja Tuhan melawan setan. Dan itu bersifat strategi. Dia punya kemauan yang dituju: yaitu agar orang-orang takut kepada dia dan tidak menghormati Allah. Dan dia punya emosi untuk disukakan atau dia sendiri marah adanya. Pdt. Stephen Tong mengatakan satu kalimat yang begitu tajam, “Hiduplah sampai membuat setan marah besar”. Hamba Tuhan yang baik adalah hamba Tuhan yang membuat Allah berkenan dan tersenyum dan membuat setan marah besar. Hamba Tuhan yang jelek, gereja yang jelek adalah gereja atau hamba Tuhan yang membuat setan itu sukacita besar. Lawanlah setan. Berlindunglah di hadapan Allah. Lakukan Firman-Nya. Buatlah sepanjang hidup yang Tuhan berikan itu, membuat setan marah besar. Perhatikan bahwa setan itu memiliki pikiran. Dia memiliki strategi tetapi apapun saja strateginya sebenarnya sudah dibukakan oleh Alkitab. Jangan bepikir kita bisa menang melawan setan tanpa Kristus dan Alkitab. Pengalaman kita tidak sebanding dengan pengalaman dia. Setan sudah hidup ratusan bahkan ribuan tahun. Dia memiliki pengalaman-pengalaman yang jauh melebihi daripada pengalaman hidup kita. Jikalau kita melepaskan diri dari Firman, dan tidak bergantung kepada Kristus, kita adalah orang sombong yang sungguh-sungguh bodoh. Bagaimana mungkin kita bisa memenangkan peperangan? Setan begitu berpengalaman. Dia adalah salah satu penghulu malaikat yang tertinggi pada waktu itu. Kecuali kita mau merendahkan diri kita dan mengakui ketidakberdayaan kita, kecuali anugerah Allah menolong kita, kuasa Kristus membantu kita, dan Dia berada di depan kita untuk berperang serta Roh itu menyelimuti hidup kita, maka baru ada sesuatu kemenangan. Kita harus mengerti hal ini.

Gereja bukan ditentukan untuk hidup santai. Kita bukan ditentukan untuk hidup baik saja. Tidak cukup jika kita mengatakan seluruh pekerjaan dan keluargaku baik dan aku tidak melakukan dosa. Kita ditentukan untuk berperang. Kita memiliki kekuatan dan kuasa perang. Di dalam Efesus 6:10-20 mengenai peperangan rohani, ada sesuatu yang menarik di dalam perikop itu, Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Kemunculan Allah Trituggal dalam 1 peristiwa atau 1 perikop bersama-sama itu jarang di dalam Alkitab. Allah Tritunggal muncul bersama-sama di dalam baptisan Yesus Kristus dan di dalam peperangan rohani. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah dan engkau akan bertahan di dalam Tuhan yang memberikan anugerah dan berdoalah di dalam Roh Kudus. Seluruhnya mau mengajarkan kepada kita: setan bukan lawan kita. Kecuali saudara memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, berlindung di bawah kuasa Allah dan pimpinan Roh Kudus, maka kita tidak mungkin more than conqueror. Semua ini adalah ayat-ayat penting untuk memperlengkapi kita menjadi orang Kristen yang sesungguhnya.

Apa yang menjadi pekerjaan utama dari setan? Alkitab menyatakan minimal ada 5 hal yang menjadi pekerjaan utamanya.

  1. Penentang Allah.

  2. Kata setan itu artinya adalah penentang Allah. Jikalau hidup kita menghambat pekerjaan Allah, mencemooh orang-orang yang bekerja bagi Allah, kita menghina hamba-hamba Tuhan yang bekerja mati-matian bagi Tuhan, pada saat yang sama maka kita adalah pengikut setan. Allah adalah pribadi yang memiliki kehendak dan kehendak-Nya ini dijadikan di bumi. Setan ingin terus-menerus menghambat pekerjaan Allah.

  3. Penuduh.

  4. Di dalam kitab Ayub maka setan menuduh Ayub, di dalam kitab Zakharia, dia menuduh imam Yosua. Dia adalah penuduh di dalam kekekalan. Pada saat penghakiman terakhir, dia akan menjadi penuduh kita namun Alkitab menyatakan Kristus-lah pembela kita.

  5. Penggoda umat manusia.

  6. Setan akan terus-menerus menggoda kita, mengipasi niat jahat dan kotor, dosa sekecil apapun menjadi sesuatu yang besar. Apa yang dia kerjakan adalah memberikan minyak di dalam hati kita yang dibakar dengan nafsu yang berdosa. Apa yang dikerjakan adalah memberikan temptation pada saat yang tepat ketika kita ingin berdosa. Dia berusaha untuk menggagalkan iman kita, padahal di saat yang sama Kristus mengatakan, “Jikalau Anak Manusia datang, apakah Dia akan mendapatkan iman di bumi ini?” Apa yang dikerjakan oleh setan, dia akan menggoda, mencobai kita terus-menerus, kecuali kita kembali kepada Alkitab, melihat apa yang dikerjakan oleh Tuhan. Ketika kita membaca Alkitab, kita akan diberikan peneguhan oleh Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan sungguh-sungguh meminta kepada saudara-saudara, jangan tinggalkan rumah kita tanpa membaca Firman. Sesulit apapun hidup kita biarlah kita boleh terus berakar di dalam Firman. Kita membaca Firman bukan hanya agar kita lebih baik, tetapi Firman itu yang menguduskan kita dan meneguhkan iman kita. Firman itu yang akan mencelikkan kita apa yang sebenarnya yang kita sedang hadapi. Adam dan Hawa ketika mendengarkan suara setan, mereka melupakan suara Allah, maka seluruh hatinya itu menjadi goyang. Pada waktu itu apa yang seharusnya mereka kerjakan? Orang puritan menyatakan kepada kita: meditasikan Firman itu, ingatlah Firman itu. Adam dan Hawa sudah mendengarkan Firman dan kemudian setan memberikan firmannya, dan di saat seperti itu hati mereka goyang. Ada keinginan kecil dari dosa. Kalimat setan itu seperti minyak yang dituangkan. Di saat seperti itu, kalau kita tidak mengingat Firman, kejatuhan pasti mutlak terjadi. Firman itu segala-galanya dalam hidup kita. Kita diciptakan, ditopang, dikuduskan, diteguhkan, dan iman kita ditumbuhkan oleh Firman, dan melalui Firman iman kita akan disempurnakan. Dari awal sampai akhir seluruhnya adalah Firman. Namun itu yang paling hilang di dalam gereja Tuhan saat ini. Kebanyakan gereja sekarang menekankan praise and worship. Yesus Kristus mengatakan Firman itu harus menempati tempat yang paling utama. Tidak berarti bahwa tidak boleh praise and worship, tidak berarti tidak berdoa. Alkitab mengatakan seharusnya manusia menutup mulutnya dan mendengarkan sesuatu dari Tuhan.

  7. Pembohong.

  8. Setan sebenarnya adalah pembohong. Setan memiliki IQ yang tinggi sekali. Dia tidak mudah untuk dikenali. Ketika seseorang berbohong, mengatakan bahwa ia terlambat karena bertemu dengan UFO, pasti orang yang mendengarkannya tidak akan mempercayainya dan akan mentertawakannya. Setan kalau berbohong memiliki rumus bukan 100% kebohongan, tetapi 99.9% kebenaran ditambah 0.1% kebohongan. Itulah sebabnya semua orang terpandai sekalipun akan mati di tangannya. Orang yang paling berpengalaman pun dapat jatuh di depan matanya. Kita tidak bisa mengerti 0.1% ini, kecuali Roh Kudus, sang Penolong, sang Pewahyu itu menyinari kita melalui Firman-Nya untuk mengerti 0.1% itu. Kita harus bergantung kepada Firman. Kita tidak bisa apa-apa. Kita orang bodoh. Itulah sebabnya setan akan terus berusaha menyingkirkan kita dari Firman. Dia akan membawa saudara untuk melayani bahkan mungkin berkotbah seperti saya. Mungkin dia akan membohongi saudara dengan sesuatu yang kelihatannya baik, engkau sudah tiap Minggu pergi ke gereja, tidak perlu mengikuti STRIS, tidak perlu mengikuti bible study. Setan akan lakukan apapun saja, tetapi tidak membawa kita kepada Firman dan mengenal Firman lebih dalam. Setan mungkin akan mengatakan kepadamu bahwa semua gereja sama, ada gereja tertentu yang lebih menyenangkan, ada entertainment, ada community di sana tetapi tidak ada Firman. Dan kalaupun Firman, itu adalah mimpi dari pendetanya atau interpretasi yang tidak benar. Jika kita tidak memiliki penerang sama sekali maka kita berpikir bahwa itu adalah kebenaran. Jangan lupa bahwa di dalam pencobaan Yesus Kristus kedua, setan memaparkan Firman kepada Kristus. Jikalau saudara melihat keberanian setan, saudara akan menggeleng kepala karena Kristus pun dilawan oleh dia. Alkitab mengatakan dalam kitab Kejadian: Maka keturunan ular itu akan memagut tumit dan keturunan perempuan itu akan mematahkan, menghancurkan kepala ular. Mungkin karena itu setan tidak bisa berpikir jernih. Dia bukan saja melawan manusia, tetapi melawan Kristus. Keberanian yang terlalu bodoh.

  9. Pencuri, pembunuh, pembinasa.

  10. Artinya setan akan mengerjakan dari hal yang kecil sampai total semuanya. Sekali saudara membuka pintu untuk dosa yang kecil, dia akan mengerjakannya dengan cepat dan sangat bersemangat untuk menghabisi kita secara total. Setan menyatakan sesuatu kehancuran secara total, tetapi Kristus memberikan keselamatan secara total. Setan memberikan kematian secara kekal, tetapi Kristus memberikan hidup yang kekal.

Jikalau kita mau melihat dan mempelajari tentang setan, tidak ada tempat yang lebih baik dari Alkitab. Pelajarilah Alkitab, maka kita akan mengerti peperangan itu apa. Apa yang ada di depan kita, dan apa strateginya, dan apa yang kita itu bisa andalkan, apa senjata kita, dan apa itu arti kemenangan yang Tuhan itu nyatakan kepada kita.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (1)

Matius 3:13-4:11

Matius ditulis untuk orang Yahudi yang sampai saat ini masih terus menerus berdoa, menunggu kedatangan Mesias. Matius mau mempresentasikan, menyatakan, dan memberikan satu kepercayaan kepada orang Yahudi bahwa Mesias itu sudah datang dan Mesias itu adalah Yesus Kristus yang mereka salib.

Matius mempresentasikan mengenai lima hal berkenaan dengan Mesias:

  1. Natur Mesias.

  2. Orang Yahudi berpikir bahwa Kristus adalah panglima tentara, Dia adalah manusia. Matius menyatakan Dia bukan saja manusia, Dia adalah manusia yang sejati dan sekaligus Dia adalah Allah yang sejati. Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis maka pada saat yang sama terbukalah suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi”. Injil Yohanes mengatakan Dia adalah Anak Allah yang tunggal, tidak ada duanya. Di sini Allah mengatakan Dia adalah Anak, maksudnya adalah bicara berkenaan dengan kesatuan, kesamaan natur Kristus dengan natur Allah Bapa, ini adalah berbicara berkenaan dengan sama seperti kunci dan anak kunci. Itu mau berbicara berkenaan adanya kesatuan natur. Matius menyatakan Yesus sungguh manusia, yang bisa dijamah, bisa dilihat, tetapi pada saat yang sama Dia adalah Allah yang sejati. Di dalam kekristenan maka ada satu topik yang penting dalam Kristologi, Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa dan membawa kita kepada Allah Bapa adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati dan kita dapat melihat pernyataan yang dari sorga pada waktu Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes.

  3. Di dalam baptisan Yesus oleh Yohanes maka Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah Allah Tritunggal.

  4. Di dalam peristiwa ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama. Di saat seperti itu Allah Anak sedang dibaptis oleh Yohanes, Allah Bapa menyatakan Diri melalui suara, dan burung merpati yang Alkitab nyatakan itu adalah Roh Kudus yang datang dan mengurapi Dia, maka ini adalah berbicara berkenaan Allah yang menyatakan Diri di dalam Mesias.

  5. Jabatan Mesias.

  6. Baptisan Yesus Kristus oleh Yohanes itu adalah bukan baptisan kepada Kristus yang berdosa. Semua dari kita ketika sudah mengaku dosa lalu kemudian kita dibaptis, maka baptis itu menyatakan pertobatan, makna baptisan bagi orang Yahudi, artinya adalah purification (pemurnian). Tetapi Yesus Kristus tidak berdosa, Yesus Kristus murni di dalam natur-Nya. Dia dibaptis dengan air, pada saat yang sama Roh Kudus datang, itu berbicara mengenai pernyataan tentang satu urapan yang dari surga hadir. Di dalam Perjanjian Lama, ada 3 jabatan yang memiliki urapan dari sorga, yaitu raja, imam, dan nabi. Sepanjang Perjanjian Lama kita akan menemukan beberapa orang khusus memiliki dua jabatan, tetapi tidak ada yang memiliki tiga jabatan, berkenaan dengan satu pribadi selain dari Yesus Kristus. Daud adalah raja dan nabi, Yesaya adalah nabi dan imam, Melkisedek adalah raja dan imam, itu adalah orang yang memiliki dua jabatan dengan urapan. Sebagian besar yang lain hanya diurapi untuk satu jabatan raja. Tetapi tidak ada sepanjang sejarah satu pribadi yang memiliki tiga jabatan ini diurapi bersama-sama selain dari Yesus Kristus. Pada saat Dia dibaptis, maka secara teologikal dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Dia diurapi sebagai Raja, yang nantinya Dia adalah Raja di atas segala raja, Dia diurapi sebagai Imam, yang nantinya Dia adalah Imam di atas segala imam, Dia diurapi sebagai Nabi yang intinya adalah Nabi di atas segala nabi.

  7. Pekerjaan Mesias.

  8. Bagi orang Yahudi, Mesias akan membela mereka menghancurkan Romawi. Tetapi di dalam Alkitab pada waktu Matius menulis, jelas sekali menyatakan dua pekerjaan Mesias yang akan bergabung menjadi satu. Pertama, Mesias akan disalib. Baptisan Yesus Kristus adalah tanda perendahan diri pertama kali di depan publik. Semua orang berpikir bahwa yang membaptis lebih tinggi dari yang dibaptis. Ketika Dia dipakukan di atas kayu salib, ini adalah perendahan diri di depan publik. Dan satu ayat yang menghubungkannya adalah suatu hari maka mama Yohanes dan Yakobus datang kepada Yesus, dia bertanya, “Tuan bolehkah aku minta supaya anakku ini, satu di sebelah kanan-Mu, satu di sebelah kiri-Mu, ketika Engkau memerintah?” Lalu Yesus mengatakan “Engkau tidak tahu apa yang engkau minta, ini adalah bagian yang Bapa sendiri yang tentukan tetapi maukah dan bisakah engkau menerima cawan yang harus Aku minum dan menerima baptisan yang di mana Aku harus lalui?” Padahal pada waktu itu Yesus sudah dibaptis, kenapa Yesus mengatakan bisakah engkau melalui baptisan yang Aku akan dapatkan? Kapan lagi Dia mendapatkan baptisan? Baptisan itu bukan bicara mengenai air, baptisan bagi Yesus Kristus adalah bicara mengenai urapan dan bicara mengenai perendahan diri di depan publik, ini adalah pekerjaan Mesias yang pertama. Kedua adalah Mesias itu akan mengurapi membaptis kita dengan Roh Kudus. Ini muncul dari mulut Yohanes Pembaptis. Kalau Mesias datang, kalau Dia datang membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak, aku membaptis engkau dengan air tetapi Dia yang akan datang akan membaptis engkau dengan Roh Kudus. Itulah sebabnya dua peristiwa ini tidak bisa dipisahkan, Salib dan Pentakosta. Dua peristiwa yang seakan-akan terpisah, tetapi menjadi sekali untuk selamanya dan tak mungkin bisa dipisahkan. Dia yang membaptis dengan Roh Kudus Dia harus mati terlebih dahulu. Dia yang mati, Dialah yang memiliki hak untuk membaptis dengan Roh Kudus, ini Alkitab katakan begitu jelas di dalam baptisan Yesus Kristus.

  9. Menyatakan Jaman Mesias.

  10. Jaman Mesias adalah jaman yang baru, di mana Perjanjian Baru ini dihadirkan. Pada waktu Yesus dibaptis maka langit terbuka dan kemudian suara itu datang, inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nyalah aku berkenan. Kapan pernah Allah dari surga menyatakan suara-Nya? Satu kali dalam Perjanjian Lama, dan itu adalah ketika sepuluh Hukum Taurat dinyatakan, seluruh orang Israel ketakutan dan gemetar, Allah dengan angin rebut dan halilintar, dengan kekuatan kuasa dan ketegasan-Nya menyatakan hukum-hukum-Nya, itu adalah jaman Perjanjian Lama dan setelah itu tidak ada lagi yang signifikan. Lalu mulai muncul lagi satu kali di mana Allah menyatakan suara-Nya. Tetapi suara-Nya ini berlainan, suara ini lembut, meskipun tegas, suara ini seperti angin sepoi-sepoi dan bahkan bisa disalahmengerti oleh manusia, tetapi pada waktu ini Allah menyatakan sesuatu yang baru, ini adalah jaman Kristus, jaman anugerah. Pada waktu Perjanjian Lama, Allah menyatakan hukum-Nya dengan suara-Nya. Dan dalam Perjanjian Baru Allah menyatakan Kristus dengan mulut-Nya sekali lagi, maka ini adalah sesuatu pernyataan yang penting sekali.

Setelah Matius menuliskan semuanya itu, Dia diurapi. Maka dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus Kristus di padang gurun untuk dicobai oleh setan. Sekarang kita masuk ke dalam hal yang baru, kehidupan Kristus yang kita akan soroti. Sebelum kita masuk satu persatu apa yang menjadi percobaan setan kepada Yesus Kristus, hari ini saya akan berbicara mengenai prinsip-prinsip teologi di dalam masalah ujian dan pencobaan.

Kita akan bicara berkenaan dengan apa arti ujian dan pencobaan, kapan ujian dan pencobaan itu muncul adanya, dan mengapa harus ada ujian dan pencobaan:

  1. Arti ujian dan pencobaan

  2. Di dalam Kejadian, manusia diciptakan oleh Allah dan diletakkan di dalam ruang dan waktu, itu berarti ada proses. Allah menciptakan manusia bukan di dalam kekekalan. Allah menciptakan manusia dan ditempatkan di dalam ruang dan waktu. Berarti ada proses yang harus dijalani oleh manusia, dan di dalam ruang dan waktu itu maka Allah di surga di dalam kedaulatan-Nya dan di dalam kasih-Nya menyatakan, mengijinkan manusia mengalami ujian dan pencobaan. Ujian adalah sesuatu yang Tuhan nyatakan kepada manusia untuk menguji, motivasi Allah ketika bicara mengenai menguji adalah berbicara mengenai naik kelas. Di dalam teologi ujian dan pencobaan, itu berarti motivasi Allah melalui satu proses untuk menguji, untuk membawa manusia untuk naik kelas. Lalu pada saat yang sama, maka setan itu menggunakan proses itu untuk mencobai. Mencobai motivasinya adalah mengoda, untuk menurunkan dan mengocoh manusia. Ini adalah hal pertama yang kita harus mengerti, tanamkan di dalam hati, setiap kali ada ujian, setiap kali ada pencobaan, saudara mengerti ini diijinkan Tuhan untuk membawa kita makin naik ke atas, ini diijinkan oleh Tuhan untuk membawa kita makin hidup mulia, tapi pada saat yang sama kita harus hati-hati karena ada pribadi, ada setan yang berusaha untuk mengunakan ujian ini menjadi sesuatu pencobaan yang menghancurkan hidup kita.

  3. Kapan ujian pencobaan ini terjadi

  4. Banyak orang berpikir bahwa kalau dicobai itu adalah karena manusia sudah jatuh di dalam dosa. Tidak! Allah menciptakan Adam dan Hawa dan menempatkan di taman Eden dan pada waktu itu ada pohon pengetahuan baik dan jahat, pada waktu itu ada setan yang masuk ke taman itu, dan pada waktu itu belum ada dosa. Ujian pencobaan kepada Adam dan Hawa hadir sebelum dosa masuk. Ujian dan pencobaan itu hadir kepada Yesus Kristus yang sama sekali tidak berdosa dan bahkan di dalam Alkitab maka dikatakan Yesus Kristus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobain oleh Iblis. Roh Kudus memimpin hidup Yesus Kristus, di Injil yang lain dikatakan bahwa Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus dan kemudian dibawa ke padang gurun untuk dicobai oleh setan. Yesus tidak pernah tidak dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi kalimat ini muncul. Itu mau menyatakan bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak berdosa, itu mau menyatakan bahwa ada saat-saatnya di dalam kedaulatan, Roh itu memimpin ke tempat yang sulit untuk kita dicobai. Yesus Kristus penuh dengan Roh, dan dibawa oleh Roh pergi ke padang gurun artinya adalah kehendak langsung dari Allah untuk menguji Dia.

    Joni Eareckson Tada, dia adalah seorang perempuan yang seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada yang bisa digerakkan, hanya dari lehernya saja ke atas. Suatu hari seorang pengkotbah karismatik minta dia untuk maju ke depan, dan mengatakan bahwa orang ini tidak disembuhkan oleh Tuhan karena tidak memiliki iman. Pengkotbah ini bodoh sekali dan tidak tahu prinsip Alkitab, dia tidak tahu dengan apa Kristus itu menyatakan diri yaitu melalui kesulitan penderitaan yang diijinkan oleh Allah. Jangan saudara berpikir kalau tiap kali ada yang susah, air mata, pasti itu adalah karena dosa, mungkin engkau berdosa, mungkin sekali kita berdosa tapi kalau kita harus uji, begitu uji kita bersih, begitu uji kita kemudian menyadari ada dosa, lalu kemudian kita minta ampun kepada Tuhan maka tidak ada yang lepas dari anugerah Allah datang kepada kita. Di dalam dua tempat ini, maka ujian pencobaan itu sangat mungkin datang bukan karena dosa, tapi perhatikan baik-baik respon terhadap ujian pencobaan itu akan membawa kita benar atau berdosa di hadapan Allah.

  5. Mengapa harus ada ujian dan pencobaan?

  6. Jawabannya adalah untuk konfirmasi kesempurnaan. Socrates mengatakan hidup tanpa diuji, tidak layak untuk dihidupi. Maka mengerti filosofi seperti ini, mengerti teologia di dalam Alkitab seperti ini, maka Tuhan diuji dan dicobai itu harus ada untuk konfirmasi kesempurnaan. Apa dan mengapa harus ada konfirmasi kesempurnaan? Ketika kita melihat bayi lahir, kita mendapatkan bayi yang sempurna. Apa artinya? Sempurna itu tidak ada cacatnya, semuanya lengkap tetapi pada saat kita bicara bayi itu sempurna, di dalamnya sendiri mengandung potensi kesempurnaan. Dan potensi kesempurnaan ini kemudian akan menyatakan realisasi, sempurnanya di dalam time and space.

    David Livingstone, seorang misionaris yang pergi ke Afrika berjuang untuk misi dan juga arkeologi. Dia mengabarkan Injil bertahun-tahun di tengah-tengah bahaya. Istrinya bahkan datang dan kemudian mati di sana. Dia sangat-sangat menderita pada waktu itu. Sampai akhir hidupnya, David Livingstone itu mati secara berlutut di tenda yang kecil di Afrika. Setelah mati, maka sejarah menyatakan jantungnya ditanam di Afrika dan tubuhnya dikembalikan ke Inggris dan begitu banyak orang menguburkan dia. David Livingstone menjadi seorang yang begitu matang. Tulisan, khotbahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Hidup yang begitu memberi manfaat kepada seluruh dunia. Coba saudara bayangkan bayi David Livingstone. Apakah bayi ini sempurna? Sempurna. Tetapi saudara perhatikan. Di dalam kesempurnaan sebagai bayi, ada potensi kesempurnaan dia sebagai manusia. Dan saudara bandingkan sekali lagi dengan David Livingstone yang sudah tua; seorang yang dipakai oleh Tuhan untuk memberkati semua manusia bukan saja pada jamannya, pada tempatnya tetapi setelah beratus-ratus tahun menjadi berkat bagi semua orang. Kemahirannya di dalam kerohanian, di dalam tulisan pena dan urapan Tuhan menyertai dia ketika dia berkotbah. Dari bayi menjadi orang tua. Di dalam bayi yang sempurna ada potensi kesempurnaan dan kepada orang tua ini ada konfirmasi kesempurnaan. Dari potensi menjadi konfirmasi kesempurnaan. Untuk bisa terjadi seperti itu, hal yang harus ada yaitu ujian, pencobaan di dalam waktu. Kalau ini tidak ada, maka tidak ada konfirmasi kesempurnaan. Itulah sebabnya Alkitab dengan jelas menyatakan: Kita suka atau tidak, maka Tuhan di dalam anugerah-Nya memberikan kepada kita bentuk-bentuk ujian dan pencobaan yang mutlak harus ada karena Dia menginginkan adanya konfirmasi kesempurnaan.

    Yesus Kristus adalah sempurna pada naturnya. Kalau demikian, mengapa Dia harus dicobai? Ada beberapa hal:

    1. Dia dicobai untuk Allah di surga menyatakan kepada kita bahwa Dia adalah Mesias yang benar-benar memiliki, qualified untuk menyelamatkan kita, menyatakan ini Kristus-nya yang memang berkualifikasi, yang mutlak dan yang benar yang akan menyelamatkan kita. Kristus itu kemudian diuji dan Dia luluss dari ujian. Dia adalah satu pribadi yang completely qualified untuk menyelamatkan engkau, untuk menjadi Kepala Gereja. Itulah Kristus yang dibaptis, adalah Kristus yang menang terhadap ujian dan pencobaan. Inilah adalah pernyataan dari Tuhan. Sekali lagi di dalam pencobaan Yesus Kristus, mau menyatakan bahwa Dia adalah completely qualified.
    2. Di dalam pencobaan Yesus Kristus, Ibrani menyatakan satu kalimat yang mengandung kata “sempurna” tapi jangan kita salah mengerti. Mari kita lihat Ibrani 5: 7-10. Kata “konfirmasi kesempurnaan” adalah sebuah kata yang memang terjadi kepada kita, manusia yang memiliki potensi kesempurnaan dan konfirmasi kesempurnaan. Di tengah-tengahnya ada ujian dan pencobaan. Tetapi ujian dan pencobaan kepada Yesus Kristus itu bukan untuk mengkonfirmasi kesempurnaan-Nya karena Dia secara natur itu sempurna adanya. Dia secara natur, penuh adanya. Dia sama sekali tidak perlu membuktikan diri-Nya bahwa Dia adalah Mesias. Yesus Kristus itu sempurna adanya, Dia tidak pernah meragukan diri-Nya. Tetapi Dia menyatakan itu kepada kita: supaya kita mengerti bahwa Dia adalah Mesias yang sungguh-sungguh bisa menang terhadap pencobaan. Tetapi hal yang kedua, kesempurnaan yang ditulis oleh Ibrani ini, bukan kesempurnaan secara natur bukan juga Dia itu berproses di dalam natur-Nya dari potensi menjadi konfirmasi tetapi ketika bicara berkenaan Ia mencapai kesempurnaan itu adalah suatu kepenuhan menjalankan kehendak Allah. Sekali lagi, kesempurnaan di dalam Ibrani adalah Yesus itu secara completely, penuh, menjalankan kehendak Allah. Maka Yesus Kristus, Dia adalah Allah, datang ke dalam dunia, masuk di dalam proses waktu, Dia harus dicobai, Dia harus menerima hukuman, aniaya, Dia harus dipaku di atas kayu salib, seluruhnya itu bukan untuk memberikan sesuatu konfirmasi kesempurnaan dari potensi kesempurnaan. Tidak. Tetapi ini mau menyatakan bahwa Dia rela menjalankan seluruh keputusan dari Allah Bapa di dalam seluruh hidup-Nya untuk keselamatan kepada umat itu dinyatakan. Saudara perhatikan ketika membaca ayat 9, jangan salah mengerti. Saudara boleh lihat, sesudah Ia mencapai “kepenuhan” menjalankan kehendak Allah.

  7. Apa itu kemenangan?

  8. Adam dan Hawa kalah ketika dicobai demikian juga dengan Israel. Yesus Kristus yang adalah Adam kedua dan Israel yang sejati, menang ketika dicobai. Sekarang pertanyaannya; Apa itu kemenangan? Apa itu menang? Untuk mengerti ini, saudara-saudara, kita harus mengerti bagian Alkitab; apa itu kalah. Saudara-saudara, 2 yang kalah di dalam hal ini, yang begitu jelas di dalam Alkitab. Yang pertama adalah kekalahan atau kejatuhan dari Lucifer. Yang kedua adalah kejatuhan dari Adam dan Hawa. Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa. Apa yang terjadi ketika Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa? Dua-duanya adalah kalah dan jatuh adanya. Dua-duanya memiliki kesamaan di dalam natur kejatuhannya. Pertama, Lucifer jatuh karena dia ingin menjadi seperti Allah. Dia mengangkat dirinya dari bawah ke atas. Maka ini adalah keinginan untuk mengubah ordo. Demikian juga dengan Adam dan Hawa, karena ingin untuk seperti Allah. Apa itu kalah? Yaitu tidak menjaga ordo. Secara garis besar, manusia itu adalah satu pribadi yang diciptakan oleh Allah secara unik. Manusia diciptakan di bawah Allah dan di atas alam. Ini menjadi satu posisi tengah. Allah, manusia, alam. Setelah setan jatuh di dalam dosa. Maka posisi ini menjadi bertambah, yaitu manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan setan. Pertama adalah manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Kedua, manusia diciptakan di antara Allah dan setan. Maka ini adalah ordo manusia. Manusia harus menggunakan alam untuk menyembah kepada Allah dan manusia harus mendekat kepada Allah dan melawan setan. Dua ordo ini jikalau kita sangkali maka itu adalah kekalahan bagi kita, apapun saja bentuknya. Manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Manusia sudah diberikan kepada Allah, itu satu pengertian konsep nilai. Kita boleh menguasai alam tetapi kita harus dikuasai oleh Allah. Kita harus menggunakan alam ini untuk kita beribadah kepada Allah. Kita harus menggunakan segala sesuatu yang Tuhan berikan di bawah kita untuk kita boleh taat kepada Allah. Sekarang semuanya terbalik. Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa karena dia mementingkan alam untuk dia boleh menggeser ordo. Manusia diciptakan di dalam tatanan ini, yaitu dia di bawah Allah untuk dikuasai oleh Allah dan dia di atas alam untuk menguasai alam. Kita harus menguasai waktu untuk kita boleh beribadah kepada Tuhan. Kita harus menguasai diri di dalam penggunaan uang untuk nama Tuhan dipermuliakan. Kita harus menguasai segala sesuatu yang diberikan oleh Allah di bawah kita untuk kita boleh semakin takut kepada Tuhan dan beribadah kepada Tuhan. Jangan terbalik. Tetapi selain itu, manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan Setan. Manusia diciptakan untuk boleh menyembah Allah dan memerangi Setan. Tetapi pada waktu Adam dan Hawa tidak. Pada waktu Adam dan Hawa taat kepada Setan, pada saat yang sama dia mengusir Allah. Ketika dia lebih percaya kepada Setan, pada saat yang sama, dia tidak percaya kepada Tuhan. Adam dan Hawa menyembah setan pada saat mereka melakukan kehendak mereka sendiri bukan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan: “Barangsiapa mau menjadi murid-Ku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Setiap kali hati kita yang berdosa menginginkan dari kehendaknya jadi, pada saat yang sama kita memihak kepada Setan. Setiap kali hati kita yang berdosa memaksa, menginginkan sesuatu dan kita menjadikannya, saudara jangan katakan itu dari Tuhan. Itu pasti dari setan. Biar kita boleh sungguh-sungguh berhati-hati. Kecuali di dalam diri kita itu murni, Roh Kudus menerangi kita dengan Firman-Nya dan kita hidup di dalam menyangkal diri kita; maka di situ sangat mungkin baru Roh Kudus membalikkan hati kita dan memberikan keinginanNya ditanam di dalam keinginan kita. Tapi kalau tidak, tidak ada Firman, kita tidak membaca Firman, kita tidak menjaga hidup suci, kita tidak takut kepada Tuhan, lalu kemudian kita menginginkan sesuatu dan kita menjadikan sesuatu, itu sangat mungkin adalah kehendak setan yang dipenuhi. Padahal Alkitab menyatakan: Jaga ordo, Allah di atas, alam di bawah. Kita harus memihak kepada Allah dan kita harus membuang setan. Kiranya Tuhan memimpin hidup kita.
^