[simple_crumbs root="Home" /]
-->

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (4)

Ulangan 8:1-5, Matius 4:1-4

Di dalam ayat-ayat mengenai pencobaan Yesus yang dilakukan oleh setan kepada Dia, Matius mau menyatakan kepada semua orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus yang engkau tunggu-tunggu. Ketika orang Israel melihat ini, Matius mau untuk memparalelkan beberapa hal ini.

  1. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Adam kedua.

  2. Di dalam kitab Roma, Allah memandang seluruh dunia dalam dua aliran yaitu Adam pertama yang sudah jatuh di dalam dosa dan Adam kedua, yaitu Yesus Kristus. Sama seperti Adam yang pertama, maka Yesus Kristus dicoba. Tetapi Dia adalah Adam yang kedua dan di satu aliran yang baru, yang tidak sama dengan Adam yang pertama. Karena Adam yang pertama sudah dicoba di dalam makanan dan jatuh di dalam dosa. Yesus Kristus tidak. Dialah satu-satunya aliran yang baru yang memungkinkan kita semua yang berada di dalam Adam yang pertama tidak hanyut terus sampai mati di dalam dosa. Kita dibebaskan dengan satu aliran yang baru, yaitu Yesus Kristus, Adam yang kedua itu. Matius menuliskan bahwa pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan Adam di taman Eden.

  3. Pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan kepada Israel di padang gurun.

  4. Yesus Kristus adalah Israel yang sejati. Orang-orang Israel keluar dari Mesir, mereka dicobai atau lebih tepatnya, diuji oleh Tuhan di padang gurun. Kalimat dari Ulangan 8 sangat menggerakkan hati saya. Allah mengatakan: Aku memberikan kelaparan di dalam hatimu agar engkau mengetahui apakah isi hatimu. Kalau saudara-saudara sudah diperhadapkan dengan kelaparan, kebutuhan, atau uang, barulah kita mengetahui apakah kita mencintai Tuhan atau tidak dan apakah kita takut kepada Tuhan atau tidak. Ini adalah sesuatu ujian, bukan berarti Tuhan tidak mengetahui hati kita, tetapi Tuhan menguji kita supaya kita dapat mengetahui seperti apa isi hati kita. Dan begitu kita tahu, biarlah kita boleh bertobat di hadapan Tuhan. Dan Tuhan membalikkan hati kita supaya kita tidak melihat uang dan kebutuhan lebih daripada Allah. Ini adalah kalimat begitu yang tajam, Aku mencobai engkau, Aku membuat engkau lapar. Itu adalah kondisi hidup sehari-hari. Di situ engkau akan tahu apa isi imanmu. Israel gagal di dalam hal makanan. Mereka terus bersungut-sungut di hadapan Allah karena kondisi hidup yang kekurangan. Janganlah kita bersungut-sungut kepada Tuhan atas seluruh hidup kita. Itu berarti ingin menyatakan ketidakpuasan atas hidup yang diatur oleh Allah dan ini menjadi sesuatu kekejian di hadapan Allah. Kita sudah ditebus oleh Kristus tetapi kita terus bersungut-sungut untuk masalah makan. Maka di dalam Matius pasal kedua menyatakan adanya pengungsian ke Mesir: Lalu setelah itu dari Mesir, Kupanggil Anak-Ku. Itu semua adalah perjalanan Yesus Kristus ketika masih kecil. Lalu kemudian, keluar dari Mesir, itu persis sama dengan Israel keluar dari Mesir dan sama dengan Israel di padang gurun. Dari Mesir ke padang gurun, dicobai, diuji mengenai makanan. Demikian juga Yesus Kristus, diuji, dicobai oleh setan di dalam hal ini. Israel gagal, Yesus berhasil. Yesus adalah Israel yang sejati. Saudara perhatikan, Matius mau menuliskan kepada orang-orang Yahudi, lihat, Dia adalah Adam yang kedua dan Israel yang sejati.

  5. Pencobaan kepada Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Kepala Gereja.

  6. Apa yang menjadi pencobaan kepada Yesus Kristus di dalam poin-poin ini adalah pencobaan yang setan akan kerjakan juga di dalam kehidupan orang-orang yang ditebus oleh Tuhan yang adalah gereja Tuhan. Apa yang dicobai kepada kita, tidak lebih dari apa yang sudah setan cobai kepada Yesus Kristus. Tetapi banyak dari kita jatuh di dalam dosa, Yesus Kristus tidak. Pencobaan setan, gangguan setan kepada gereja-Nya adalah terlebih dahulu dilakukan setan kepada Kepala Gereja-Nya yaitu Yesus Kristus.

  7. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Messiah yang sesungguhnya dan bukan saja Juruselamat Mesias, Dia adalah Tuhan itu sendiri.

  8. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Yesus dicobai bukan saja persis seperti kita tetapi Yesus dicobai melebihi kita. Dia dicobai dalam segala sesuatu. Tidak ada orang yang dicobai di dalam segala sesuatu. Kita selalu jatuh dalam pencobaan sampai kita mati, tidak pernah bangkit. Ketika kita jatuh dalam satu pencobaan, maka kita akan terus dicobai. Tetapi apakah pencobaan Kristus sama dengan kita? Sama sekali tidak. Karena Alkitab menyatakan: Dia dicobai dalam segala sesuatu, segala sisi, segala hal, seluruh lapisan namun Dia tidak berdosa. Dia adalah Messiah yang sejati maka Matius mau menyatakan,”Hai Israel, dengarlah, Hai Israel, bacalah. Ini adalah Mesias yang sejati. Dia sudah diurapi dan sekarang Dia menyatakan kemenangan-Nya dalam segala hal.”

Hari ini kita akan meneruskan mengenai temptation yang pertama. Setan menyatakan kepada Yesus Kristus di saat Dia paling lapar dan paling membutuhkan, “Hai Yesus, ubahlah batu menjadi roti”. Yesus lalu berkata, “Tidak. Manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yang dibidik oleh setan kepada Yesus Kristus adalah kebutuhan. Waspadalah terhadap kebutuhan kita. Karena kebutuhan itu memang riil tetapi pada saat yang sama, engkau dan saya mungkin masuk dalam jerat setan kalau kita tidak minta belas kasihan dari Tuhan. Perhatikan apa yang Tuhan nyatakan dalam Alkitab. Allah itu menciptakan manusia dan Allah menciptakan manusia dengan kepribadian. Pertama, manusia itu adalah ciptaan. Kedua, manusia itu adalah pribadi. Pribadi berarti satu oknum yang memiliki think, feeling dan action yang berbeda dengan orang atau pribadi yang lain. Robot tidak memiliki pikiran, perasaan sendiri, aksi atau keinginan sendiri. Saya adalah pribadi, saudara adalah pribadi. Ketika manusia diciptakan oleh Allah yang adalah pribadi, maka di situ pasti ada kebebasan. Ini menyatakan natur manusia. Manusia adalah pribadi maka manusia boleh dan bebas untuk memilih. Manusia boleh bebas untuk pergi ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, memilih yang hitam atau yang merah. Allah menciptakan manusia yang memiliki kehendak bebas. Tetapi jangan lupa, manusia yang memiliki kebebasan adalah suatu ciptaan. Ciptaan itu artinya kita bergantung pada sesuatu untuk mencukupi kebutuhan kita. Itulah salah satu hal yang membedakan manusia dengan Allah. Allah itu self-sufficient, self-eternal, self-exist. Manusia tidak. Maka Allah yang self-sufficient, cukup pada diri-Nya sendiri itu tidak memerlukan variabel dari luar untuk mencukupi diri-Nya. Manusia bukan pencipta sehingga meskipun kita bebas untuk memilih, kita tetap berada di dalam satu dominasi dari satu pribadi yang ada di atas kita. Kita pasti bergantung kepada sesuatu. Ada orang mengatakan saya bebas tetapi dia tetap bergantung pada sesuatu. Masalahnya kepada siapakah engkau bergantung? Saya mau bergantung kepada Tuhan karena Kristus mengatakan, “Apart from me, you can do nothing“. Apakah Engkau mau bebas? Silahkan, tapi engkau pasti memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhanmu. Karena manusia itu punya kebutuhan di dalam desain awalnya, Tuhan mau menyatakan: kebutuhan yang paling utama adalah Pribadi Allah dan di dalam relasi dengan Pribadi Allah, seluruh kebutuhan manusia yang lain diberikan oleh Allah.

Sekali lagi, di dalam diri manusia yang adalah pribadi tetapi sekaligus ciptaan, manusia memerlukan sesuatu yang ada di luar dirinya untuk mencukupi kebutuhannya. Dan apa yang ada di luar dirinya mencukupi kebutuhannya di dalam relasi dengan Allah, maka Allah mau menyatakan kebutuhan utamamu sebenarnya adalah Pribadi-Ku. Dan di dalam satu relasi dengan Pribadi-Ku, Aku mencukupkan seluruh dari kebutuhanmu yang lain. Tetapi celakanya, ketika dosa masuk, dosa memisahkan Allah dengan manusia. Manusia tetap memiliki kebutuhan tetapi dia tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mendapatkan kebutuhan dari luar. Di situlah muncul kekuatiran yang besar. Itulah sebabnya kalimat pertama Yesus Kristus berkenaan dengan hal ini adalah jangan kamu kuatir. Jujurlah di dalam hati kita. Tuhan, aku memerlukan kebutuhan, aku ada kebutuhan, aku harus mencukupinya. Kembali kepada Tuhan. Jangan berpikir bahwa kalau saudara-saudara bekerja keras terus kemudian agama dapat ditempelkan di dalam hidup kita. Tidak. Sebaliknya, seluruh hidup kita adalah untuk Allah dan di dalam relasi ini saudara akan menikmati bagaimana Allah memberikan anugerah-Nya untuk mencukupi kebutuhan kita.

Dosa sudah memporak-porandakan manusia. Kita memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupkan kebutuhan kita. Siapakah sumbernya? Kepada siapakah engkau akan bergantung? Alkitab mengatakan: Kembalilah; Allah di dalam Kristuslah seharusnya menjadi tempat pergantungan kita. Maka di dalam posisi keterpisahan dan adanya kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, setan pun masuk. “Yesus, ubah batu jadi roti”. Betapa tajamnya dan betapa jitunya setan. Jika kita tidak sungguh-sungguh minta belas kasihan dari Tuhan, pasti semua orang jatuh, karena kita memerlukan makan, perlu safety untuk masa depan. Semua itu adalah kebutuhan yang riil, bukan khayalan, tetapi semua menjadi kacau karena manusia sudah terpisah dari Tuhan. Tetapi Yesus Kristus mampu mematahkan senjata setan yang paling tajam. Kristus kemudian mengatakan kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Apakah arti kalimat Yesus itu?


  1. Roti itu memang kebutuhan, tapi Firman itu juga adalah kebutuhan utama. Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak memerlukan roti. Yesus mengerti bahwa kita diciptakan dari tanah dan hembusan nafas Allah maka bagaimana pun saja kita pasti bergantung dengan sesuatu yang ada di bumi ini. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita tidak memerlukan uang. Yesus mengatakan, “Manusia hidup bukan dari roti saja”, itu berarti kita memerlukan roti. Tetapi Yesus langsung menambahkan, “Tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus mau mengatakan bahwa manusia, engkau harus menyadari bahwa engkau memang memerlukan roti tetapi terlebih dari itu engkau memerlukan Firman. Tanpa Firman, maka jiwa kita kosong, tanpa Firman maka hidup kita tidak berarti. Roti hanya mencukupi hal yang jasmani tetapi Firman akan mengisi jiwamu. C.S. Lewis mengatakan bahwa manusia itu bukanlah tubuh yang memiliki jiwa tapi jiwa yang memiliki tubuh. Perhatikan saudara-saudara, kita adalah jiwa yang memiliki tubuh. Kalau kita mengerti kalimat ini, maka kita tidak menjadi orang bodoh. Manusia hanya mau mencari roti dan membuang Firman sehingga hidup kita menjadi sia-sia. Ada seorang yang luar biasa kaya yang kemudian bunuh diri. Polisi menemukan surat bunuh diri yang ditulisnya yang menjelaskan alasannya melakukan bunuh diri. Sejak muda dia telah meniti karirnya dan terpaksa melepaskan relasinya dengan anak dan istrinya. Dia percaya bahwa setelah mencapai puncak karirnya, maka semua kebahagiaan dan kepenuhan akan didapatkan kembali. Tetapi ketika dia telah mencapai puncak karirnya, dia menemukan nothing, itulah yang akhirnya membuat dia bunuh diri. Pernahkah saudara-saudara merasa nothing? Saudara mendapatkan segala sesuatu di dunia tetapi tetap merasa nothing! Yesus sudah menyatakan ribuan tahun yang lalu manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman yang muncul dari mulut Allah. Mereka akan berbahagia kalau mendapatkan Firman. Saya tidak tahu apa yang menjadi kebahagiaan saudara. Di dalam anugerah yang besar dari Tuhan saya menyadari orang-orang yang sungguh-sungguh dibentuk oleh Tuhan dan yang bertumbuh akan menghargai Firman yang datang di dalam hidupnya. Banyak orang yang tidak senang ketika mendapatkan banyak Firman, itu menandakan ada yang tidak beres dengan hidup kita. Orang-orang yang dipakai dan diurapi Tuhan, serta anak-anak Tuhan yang sejati akan menghargai Firman dan gereja-Nya. Periksalah diri saudara. C.S. Lewis mengatakan, “Orang yang ada di dalam Kristus akan menyadari bahwa dunia ini tidak pernah akan bisa mengisi hatinya. Dan ketika dia mengerti bahwa dunia tidak bisa mengisi hatinya, maka dia langsung tahu bahwa sesungguhnya dia bukan dari dunia ini”. Anak-anak Tuhan membutuhkan Firman dan mendengarkan suara Bapa-Nya.


  2. Yesus Kristus mau mengajarkan bahwa yang mengemudikan hidup kita itu bukan roti, melainkan Firman. Ketaatan kepada Firman itulah yang men-drive seluruh hidup kita. Yesus Kristus pernah mengatakan, “Pada-Ku ada makanan yang lain yang tidak kamu kenal.” Makanan berarti sesuatu yang memberikan kekuatan. Apakah makanan Yesus? >Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga.Seharusnya yang men-drive hidup kita adalah kehendak Allah, rencana-Nya dan keinginan-Nya. Jika kita berjalan di dalam ketaatan meskipun kita rugi maka saudara akan melihat bagaimana Allah memenuhi seluruh kebutuhan kita. Belajar untuk mempercayai dan taat kepada Dia. Apa yang men-drive hidupmu? Yesus Kristus mengatakan, “Aku tidak akan mengubah batu jadi roti. Itu memang kebutuhan-Ku, tapi manusia hidup bukan dari itu saja. Manusia hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”.


  3. Yang Yesus mau ajarkan kepada kita untuk menang di dalam temptation ini, yaitu bahwa Firman harus menjadi prioritas di dalam hidup kita. Mencari Firman adalah prioritas di dalam hidup kita. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan Allah itu harus ada di depan. Berapa banyak orang-orang di Sydney ini, yang tidak memprioritaskan kehendak Allah dan hukum Allah dan ketetapan Allah di depan melainkan memprioritaskan kebutuhan dan uang. Kita harus bertobat. Kita tidak memprioritaskan Firman, kita memprioritaskan apapun saja untuk dunia ini, tapi tidak pernah Tuhan. Kita telah break the covenant. Mari melihat Yesaya 58:13-14. (13) Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, (14) maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya. Ketika saudara-saudara mencari uang pada hari Sabat dan merasa tidak bersalah, itu sama seperti engkau mau mengatakan kepada Tuhan, di dalam hukum-Mu juga ada tulisan: jangan membunuh, dan saya membunuh, dan kemudian saya tidak apa-apa. Bukankah ada yang tidak beres dalam hidup kita? Saudara percayalah kepada Firman, bertobatlah, dan mari bersama-sama bertumbuh. Hormatilah Dia. Yesus Kristus mengatakan makanan-Ku bukan cuma dari roti, tetapi makanan-Ku menjalankan kehendak Allah. Itu berarti ketetapan Allah ada di depan. Perhatikan Yesaya 58, itu bukan saja peringatan dari Allah, tetapi ada providensia Allah. Setiap kali Allah marah, di situ terletak dari kebaikan-Nya. Banyak orang yang menganggap hari sabat adalah beban, suatu kewajiban. Apakah saudara-saudara menyadari bahwa berkat Tuhan begitu besar bagi kita? Kami yang hina, yang berdosa, yang najis, yang tidak beres ini diangkat oleh Tuhan untuk boleh melayani Dia. Itu adalah privilege yang besar. Semua orang yang ada di dalam gereja, yang sungguh-sungguh dicelikkan oleh Tuhan, akan menyadari bahwa hari Sabat adalah hari kenikmatan, bukan beban. Melayani Tuhan bukanlah kewajiban, itu adalah sesuatu hal yang paling membahagiakan dalam hidup. Ada orang pergi ke gereja jika tidak bentur dengan acara mereka. Mungkin mereka adalah anak binasa. Karena tidak suka berada di rumah Bapa, tidak suka mendengar suara Kristus. Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Lalu di dalam hardikan ini, saudara jangan berpikir Tuhan itu cuma marah, Tuhan itu begitu mengasihi kita. Saudara-saudara, jikalau engkau bersenang-senang karena Tuhan, maka Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan. Aku akan memberi engkau makan. Mengapa semua orang Israel dihancurkan oleh Tuhan? Karena mereka selalu berkeluh kesah untuk urusan uang dan urusan makan. Mereka ingin kembali ke Mesir karena mereka lebih suka makanan yang diberikan oleh Firaun. Alkitab mengatakan di Masa dan di Meriba engkau mencobai Aku, Aku akan membinasakan engkau! Akhirnya semua binasa. Apapun yang dunia berikan kepada kita, hal yang paling indah adalah diberi makan dari tangan Tuhan. Janganlah kita bodoh! Dia akan merawat hidup kita. Sampai kita tua, Dia tidak akan meninggalkan kita. Di kitab Ulangan tertulis, “Aku akan memberikan engkau manna, makanan yang tidak kamu kenal”. Pertama, manna memang tidak pernah ada sebelumnya dan nenek moyang mereka tidak tahu apakah manna itu. Tapi kedua, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberi makan dengan cara yang tidak engkau kenal. Ada satu sindiran Allah di dalam hal ini, adalah orang-orang itu mencari uang dengan susah payah tetapi Aku memberikan kepada orang yang Aku kasihi ketika tidur. Itu bukan berarti malas, itu artinya rest di dalam Tuhan. Itu artinya kita mau menjalankan kehendak Tuhan. Allah akan mencukupkan kebutuhan kita, namun yang paling utama adalah biarlah kehendak Allah, ketetapan Allah, hukum Allah, dan rencana Allah ada di depan. Biarlah nikmat akan Tuhan di dalam hari-hari-Nya Tuhan dan di dalam rumah Tuhan itu adalah segala sesuatu yang menjadi prioritas dalam hidup kita.


  4. Yesus mengajarkan kepada kita, di tengah-tengah temptation seperti itu, makan roti itu tidak salah. Tapi karena itu sudah menjadi satu temptation sekarang Yesus benar-benar lapar. Maka kemudian Dia menahan lapar-Nya, Dia menahan puasa-Nya lebih panjang, itu adalah jalan sangkal diri. Saudara tidak perlu kuatir karena lapar, Tuhan pasti memberikan kita makanan. Anak-Nya yang tunggal saja, yang ada di dunia itu diberi makan, masakan Dia mencobai kita melebihi daripada anak-Nya? Tidak mungkin! Yesus adalah Guru Agung, Yesus adalah Pemimpin Gereja, Yesus paling rohani dari kita. Tetapi Allah memberikan satu ujian supaya Alkitab mengatakan engkau tahu pada saat itu apa pilihan hidupmu dan cetusan hatimu. Maka Yesus mengatakan, “Aku tidak akan makan, maka Aku akan menjalankan kehendak Allah”. Di saat seperti itu Dia harus memperpanjang puasa-Nya dan itu berarti Dia harus memikul salib-Nya, menyangkal diri-Nya dalam kehidupan-Nya yang kenosis. Dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi dalam hidup-Nya. Yesus mengatakan hal ini dan Yesus mengajarkan hal ini. Dan itu memberikan kepada kita jalan di dalam kemenangan. Tidak terjebak oleh setan tetapi mendapatkan apa yang diperlukan dalam hidup kita. Apakah saudara mau mendapatkan apa yang kita perlukan dan mendapatkannya dari tangan Tuhan. Bukankah itu yang terpenting? Bukankah itu adalah kebahagiaan yang sejati? Anak-anak saudara akan melihat bahwa saudara mengutamakan Tuhan lebih dari seluruh kebutuhan. Di dalam hati mereka akan mengetahui bahwa Tuhan adalah segala sesuatunya. Kehendak-Nya, Firman-Nya harus aku takuti. Apa yang menjadi kegagalan kita? Dalam mendidik anak-anak kita? Jika kita bicara apapun saja tentang Tuhan, tetapi kita hidup dengan jalan setan. Kita hidup di dalam pencobaan dan kemudian kita jatuh dalam dosa. Yesus mengatakan manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Percayakan hati, hidup dan keluarga kita kepada Tuhan, dan biarlah Tuhan memfokuskan mata rohani kita untuk melihat kehendak-Nya, rencana-Nya lebih utama daripada seluruh kebutuhan kita dan Alkitab mengatakan, “Barangsiapa yang mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Kiranya Firman-Nya itu boleh kita nikmati, kiranya Firman-Nya itu boleh sungguh-sungguh terjadi, kiranya Dia boleh menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang setia dalam hidup kita.
^