[simple_crumbs root="Home" /]
-->

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(6)

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan(6)


Matius 4:1-7


Di dalam perikop pencobaan di padang gurun dari setan kepada Yesus Kristus, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu: usaha, tujuan, dan motivasi dari setan. Setan datang menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti saat Yesus pada puncak kelaparan-Nya. Apa yang menjadi taktik, teknik dan strategi dari setan dinyatakan dalam Alkitab. Setiap orang harus membaca Alkitab karena dengan membaca Alkitab kita mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, apa yang sedang dikerjakan oleh sang penguasa kejahatan kepada gereja Tuhan, apa yang menjadi isi hati Tuhan dan penyediaan Allah pada kita tiap hari.

Ada 3 hal.Pertama, motivasi setan. Setan memakai kalimat Bapa untuk menjebak Kristus dengan suatu ejekan terhadap apa yang Bapa nyatakan. Di dalam baptisan Yesus Kristus, Bapa menyatakan: “Inilah Anakku yang kukasihi, dengarkanlah Dia, kepada-Nya Aku berkenan. Ini adalah kalimat Bapa mendeklarasikan siapa Yesus Kristus. Yesus bukan hanya penyelamat dunia, pendiri agama, orang saleh, orang yang suci yang hidup di dunia, tetapi Yesus Kristus pada esensi-Nya adalah Allah oknum ke dua dari Tritunggal yang Maha Suci. Dia sudah ada sebelum dunia ini ada. Dia bersama sama dengan Allah, Dia ada di pangkuan Bapa seperti dikatakan Yohanes. Ini berbicara mengenai pre-eksistansi Yesus. Dia adalah Anak Allah itu sendiri, The Son Of God, satu satunya (The only begotten Son). Dia adalah manusia yang sejati, Dia adalah Allah yang turun menjelma menjadi manusia. Kalimat dari setan itu bertujuan untuk mencobai Yesus, untuk mengejek kalimat Bapa, untuk mendakwa anak-anak Tuhan setelah kita jatuh dalam dosa. Tiga hal yang dikerjakan oleh setan: Setan akan menjadi penentang dari Bapa, setan akan menjadi pencoba dari manusia, setan akan menjadi pendakwa bagi kita ketika kita sudah jatuh dalam dosa.

Cara setan adalah mengangkat kebutuhan sampai puncak tertinggi sehingga menjadikannya ilah. Manusia tidak mungkin bisa lepas dari kebutuhan. Allah itu self-sufficient, tapi manusia tidak. Kita perlu sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhan kita yang ada di dalam. Maka kebutuhan itu menjadi hal yang terus menerus kita kejar. Kita perlu makanan, maka kita perlu kerja, perlu uang untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita memerlukan kesenangan, kita butuh kasih sayang, kita perlu dihargai. Tetapi apa pun yang terjadi, kebutuhan tersebut tidak boleh menjadi ilah di hadapan Allah. Jangan memakai segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan itu, bahkan dengan cara berdosa yang melawan hukum Allah. Ini adalah hal yang perlu diwaspadai karena begitu banyak orang yang tidak bisa lepas dan berkali-kali jatuh dalam hal ini. Ada yang membunuh karena ingin dihargai. Ada yang mencuri karena ingin memenuhi kebutuhan akan makanan. Berapa banyak orang yang jatuh di dalam dosa seksual karena dia berpikir dia mendapatkan kasih sayang melalui seks. Ini adalah tipuan setan. Ini adalah teknik, cara, usaha setan untuk membuat kita melawan Allah dengan kebutuhan.

Tujuan lain dari setan adalah berusaha agar Yesus mendapatkan kebutuhan-Nya dengan usaha-Nya, kuasa-Nya sendiri, memancing Yesus untuk memakai hak-Nya. Ini bukanlah hal yang tidak diperbolehkan, ini tidak menyerang siapa pun. Yesus Anak Allah punya hak. Isi Alkitab begitu teliti. Satu kalimat yang diajarkan Yesus berkali-kali kepada murid-Nya, kepada seluruh bangsa Israel, kepada gereja-Nya adalah bergantung pada Allah. Setiap pagi Yesus bergantung kepada Allah, Dia melangkahkan kaki-Nya bergantung kepada Allah, berbicara, pergi ke mana saja selalu bergantung kepada Allah. Dia mau menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan yang mengatur seluruh hidup-Nya meskipun Dia adalah Allah itu sendiri, tetapi Dia belajar dan mengajari kita bagaimana untuk taat kepada Bapa di Surga. Ini adalah prinsip yang penting. Tidak cukup kalau kita hidup baik, karena Alkitab menyatakan bahwa orang-orang di seluruh dunia bisa lebih baik dari orang Kristen, tapi satu hal yaitu apakah hidup kita sungguh-sungguh bergantung pada Allah. Yesus Kristus berserah pada Bapa-Nya, Dia tidak mau menggunakan hak keallahan-Nya, Dia menyangkal diri, kemudian Dia menyatakan pada setan: “Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus menyerahkan seluruhnya, Dia bergantung mutlak pada Allah Bapa di Surga. Ada waktunya Tuhan akan memberi kita makanan. Ada waktunya Dia akan memunculkan orang yang berharap kepada Dia sebagai terang yang tidak mungkin bisa untuk ditudungi, tidak mungkin bisa dicegah. Ada waktunya kalau kita memelihara kesucian dan sungguh-sungguh bergantung kepada Allah dan minta untuk Dia saja yang mencukupi kebutuhan. Ada waktunya Dia akan mengangkat kita seperti terang. Itu adalah seluruh janji di dalam Alkitab. Nantikan Tuhan, nantikan waktu-Nya, jangan berkeluh kesah, jangan bersungut-sungut seperti Israel. Jangan mengatakan kepada Allah: “Di mana makanan yang seperti yang di Mesir, aku ingin hidup lebih baik, lebih layak. Aku punya hak untuk itu, apalagi aku adalah orang Kristen, orang yang ditebus, kenapa hidupku seperti ini?” Jangan ucapkan itu di hadapan Allah seakan akan Dia tuli, dan tidak memiliki belas kasihan kepada kita. Tapi biarlah kita boleh bergantung kepada Tuhan, karena yang Dia didik kepada kita adalah baik adanya. Ini adalah hal yang penting sekali, yaitu bergantung kepada Allah. Belajarlah! Kalau Allah memberi kita kesulitan atau beban yang besar, janganlah kita mengeluh, tetapi kita menanggungnya. Nyatakan beban dan kesulitan itu kepada Tuhan, minta sukacita dari Tuhan untuk menanggung semuanya supaya kita bisa mengerjakan semuanya dengan menikmati Tuhan dan mempermuliakan Tuhan, berseru kiranya Tuhan melepaskan kita pada waktunya Tuhan. Ini akan mendidik kita untuk bertumbuh secara rohani, menjadi orang Kristen yang kuat.

Yesus menjawab setan bukan asal jawab dengan perbantahan tanpa dasar, Dia menjawab dengan mengatakan: “Ada tertulis …” berarti Dia mengacu pada ketetapan. Yesus tidak asal bicara, tetapi memakai ketetapan Firman Allah. Yesus meng-counter setan dengan Firman Allah. Ini adalah contoh yang diajarkan oleh Yesus kepada kita semua. Untuk melawan setan harus belajar Firman, mau menang atas pencobaan harus mendalami Firman. Kalimat Yesus ini (“Ada tertulis …”) adalah kalimat yang diulang tiga kali (Lihat Matius 4:4,7,10). semua ini dilakukan Yesus untuk kita belajar bahwa hal yang diulangi oleh Yesus adalah hal yang penting sekali, setiap perkataan Yesus adalah perkataan dari Firman. Ini menyatakan supaya kita belajar Firman. Jangan hanya puas pergi ke gereja tiap hari Minggu saja, belajarlah Firman dengan berdoa dan saat teduh tiap pagi, melalui buku bible study, melalui kelas-kelas (misalnya STRIS, kelas seri bible study).

Semakin saya melihat dan membaca Firman, saya semakin bersyukur kepada Tuhan karena saya boleh bertemu dengan teologia Reformed, dengan gerakan dan gereja ini. Bukan karena gereja/gerakan ini sempurna, gereja/gerakan ini punya cacat cela karena kita manusia berdosa. Saya bersyukur karena semakin saya belajar Firman, saya semakin mengerti hal yang terpenting di dalam hidup, keluarga, satu kelompok masyarakat adalah Firman, the Word of God. Orang-orang Reformasi sangat menegaskan kembali kepada kesetiaan Firman (Sola Scriptura). Kita harus menangis dan minta tolong pada Tuhan kalau gereja sudah kehilangan Firman dan kalau mata hamba Tuhannya sudah menuju kepada yang lain dan bukan mengkhususkan diri untuk terus menerus menggali Firman dan mengajak jemaat untuk terus menerus melihat dan mempelajari Firman. Teologia reform tidak 100% infallible, ada salahnya, tetapi teologia yang lain lebih banyak salahnya. Satu hal yang penting dari seluruh gerakan di dunia ini di dalam kekristenan, hanya orang-orang di gerakan reformasi yang membawa kita untuk mementingkan Firman. Firman itu harus dilihat sebagai satu-satunya yang membawa hidup bagi jiwa kita. Bersyukur untuk teologia Reformed dan gerakan ini. Kalau kita melihat Pdt. Stephen Tong dan gerakan yang ada, maka kita bisa uji hal-hal berikut ini. Kita tidak dipanggil untuk menyembah seseorang, kita dipanggil untuk menyembah Allah di dalam Yesus Kristus saja. Tetapi berbahagialah bila kita mengerti siapa hamba Tuhan yang Tuhan pakai pada jaman ini. Kalau kita melihat pelayanan Yohanes Pembaptis, apakah kita menyembah dia? Tentu tidak. Tetapi kalau pada waktu itu kita tidak melihat bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis adalah hal yang penting dan kita tidak memperhatikan hidupnya, betapa malangnya kita. Karena setelah jaman itu sudah berlalu, maka Alkitab menyatakan bahwa dia satu-satunya yang dipakai Allah sebelum Yesus datang. Kalau pada waktu itu Yeremia atau Yesaya atau Yunus ada, apakah kita memperhatikan pergumulan dan kalimatnya? Apakah hamba Tuhan semua sama? Ya dan tidak. Sama karena mereka milik Allah, dipanggil oleh Allah bila mereka hamba Tuhan sejati. Tetapi mereka juga tidak sama, ada satu orang dalam jaman tertentu dibangkitkan Tuhan untuk menjadi motor penggerak seluruh jaman. Berbahagialah kalau kita bertemu dengan orang itu. Kalau kita sekarang kita masih hidup, perhatikan kalimat-kalimat dari hamba Tuhan seperti Joni Eareckson Tada, Ravi Zacharias, John Piper, Pdt. Stephen Tong. Mereka adalah orang-orang yang Tuhan pakai di bidang, waktu, dan tempat masing-masing. Ketika berbicara mengenai chinese people, tidak ada orang yang dipakai begitu kuat saat ini selain Stephen Tong. Ketika berbicara mengenai post-modernism dan melawan atheist, tidak ada yang dipakai lebih kuat dari Ravi Zacharias. Ada hal yang Tuhan tetapkan untuk seseorang menjadi pendorong seluruh jaman.

Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Ini adalah kekuatan yang Yesus ajarkan untuk melawan temptation. John Owen mengatakan bahwa kita bisa melawan temptation dengan mengingat akan kematian, mengingat akan adanya hukuman, mengingat akan adanya neraka, tetapi semua itu tidak akan bertahan lama, suatu saat setan akan menjebol seluruh barikade kita. Satu-satunya yang membuat kita bisa menang dan tidak tertembus oleh setan dalam temptation-nya adalah dengan melawan temptation itu dengan Firman. Maka kita harus mengerti Firman. Firman adalah the greatest protection against temptation. Yesus mengatakan: Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Di mana kalimat ini muncul? Yesus Kristus mengatakan: “Ada tertulis …”, tertulis di mana? Perhatikan Ulangan 8:3. Yesus Kristus mengucapkan kalimat ini, apa artinya? Bukankah itu kalimat Yesus Kristus diucapkan kepada setan tetapi dibaca oleh gerejanya? Apa yang Yesus mau ajarkan kepada kita? Untuk mengerti ini, maka harus mengerti konteks Ulangan pasal 8. Di dalam ayat-ayat ini, Musa sedang mengingatkan Israel akan kebaikan hati Allah yang lembut kepada umat-Nya selama 40 tahun di perjalanan padang gurun yang gersang. Dia memelihara engkau. Dia membuat engkau bertahan padahal tidak ada toko, tidak ada mata air, tidak ada hujan, tidak ada apapun saja. Tetapi tanpa apapun saja, engkau memiliki Allah dan engkau tetap di dalam hidupmu tanpa kekurangan sekalipun. Israel, 40 tahun engkau dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan bahwa lihat burung pipit itu dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan: Lihat bunga bakung itu dipelihara oleh Allah. Kenapa engkau tidak mempercayainya? Mengapa engkau menggunakan seluruh sarana berdosa untuk memelihara hidupmu? Kalau kita melakukan sesuatu untuk mencari pemenuhan kebutuhan tapi kita melawan prinsip Allah maka kita sebenarnya keluar dari anugerah Allah. Kita berpikir Allah itu tidak bisa mencukupi aku maka harus ngotot kerja sampai mati-matian bahkan hari minggu sekalipun. Saudara-saudara, kenapa kita menggunakan sarana-sarana berdosa untuk memelihara hidup kita? Yesus Kristus mengatakan: Itu persis, itu sama dengan orang-orang kafir, gentile karena kalimat itu adalah orang yang tidak mengenal Allah.

Mari kita belajar to be content in Him. Belajar untuk kita puas di dalam Tuhan. Percaya pada penyediaan-Nya. Percaya kepada tender care of our Lord. Percaya kepada Dia yang memelihara dengan lembut hati kepada kita. Saya akan akhiri temptation ini di dalam 2 kalimat di dalam Mazmur. Yang pertama, mari kita melihat Mazmur 34:8-11. Perhatikan ayat yang Tuhan nyatakan: Singa-singa muda kelaparan tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan sesuatu pun yang baik. Mungkin ayat ini pernah muncul di dalam hati saudara; “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu.” Saudara mungkin tidak bisa melihat sama sekali tangan yang begitu riil di dalam kehidupan kita. Saudara rasa hidup ini tidak disertai oleh Allah. Dan saudara-saudara harus berjuang sendiri untuk memelihara hidup saudara. Itu bukan kesalahan Allah tetapi saudara-saudara tidak mau rest di dalam Dia. Kita tidak mau memiliki contentment di dalam Tuhan. Kita tidak mengutamakan apa yang utama dan tidak sekunderkan apa yang sekunder. Seluruh kehidupan kita terbalik; yang di depan menjadi di belakang, yang di belakang menjadi di depan. Carilah Tuhan, utamakan Tuhan. Cari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Belajar untuk percaya kepada Tuhan. Belajar untuk menyerahkan seluruh hidup kita dipelihara oleh Allah. Ayat yang kedua adalah Mazmur 92:13-16. Kalimat ayat-ayat ini adalah kalimat yang luar biasa menyentuh hati kita. “Sampai pada masa tua” orang-orang ini mengatakan: Tuhan itu benar. Ia gunung batuku. Tidak ada kecurangan pada-Nya. Maka orang-orang yang mempercayakan hidupnya di dalam pemeliharaan Allah, dia mengutamakan Allah dan melihat bagaimana Allah itu setia, dia mengatakan bahwa sampai masa tuaku, Tuhan itu benar, Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan daripada-Nya. Tidak ada kecurangan daripada-Nya. Saudara-saudara, biar kita boleh mengerti; Tuhan menginginkan kita mempercayai Dia.

Sekarang kita lihat; apa yang setan itu sekarang kerjakan. Matius 4:5-7. Sekarang kita masuk ke dalam pencobaan yang kedua. Yesus menang dicobai dalam pencobaan yang pertama, Israel kalah, Adam kalah, semua umat manusia kalah di dalam pencobaan pertama. Yesus Kristus melawan setan. Dia menang dalam pencobaan pertama. Lalu setan membawa-Nya ke kota suci, menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Bubungan Bait Allah adalah salah satu tempat tertinggi dari seluruh Bait Allah. Kalau ada pengumuman yang penting maka imam besar akan membawakan pengumuman itu di bubungan Bait Allah dan sebelumnya sangkakala akan ditiup. Seluruh orang Israel akan berkumpul lalu kemudian ada pengumuman penting. Di tempat itulah maka Yesus Kristus dibawa lalu kemudian dicobai oleh setan di dalam pencobaan yang kedua. Perhatikan, di dalam pencobaan kedua setan memakai Firman. Betapa luar biasanya, beraninya dan kurang ajarnya setan kepada Yesus Kristus. Di dalam pencobaan yang pertama, Yesus dicobai: Ubah batu jadi roti! Yesus mengatakan: Ada tertulis; manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Maka setelah setan mendengarkan kalimat Yesus: Ada tertulis? Maka Yesus me-refer kepada Firman. Maka setan mengatakan: Ada tertulis juga, Yesus! Bukankah ada tertulis kalau Engkau menjatuhkan diri-Mu ke bawah maka seluruh malaikat akan menatang Engkau? Ini adalah pertempuran yang sengit. Ini adalah Anak Allah dalam kerendahan hati-Nya dilawan oleh setan di dalam kecongkakannya. Saudara, ini adalah kalimat pertentangan antara Lucifer dengan Anak Allah itu. Saudara-saudara, setan mengatakan: Ada tertulis juga! Kalimat setan itu dikutip dari Mazmur 91.

Sekarang, beberapa hal singkat berkenaan dengan hal di atas. Pertama, setan itu tahu Alkitab. Maka orang Kristen yang tidak tahu Alkitab pasti akan kalah dengan setan. Kedua, setan menggunakan metode tafsiran yang salah. Ketiga, setan menunjukkan tafsiran itu untuk kepentingan diri kita yang berdosa. Saudara perhatikan 3 hal ini. Setan tahu Alkitab. Setan yang paling top itu adanya di dalam inti kekristenan. Itulah sebabnya kitab Yohanes mengatakan: Anti Christ itu datang, dan anti Christ; saudara jangan pikir anti Christ itu ISIS; saudara jangan pikir anti Christ itu adalah orang-orang beragama lain yang menyerang kekristenan. Anti Christ itu adalah salah satu dari kita. Itu ada di dalam kita. Itu adalah gereja. Orang-orang di dalam gerejalah, itulah pengkhianat Kristus. Orang-orang di dalam gerejalah yang membaca Firman dan mengkhianati Firman, memutarbalikkan Firman. Orang-orang di dalam gerejalah, hamba-hamba Tuhan itulah yang adalah antek-antek setan. Setan paling tinggi bukan di kuburan, itu setan goblok. Ketika dia mencobai saudara dengan cara seperti itu, langsung saudara dan saya lari berdoa. Setan kedua lebih pintar itu adalah setan yang kelihatannya ganteng, bagus dan intelektual, cantik, lalu kemudian memikat hatimu untuk engkau itu tidur dengan dia. Lalu kemudian meninggalkan seluruh anak istrimu. Itu lebih pintar. Setan yang lebih pintar maka itu perlu waktu; perlu waktu berbulan-bulan menjalin relasi dengan kesabaran sampai akhirnya engkau jatuh ke dalam dosa. Saya beritahu pada saudara-saudara sekali lagi dan khususnya kepada seluruh anak-anak muda, perhatikan kalimat di bawah ini. Kalau engkau milik Kristus, setan tidak pernah bisa mengambil jiwamu apapun saja yang terjadi kepada engkau, sekali diselamatkan kau tetap diselamatkan, tetapi setan bisa mengambil hidupmu. Kalau engkau sungguh-sungguh anak Tuhan maka itu terpatri untuk engkau. Tetapi yang dia bisa kerjakan adalah seumur hidup, engkau hidup bagi kemuliaan setan. Seumur hidup engkau menggenapi rencananya. Seumur hidup engkau mempermalukan nama Tuhan. Seumur hidup engkau berjalan di dalam teriakan Salomo, vanity, sia-sia, sia-sia semuanya. Itu setan yang kedua itu adalah setan yang lebih pintar.
Setan yang paling pintar kedoknya adalah Gembala, Teolog, dan hamba-hamba Tuhan. Lho Pak, Pak Agus, you juga hamba Tuhan, mungkin you setan? Mungkin. Silahkan untuk diuji, lihat seluruh motivasi. Lihat seluruh cara hidup, dan seluruh hal yang diajarkan. Engkau perhatikan kalimatnya, bagaimana penafsiran ayat-ayatnya. Perhatikan baik-baik, bukan berarti bahwa setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam dosa itu pasti adalah setan, tidak. Daud jatuh di dalam dosa, Petrus pernah menyangkal Yesus Kristus, tetapi perhatikan kalimat di bawah ini; setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam masalah keuangan maka saudara perhatikan hampir semua, saya tidak berani katakan seluruhnya, jikalau uang itu menjadi worldview nya maka kemungkinan sekali orang ini adalah akan dipakai oleh setan dan mungkin dia adalah orang yang sungguh-sungguh akan merusak pekerjaan Tuhan. Kembali lagi di sini, setan itu mengerti teologia, setan itu sungguh-sungguh mengerti apa yang Alkitab itu katakan. Maka perhatikan baik-baik, saudara kalau tidak tahu teologia pasti kalah dengan setan. Setan tahu Yesus Tuhan, setan tahu Allah, setan gemetar kepada Allah. Tetapi satu hal, perbedaannya adalah setan tidak pernah taat kepada Allah.

Jikalau seumur hidup saudara orang Kristen tetapi tidak pernah taat kepada Kristus maka itu adalah sebuah tanda tanya. Apakah benar-benar hatimu itu sudah dilahirbarukan? Mari kita akan melihat Yakobus 2:19 dan saya akan menutup semuanya. Yakobus sedang mengatakan kepada gerejanya: Engkau katakan bahwa engkau milik Kristus, engkau katakan bahwa engkau beriman kepada Kristus tetapi tidak ada di dalam perbuatanmu itu mencerminkan bahwa engkau adalah orang Kristen, tidak ada di dalam perbuatanmu itu engkau taat kepada hukum-hukum Allah, maka engkau mengatakan engkau punya iman? Maka Yakobus mengatakan: Aku akan tunjukkan imanku dari perbuatan. Imanku dari perbuatanku, engkau akan tahu. Dari perbuatanku, engkau akan mengerti iman. Sekarang engkau harus tahu bahwa setan pun percaya kepada Allah. Setan pun gemetar pada Allah. Tetapi engkau harus tahu satu hal bahwa tidak ada perbuatan berarti tidak ada ketaatan. Dan setan itu tidak taat kepada Allah. Tanda iman yang sejati adalah taat kepada Allah. Kiranya Tuhan boleh terus memberkati kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (5)

Mazmur 78:17-33, Matius 4:1-4

Perkataan Yesus Kristus kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Ada 4 hal tentang ayat ini.

  1. Firman itu adalah kebutuhan manusia.
  2. Manusia selalu berpikir bahwa yang paling penting adalah kerja pagi, siang, malam untuk mendapatkan uang untuk mendapatkan makanan. Mengapa kita tidak mencari wajah Allah? Membaca Firman Tuhan pagi, siang, malam, sampai kembali lagi pagi, seperti engkau mencari uang? C.S. Lewis mengatakan, “Kita itu sebenarnya adalah jiwa, karena jiwa itu yang kekal. Kita bukan tubuh yang punya jiwa, tetapi kita adalah jiwa yang untuk sementara diberikan tubuh ini.” Memang tubuh ini memerlukan makanan, tetapi jiwa yang kekal itu memerlukan makanan yang lain. Yesus Kristus mengatakan, “Aku memiliki makanan yang engkau sendiri tidak kenal dan makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa.” Kita adalah orang yang diciptakan oleh Allah dengan hembusan nafas Allah, maka hidup kita bergantung kepada Firman. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa Firman.

  3. Firman itu yang harus mengemudikan hidup manusia.
  4. Yesus mau mengatakan kemudikan hidupmu itu dengan ketaatan kepada Firman-Nya. Firmanlah yang mengendalikan kemana engkau melangkah, jangan hanya kebutuhan. Ini tidak berarti bahwa kita tidak harus sungguh-sungguh dalam pekerjaan. Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh excellent di dalam pekerjaan, di dalam study, di dalam mencari seluruh kebutuhan kita, tetapi kita kerja keras itu tujuannya adalah bukan uang atau kesuksesan dan kemakmuran tetapi karena Firman Tuhan katakan demikian. Perumpamaan 5 talenta, 2 talenta, 1 talenta begitu jelas. Ada orang yang 1 talenta dia malas-malasan, sembunyikan di dalam tanah dan kemudian dia pulang dan kemudian dia santai dan tidur-tiduran sampai tuannya datang. 1 talenta tidak berbuah apapun saja, maka tuan itu kemudian menjadi marah. Yang 5 talenta kerja keras untuk mengembangkan seluruh 5 talenta itu. Maka kerja keras adalah hal yang Tuhan inginkan dan nyatakan. Apakah kemakmuran, kekayaan dan uang itu salah? Jawabannya adalah tidak. Perhatikan kalimat di bawah ini: Uang, kekayaan, dan kemakmuran bukan tujuan. Uang, kekayaan, dan kemakmuran adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada manusia, jika di dalam anugerah Dia ketika kita itu bekerja keras. Perhatikan baik-baik, dua hal ini saya akan sharing kepada saudara-saudara: pertama adalah pekerjaan, kedua adalah pernikahan. Apakah aku menikah untuk supaya aku berbahagia? Jawabannya adalah tidak. Kalau begitu, apakah kalau menikah dan bahagia salah? Tidak. Bahagia di dalam pernikahan adalah bahagia integral yang Tuhan berikan karena kita mau taat kepada Tuhan. Kalau pernikahan saudara adalah karena ingin bahagia, itu tidak ada bedanya dengan seluruh agama yang lain. Itu tidak ada bedanya sama seluruh orang yang tidak kenal Tuhan. Tetapi apakah pernikahan itu dalam kekristenan bahagia? Bahagia tetapi bukan itu tujuannya. Tujuanku adalah taat kepada Allah dan Allah itu di dalam ketaatanku kepada Dia ada bagian integral yang dengan sendirinya Tuhan berikan, yaitu adalah kebahagiaan. Hal yang sama sekarang saudara mengerti, apakah saya harus kerja keras? Jawabannya adalah ya. Dan kerja keras itu adalah untuk mencari uang? Jawabannya adalah tidak. Uang adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada saudara dan saya ketika kita itu bekerja keras untuk kemuliaan nama-Nya. Mengerti ini saudara mengerti bahwa hidup itu cuma satu, adalah untuk kemuliaan Allah dan hidup itu tidak terdistorsi, terbagi-bagi. Kalau pergi ke gereja untuk kemuliaan Allah, kalau pekerjaan adalah untuk uang. Tidak. Maka jujurlah di dalam pekerjaanmu. Kerja keraslah di dalam pekerjaanmu. Banting tulanglah di dalam pekerjaanmu karena kita melakukan itu untuk mau taat kepada Tuhan, bukan karena kuatir miskin. Itu adalah tanda tidak beriman. Aku kerja keras karena kuatir nanti anak-anakku makan apa? Itu adalah tanda orang yang tidak mempercayai Allah. Maka kita menjadi orang Kristen yang harus beriman dan percaya kepada pimpinan Dia yang akan memberikan kepada kita kecukupan pada waktunya. Maka sekali lagi, manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Bagian kedua itu adalah drive hidup kita. Drive hidup kita adalah melihat Firman dan menggenapi. Drive hidup kita adalah melihat kehendak-Nya dan melakukan.

  5. Firman itu harus menjadi prioritas hidup kita.
  6. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan-ketetapan Allah harus menjadi yang utama. Pada saat dicobai, Yesus Kristus ingin sekali makan. Yesus Kristus ada kebutuhan. Pada saat Dia mau makan, setan lalu datang, “Hai Yesus, maka sekarang Engkau ubah batu jadi roti.” Maka di situ setan menjegal Yesus. Di saat seperti itu Yesus katakan, “Ada tertulis manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Pada waktu itu Yesus harus menunggu waktu untuk tidak makan lagi. Pada saat seperti itu, di puncak kelaparannya, seharusnya Dia bisa makan, tetapi akhirnya Dia membuat makan dan kebutuhan dan lapar di bawah dan kemudian prinsip Firman Tuhan ada di atas, menjadi prioritas. Kalau saudara-saudara sudah masuk di dalam kebutuhan, maka kemudian kita menggunakan apapun saja untuk mencapai kebutuhan itu. Ada orang yang sudah kepingin dapat kebutuhan, maka dia mendapatkan kebutuhan itu dengan mencuri. Ada yang dengan cara tidak menghormati hari sabat, ada yang menjual diri, dan ada yang memberikan hidup dan hatinya kepada orang kaya. Kita memang perlu, kita memang butuh, tetapi jangan berikan hatimu kepada siapapun saja, termasuk orang yang paling kaya, yang paling baik pun itu di dalam hidupmu dan engkau melupakan Tuhan. Jadilah orang yang takut kepada Tuhan. Jadilah orang yang bergantung kepada Tuhan, maka kita menjadi orang yang akan dihormati oleh semua orang sampai akhir hidup kita.

  7. Merupakan jalan kenosis, jalan sangkal diri dan pikul salib.
  8. Pekerjaan Mesias itu selalu di dalamnya ada penyangkalan diri. Harusnya Aku bisa, harusnya Aku boleh, harusnya Aku saatnya ini, tetapi pada saat yang sama sekarang Saya harus sangkal diri. Jangan terus-menerus mengikuti kebutuhan. Jangan terus-menerus mengikuti nafsu. Sangkal diri itu adalah pekerjaan Kristus dan itu yang Kristus itu nyatakan kepada kita.

Sekarang saya akan masuk lebih lanjut lagi. Perhatikan kalimat dari setan kepada Yesus Kristus, ayat 3. Saya akan membahas di dalam 3 hal.

  1. Setan adalah penentang Allah.
  2. Perhatikan kalimatnya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Kalimat ini bukan mengatakan bahwa “if” yang artinya “jika”. Kalimat yang sesungguhnya di dalam bahasa Yunani adalah “since/sejak,” atau boleh dikatakan: “Engkau Anak Allah, bukan? Maka Engkau bisa mengubah batu menjadi roti.” Itu berarti dia sedang mencobai dignitas Yesus Kristus. Identitas Yesus Kristus. Setan mungkin sedang bicara kepada Yesus dengan senyuman yang sangat-sangat menggoda. Dengan satu senyuman yang sangat-sangat mau merendahkan untuk boleh membuat Yesus menjelma masuk di dalam jebakannya. Kalimat setan ini merupakan ejekan terhadap Allah Bapa di sorga karena Allah Bapa di sorga sudah mengatakan ketika Yesus dibaptis. Saudara perhatikan baik-baik Matius 3:17. Saudara perhatikan ini adalah kalimat yang sama. Matius 3:17, perhatikan kalimat ini dan kita akan mengerti apa yang dibidik oleh setan. “Engkau Anak Allah, bukan?” Cara kerja setan adalah selalu memakai kalimat dari Tuhan dan kemudian membalikkannya untuk disodorkan kepada kita untuk kita seakan-akan bisa mendapatkan profit untuk diri sendiri. Ini adalah teknik lama dari setan, sejak jaman Perjanjian Lama. Kejadian 2:16-17 dan baca Kejadian 3:1. “Tentulah Allah berfirman semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Ini adalah sindiran. Seluruh ejekan. Kalau kita tidak sadar dengan ejekan itu, maka itu membuat kita bangkit dan kemudian kita melawan dan tidak tepat pada sasarannya, kita jatuh di dalam dosa. Kita berpikir itu adalah hak kita, kita meninggikan diri. Itu adalah senyum setan. Kalimat setan itu begitu membangkitkan pride kita. Ketika itu terjadi, dan kemudian kita jatuh mengikuti dia, kita pasti akan sulit untuk kembali. Bukan itu saja, perhatikan Kejadian 2:17 dan Kejadian 3:4. Firman Tuhan menjadi modal daripada setan. Hati-hati ketika kita mendengar Firman, lalu kemudian kita menggunakan Firman itu untuk keinginan pribadi kita. Jika kita ingin mengetahui seorang hamba Tuhan sejati atau tidak, satu kotbah itu benar atau salah, satu gereja itu mengajarkan sesuatu ajaran yang sesuai Alkitab atau sesuai dengan setan, adalah ketika Firman itu dinyatakan apakah akhirnya menuntut ketaatan, yaitu sangkal diri, pikul salib.

  3. Iblis itu menjadi pencoba Kristus.
  4. Bersyukur karena kita mengerti bahwa Kristus tidak jatuh di dalam dosa. Tetapi saudara-saudara, mengerti bahwa kalau orang-orang jatuh di dalam dosa, maka setan sekarang muncul bagian yang ketiga, yaitu dia bukan saja penentang, dia bukan saja pencoba, dia akan menjadi pendakwa. Zakharia 3:1. Mengapa Iblis mendakwa? Perhatikan ayat 3, berarti dia sudah jatuh di dalam dosa. Ini menggambarkan seluruh Israel yang sudah jatuh di dalam dosa. Sebelum dosa, itu dicobai. Dicobai dengan apa? Dengan kalimat dari Allah Bapa untuk ditentang. Maka setan itu adalah penentang dari Allah. Setan itu adalah pencoba dari Kristus, pencoba dari manusia. Dan kemudian setelah jatuh, dia akan mendakwa kita. Wahyu 12:10 menyatakan lebih vulgar dalam hal ini. Setan akan mencobai kita dan Alkitab mengatakan kalau dia tidak berhasil mencobai kita sekarang, dia menunggu waktu yang tepat untuk mencobai kita. Ketika kita jatuh dalam dosa, selanjutnya dia akan mendakwa kita. Mendakwa kita siang malam. Jikalau saudara-saudara sudah jatuh di dalam dosa, sekarang lepaskan diri saudara dari cengkraman setan, pendakwa itu. Saudara sekarang minta ampun sama Tuhan, bertobat, jangan ulangi lagi dan minta darah Kristus itu menyucikan kita. Itu akan membebaskan kita dari dakwaan siang dan malam. Banyak orang menjadi lumpuh karena didakwa oleh dosa-dosa yang sudah terus menerus pernah dia lakukan di masa yang lampau. Pdt. Stephen Tong mengatakan seperti ini: Masa lampau selalu miliknya setan, kita sudah tidak bisa apa-apa. Masa kini, keputusan ada di tangan saudara. Masa depan, saudara harus melihat anugerah Tuhan. Biarlah kita boleh mengerti apa yang dikatakan setan kepada Yesus Kristus ini.

    Di dalam poin ini, kembali lagi, Matius 4, “Jikalau Engkau Anak Allah, atau tepatnya adalah Engkau Anak Allah, bukan? Maka ubah batu menjadi roti”. Apa yang sebenarnya setan ingin supaya Yesus penuhi? Perhatikan baik-baik. Hidup ini penuh dengan panggilan; ada yang terdengar secara langsung, ada yang tidak terdengar secara langsung. Siapa panggilan yang saudara penuhi? Saudara harus sadar untuk itu, harus cek dirimu untuk itu. Panggilan siapa yang saudara penuhi? Maka di sini setan mau menyatakan kebutuhan dari Yesus Kristus lalu kemudian mendorong kebutuhan itu di tingkat yang paling utama dan akhirnya menjadi ilah. Setan sedang menggiring Yesus Kristus untuk menjadikan kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama dan ketika kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama, itu menjadi ilah. Kita harus memisahkan 2 hal, satu keinginan dan satu kebutuhan. Keinginan, banyak hal yang tersembunyi di dalam adalah dosa. Dan apa yang ada pada Yesus Kristus bukan bicara keinginan. Makan tidak berdosa. Tetapi ini adalah sesuatu kebutuhan. Ini riil. Tetapi jika kebutuhan yang lebih ditekankan; maka kita menjadikan kebutuhan itu menjadi ilah. Orang Israel sudah melakukan hal itu di hadapan Allah. Mereka menggerutu karena makan manna yang sama setiap hari selama 40 tahun. Mereka berpikir di Mesir lebih baik dan lebih makmur. Perhatikan baik-baik, pertamanya kebutuhan, lapar. Lalu kemudian sudah bukan lagi menjadi kebutuhan, diangkatlah kebutuhan menjadi tempat yang tertinggi. Dan kemudian apa yang dilakukan oleh mereka? Mereka meminta makanan menuruti nafsu mereka demikian dari kitab Mazmur 78 yang tadi kita baca. Lalu kemudian dia mengatakan: Sanggupkah Allah memberikan hal ini? Mereka terus berteriak,berikan kami daging. Awalnya kebutuhan, lalu menempatkan kebutuhan itu diatas maka menjadi ilah. Ini adalah ketetapan dari Allah. Jangan saudara-saudara meninggikan kebutuhan maka baik-baik setiap orang mengatur gaya hidupnya baik-baik.

  5. Setan mencobai Yesus menggunakan hak-Nya.
  6. Yesus adalah Tuhan, dia bisa untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus sah untuk lakukan itu. Tetapi perhatikan baik-baik. Yang boleh itu sering sekali di dalamnya mengandung sin, mengandung dosa. Di dalam kasus ini, salahnya apa jika Yesus mengubah batu menjadi roti? Salahnya yaitu bahwa Dia tidak lagi bergantung kepada Bapa-Nya. Makin saya menyadari kalimat bergantung ini, makin saya menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang Tuhan ajarkan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru tidak ada habis-habisnya. Seluruh hidup kita sebenarnya dibentuk oleh Tuhan supaya kita bergantung kepada Dia di dalam seluruh aspek hidup. Saudara-saudara, saya akan jelaskan mengapa bergantung itu adalah yang Tuhan ajarkan dan mengapa tidak bergantung itu adalah suatu dosa.

    George Müller adalah seorang yang takut akan Tuhan dan dia memiliki 10.000 anak yatim piatu. Seperti biasanya adalah ketika dia mengalami kesulitan keuangan dan menyediakan makanan untuk anak-anak, dia adalah orang yang terus berdoa kepada Tuhan. Dan ketika dia berdoa, kemudian ada orang yang memberikan makanan. Dia tidak pernah bicara kepada satu orang pun, tanpa dia pernah bergantung kepada satu orang kaya pun. Ini terjadi di dalam hidupnya berkali-kali. Suatu hari, dia berada dalam kesulitan keuangan lagi dan dia sudah berdoa beberapa saat lamanya. Belum ada jawaban apapun saja. Lalu kemudian ada seorang mengetuk pintu. Dibuka oleh dia. Lalu orang tersebut memberikan kantong, dan George Müller berpikir bahwa ini adalah jawaban Tuhan seperti biasanya. Dia membuka kantong itu dan ternyata adalah pundi-pundi uang yang begitu banyak jumlahnya. George mulai tersenyum, ketika dia mau mengambilnya, tiba-tiba hatinya itu bergejolak. Dia mulai sadar ada something. Lalu kemudian dia meminta orang tersebut menunggu, George masuk ke ruang doanya dan kemudian dia berdoa. Dia berdoa beberapa menit lalu kemudian dia keluar. Lalu kemudian, dia mengatakan: Minta maaf, saya tidak bisa terima uang ini. Orang itu sampai kebingungan. George tidak mau menerimanya. Pertanyaannya; Apanya yang salah? Bukankah uang itu halal? Bukankah itu akan bisa mencukupi seluruh rumah yatim piatu mungkin beberapa bulan, mungkin beberapa tahun lamanya? Yang salah adalah jikalau dia menerima hal itu maka temptation untuk tidak bergantung kepada Tuhan setiap hari mulai muncul. Tidak bergantung kepada Allah adalah dosa yang besar. Tidak bergantung kepada Allah adalah berarti saudara bergantung di atas kemampuan saudara sendiri berarti saudara meninggikan diri sebagai manusia. Saudara berpikir dan berkata kepada Tuhan bahwa aku bisa menghadapi semuanya tanpa Engkau.

    Itulah sebabnya saudara mengerti di dalam seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, perjalanan orang Israel adalah perjalanan dilatih oleh Tuhan, dihajar oleh Tuhan untuk terus menerus bergantung. Kristus Yesus adalah Kepala gereja. Dia mengajarkan di dalam pencobaan pertama ini; bergantung kepada Allah. Depend on God. Apakah saudara-saudara mengingat apa yang terjadi pertama kali ketika orang-orang Israel itu keluar dari Mesir? 2,5 juta orang itu dan sebagian besar adalah ibu-ibu, anak-anak, orang tua. Dan kemudian setelah melewati laut yang terbelah dan kemudian menutup dan seluruh tentara Firaun itu hancur di situ. Mereka berjalan dan tidak berapa lama kemudian, peperangan pertama mulai terjadi. Peperangan di Rafidim. Dan orang-orang Amalek mulai mengepung mereka. Di saat seperti itu, Musa dan Yosua harus menghadapi mereka. Dan apa yang mereka bawa? Mereka hanya membawa beberapa senjata saja, sisanya mereka membawa barang-barang kebutuhan rumah mereka. Mereka berjalan dan sudah berjalan begitu lelah. Sekarang mereka harus berhadapan dengan musuh dengan seluruh kekuatan perangnya. Bangsa Israel sendiri adalah orang yang sudah lama menjadi budak, bagaimana mungkin mereka bisa berperang? Peristiwa itu mau mengajarkan apa? Musa langsung tahu, Yosua, kamu di depan. Pimpin beberapa orang untuk berperang. Lalu kemudian Musa langsung lari ke bukit. Semua orang Israel mungkin kebingungan; kenapa engkau lari, engkau melarikan diri? Tidak. Musa di sana minta belas kasihan Tuhan. Untuk bisa hidup lagi di depan. Minta belas kasihan Tuhan. Setiap kali tangan Musa diangkat maka kemudian Israel menang. Dia kecapean karena sudah 3 – 4 jam perang lalu kemudian tangan diturunkan. Dia lihat Israel kalah. Dia kemudian naikkan lagi sampai Harun dan Hur memegang di sebelah kiri dan kanannya. Dan seluruhnya itu pelajaran apa? Itu bukan sinkretisme, mysticism. Itu mau menyatakan bahwa seberapa engkau mau bergantung kepada-Ku, Musa dan seluruh Israel? Allah menghendaki kita bergantung kepada Dia saja.

    Melihat dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, saudara akan menemukan benang merah seperti itu. Orang Israel terus menerus dilatih untuk satu; bergantung. Israel diberi manna oleh Tuhan. Manna itu diberikan setiap pagi dan tidak boleh disimpan untuk orang Isrel ketika bangun pagi mengharapkan manna, mengharapkan kasih setia Tuhan yang tetap untuk selama-lamanya. Kalau kita tidak dikondisikan seperti ini maka kita pasti melupakan Tuhan. Saudara melihat Israel perang itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Israel diberi manna itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Di dalam Doa Bapa kami ada satu bagian; berikan pada kami makanan kami yang secukupnya pada hari ini. Ada orang yang mengatakan: Sekarang doa seperti itu sudah tidak berlaku, sudah ada lemari es. Jangankan bicara “yang secukupnya”, saudara buka, mau apa saja bisa. Lemari es saudara bisa menampung sampai 1 bulan di depan. Saya tidak katakan saudara tidak boleh pakai lemari es. Saya mau katakan adalah semangat/spirit itu tidak boleh hilang. Saya mau katakan bahwa sesuatu ketergantungan di hadapan Allah itu tidak pernah boleh pudar. Yesus Kristus katakan: “Berbahagialah engkau yang miskin di hadapan Allah.” Apa yang Yesus sedang katakan kepada kita? Adalah engkau harus sadar dirimu itu miskin, bankrupt. Kalimat itu boleh diterjemahkan adalah bankrupt. Saya tanya; hari ini, detik ini, berapa orang yang rasa bankrupt, bukan masalah keuangan tetapi secara rohani. Saudara punya uang, saudara punya semuanya, kehidupan saudara-saudara baik tetapi saudara sadar; saya ini miskin kalau bukan anugerah-Mu saya ga mungkin bisa melanjutkan hidup. Saudara mungkin adalah orang kaya tetapi saudara-saudara merasa bankrupt secara rohani di hadapan Allah. Semua kalimat itu dari Alkitab mau menyatakan satu hal; bergantung, apart from Me, you can do nothing. Bergantunglah jemaat kepada Tuhan. Mintalah kepada Tuhan yang memiliki Roh Kudus untuk menciptakan hati seperti ini di dalam hatimu. Dan engkau akan melihat bagaimana Tuhan itu bekerja dengan begitu nyata dan mengalami Tuhan setiap hari karena Tuhan itu mendengarkan orang-orang yang berteriak kepada Dia di dalam kesulitan. Bergantunglah kepada Tuhan. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (4)

Ulangan 8:1-5, Matius 4:1-4

Di dalam ayat-ayat mengenai pencobaan Yesus yang dilakukan oleh setan kepada Dia, Matius mau menyatakan kepada semua orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus yang engkau tunggu-tunggu. Ketika orang Israel melihat ini, Matius mau untuk memparalelkan beberapa hal ini.

  1. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Adam kedua.

  2. Di dalam kitab Roma, Allah memandang seluruh dunia dalam dua aliran yaitu Adam pertama yang sudah jatuh di dalam dosa dan Adam kedua, yaitu Yesus Kristus. Sama seperti Adam yang pertama, maka Yesus Kristus dicoba. Tetapi Dia adalah Adam yang kedua dan di satu aliran yang baru, yang tidak sama dengan Adam yang pertama. Karena Adam yang pertama sudah dicoba di dalam makanan dan jatuh di dalam dosa. Yesus Kristus tidak. Dialah satu-satunya aliran yang baru yang memungkinkan kita semua yang berada di dalam Adam yang pertama tidak hanyut terus sampai mati di dalam dosa. Kita dibebaskan dengan satu aliran yang baru, yaitu Yesus Kristus, Adam yang kedua itu. Matius menuliskan bahwa pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan Adam di taman Eden.

  3. Pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan kepada Israel di padang gurun.

  4. Yesus Kristus adalah Israel yang sejati. Orang-orang Israel keluar dari Mesir, mereka dicobai atau lebih tepatnya, diuji oleh Tuhan di padang gurun. Kalimat dari Ulangan 8 sangat menggerakkan hati saya. Allah mengatakan: Aku memberikan kelaparan di dalam hatimu agar engkau mengetahui apakah isi hatimu. Kalau saudara-saudara sudah diperhadapkan dengan kelaparan, kebutuhan, atau uang, barulah kita mengetahui apakah kita mencintai Tuhan atau tidak dan apakah kita takut kepada Tuhan atau tidak. Ini adalah sesuatu ujian, bukan berarti Tuhan tidak mengetahui hati kita, tetapi Tuhan menguji kita supaya kita dapat mengetahui seperti apa isi hati kita. Dan begitu kita tahu, biarlah kita boleh bertobat di hadapan Tuhan. Dan Tuhan membalikkan hati kita supaya kita tidak melihat uang dan kebutuhan lebih daripada Allah. Ini adalah kalimat begitu yang tajam, Aku mencobai engkau, Aku membuat engkau lapar. Itu adalah kondisi hidup sehari-hari. Di situ engkau akan tahu apa isi imanmu. Israel gagal di dalam hal makanan. Mereka terus bersungut-sungut di hadapan Allah karena kondisi hidup yang kekurangan. Janganlah kita bersungut-sungut kepada Tuhan atas seluruh hidup kita. Itu berarti ingin menyatakan ketidakpuasan atas hidup yang diatur oleh Allah dan ini menjadi sesuatu kekejian di hadapan Allah. Kita sudah ditebus oleh Kristus tetapi kita terus bersungut-sungut untuk masalah makan. Maka di dalam Matius pasal kedua menyatakan adanya pengungsian ke Mesir: Lalu setelah itu dari Mesir, Kupanggil Anak-Ku. Itu semua adalah perjalanan Yesus Kristus ketika masih kecil. Lalu kemudian, keluar dari Mesir, itu persis sama dengan Israel keluar dari Mesir dan sama dengan Israel di padang gurun. Dari Mesir ke padang gurun, dicobai, diuji mengenai makanan. Demikian juga Yesus Kristus, diuji, dicobai oleh setan di dalam hal ini. Israel gagal, Yesus berhasil. Yesus adalah Israel yang sejati. Saudara perhatikan, Matius mau menuliskan kepada orang-orang Yahudi, lihat, Dia adalah Adam yang kedua dan Israel yang sejati.

  5. Pencobaan kepada Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Kepala Gereja.

  6. Apa yang menjadi pencobaan kepada Yesus Kristus di dalam poin-poin ini adalah pencobaan yang setan akan kerjakan juga di dalam kehidupan orang-orang yang ditebus oleh Tuhan yang adalah gereja Tuhan. Apa yang dicobai kepada kita, tidak lebih dari apa yang sudah setan cobai kepada Yesus Kristus. Tetapi banyak dari kita jatuh di dalam dosa, Yesus Kristus tidak. Pencobaan setan, gangguan setan kepada gereja-Nya adalah terlebih dahulu dilakukan setan kepada Kepala Gereja-Nya yaitu Yesus Kristus.

  7. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Messiah yang sesungguhnya dan bukan saja Juruselamat Mesias, Dia adalah Tuhan itu sendiri.

  8. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Yesus dicobai bukan saja persis seperti kita tetapi Yesus dicobai melebihi kita. Dia dicobai dalam segala sesuatu. Tidak ada orang yang dicobai di dalam segala sesuatu. Kita selalu jatuh dalam pencobaan sampai kita mati, tidak pernah bangkit. Ketika kita jatuh dalam satu pencobaan, maka kita akan terus dicobai. Tetapi apakah pencobaan Kristus sama dengan kita? Sama sekali tidak. Karena Alkitab menyatakan: Dia dicobai dalam segala sesuatu, segala sisi, segala hal, seluruh lapisan namun Dia tidak berdosa. Dia adalah Messiah yang sejati maka Matius mau menyatakan,”Hai Israel, dengarlah, Hai Israel, bacalah. Ini adalah Mesias yang sejati. Dia sudah diurapi dan sekarang Dia menyatakan kemenangan-Nya dalam segala hal.”

Hari ini kita akan meneruskan mengenai temptation yang pertama. Setan menyatakan kepada Yesus Kristus di saat Dia paling lapar dan paling membutuhkan, “Hai Yesus, ubahlah batu menjadi roti”. Yesus lalu berkata, “Tidak. Manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yang dibidik oleh setan kepada Yesus Kristus adalah kebutuhan. Waspadalah terhadap kebutuhan kita. Karena kebutuhan itu memang riil tetapi pada saat yang sama, engkau dan saya mungkin masuk dalam jerat setan kalau kita tidak minta belas kasihan dari Tuhan. Perhatikan apa yang Tuhan nyatakan dalam Alkitab. Allah itu menciptakan manusia dan Allah menciptakan manusia dengan kepribadian. Pertama, manusia itu adalah ciptaan. Kedua, manusia itu adalah pribadi. Pribadi berarti satu oknum yang memiliki think, feeling dan action yang berbeda dengan orang atau pribadi yang lain. Robot tidak memiliki pikiran, perasaan sendiri, aksi atau keinginan sendiri. Saya adalah pribadi, saudara adalah pribadi. Ketika manusia diciptakan oleh Allah yang adalah pribadi, maka di situ pasti ada kebebasan. Ini menyatakan natur manusia. Manusia adalah pribadi maka manusia boleh dan bebas untuk memilih. Manusia boleh bebas untuk pergi ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, memilih yang hitam atau yang merah. Allah menciptakan manusia yang memiliki kehendak bebas. Tetapi jangan lupa, manusia yang memiliki kebebasan adalah suatu ciptaan. Ciptaan itu artinya kita bergantung pada sesuatu untuk mencukupi kebutuhan kita. Itulah salah satu hal yang membedakan manusia dengan Allah. Allah itu self-sufficient, self-eternal, self-exist. Manusia tidak. Maka Allah yang self-sufficient, cukup pada diri-Nya sendiri itu tidak memerlukan variabel dari luar untuk mencukupi diri-Nya. Manusia bukan pencipta sehingga meskipun kita bebas untuk memilih, kita tetap berada di dalam satu dominasi dari satu pribadi yang ada di atas kita. Kita pasti bergantung kepada sesuatu. Ada orang mengatakan saya bebas tetapi dia tetap bergantung pada sesuatu. Masalahnya kepada siapakah engkau bergantung? Saya mau bergantung kepada Tuhan karena Kristus mengatakan, “Apart from me, you can do nothing“. Apakah Engkau mau bebas? Silahkan, tapi engkau pasti memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhanmu. Karena manusia itu punya kebutuhan di dalam desain awalnya, Tuhan mau menyatakan: kebutuhan yang paling utama adalah Pribadi Allah dan di dalam relasi dengan Pribadi Allah, seluruh kebutuhan manusia yang lain diberikan oleh Allah.

Sekali lagi, di dalam diri manusia yang adalah pribadi tetapi sekaligus ciptaan, manusia memerlukan sesuatu yang ada di luar dirinya untuk mencukupi kebutuhannya. Dan apa yang ada di luar dirinya mencukupi kebutuhannya di dalam relasi dengan Allah, maka Allah mau menyatakan kebutuhan utamamu sebenarnya adalah Pribadi-Ku. Dan di dalam satu relasi dengan Pribadi-Ku, Aku mencukupkan seluruh dari kebutuhanmu yang lain. Tetapi celakanya, ketika dosa masuk, dosa memisahkan Allah dengan manusia. Manusia tetap memiliki kebutuhan tetapi dia tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mendapatkan kebutuhan dari luar. Di situlah muncul kekuatiran yang besar. Itulah sebabnya kalimat pertama Yesus Kristus berkenaan dengan hal ini adalah jangan kamu kuatir. Jujurlah di dalam hati kita. Tuhan, aku memerlukan kebutuhan, aku ada kebutuhan, aku harus mencukupinya. Kembali kepada Tuhan. Jangan berpikir bahwa kalau saudara-saudara bekerja keras terus kemudian agama dapat ditempelkan di dalam hidup kita. Tidak. Sebaliknya, seluruh hidup kita adalah untuk Allah dan di dalam relasi ini saudara akan menikmati bagaimana Allah memberikan anugerah-Nya untuk mencukupi kebutuhan kita.

Dosa sudah memporak-porandakan manusia. Kita memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupkan kebutuhan kita. Siapakah sumbernya? Kepada siapakah engkau akan bergantung? Alkitab mengatakan: Kembalilah; Allah di dalam Kristuslah seharusnya menjadi tempat pergantungan kita. Maka di dalam posisi keterpisahan dan adanya kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, setan pun masuk. “Yesus, ubah batu jadi roti”. Betapa tajamnya dan betapa jitunya setan. Jika kita tidak sungguh-sungguh minta belas kasihan dari Tuhan, pasti semua orang jatuh, karena kita memerlukan makan, perlu safety untuk masa depan. Semua itu adalah kebutuhan yang riil, bukan khayalan, tetapi semua menjadi kacau karena manusia sudah terpisah dari Tuhan. Tetapi Yesus Kristus mampu mematahkan senjata setan yang paling tajam. Kristus kemudian mengatakan kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Apakah arti kalimat Yesus itu?


  1. Roti itu memang kebutuhan, tapi Firman itu juga adalah kebutuhan utama. Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak memerlukan roti. Yesus mengerti bahwa kita diciptakan dari tanah dan hembusan nafas Allah maka bagaimana pun saja kita pasti bergantung dengan sesuatu yang ada di bumi ini. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita tidak memerlukan uang. Yesus mengatakan, “Manusia hidup bukan dari roti saja”, itu berarti kita memerlukan roti. Tetapi Yesus langsung menambahkan, “Tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus mau mengatakan bahwa manusia, engkau harus menyadari bahwa engkau memang memerlukan roti tetapi terlebih dari itu engkau memerlukan Firman. Tanpa Firman, maka jiwa kita kosong, tanpa Firman maka hidup kita tidak berarti. Roti hanya mencukupi hal yang jasmani tetapi Firman akan mengisi jiwamu. C.S. Lewis mengatakan bahwa manusia itu bukanlah tubuh yang memiliki jiwa tapi jiwa yang memiliki tubuh. Perhatikan saudara-saudara, kita adalah jiwa yang memiliki tubuh. Kalau kita mengerti kalimat ini, maka kita tidak menjadi orang bodoh. Manusia hanya mau mencari roti dan membuang Firman sehingga hidup kita menjadi sia-sia. Ada seorang yang luar biasa kaya yang kemudian bunuh diri. Polisi menemukan surat bunuh diri yang ditulisnya yang menjelaskan alasannya melakukan bunuh diri. Sejak muda dia telah meniti karirnya dan terpaksa melepaskan relasinya dengan anak dan istrinya. Dia percaya bahwa setelah mencapai puncak karirnya, maka semua kebahagiaan dan kepenuhan akan didapatkan kembali. Tetapi ketika dia telah mencapai puncak karirnya, dia menemukan nothing, itulah yang akhirnya membuat dia bunuh diri. Pernahkah saudara-saudara merasa nothing? Saudara mendapatkan segala sesuatu di dunia tetapi tetap merasa nothing! Yesus sudah menyatakan ribuan tahun yang lalu manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman yang muncul dari mulut Allah. Mereka akan berbahagia kalau mendapatkan Firman. Saya tidak tahu apa yang menjadi kebahagiaan saudara. Di dalam anugerah yang besar dari Tuhan saya menyadari orang-orang yang sungguh-sungguh dibentuk oleh Tuhan dan yang bertumbuh akan menghargai Firman yang datang di dalam hidupnya. Banyak orang yang tidak senang ketika mendapatkan banyak Firman, itu menandakan ada yang tidak beres dengan hidup kita. Orang-orang yang dipakai dan diurapi Tuhan, serta anak-anak Tuhan yang sejati akan menghargai Firman dan gereja-Nya. Periksalah diri saudara. C.S. Lewis mengatakan, “Orang yang ada di dalam Kristus akan menyadari bahwa dunia ini tidak pernah akan bisa mengisi hatinya. Dan ketika dia mengerti bahwa dunia tidak bisa mengisi hatinya, maka dia langsung tahu bahwa sesungguhnya dia bukan dari dunia ini”. Anak-anak Tuhan membutuhkan Firman dan mendengarkan suara Bapa-Nya.


  2. Yesus Kristus mau mengajarkan bahwa yang mengemudikan hidup kita itu bukan roti, melainkan Firman. Ketaatan kepada Firman itulah yang men-drive seluruh hidup kita. Yesus Kristus pernah mengatakan, “Pada-Ku ada makanan yang lain yang tidak kamu kenal.” Makanan berarti sesuatu yang memberikan kekuatan. Apakah makanan Yesus? >Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga.Seharusnya yang men-drive hidup kita adalah kehendak Allah, rencana-Nya dan keinginan-Nya. Jika kita berjalan di dalam ketaatan meskipun kita rugi maka saudara akan melihat bagaimana Allah memenuhi seluruh kebutuhan kita. Belajar untuk mempercayai dan taat kepada Dia. Apa yang men-drive hidupmu? Yesus Kristus mengatakan, “Aku tidak akan mengubah batu jadi roti. Itu memang kebutuhan-Ku, tapi manusia hidup bukan dari itu saja. Manusia hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”.


  3. Yang Yesus mau ajarkan kepada kita untuk menang di dalam temptation ini, yaitu bahwa Firman harus menjadi prioritas di dalam hidup kita. Mencari Firman adalah prioritas di dalam hidup kita. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan Allah itu harus ada di depan. Berapa banyak orang-orang di Sydney ini, yang tidak memprioritaskan kehendak Allah dan hukum Allah dan ketetapan Allah di depan melainkan memprioritaskan kebutuhan dan uang. Kita harus bertobat. Kita tidak memprioritaskan Firman, kita memprioritaskan apapun saja untuk dunia ini, tapi tidak pernah Tuhan. Kita telah break the covenant. Mari melihat Yesaya 58:13-14. (13) Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, (14) maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya. Ketika saudara-saudara mencari uang pada hari Sabat dan merasa tidak bersalah, itu sama seperti engkau mau mengatakan kepada Tuhan, di dalam hukum-Mu juga ada tulisan: jangan membunuh, dan saya membunuh, dan kemudian saya tidak apa-apa. Bukankah ada yang tidak beres dalam hidup kita? Saudara percayalah kepada Firman, bertobatlah, dan mari bersama-sama bertumbuh. Hormatilah Dia. Yesus Kristus mengatakan makanan-Ku bukan cuma dari roti, tetapi makanan-Ku menjalankan kehendak Allah. Itu berarti ketetapan Allah ada di depan. Perhatikan Yesaya 58, itu bukan saja peringatan dari Allah, tetapi ada providensia Allah. Setiap kali Allah marah, di situ terletak dari kebaikan-Nya. Banyak orang yang menganggap hari sabat adalah beban, suatu kewajiban. Apakah saudara-saudara menyadari bahwa berkat Tuhan begitu besar bagi kita? Kami yang hina, yang berdosa, yang najis, yang tidak beres ini diangkat oleh Tuhan untuk boleh melayani Dia. Itu adalah privilege yang besar. Semua orang yang ada di dalam gereja, yang sungguh-sungguh dicelikkan oleh Tuhan, akan menyadari bahwa hari Sabat adalah hari kenikmatan, bukan beban. Melayani Tuhan bukanlah kewajiban, itu adalah sesuatu hal yang paling membahagiakan dalam hidup. Ada orang pergi ke gereja jika tidak bentur dengan acara mereka. Mungkin mereka adalah anak binasa. Karena tidak suka berada di rumah Bapa, tidak suka mendengar suara Kristus. Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Lalu di dalam hardikan ini, saudara jangan berpikir Tuhan itu cuma marah, Tuhan itu begitu mengasihi kita. Saudara-saudara, jikalau engkau bersenang-senang karena Tuhan, maka Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan. Aku akan memberi engkau makan. Mengapa semua orang Israel dihancurkan oleh Tuhan? Karena mereka selalu berkeluh kesah untuk urusan uang dan urusan makan. Mereka ingin kembali ke Mesir karena mereka lebih suka makanan yang diberikan oleh Firaun. Alkitab mengatakan di Masa dan di Meriba engkau mencobai Aku, Aku akan membinasakan engkau! Akhirnya semua binasa. Apapun yang dunia berikan kepada kita, hal yang paling indah adalah diberi makan dari tangan Tuhan. Janganlah kita bodoh! Dia akan merawat hidup kita. Sampai kita tua, Dia tidak akan meninggalkan kita. Di kitab Ulangan tertulis, “Aku akan memberikan engkau manna, makanan yang tidak kamu kenal”. Pertama, manna memang tidak pernah ada sebelumnya dan nenek moyang mereka tidak tahu apakah manna itu. Tapi kedua, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberi makan dengan cara yang tidak engkau kenal. Ada satu sindiran Allah di dalam hal ini, adalah orang-orang itu mencari uang dengan susah payah tetapi Aku memberikan kepada orang yang Aku kasihi ketika tidur. Itu bukan berarti malas, itu artinya rest di dalam Tuhan. Itu artinya kita mau menjalankan kehendak Tuhan. Allah akan mencukupkan kebutuhan kita, namun yang paling utama adalah biarlah kehendak Allah, ketetapan Allah, hukum Allah, dan rencana Allah ada di depan. Biarlah nikmat akan Tuhan di dalam hari-hari-Nya Tuhan dan di dalam rumah Tuhan itu adalah segala sesuatu yang menjadi prioritas dalam hidup kita.


  4. Yesus mengajarkan kepada kita, di tengah-tengah temptation seperti itu, makan roti itu tidak salah. Tapi karena itu sudah menjadi satu temptation sekarang Yesus benar-benar lapar. Maka kemudian Dia menahan lapar-Nya, Dia menahan puasa-Nya lebih panjang, itu adalah jalan sangkal diri. Saudara tidak perlu kuatir karena lapar, Tuhan pasti memberikan kita makanan. Anak-Nya yang tunggal saja, yang ada di dunia itu diberi makan, masakan Dia mencobai kita melebihi daripada anak-Nya? Tidak mungkin! Yesus adalah Guru Agung, Yesus adalah Pemimpin Gereja, Yesus paling rohani dari kita. Tetapi Allah memberikan satu ujian supaya Alkitab mengatakan engkau tahu pada saat itu apa pilihan hidupmu dan cetusan hatimu. Maka Yesus mengatakan, “Aku tidak akan makan, maka Aku akan menjalankan kehendak Allah”. Di saat seperti itu Dia harus memperpanjang puasa-Nya dan itu berarti Dia harus memikul salib-Nya, menyangkal diri-Nya dalam kehidupan-Nya yang kenosis. Dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi dalam hidup-Nya. Yesus mengatakan hal ini dan Yesus mengajarkan hal ini. Dan itu memberikan kepada kita jalan di dalam kemenangan. Tidak terjebak oleh setan tetapi mendapatkan apa yang diperlukan dalam hidup kita. Apakah saudara mau mendapatkan apa yang kita perlukan dan mendapatkannya dari tangan Tuhan. Bukankah itu yang terpenting? Bukankah itu adalah kebahagiaan yang sejati? Anak-anak saudara akan melihat bahwa saudara mengutamakan Tuhan lebih dari seluruh kebutuhan. Di dalam hati mereka akan mengetahui bahwa Tuhan adalah segala sesuatunya. Kehendak-Nya, Firman-Nya harus aku takuti. Apa yang menjadi kegagalan kita? Dalam mendidik anak-anak kita? Jika kita bicara apapun saja tentang Tuhan, tetapi kita hidup dengan jalan setan. Kita hidup di dalam pencobaan dan kemudian kita jatuh dalam dosa. Yesus mengatakan manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Percayakan hati, hidup dan keluarga kita kepada Tuhan, dan biarlah Tuhan memfokuskan mata rohani kita untuk melihat kehendak-Nya, rencana-Nya lebih utama daripada seluruh kebutuhan kita dan Alkitab mengatakan, “Barangsiapa yang mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Kiranya Firman-Nya itu boleh kita nikmati, kiranya Firman-Nya itu boleh sungguh-sungguh terjadi, kiranya Dia boleh menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang setia dalam hidup kita.
^