[simple_crumbs root="Home" /]
-->

Ketaatan (2)

Mazmur 95



Kita akan kembali membahas mengenai aspek-aspek ketaatan/obedience. Alkitab ditulis untuk kita membaca, mengerti, dan taat pada-Nya. Tuhan menyatakan diri-Nya kepada kita untuk boleh mengenal Dia dan taat kepada-Nya. Ketaatan adalah persembahan hidup kita di hadapan Allah. Jikalau itu tidak ada, maka seluruh ibadah kita menjadi kosong dan munafik. Jikalau itu tidak ada, maka ibadah kepada Allah itu menjadi suatu kekejian dan membuat Allah sangat muak terhadap ibadah kita. Ibadah yang sejati bukan hanya di hari Minggu saja, tetapi di dalam setiap hidup kita dari Senin sampai kembali kepada Senin, terus seumur hidup kita di dalam jalan obedience.

Minggu lalu saya sudah mengatakan 2 alasan mengapa harus taat yaitu:

  1. Kita harus menyadari bahwa Allah itu pencipta dan kita ciptaan.

  2. Kita adalah manusia yang Alkitab katakan seperti suatu butir pasir di dalam seluruh pantai di dunia. Umur-Nya kekal sampai kekal, sedangkan kita hanya berumur beberapa puluh tahun. Kuasa-Nya besar tanpa ada satupun yang bisa melawan, kita manusia yang hanya bisa seperti itu saja. Tetapi Allah dari dahulu sudah menanggung di dalam kerendahan hati-Nya, seluruh pemberontakan kita. Allah sudah menanggung di dalam hati-Nya seluruh kedurhakaan manusia yang tidak mau mengakui ke-Allahan-Nya. Jika engkau adalah orang-orang yang sudah diciptakan oleh Allah dan sudah ditebus oleh Kristus, biarlah engkau boleh memiliki hati nurani yang dilembutkan kembali. Kita harus taat karena Dia adalah pencipta dan kita ciptaan.

  3. Kita harus taat karena Dia adalah Allah yang mengasihi kita.

  4. Sebelum Allah memberikan 10 perintah, Dia sudah menyatakan kepada orang Israel: “Aku yang membawa engkau keluar dari Mesir”, kalimat itu sudah menyatakan bahwa Allah mengasihi menyelamatkan dan memimpin orang Israel. Setelah itu baru Allah berkata, “Jangan mencuri, berzinah, membunuh, jangan ada allah lain di hadapan-Ku, jangan membuat patung untuk menyerupai kebesaran-Ku”. Kalimat seperti ini membuat orang tidak suka menjadi orang Kristen karena mereka berpikir banyak yang tidak boleh kita lakukan. Tidak. Jikalau kita sebagai orang tua berkata kepada anak “jangan!”, karena kita tidak ingin anak kita melarat, mati, miskin dan hancur. Tetapi anak tidak akan tahu, pengertiannya belum sampai, pada saat seperti itu trust harus ada, iman harus ada. Meskipun kita tidak sadar, tidak mengerti, tapi kita boleh mengerti, menyadari satu hal bahwa Dia adalah Allah yang mengasihi engkau dan saya.

Pada hari ini akan saya tambahkan hal ketiga alasan mengapa harus taat.

  1. Karena Kristus menebus kita, kita milik Kristus dan kita menerima kebaikan Kristus.

  2. Kita orang berdosa yang ditebus oleh Kristus, harganya sudah dibayar lunas oleh Kristus bukan dengan pembayaran materi dunia yang fana tapi dengan darah-Nya yang sangat berharga, precious blood of Jesus Christ our Lord. Kalimat ini adalah kalimat yang orang Israel tahu karena kalimat ini adalah kalimat di dalam konteks perbudakan. Kalau saudara lihat di dalam Alkitab “Aku Paulus hamba Kristus”. Kalimat hamba dalam bahasa aslinya adalah “doulos” yang berarti budak. Jadi Paulus menyebut dirinya “aku budak Kristus”. Paulus begitu bangga mengatakan dirinya adalah budak. Ini orang bodoh, orang gila. Tidak. Perhatikan baik-baik konsep budak dalam Ibrani. Kalau ada seseorang menjadi budak, karena dibeli, karena orang miskin yang berhutang kemudian dibeli dari orang yang dia hutang. Orang Ibrani diatur oleh Tuhan mempunyai tahun tertentu saat budak itu harus dibebaskan, disebut Tahun Yobel. Pada Tahun Yobel budak harus bebas. Jadi dalam konsep orang Ibrani tidak pernah ada seorang tuan memiliki hak untuk memiliki budak seumur hidup atas kemauannya sendiri. Maka dia harus bebas. Begitu dia bebas, maka dia boleh bebas ke mana saja, dia tidak lagi menjadi budaknya. Tetapi kalau seorang budak kemudian berpikir bahwa tuannya begitu baik, sungguh-sungguh mengasihi dia dan menyadari tidak ada tuan yang seperti ini baiknya di seluruh dunia, maka, ketika budak ini sudah dibebaskan, dia boleh kembali kepada tuannya, dan mengatakan: “Tuan, saya ingin menjadi budakmu lagi”. Ketika dia kembali dan menjadi budak, maka hukum Ibrani adalah kalau mau sungguh-sungguh kembali dengan hatinya, dia menjadi budak seumur hidup dan tidak ditarik lagi. Konsep budak seperti ini ada dalam pikiran Paulus. Aku budak Kristus. Paulus mau menyatakan, di seluruh dunia, tidak ada yang lebih baik dan yang akan mengasihi dirinya lebih daripada Kristus. Dia menyertai, menebus kita dengan darah-Nya, memberi seluruh kebaikan kepada kita, tidak ada tuan yang lebih bijak, lebih benar, lebih baik, lebih indah daripada Kristus. Meskipun sudah dilepaskan, aku menjadi merdeka, aku tidak mau menjadi merdeka, aku mau menjadi budak Dia seumur hidup kita. Ini adalah konsep mengapa kita mau taat kepada Allah, karena kita sudah menerima kebaikan Kristus.

Sekarang saya akan masuk ke poin besar ketiga dari aspek ketaatan.

  1. Nature dari ketaatan, sangkal diri, pikul salib dan ikut Kristus.

  2. Berkenaan dengan mengapa harus taat, seperti yang sudah dibahas tadi

  3. Signifikansi atau pentingnya ketaatan
    1. Ketaatan adalah tanda kesejatian.

    2. Alkitab mengatakan dengan jelas ada guru palsu, nabi palsu ada iman yang palsu. Ini adalah sesuatu yang akan menghancurkan dunia kita, yaitu kepalsuan. Kalau saudara memberli jam tangan yang saudara pikir Rolex yang asli dan mahal yang berharga 50 juta, tapi setelah tahu itu palsu, ruginya 50 juta. Kalau saudara menikah dengan pasangan yang saudara pikir sama-sama saling mengasihi, tetapi setelah menikah baru mengetahui bahwa cintanya itu palsu dan hanya menginginkan uang saudara saja, maka maka saudara akan menangis seumur hidup. Kalau saudara memiliki gereja, pengajaran, doktrin Alkitab yang saudara pikir benar, tetapi ternyata salah, maka ruginya seumur kekekalan. Perhatikan, apa saja yang palsu akan merugikan kita. Salah satu hal yang penting mengenai tanda kesejatian iman kalau orang itu sungguh-sungguh sudah dilahirbarukan adalah obedience. Kemauan dan kerelaan untuk taat. Mungkin awalnya dia tidak rela, tetapi hati nuraninya terus diberi tahu oleh Tuhan untuk taat, dia lari, dia kembali lagi, mau taat karena dia tahu bahwa ketaatan adalah pengharapan jiwanya. Jiwanya tidak pernah tenang kalau tidak taat. Kalau dia adalah orang Kristen sejati, maka suara hati nuraninya akan menang terhadap hidupnya. Kalau dia orang Kristen palsu, maka dia akan mematikan suara hati nuraninya dan kemudian membatu dan tidak taat lagi. Yohanes 14:15,23. Yesus mengatakan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menaati segala perintah-Ku”. Di dalam Reformed Theology, di dalam Alkitab, bahwa ketaatan adalah buah dari Roh Kudus yang ditanam di dalam hati kita. Roh Kudus ada dalam hati kita. Saudara dilahirbarukan dan buahnya adalah ketaatan. Ini adalah suatu hal yang penting. Biarlah kita boleh mengasihi Kristus dengan menaati Dia baik di dalam gereja maupun di dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada teriakan-teriakan untuk taat, maka engkau adalah milik Kristus.

    3. Ketaatan adalah kunci membuka rahasia rohani dan berjalan di dalam pertumbuhan rohani.

    4. Oswald Chambers mengatakan bahwa Firman Allah bukanlah dimengerti dengan akademis. Untuk mengerti Firman Allah, saudara harus membuka pengertian itu dengan ketaatan. Firman Allah seakan-akan seperti amplop tertutup yang dimeteraikan oleh Tuhan kepada kita. Dari dahulu, bapa-bapa gereja sudah mengajarkan kepada kita, meterainya dibuka dengan ketaatan. Tanpa ketaatan, saudara tidak bisa mengerti Firman Allah. Ketaatan ada di depan baru pengertian di belakang. Ayat Alkitab mengandung rahasia-rahasia rohani yang Tuhan sudah nyatakan. Bukan rahasia lagi kecuali di dalam anugerah Tuhan. Yohanes 7:17. “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, baru dia akan tahu”. Dalam pikiran kita, aku tahu dulu baru aku mau taat. Tapi di dalam prinsip rohani tidak. Saudara tetapkan hati dulu untuk taat, baru saudara tahu. Karena panggilan Allah adalah panggilan hati, Allah ingin hatimu diletakkan terlebih dahulu baru engkau mengerti jalan hidupmu seperti apa. Taat dahulu baru saudara akan tahu nanti Tuhan akan memberikan yang baik. Orang-orang yang Tuhan pakai di seluruh dunia, selalu taat dulu baru mengerti. Ini adalah prinsip dari poin ini bahwa orang bisa berjalan di dalam pertumbuhan rohani membuka rahasia rohani adalah dengan ketaatan.

      Dalam poin ini saya juga ingin share hal yang mungkin saudara juga pernah mengalaminya. Apakah saudara merasa tidak bertumbuh secara rohani? Hal ini bisa berjalan bertahun-tahun lamanya. Saudara bisa ikut di dalam pelayanan di koor, guru sekolah minggu, liturgis. Tetapi saudara menyadari bahwa saudara tidak bertumbuh pesat di dalam kerohanian, bahkan mungkin tidak bertumbuh. Saya sarankan kepada saudara-saudara, untuk berdoa minta anugerah dari Roh Kudus untuk sekali lagi mengingatkan saudara akan satu titik di masa lampau yang Tuhan pernah bicara pribadi kepada saudara dan kemudian saudara tidak taat pada waktu itu dan kemudian saudara melupakannya. Perhatikan baik-baik, di titik itu, kalau saudara tidak taat, saudara boleh berjalan terus bertahun-tahun, bahkan aktif di dalam pelayanan, mungkin orang lain mengatakan bahwa saudara menjadi berkat bagi orang lain, bagi gereja, tetapi Roh Kudus sebenarnya menginginkan, mengingatkan untuk kembali ke titik itu. Sampai saudara dealing dengan Tuhan kembali di titik itu dan mengatakan aku mau taat, baru akan ada pertumbuhan rohani yang pesat. Kita sering memberikan kepada Tuhan sesuatu yang Tuhan tidak minta dan kita pikir itu adalah ketaatan. Bayangkan seandainya saudara pulang rumah, kemudian anak anda menyambut, membukakan sepatu dan kaus kaki saudara bahkan membuatkan teh manis hangat untuk saudara. Tetapi saudara tahu sebenarnya bahwa anak yang baik sekali ini menyimpan sesuatu. Saudara tanya, “Apakah dia sudah belajar hari ini?” “Belum,” jawabnya. “Yang aku kehendaki kamu belajar, aku tidak menghendaki engkau malas. Aku menghendaki engkau belajar, bukan buka sepatu Papa.” Orang Kristen banyak yang seperti ini. Tuhan sudah bicara sesuatu kepada engkau, engkau tidak peduli, engkau lakukan apapun saja yang Tuhan tidak inginkan. Maka sebelum kembali ke titik itu, obedience, di tempat yang Tuhan itu nyatakan, kita tidak akan maju. Semua ketaatan adalah bicara mengenai here and now, saat ini, di tempat ini.

      Suatu hari Allah bicara kepada Abraham, “Abraham, aku mau engkau persembahkan anakmu yang tunggal itu, Ishak, di gunung Moria, besok.” Perhatikan kalimat Tuhan itu menyatakan bahwa Tuhanlah yang menentukan jenis persembahan (anakmu yang tunggal Ishak), tempat persembahan (di gunung Moria) dan waktu persembahan (besok). Seringkali Tuhan memberitahu apa tuntutannya, kapan waktunya yaitu sekarang, kemudian kita mengatakan, tidak Tuhan, aku beri yang lain. Kembali ke titik itu baru ada damai sejahtera dalam hatimu.

      Di dalam poin kedua ini hal yang lain yang saya akan share adalah jikalau ada kalimat-kalimat Allah yang secara umum di dalam Alkitab tidak kita taati, jangan bermimpi meminta petunjuk-Nya secara spesifik. Ini adalah prinsip. Siapakah Allah? Allah itu Suci, Besar, berkuasa, Pencipta kita, kalimat-Nya tidak pernah boleh gagal. Siapakah manusia? Bukankah kita boleh ada sekarang dan boleh tidak ada besok? Mengapa kalimat-Nya kita anggap seperti angin? Kalau engkau tidak taat di dalam kalimat-kalimat Allah yang begitu jelas, jangan mimpi minta penyertaan pimpinan-Nya yang secara spesifik. Kita sudah ditipu oleh setan dan oleh diri kita sendiri. Seluruh kalimat ini adalah kalimat-kalimat yang tidak mudah bagi kita, tapi ini adalah prinsip Alkitab.

    5. Jalan ketaatan itu adalah jalan yang paling aman.

    6. Orang berpikir mengikut Yesus itu beresiko. Alkitab memang mengatakan demikian: “orang benar itu banyak kemalangannya”. Jikalau mengikut Tuhan itu beresiko dan kita mau keluar, apakah ikut dunia atau ikut setan tidak ada resiko? Alkitab mengatakan bahwa mengikut setan jauh lebih beresiko. Mengikut dunia atau setan, kita pasti akan merasakan pahitnya racun itu di belakang. Mengikut Tuhan itu seperti obat, rasanya tidak enak pertama, tapi setelah minum akan merasa tubuhmu makin membaik. Ini adalah cara kerja Tuhan. Alkitab dengan jelas mengatakan jikalau mengikut Tuhan Itu adalah kehidupan yang paling aman dan paling berbahagia. Lihat Yeremia 7:23, biarlah ayat ini saudara hafal dan pegang seumur hidup saudara. Hati saya sering sekali sedih karena melihat begitu banyak orang di dalam gereja yang begitu bodoh. Dan ketika saya mengatakan bodoh, bukan saya mengatai mereka, tapi Alkitab mengatakan: “janganlah mengikuti dunia ini yang menguasai engkau pada waktu hari kebodohanmu”. Alkitab dengan jelas mengatakan ada puluhan nabi yang memberi kesaksian bahwa ikut Kristus itu adalah jalan yang paling aman. Tapi kita mengikut orang yang bahkan matinya-pun seperti apa kita tidak tahu. Kita mengikut prinsip hidup mereka yang sebenarnya di dalamnya ada kesia-siaan dan kekosongan. Janji Allah itu sungguh terbukti. Alkitab menyatakan: “Aku akan menjadi Allahmu dan engkau akan menjadi umat-Ku, dengarkan suara-Ku yang Ku-perintahkan kepadamu, supaya engkau berbahagia”.

    7. Hidup yang dipakai Allah.

    8. Jikalau engkau adalah orang Kristen sejati, maka Allah sudah mengubah hatimu dan melembutkan hatimu, dan Allah memberikan suatu kalimat di dalam hatimu dan jiwamu yang akan terus mengiang yaitu: “Tuhan pakai aku, aku hidup cuma satu kali, kalau tidak dipakai, untuk apa? Semua benda dipakai untuk kegunaannya. Jiwa kita yang sudah dilahirbarukan, terus akan berbicara minta untuk dipakai Tuhan. Satu hal yang paling membuat saya takut adalah bila Tuhan tidak pakai lagi. Suatu hari saya sudah sampai di depan kampus saya untuk tes sekolah teologia. Saya waktu itu di mobil, hujan turun lebat sekali, seiring dengan hujan, air mata saya terus berderai, takut sekali. Takut Tuhan tidak pakai. Orang yang sudah dilahirbarukan, ketika dia melihat Alkitab dan buku-buku rohani, dia akan melihat kemuliaan orang-orang yang dipakai. Jiwanya sama sekali tidak tertarik melihat orang-orang dunia yang kaya raya dan hebat. Aku tidak ingin seperti orang itu, aku ingin hidup terus dipakai oleh Tuhan. Bagaimana dan apa yang menjadi kondisi Tuhan memakai kita adalah di dalam ketaatan kepada Dia. Ketaatan akan memberikan kuasa ketika kita bersaksi menyatakan Firman. Salah satu hal lain lagi yang saya paling takutkan dalam hidup saya adalah jika saya banyak berkhotbah, tetapi semuanya tumpul, ini menakutkan. Jikalau tiap kali berkotbah akademisnya bagus, tetapi tidak ada kuasa, untuk apa? Pertanyaannya, kuasa lahir dari mana? Kuasa lahir dari urapan Roh Kudus, dan urapan Roh Kudus dinyatakan kepada kita dalam satu kondisi, bukan syarat, yaitu ketaatan.Saya punya satu gereja yang besar. Saya diletakkan di situ. Kalau Tuhan kehendaki saya keluar dari situ, tetapi saya tetap di situ, maka saya akan berkotbah tetapi tanpa ketaatan. Pendengar mungkin tidak tahu, tetapi hati nurani kita yang terdalam mengerti, Tuhan sebenarnya tidak menyuruh saya bicara di situ, itu adalah ketidaktaatan. Biarlah kita boleh menjadi orang Kristen yang bersaksi dengan penuh kuasa, yaitu di dalam ketaatan.

    9. Ketaatan adalah kemuliaan kita.

    10. Kalau saudara adalah orang yang lahir baru, maka saudara akan melihat biografi, dari orang-orang yang dipakai oleh Tuhan, melihat hidup mereka yang sulit. Adoniram Judson, Hudson Taylor, Martin Luther, Calvin hidupnya sulit. John Huss dibakar hidup-hidup. John Knox dianiaya, John Wycliffe hidupnya sulit sekali. John Owen, 12 anaknya seluruhnya mati satu persatu, hidup yang sulit. Tetapi ketika saudara membaca, hati saudara bergetar terus karena saudara lihat kemuliaan manusia yang hidup. Kemuliaannya bukan dari berapa banyak orang menyanjung dia atau dari kehidupannya yang nyaman dan bukan dari uangnya yang banyak. Kemuliaan yang membuat kita gemetar dalam hati kita adalah ketaatan orang itu di hadapan Allah. Kalau saudara adalah orang yang dilahirbarukan, saudara akan tahu itu adalah kemuliaan-Mu dan kemuliaanku Engkau di dalam kamarmu yang terdalam, ketika engkau sendiri dan berlutut dan menyembah Tuhan dan mengatakan: “Thy will be done”. Itu adalah kemuliaan-Mu dan kemuliaanku. Lihat seluruh rentangan sejarah hidup kita, satu persatu, apakah itu jalan dari ketaatan kepada ketaatan, jalan dari kemuliaan kepada kemuliaan. Mengapa engkau memberontak terhadap jiwamu yang sudah dilahir-barukan oleh Tuhan? Di dalam jiwamu ada Roh Kudus yang terus bicara kepadamu untuk terus taat, karena itu adalah jalan kemuliaan.

    11. Ketaatan akan memberikan God’s rest dalam hidup dan mati kita.

    12. Mazmur 95, memiliki beberapa bagian. Bagian pertama menyatakan kebesaran Tuhan, “Bersorak-soraklah …”. Itu bicara mengenai kebesaran Allah, tetapi untuk apa dinyatakan kebesaran itu? Jawabannya adalah untuk kita taat (ayat 7b). Orang yang tidak taat disebut mencobai Allah. Jangan keraskan hatimu. Allah yang besar memanggil untuk ketaatan, lalu kepada orang yang tidak taat (ayat 11), “Sebab itu … mereka tidak akan masuk ke dalam tempat perhentian-Ku”. Di dalam bahasa aslinya ini adalah quality of God’s rest. Orang-orang puritan mengatakan bahwa jika kita mau memiliki kenikmatan dan kemudahan di dalam ranjang kematian kita, tidak ada rahasia yang lain selain melakukan ketaatan di dalam hidup kita. Saya belajar banyak dari orang-orang puritan, mereka diurapi Tuhan, setiap kalimatnya begitu menusuk hati kita. Mari kita pikirkan perkataan itu lagi. Pada hari-hari terakhir orang yang mau mati, air mata terus mengalir karena mengingat masa lalunya yaitu seluruh pemberontakan dia di hadapan Allah, ketidaktaatan di hadapan Allah. Jikalau itu begitu banyak bagaimana mungkin orang itu bisa mati di dalam kenyamanan dan ketenangan. Ia ingin hidup lagi untuk menebus waktunya, tapi sudah tidak ada. Mari kita belajar dari hal ini. Bila Tuhan masih memberikan kita umur, mengapa menunggu sampai hari kematian kita. Hari itu tidak ada kenyamanan dan ketenangan dalam hidup kita. Alkitab menyatakan jalan ketaatan itu akan memberikan di dalam hati kita yang terdalam, God’s rest. Apa yang membuat kita mempunyai sukacita dan damai sejahtera? Mengingat bahwa di masa lalu, engkau berada dalam masa sulit tetapi taat. Itulah sebabnya ini adalah panggilan untuk ketenangan jiwa kita (Mazmur 95). John Flavel mengatakan bagian terakhir ini. The scriptures teach us (Alkitab mengajar kita) tiga hal ini. Pertama, the best way of living (jalan hidup terbaik). Kedua, the noblest way of suffering (jalan penderitaan yang luhur). Ketiga, the most comfortable way of dying (jalan kematian yang tenang, yang nyaman). Biarlah kita boleh di dalam beberapa minggu ini didorong oleh Tuhan untuk belajar taat.
^