[simple_crumbs root="Home" /]
kembali

EXPOSITION OF THE MATTHEW GOSPEL (10) A CALL TO REPENT

Eksposisi Matius (10) Teriakan Untuk Bertobat

Matius 3:1-10

Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi yang memiliki satu tugas seperti nabi-nabi dalam Perjanjian Lama tetapi dibawa oleh Allah untuk hidup di dalam Perjanjian Baru. Dialah yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus. Dialah yang menggilas seluruh lembah dan bukit dijadikan rata untuk kehadiran Anak Allah yang menjadi Anak Manusia pada waktunya Tuhan (the day of the Lord). Selama 400 tahun, Tuhan diam kepada Israel karena semua nabi dibunuh, Firman Tuhan yang diutarakan dianggap enteng. Kalau Tuhan berbicara kepada kita, jangan kita lupakan dan menganggap enteng. Kita begitu tidak berharga dan Dia mati membuat kita berharga. Banyak pengkhotbah memutar-balikkan hal ini yaitu manusia berharga maka Kristus mati bagi kita. Tidak! Dia mati dan membuat kita berharga. Semua harus God-centered, bukan self-centered. Dia adalah Allah. Kita berpikir Allah begitu sabar, murah hati, Dia tidak mungkin marah. A.W. Pink mengatakan “Allah yang menghukum, Allah marah, Allah yang murka”, kalimat tersebut jauh lebih banyak dari kalimat “Allah adalah kasih adanya”. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh tidak membuat Allah murka kepada kita. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh mengerti dan mempelajari sejarah bahwa Allah sanggup untuk murka dan ketika Dia murka, murkanya tidak tertanggungkan. Ada orang yang terus pikir bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan. Pada waktu Israel masuk ke tempat tanah Kanaan, Tuhan berkenan kepada mereka, Tuhan membela mereka dengan menghabisi semua musuhnya. Benar! Tetapi hal ini bukan merupakan alas an Tuhan mencintai Israel. Sebenarnya Tuhan mau menegakkan kesucianNya di tanah perjanjian, itu adalah tanah yang dikhususkan untuk Tuhan. Tuhan mau menegakkan kalau Dia adalah Allah yang suci. Pada waktu itu seluruh dunia khususnya daerah dekat Timur kuno adalah orang-orang yang begitu najis. Mereka bermain seks, melakukan judi, melakukan hal yang tidah beres bahkan bermain seks dengan binatang. Apa yang Tuhan kehendaki adalah Dia membawa umat yang kecil ini, dipimpin oleh Dia sendiri untuk masuk dan membasmi seluruh kejahatan karena kesucian-Nya harus ditegakkan. Tetapi ketika Dia menegakkan kesucian-Nya, beberapa ratus tahun kemudian, orang Israel sendiri tidak suci, berubah setia, memiliki kehidupan dan ibadah yang tidak ada bedanya dengan dunia. Apa yang terjadi? Yaitu Israel yang harus dihabisi. Kita selalu ingat Israel menghabisi bangsa-bangsa tetapi kita tidak ingat Israel dihabisi bahkan sampai sekarang. Itu mau menyatakan kesucian Allah harus ditegakkan. Ketika Allah dipermainkan oleh umat-Nya sendiri, Dia akan jauh lebih marah daripada dipermainkan oleh bangsa-bangsa yang lain.

Mari kita melihat Amos 9:1-6. Ayat ini diutarakan oleh Tuhan melalui mulut Amos kepada orang-orang pilihan-Nya sendiri yaitu orang-orang Israel. Kalau Allah sudah marah kepada umat pilihan-Nya, Dia begitu marah luar biasa, melebihi kemarahan-Nya untuk bangsa-bangsa yang tidak kenal Tuhan. Orang yang tidak kenal Tuhan, mereka berbuat dosa dan membangkitkan kemarahan Allah. Tetapi orang-orang yang mengenal Allah dan mengaku “Yesus Tuhan”, “aku orang pilihan”, dia membangkang kepada Tuhan, kesalahannya dua tiga kali lipat karena dia sudah berdosa dan sudah tahu siapa sebenarnya Allah tetapi mempermainkan Allah. Apa yang Allah nyatakan kepada bangsa Israel, tidak pernah Dia katakan kepada Nebukadnezar, tidak pernah Dia bicara seperti ini kepada Asyur,Tuhan bicara seperti ini kepada umat yang ditebus-Nya. Engkau sekarang seperti ini, engkau melarikan diri ke ataspun, Aku akan tarik engkau ke bawah. Engkau masuk ke dalam air lautan yang paling dalam, Aku akan menarik engkau keluar, Aku akan mematikan engkau di sana. Kalaupun engkau tertawan oleh musuhmu, Aku tidak bisa terima. Aku akan tetap memburu engkau karena Aku menginginkan darahmu tercurah. Mengapa Allah seperti ini? Lalu kemudian yang paling mengerikan adalah di dalam ayat 5 dan 6 yaitu kalimat terakhir “Tuhan itulah nama-Nya”, apa artinya? Ini adalah Doxology, ini adalah nyanyian kemenangan, ini adalah nyanyian pujian kepada Allah Tritunggal. Di akhir kebaktian, kita bangkit dan menyanyikan Doxology yaitu kemuliaan kepada Allah Tritunggal, hymne Doxology, suatu pengagungan artinya seluruh kebaktian ini dimulai dengan Allah Tritunggal, diakhiri oleh Allah Tritunggal, memberitakan Firman mengenai Allah Tritunggal dan semuanya untuk kemuliaan Allah Tritunggal. Arti dari ayat-ayat itu adalah, “Aku marah, Aku membunuh engkau, darahmu tercurah dan Aku dipermuliakan”. Allah sanggup untuk diam, Allah bisa sakit hati, cemburu dan berduka, kita jangan main-main terhadap Dia! Dia adalah Allah yang hidup, bukan satu proyeksi keagamaan yang bicara tentang Allah padahal bukan sesungguhnya. Biarlah kita boleh mengenal Allah yang sejati, biarlah kita mengerti sesungguhnya Kristus yang sejati itu siapa.

Maka Yohanes Pembaptis berteriak di padang gurun bukan di dalam gereja. Dia berteriak dari satu tempat untuk memberikan kebangunan rohani bagi seluruh Israel pada waktu itu. Dia berteriak “Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat!” Matius menuliskan dia memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Mengapa Matius menuliskan hal ini? Ini mau menyatakan bahwa dia adalah nabi yang ditunggu-tunggu, yang sudah dinubuatkan oleh Maleakhi, dia adalah nabi yang sudah ada dalam Perjanjian Lama dan pelayannya adalah pelayanan yang identik dengan pelayanan Elia. Dalam Perjanjian Lama, salah satu nabi yang begitu jelas pelayanannya berada di depan ujung tombak pelayanan berhadapan dengan semua orang yang tidak beres adalah Elia. Musa berhadapan dengan seluruh orang Israel, Abraham adalah bapa beriman tetapi kalau saudara melihat Yesaya dan Yehezkiel adalah melayani orang-orang Israel. Mereka berteriak dan menangis karena umat Israel, umat pilihan Tuhan tidak bertobat. Tetapi nabi Elia berhadapan dengan nabi-nabi palsu. Suatu hari 400 nabi palsu berhadapan dengan Elia seorang diri, kemudian 400 nabi palsu ditantang oleh Elia. Hai seluruh nabi, berteriaklah kepada tuhanmu untuk engkau boleh menghadirkan api, kemudian mereka teriak berjam-jam tidak berhasil. Elia hanya berdoa satu kalimat “Tuhan nyatakan Engkau itu siapa” dan semuanya disapu bersih dengan api. Banyak orang berpikir kalau doa yang ngotot maka pasti akan diterima oleh Tuhan. Di dalam Alkitab bukan seperti itu, doa yang diterima dan dijawab oleh Allah tergantung saudara benar hidupnya, benar posisinya dihadapan Allah atau tidak. Elia meminta belas kasihan Tuhan dan Tuhan mendengarkan doanya karena untuk kemuliaan Tuhan dinyatakan. Itu adalah satu nabi dimana seluruh bangsa memberontak kepada dia, walaupun sebenarnya di dalam ayat itu, Allah menyatakan “Aku masih meninggalkan 7000 orang untuk tidak takluk kepada baal”. Tetapi Elia adalah nabi di dalam Perjanjian Lama yang di depan. Kemudian nabi yang di depan, di dalam Perjanjian Baru, Matius menuliskan adalah Yohanes Pembaptis. Pelayanan mereka berdua identik, memberikan satu kebangunan rohani yang besar. Mari kita melihat ayat-ayat dimana kita bisa melihat bahwa pelayanan Elia dan pelayanan Yohanes Pembaptis adalah sesuatu yang identik yaitu:

  1. 2 Raja-Raja 1:8
    Sekarang kita mengerti mengapa Matius menuliskan ini, karena dia mau men-sejajarkan antara Elia dengan Yohanes Pembaptis. Dan bukan itu saja, Maleakhi adalah nabi yang terakhir sebelum Tuhan tidak bicara lagi.

  2. Maleakhi 4:5-6
    Ayat ini adalah pertobatan sebelum datangnya hari Tuhan. Ayat ini bicara satu orang yaitu Yohanes Pembaptis.

  3. Lukas 1:16-17
    Saudara mengerti sekarang siapa yang dikotbahkan oleh Maleakhi yaitu Yohanes Pembaptis.

  4. Matius 17:11-13
    Ini adalah perkataan dari Tuhan Yesus sendiri.

Jadi di dalam Perjanjian Lama, Allah membangkitkan Elia menjadi ujung tombak untuk berbicara kepada seluruh nabi palsu. Di dalam Perjanjian Baru, Tuhan membangkitkan Yohanes Pembaptis untuk berbicara di depan seluruh pemimpin agama Yahudi yang palsu. Ini adalah kebangunan rohani di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Melihat mereka memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, kalau diperhatikan dengan teliti sebenarnya berbicara mengenai seorang yang miskin adanya. Yang miskin dipakai oleh Allah untuk membangunkan gereja, membangkitkan bangsa waktu itu. Mari kita lihat ada satu ayat Alkitab yang sangat lucu terjadi di sini yaitu nabi palsu juga berusaha untuk meniru Elia yaitu dengan jubah yang berbulu yaitu Zakharia 13:4-5. Dari dulu sampai sekarang, seluruh nabi yang dibangkitkan oleh Tuhan selalu ada rivalnya yaitu nabi palsu. Seluruh ibadah yang sejati selalu ada tandingannya yaitu ibadah yang palsu. Kita harus menguji kita ada di mana. Ada orang yang mengatakan “aku juga nabi”. Mereka menggunakan seluruh fenomena yang sama tetapi kalau diperhatikan sungguh-sungguh apa yang ada di dalam Alkitab maka engkau akan mengerti mana yang asli dan mana yang palsu. Hal ini tidak terhindarkan sampai pada hari Tuhan.

Alkitab mengatakan di dunia ini Allah akan memberikan benih gandum dan pada saat yang sama setan akan memberikan benih ilalang. Mereka akan tumbuh bersama-sama dan akan berbelit satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan sampai pada harinya Tuhan. Saya berharap tidak ada dari kita yang tertipu oleh setan, tidak tertipu oleh orang-orang yang menganggap diri hamba Tuhan gereja tapi sebenarnya bukan gereja yang sejati. Salah satu tanda dari ini semua adalah kalau saudara selidiki lebih dalam apakah orang tersebut hidup untuk mendapatkan uang dari pemberitaan Injil atau tidak. Jangan berpikir kalau yang jatuh di dalam dosa seks pasti tidak beres, Daud jatuh di dalam dosa seks dan dia harus bertobat. Kalau dia jatuh di dalam dosa seks tetapi tidak bertobat, dia adalah nabi yang palsu. Kalau seorang hamba Tuhan sudah membuat satu ibadah untuk mendapatkan uang, saudara jangan dengarkan. Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan kalau hamba Tuhan yang mengambil perpuluhan jemaatnya untuk dirinya sendiri, itu bukan hamba Tuhan tapi rampok. Merampok secara legal, secara sukarela dan mereka mengatakan, beri sepuluh, maka akan diberi seratus oleh Tuhan. Biarlah kita boleh mengerti, setelah Elia, Tuhan membangkitkan satu spirit dan kuasa yang sama yaitu Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak ada mukjizat, tidak membangkitkan orang, tidak ada orang lumpuh yang berjalan, tidak ada orang buta yang kemudian melihat. Tetapi Yohanes Pembaptis mengabarkan satu berita yang dari dulu sampai sekarang tetap sama yang menjadi satu ciri dari hamba Tuhan yang sejati yaitu bertobat (repent), bertobatlah, karena Kerajaan Allah sudah dekat! Janganlah kita senang dengan orang yang berkotbah di mimbar mengenai berkat. Berkat yang sesungguhnya adalah kalau Tuhan mengoperasi kita. Berkat yang sesungguhnya adalah kalau Tuhan menghajar kita. Berkat yang sesungguhnya akan didapat kalau masuk ke dalam pintu pertobatan.

Perhatikan baik-baik, sejak dahulu sampai sekarang, seluruh nabi yang diutus oleh Tuhan tidak berbicara mengenai berkat. Semua nabi yang diutus oleh Tuhan bicara mengenai pertobatan. Ini adalah suatu hal yang begitu jelas. Pertama kali yang diucapkan oleh Yohanes Pembaptis adalah bertobat. Hal pertama yang diucapkan oleh Yesus adalah bertobat. Demikian juga dengan para rasul. Hal pertama yang diucapkan adalah bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat. Itu adalah kalimat yang sama terus diucapkan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Tetapi gereja-gereja di abad 20 dan 21 kemudian berbicara tentang berkat dan berkat. Itu semua adalah tipuan. Itulah sebabnya Yesus mengatakan pada zaman akhir, Aku katakan, “Aku tidak mengenal mereka!” Engkau masuklah melalui pintu yang sesak dan jalan yang sempit tetapi ujungnya adalah sesungguhnya kehidupan. Itu baru berkat. Kalau engkau masuk melalui pintu yang lebar dan jalan yang lenggang maka ujungnya adalah kebinasaan. Berapa banyak orang yang sudah dibinasakan oleh hamba-hamba Tuhan dan seluruh bangsa Israel hancur karena umatnya tidak setia kepada Tuhan. Tetapi sesungguhnya yang terjadi pada saat umat Tuhan tidak setia kepada Tuhan, Tuhan mengadili dan mencari siapa yang menyebabkan ini. Biarlah kita boleh menjadi orang yang takut akan Tuhan.

Yohanes Pembaptis mengatakan, “Bertobatlah, karena kerajaan Allah sudah dekat!” Bertobat di dalam bahasa klasik Yunani namanya “metanoia”. Metanoia artinya adalah “to change one’s mind (berubah pikiran)”. Tetapi dalam Perjanjian Baru, kata metanoia bukan sekedar pengertian orang Yunani pada waktu itu, karena di dalam Perjanjian Baru, walaupun menggunakan kata metanoia yang sama, ada dua pengaruh di dalam bahasa Ibrani. Pengaruh pertama adalah kata “naham” dan pengaruh kedua adalah kata “suf”. “Naham” adalah suatu penyesalan yang dalam karena satu tindakan yang sudah dilakukan. Kata “suf” adalah perubahan dari satu tindakan “A” menjadi “A-aksen”, dari minus menjadi positif. Jadi perubahan yang 180 derajat, berubah secara action-nya. Apa yang dimaksud dengan hal ini? Apa maksud para nabi ketika berbicara mengenai metanoia? Bertobat adalah suatu perubahan dari dasar secara keseluruhan yang meliputi pikiran dan perbuatan (mind and action) dan adalah radikal transformasi dari seluruh pribadi. Kata radikal adalah dari satu kata yang namanya “radix”, artinya akar. Jadi kalau kita mendengar perubahan radix artinya perubahan yang dicabut seluruh akar. Itu tidak bisa seperti “saya biasanya merokok 10 kali sehari, tapi saya sudah bertobat, sekarang satu kali sehari”. Bertobat adalah suatu yang sifatnya radikal. Kalau seperti contoh merokok, itu sama saja dengan seperti kita mengatakan “satu tahun biasanya saya bunuh orang 10 kali, tapi tahun ini saya sudah bertobat, lumayan ada pengudusan, jadi hanya satu kali saya membunuh tahun ini”. Bukan seperti itu tapi sungguh tahu salah jalan dan tidak beres kemudian berbalik. Perhatikan baik-baik! Pada saat berbalik dan menuju ke arah selanjutnya, apa yang disebut pertobatan adalah ketika berbalik dari sini menuju ke arah sana, tidak melihat ke belakang sedikitpun, tidak melihat ke belakang sekecil apapun karena melihat yang paling benar adalah ini dan tidak melihat ke belakang. Kalau saudara dan saya, ketika berbicara mengenai pertobatan tetapi sesungguhnya menginginkan yang di belakang sekecil apapun, itu namanya tidak bertobat.Itu sama dengan istri Lot yang menjadi tiang garam. Berapa banyak dari kita yang mengatakan saya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, yang menganggap diri orang Kristen yang sejati tetapi sebenarnya tidak pernah mengalami pertobatan, kita sebenarnya mencintai dunia dan yang sesungguhnya terjadi adalah seluruh hidup kita sesungguhnya hanya berbudaya Kristen teapi tidak pernah beralih dari diri menjadi pusat.

Di dalam beberapa tahun ini, Tuhan memberikan anugerah kepada saya untuk melihat orang-orang puritan.Ketika saya membaca buku-buku puritan, ada banyak pertanyaan. Salah satu pertanyaannya adalah kenapa hampir semua orang puritan yang menulis buku selalu akan berbicara mengenai perbedaan antara pertobatan yang sejati dan pertobatan yang palsu. Orang-orang Kristen sejati dan orang-orang Kristen yang tidak sejati. Itu ada di seluruh buku dari orang-orang yang dipakai Tuhan seperti John Owen, John Flavel, Thomas Brooks. Saya menjadi sangat curious kenapa selalu ada pada buku mereka bahkan ada seorang puritan yang menuliskan tentang “Christian and almost Christian”. Mereka adalah orang-orang yang berkotbah di tengah-tengah orang Kristen Inggris dan mereka mengerti di tengah-tengah jemaatnya adalah orang-orang Kristen tapi sebenarnya bukan Kristen. Itulah sebabnya mereka menulis berkali-kali agar kita boleh menguji diri kita, jangan sampai kita menipu diri kita sendiri (self-deception). Saudara dan saya harus benar-benar menguji diri kita sendiri (self-examination) apakah kita sungguh-sungguh bertobat.

Salah satu tulisan Thomas Brooks berkenaan dengan pertobatan: “Salah satu tipuan setan adalah mengatakan kalau pertobatan adalah hal yang sederhana dan mudah. Setan mengatakan jika engkau berdosa, engkau tinggal berbalik dan minta ampun dan berdoa kepada Tuhan ‘kasihanilah aku, ya Tuhan’ maka dia akan mengampuni dan menyelamatkanmu”. Tidak! Pertobatan adalah hal yang sangat sulit, suatu kerja yang luar biasa besar melampaui kuasa dan kekuatan kita. Adalah lebih mudah menghancurkan batu sekeras apa pun daripada menghancurkan hati kita. Pertobatan memutar arah seluruh hidup, membuat manusia berbalik dari gelap menjadi terang dan akan berefek kepada seluruh jiwa dan kehidupan kita. Pertobatan mengubah hati yang dikuasai dosa menjadi dikuasai oleh Allah. Hati yang mengasihi dunia menjadi hati yang mengasihi Allah sendiri. Setiap dosa menyerang langsung kepada kehormatan Allah, kepada pribadi Allah dan setiap dosa menyerang kemuliaan Allah, menyakiti hati Kristus, mendukakan Roh Kudus dan mengambil damai di hati nurani kita. Dosa menjatuhkan setan dari surga dan mengeluarkan Adam dari Eden. Dosa adalah batu penjuru untuk membangun bangunan neraka dan pintu membawa semua kutukan dan penderitaan dunia ini di dalam hidup kita. Ini membuat manusia menjadi tidak ber-Tuhan, tidak memiliki Kristus, tidak memiliki pengharapan dan tidak ada masa depan Surga. Sebaliknya, pertobatan yang sejati akan menyerang langsung seluruh dosa, membenci seluruh dosa dan suatu usaha untuk menyalibkan semua dosa. Seandainya engkau bijak dan memutuskan untuk dosamu dengan pertobatan yang tepat pada hari ini. Apa yang dikatakan oleh Thomas Brooks ini biarlah kita boleh sadar, apakah kita sungguh-sungguh bertobat. Thomas Brooks mengatakan satu kalimat, perhatikan Saul, Saul menghabisi seluruh negeri itu berdasarkan perintah Tuhan, kecuali domba-domba yang tambun, domba-domba yang besar. Karena dia tidak menghabisi domba-domba itu maka harga yang harus dibayar adalah jiwanya dan seluruh kerajaannya runtuh. Berapa banyak dari kita yang mengatakan kita adalah pengikut Kristus tetapi sebenarnya kita tidak membenci dosa, kita meninggalkan sisa dari sukacita terhadap dosa tersebut. Kita adalah seperti Saul dan seperti istri Lot, kita seakan-akan berbalik tapi kita menengok ke belakang dan kita menikmatinya dan kita menganggap bahwa kita adalah orang Kristen yang diselamatkan. Yohanes Pembaptis mengatakan bertobatlah. Itulah sebabnya ketika orang Farisi dan orang Saduki datang, dia mengatakan mereka orang munafik dan tidak sungguh-sungguh bertobat.

Kalau saudara sungguh-sungguh bertobat secara sejati:

  1. Permintaan Allah adalah untuk the whole life, the whole heart, secara keseluruhan atau tidak sama sekali. Berikan hatimu secara keseluruhan atau tidak sama sekali! Allah tidak bisa dipermainkan. Setan menginginkan bagian-bagian kecil dalam hidup kita. Setan tidak perlu kita memberikan semuanya, setan hanya meminta sebagian kecil saja. Tetapi ketika Kristus berbicara, nabi-nabi Allah berbicara dan ketika Allah menuntut pertobatan, Dia menginginkan seluruh hidup kita atau tidak sama sekali.
  2. Pertobatan yang sejati ketika saudara memberikan secara keseluruhan maka selalu akan ada buah pertobatan.

Cek seluruh hidup saudara sebagai orang Kristen apakah berputar seperti putaran 360 derajat yang kembali ke titik awal seperti itu. Alkitab dengan jelas menyatakan orang yang bertobat sungguh-sungguh di dalam Yesus Kristus akan berjalan from faith to faith, from glory to glory, from power to power, from strength to strength. Itu adalah satu perjalanan yang makin lama makin ada progressnya, bukan berputar 360 derajat. Berapa banyak dari kita, kalau saudara menyelidiki hati dan jujur di dalam hati, sebenarnya yang terjadi dalam hidup kita tidak lebih dari seekor babi kembali kepada kubangannya seperti yang dikatakan dalam Alkitab. Saudara tidak mungkin akan mengubah lalat menjadi menyukai bunga. Jikalau saudara pergi melihat bunga dan di situ ada lalat, sesekali itu saja. Tetapi pertama kali keinginan lalat dan hal yang disukainya adalah menuju kepada kotoran. Demikian juga tidak akan menemukan lebah di kotoran, mungkin sesekali ada karena instinct pertamanya dan seluruh hidupnya sebagian besar akan dihabiskan di bunga. Saudara tidak bisa katakan mau ke bunga baru jadi lebah tetapi sebaliknya saudara harus dijadikan lebah dulu baru bisa ke bunga. Saudara tidak bisa mengatakan karena ada di bunga maka jadi lebah. Saudara sudah menilai dari iman saudara sejati atau tidak dari kelakuan-kelakuan berbudaya kristiani tetapi sebenarnya hal yang paling memikat kita adalah hal-hal duniawi. Saudara harus bertobat karena tidak ada yang bisa mengubah orang mati menjadi orang hidup kecuali Tuhan. Saudara tidak mungkin akan bisa mengubah dari satu lalat menjadi lebah dari diri kita sendiri kecuali miracle dari Tuhan. Alkitab mengatakan “Bertobatlah, karena kerajaan Allah sudah dekat!” Berikan semuanya atau tidak sama sekali!

^