[simple_crumbs root="Home" /]
-->

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (14)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:8-11 & Lukas 4:13

Salib merupakan satu hal yang setan mau hindarkan di dalam diri Yesus Kristus. Salib adalah sesuatu yang Yesus sendiri sebenarnya tidak inginkan karena salib artinya Allah Bapa menyingkirkan muka-Nya dan menimpakan seluruh murka-Nya kepada Allah Anak. Dia sendiri berdoa mengutarakan isi hati-Nya di dalam kesendiriannya bahwa kalau mungkin cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi jikalau tidak mungkin biar kehendak-Mu saja yang jadi. Tetapi adalah jelas, di dalam paktum salutis, di dalam covenant of redemption antara Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus di dalam kekekalan, maka tidak ada penebusan tanpa ada jalan salib, tidak ada pelayanan tanpa jalan salib, tidak ada kemuliaan yang bisa dibuat oleh manusia tanpa mengikuti jalan salib dari Yesus Kristus. Maka di sini di dalam pencobaan ketiga, Yesus mengajarkan kepada kita bagaimana kita bisa menyangkal diri. Dia menyangkal diri-Nya, Dia memikul salib-Nya, Dia mengatakan kepada setan enyah engkau setan, karena hanya kepada Allah saja engkau harus berbakti. Tidak ada kemuliaan bagi Allah kalau Anak Allah tidak dimuliakan. Allah oknum pertama dimuliakan jika dan hanya jika Allah oknum kedua dipermuliakan dan Allah oknum kedua dipermuliakan jika dan hanya jika harus melalui jalan salib. Ini sesuatu yang tidak terhindarkan, sesuatu tipuan dari setan jika kita menjadi pengikut Kristus tanpa jalan salib. Adalah isi hati Kristus sendiri untuk kita boleh mengabarkan injil dan melakukan misi di tengah-tengah dunia, tetapi, tanpa berita salib dan tanpa jalan salib itu adalah penipuan dan tidak ada dampaknya di dalam hidup manusia. Biarlah ini menjadi pelajaran bagi kita, biarlah kita boleh mendidik diri kita, tidak menipu diri, dan sungguh-sungguh kembali kepada Alkitab. Tanpa berita salib itu bukan kekristenan sama sekali. Kekristenan yang sejati adalah sangkal diri dan pikul salib.

Salib adalah beban, kesulitan, jalan hidup, sesuatu penderitaan yang diberikan Allah, agar kita dibentuk menjadi serupa Kristus dan melaluinya nama Kristus dikenal. Salib adalah sesuatu hidup yang dikosongkan agar kehendak Kristus terjadi di dalam hidup kita dan melalui hidup kita. Ada 4 hal bagaimana sikap hati kita di dalam hal ini.

  1. Menyadari bahwa kita sangat lemah dan musuh sangat kuat untuk menyingkirkan kita dari jalan salib Tuhan.
    Lihat Lukas 22:31-34. Pada waktu perjamuan malam, Yesus mengatakan bahwa Dia akan diserahkan kepada pemimpin-pemimpin agama, Dia akan menerima jalan salib, Dia akan masuk di dalam penganiyaan yang luar biasa besar. Kemudian Petrus, yang adalah pemimpin dari seluruh murid, mengatakan walau semua murid pergi karena imannya tergoncang, maka ia tidak akan pergi. Petrus mengatakan dia berani mati dan mau masuk dalam penjara untuk Yesus. Oswald Chambers menyatakan Petrus jujur dan Petrus penuh dengan gagah berani tetapi dia naïf, dia bodoh. Kalau kita membaca seluruh dunia ini dari kacamata Alkitab, maka Tuhan sebenarnya memberikan kepada kita satu rahasia yaitu kita adalah makhluk yang sangat lemah dan setan adalah makhluk yang sangat kuat. Petrus adalah murid yang dipanggil sendiri oleh Yesus Kristus. Petrus melihat Yesus menyembuhkan, berjalan di atas air, Petrus sendiri bahkan berjalan di atas air, bukankah dia sendiri yang melihat bagaimana seorang anak dibangkitkan, dia sendiri dari tiga murid yang melihat transfigurasi Tuhan Yesus Kristus, tetapi seluruhnya itu menjadi seakan-akan tidak berguna sekarang, sekarang tidak kuat begitu dilawan oleh setan. Seharusnya bukankah dia berjalan mengikut Yesus di mana dia itu berada. Yesus sendiri menyatakan di mana aku berada maka pelayanku itu harus berada tetapi ketika dia mau menjalani jalan salib itu, jalan mengikut Yesus Kristus maka ketika dia sudah sampai titik tertentu, dia tidak kuat.

    Tetapi ada satu anugerah Tuhan yang Tuhan beritakan kepada kita di sini, yaitu Tuhan mengatakan “Aku sudah berdoa supaya imanmu tidak gugur” Hati saya hancur dan dalam doa saya, saya bicara kepada Tuhan, “Tuhan aku ingin mengenal Engkau tetapi terlebih lagi kenallah aku, ingatlah aku, berdoalah untuk aku Tuhan”. Janganlah kita sombong, kita ada sekarang itu hanya karena anugerah Tuhan. Kita harus terus menerus menyadari satu hal bahwa kita itu tidak mampu, orang yang tidak mampu adalah orang yang terus mencari wajah Tuhan minta belas kasihan Tuhan. Kalau kita menyadari betapa miskinnya jiwa kita dan begitu kuatnya musuh, maka kita terus menerus meratap karena salib itu harus kita pikul setiap hari, Tuhan tolong daku, Tuhan beri anugerah-Mu, ingat aku di dalam doa-Mu. Saya melihat sesuatu keindahan, karena pada hari ini Yesus itu duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Dia tidak sedang bersantai, Dia melakukan doa syafaat terus menerus. Ada 2 pribadi Allah yang berdoa syafaat bagi kita yaitu pertama adalah pribadi Allah oknum kedua yang menjadi perantara dan pendoa syafaat terus menerus dan yang kedua adalah Roh Kudus yang di dalam diri kita yang berdoa dengan kalimat-kalimat yang kita sendiri mungkin tidak mengertinya untuk dia itu berbicara meminta kekuatan di dalam hidup kita.

  2. Belajar memiliki satu arah hati hanya kepada Tuhan saja.
    Tidak kompromi dan memiliki kesetiaan (Fidelity). Fide atau faith itu artinya satu arah hati tidak bercabang. Orang yang mendua hatinya tidak akan mendapatkan apapun saja dari Tuhan, bahkan ia tidak akan mendapatkan pengertian sedikitpun berkenaan dengan kehendak Allah di dalam hidupnya. Prinsip untuk mengerti kehendak Tuhan adalah tidak boleh mendua hati, harus meletakkan seluruh hidup, seluruh hatimu untuk mau tahu kehendak Tuhan. Sama halnya dengan memikul salib kita setiap hari berarti belajar memiliki satu arah hati hanya kepada Tuhan saja.

    Di dalam tiga peristiwa setan mencobai Yesus Kristus, saudara bisa melihat prinsip-prinsipnya. Pencobaan pertama maka setan mengatakan ubah batu menjadi roti, Yesus tidak mau. Itu artinya Dia mau terus menerus bergantung kepada Firman, bukan bergantung kepada dunia. Pencobaan kedua maka Dia dibawa ke bumbungan bait suci, loncatkan dirimu, tetapi Yesus mengatakan tidak. Ini adalah bicara berkenaan dengan ketaatan, jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu. Orang yang taat, orang yang tidak mencobai Tuhan. Orang yang mencobai Tuhan orang yang memberontak kepada Tuhan, bersungut-sungut seperti Israel dipadang gurun. Pencobaan ketiga, setan mengatakan, “aku akan berikan seluruhnya”, tetapi Yesus mengatakan, “Enyahlah engkau! Hanya kepada Tuhan saja engkau harus berbakti” ini berarti setia hanya kepada Dia.

    Perhatikan baik-baik, point kedua ini yaitu kita harus memiliki satu arah hati, setia kepada Tuhan dan tidak berkompromi. Setelah Yesus dicobai yang ketiga, setan mundur untuk menunggu waktu yang tepat yaitu ketika Yesus Kristus mau pergi ke Yerusalem dan Yesus mengatakan kepada seluruh murid-Nya, “Anak manusia akan disesah sebentar lagi, akan mengalami jalan aniaya”. Lalu Petrus membawa Yesus ke samping mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi pada Yesus. Lalu Yesus mengatakan kalimat yang sama persis seperti pencobaan yang ketiga, “Enyah engkau setan!” Perhatikan baik-baik mengapa satu arah hati, adalah karena di dalam menjalani salib ada kesulitan yang lain yaitu orang yang paling dekat dengan kita. Yesus Kristus sendiri pernah menyatakan ayat-ayat ini, lihat Matius 10: 34-38, Matius 16:23. Perhatikan, selama 3,5 tahun Yesus Kristus hidup bersama Petrus, mengajarkan seluruh jalan-Nya kepada Petrus, Dia menyatakan isi hatinya kepada seluruh murid-Nya dan di antara 12 murid itu yang menjadi soko guru jemaat dan 12 murid yang menjadi pilar seluruh bangunan gereja sampai di dalam kekekalan sampai bumi ini berhenti berputar, dan dari 12 murid itu yang paling atas adalah Petrus. Yang paling atas, yang paling dekat dengan Kristus, yang paling dipakai oleh setan. Betapa sakitnya hati Yesus Kristus, betapa Dia merasa satu kesendirian, orang yang paling dekat dengan Dia pun tidak bisa mengerti-Nya. Kalau saudara sudah bicara berkenaan dengan salib, saudara perhatikan dengan baik-baik orang yang paling dekat dengan kitapun tak akan mengerti. Ini adalah sesuatu keterpecahan yang luar biasa, tetapi Yesus menawarkan damai sejahtera. Damai sejahtera dan kesukacitaan yang Tuhan tawarkan berbeda dengan yang dunia tawarkan.

    Aplikasi dari prinsip ini adalah, suami jangan menjadi penghalang isteri, isteri jangan menjadi penghalang suami, anak-anak jangan menjadi penghalang orang tua, dan orang tua jangan menjadi penghalang anak-anak mereka, ingat kita masing-masing secara pribadi eksistensial kita dibeli oleh Kristus. Seluruh keluarga kita itu bukan milik kita. Mereka adalah milik Kristus yang saat ini untuk sementara dititipkan kepada kita.

    Sudah terlalu banyak kita mendukakan hati Tuhan, sudah berapa banyak isteri yang berusaha untuk terus menarik suaminya untuk tidak hidup bagi Tuhan. Berapa banyak suami yang terus tarik isterinya untuk tidak hidup bagi Tuhan. Saudara nanti akan berurusan dengan Tuhan sendiri, jangan engkau berpikir sudah menikahi seseorang, itu menjadi milikmu, tidak! Sebaliknya kalau saudara menyerahkan seluruh keluarga didedikasikan hidup bagi Kristus, keluarga saudara akan mengalami sukacita yang luar biasa besarnya.

    Di dalam hal ini, perhatikan bagaimana Yesus Kristus menjawab Petrus, tidak ada diskusi, “enyah engkau Setan! Ini adalah satu titik krusial, yang saudara harus mengerti kapan Yesus Kristus itu tidak lagi ada diskusi. Sampai di titik ini, persis seperti ketika Yesus Kristus bicara kepada Pontius Pilatus: “Aku datang, kerajaan-Ku bukan dari dunia ini, Aku datang menyatakan kebenaran”. Lalu Pontius Pilatus mengatakan: Apakah itu kebenaran? Sampai di situ, kalau dia sudah tidak mengakui adanya satu kebenaran yang bisa ditemukan di dunia ini, Yesus langsung diam. Banyak orang tidak tahu bagaimana bersikap. Saudara boleh debat apapun saja kalo sudah sampai orang itu mengatakan: Apa itu kebenaran? Saudara tidak usah debat lagi, Yesus pun tidak debat. Apakah engkau berpikir dengan berdebat bisa memenangkan jiwanya? Tidak perlu bicara lagi, lihat kapan Anak Allah itu diam.

    Tetapi ketika Yesus menjawab Petrus berbicara tidak seperti itu, “enyah! Tidak ada diskusi lagi. Maka kita harus mendidik diri kita, ini tidak mudah. Alkitab mengatakan, jangan berdiskusi kalau urusan dengan panggilan bahkan dengan isteri atau suami mu. Ini adalah sesuatu panggilan Allah di dalam hidup kita, saya harus taat. Itulah sebabnya banyak orang dipanggil oleh Tuhan untuk menjalani jalan salib, mengikut Tuhan menjadi hamba Tuhan, lepaskan semuanya. Yesus Kristus mengatakan, “seorang yang mau membajak lalu kemudian berpaling kebelakang, dia tidak layak bagi-Ku”.

    Hal-hal ini keras sekali. Yesus begitu sabar, murah hati, tekun mendidik tetapi kalau sudah berbicara mengenai salib, Dia diam, enyahlah engkau. Tidak perlu berdiskusi, karena makin berdiskusi hati kita makin lemah, makin diskusi kita sendiri makin sakit.

    Di dalam satu ayat Alkitab di Perjanjian Lama, ada satu tafsiran yang pernah dikotbahkan oleh seorang mengenai Abraham. Ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya di gunung, ia mentaatinya. Tidak ada di dalam bagian ini bicara mengenai Sara. Jika Abraham mendiskusikan terlebih dahulu salibnya dengan istrinya, Sara, mengenai persembahan anaknya itu, maka hari ini tidak ada Abraham bapa orang beriman. Ada hal-hal yang tidak perlu bicara kepada isteri, ada hal-hal yang tidak perlu bicarakan dengan isteri. Kalau itu dosa yah bicara, kalau itu salib, saudara lawan. Salib saudara harus jalani sendiri, itu sulit tetapi itu yang Tuhan nyatakan. Yesus Kristus mengajarkan satu arah hati, karena begitu mendua, kita akan mengalami kesulitan untuk memikul salib.

  3. Lembut hati.
    Marilah kita belajar rela pikul salib. Hanya ada dua benda yang di dalam Alkitab yang Yesus katakan kepada kita untuk kita pikul. Pertama, pikullah kuk yang kupasang, kuk itu lambang kerja keras. Kedua pikullah salibmu, itu adalah lambang kematian. Pikul kuk dan pikul salib. Jikalau kita tidak rela maka bebannya besar luar biasa, tetapi Yesus mengajarkan kepada kita dua-duanya itu menjadi sesuatu yang ringan. “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah dari pada-Ku beban itu ringan”, Tidak ada kuk yang ringan. Tidak ada salib yang menyenangkan. Tetapi keduanya bisa ringan dan membahagiakan jikalau hati kita rela dan kerelaan itu dari kelembutan hati.

    Joni Eareckson Tada, adalah seorang tunadaksa (quadriplegic). Suatu hari ia melompat masuk ke dalam air, kepalanya terantuk batu di dasar air yang ternyata dangkal. Seketika itu juga seluruh tubuhnya mati rasa. Ia mederita kerusakan permanen pada tulang belakangnya. Beberapa kali Joni menghadiri kebaktian penyembuhan, tetapi ketika pulang dari kebaktian itu ia tetap di menggunakan kursi roda. Orang-orang mengatakan orang ini tidak beriman, karena ia tidak disembuhkan oleh Tuhan. Tetapi Joni Eareckson Tada sekarang dipakai oleh Tuhan keliling di mana-mana untuk menyatakan bahwa orang-orang cacat itu disayangi oleh Tuhan, dia dipakai oleh Tuhan di dalam penderitaan. Di dalam bukunya, Joni membicarakan berkenaan tentang kelembutan hati untuk rela memikul salib. Dia mengatakan bahwa gambaran lembut hati yang dipakai oleh Alkitab aslinya adalah tentara Romawi atau Yunani pada waktu itu yang berusaha untuk menaklukkan seekor kuda di hutan, untuk dipakai menjadi alat kerajaannya, semakin kuda itu liar, semakin punya kekuatan yang besar nanti di dalam pertarungan. Sebelum dipakai oleh tuannya di dalam pertarungan yang besar, maka tuannya harus bisa menaklukkan kuda itu dan kuda itu takluk, itu lembut hati. Sepanjang kuda itu tidak mau taat, sepanjang itu pula dia tidak bisa dipakai oleh tuannya. Tetapi kalau kuda itu mau takluk, mau menerima pimpinannya, agar kemudian dikeluarkan dari hutan, dilatih, dan dibentuk, kuda itu akan menjadi kuda perang yang akan memenangkan pertandingan. Kiranya kita berdoa minta agar Tuhan memberikan kelembutan hati sehingga kita rela.

    Alkitab menyatakan rahasia rohani bagaimana kelembutan hati itu muncul.

    a. Melihat Kristus menanggung salib lebih daripada kita. Lihat Ibrani 12:1-4. Jadi kelembutan dan kerelaan muncul karena mata yang melihat kepada Kristus yang memimpin kita dalam iman, membawa iman itu kepada kesempurnaan yang dengan mengabaikan kehinaan, tekun memikul salib. Jangan melihat orang lain. Bagi kita yang memikul salib, biarlah kita boleh belajar mengenal Kristus, baca Firman dan minta anugerah Tuhan untuk kita boleh memandang Kristus secara mata rohani, itu membuat kita lembut hati.

    b. Karena Allah itu setia kepada kita. Ada satu kalimat dalam Mazmur bahwa orang-orang yang sudah lanjut usianya pun akan menyatakan bahwa Dia, Allah yang setia dan tidak ada kecurangan dari pada-Nya. Maka kesetiaan Allah itu membuat kita rela. Allah itu setia, Allah tidak pernah hutang. Setan tidak pernah dagang rugi, Allah itu tidak pernah hutang. Kalau engkau sekarang ada sulit, ada air mata, jalani dengan rela, engkau akan lihat, akan adanya kemuliaan dan Dia akan memberikan berkat demi berkat didalam salib yang kita tanggung.

    c. Dengan mengingat bahwa Dia mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Ini menjadi suatu ayat penghiburan bagi kita sejatuh apapun kita dalam dosa. Kalau saudara kemudian bertobat, saudara baca ayat ini. Perhatikan baik-baik, salib itu adalah cara Allah membentuk hidup kita untuk kita hidup serupa dengan Kristus. Banyak orang menjadi Kristen, bahkan aktif di gereja tetapi tidak mau menjadi orang Kristen yang sejati dan orang Kristen yang sejati adalah orang yang berani pikul salib. Orang pikul salib itu adalah orang yang dibentuk rela untuk menjadi serupa Kristus. Tujuan Allah kepada kita, Dia membenarkan kita. Tujuan Allah menebus kita bukan membawa kita pergi ke surga saja, tujuan Allah membentuk hidup kita, menebus hidup kita, membeli hidup kita adalah untuk kita serupa dengan Kristus didunia ini.

    Biar kita boleh mengerti, kelembutan itu muncul karena tiga hal, pertama melihat Yesus Kristus yang tekun memikul salib, kedua ingat bahwa Allah itu setia adanya, ketiga bahwa apa yang Dia berikan kepada kita adalah untuk kebaikan kita.

  4. Dari kerelaan itu akan muncul sukacita karena melihat kemuliaan dari salib.
    Sukacita ini tak akan muncul sebelum kita rela, tetapi begitu rela maka akan ada sukacita yang besar, karena melihat kemuliaan salib. Salib itu bukan lagi menjadi tanggungan berat saja, salib itu menjadi privilege, hak istimewa. Orang Kristen yang benar adalah orang Kristen yang menjalani jalan salib dengan senyum dan memuji Tuhan. Ini rahasia yang besar sekali. Lihat Kolose 1:24, “aku bersukacita karena aku menderita”, ini bukan orang Asketisme yang suka menoreh-noreh, membuat derita pada tubuh, lalu kemudian mengasihani diri. Sekarang saudara-saudara, “aku boleh menggenapkan apa yang dalam dagingku, apa yang kurang pada penderitaan Kristus”. Perhatikan baik-baik, penderitaan Kristus secara substansi, secara kualitas tidak kurang, penderitaan Kristus secara hakekat, ontological itu cukup untuk meredakan murka Allah, itu cukup untuk menebus kita dari dosa. Yang kurang adalah penderitaan Kristus itu kurang dikenal bagi seluruh dunia. Dia mati di Yerusalem, 2000 tahun yang lalu, bagaimana mungkin Dia dikenal sampai saat ini di seluruh dunia? Perhatikan baik-baik, Injil itu berjalan ke seluruh dunia dari jaman ke jaman dengan cara seperti ini, orang-orang itu pergi memikul salib dan kemudian memberitakan Firman dan hidup sesungguhnya bagi Allah, di dalam sakit penyakit, kesulitan, aniaya mereka memuji Tuhan, sampai kemudian seluruh mata orang-orang di sekitarnya bertanya kepada mereka, siapa yang engkau percaya ini? Kenapa engkau mau mati bagi Dia? Berapakah mulianya orang seperti ini? Siapa Dia sehingga seluruh hidupmu itu memiliki kekuatan untuk bersukacita memuji Allah, ketika engkau menderita? Aku mau tahu siapa Dia! Dan dengan itulah seluruh Injil itu pergi ke seluruh dunia, dan genapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus.

    Perhatikan baik-baik, salib adalah metode Allah di dalam meluaskan kerajaan-Nya di bumi ini. Itu adalah privilege. Jikalau kita berada dalam kesulitan, asal itu bukan karena dosa, tetapi kesulitan yang Tuhan ijinkan dan kemudian kita rela taat dan minta kekuatan setiap hari, mengubah kesulitan itu akhirnya menjadi puji-pujian bagi nama-Nya, orang akan melihat saudara dan orang akan bertanya apa yang menjadi kekuatanmu? Siapakah Dia sehingga engkau itu mau menyerahkan seluruh hidup, masa depan dan segala yang engkau miiki bagi Dia? Apakah Dia itu sungguh-sungguh mulia? Orang akan tergerak di dalam hatinya. Paulus mengatakan sekarang aku boleh bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Belajarlah bersyukur ketika berada dalam kesulitan hidup, belajarlah berterima kasih ketika kita berada di dalam air mata. Bersyukur kepada Tuhan untuk semuanya bahkan karena Tuhan sedang membentuk kita dengan salib yang diletakkan untuk nama-Nya dipermuliakan. Itulah sukacita dipakai oleh Tuhan, dipakai untuk kemuliaan Tuhan, untuk kehendak-Nya jadi dan nama-Nya dipermuliakan. Kiranya Tuhan memimpin hidup kita, kiranya Tuhan boleh memberikan semakin dalam pengertian salib, dan kerelaan kita untuk memikul salib-Nya.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (13)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:8-10 & Lukas 9:22-23

Kita sudah beberapa kali bicara berkenaan dengan temptation of Jesus Christ. Perhatikan, dari pencobaan pertama, kedua dan ketiga, setan menembus jantung dari pada Anak Allah. Ini adalah peperangan rohani yang besar sekali. Setan berusaha untuk menaklukkan Kristus di dalam hal ini. Setan menawarkan satu kemuliaan bagi Kristus Yesus tanpa salib. Bukankah itu satu pencobaan real bagi kita semua? Jikalau kita sudah lahir baru, kita makin bertumbuh secara rohani, ada satu keinginan di dalam hati kita yang tidak terkatakan, dan keinginan itu makin lama makin kuat, yaitu kita ingin hidup kita yang cuma satu kali itu mempermuliakan Bapa di Sorga. What is the chief end of man? To glorify God. Tetapi di dalam seluruh hidup kita, apa yang kita itu ingin hindari? Satu hal, yaitu salib. Lihatlah betapa setan berhasil menjebak kita semua di dalam temptation ketiga ini. Kita tertipu dengan satu pikiran bahwa kita sedang memuliakan Tuhan dan kita dapat memuliakan Tuhan tanpa salib. Jawabannya adalah tidak pernah. Alkitab menyatakan: “Bapa dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan”. Anak dipermuliakan jika dan hanya jika Dia menjalani jalan salib. Hal ini juga menjadi dasar daripada seluruh kehidupan kita untuk mempermuliakan Bapa di Sorga. Kita akan mempermuliakan Bapa di Sorga jika dan hanya jika kita menjalani jalan salib.

Dalam Yohanes 12:20-36, saudara akan menemukan: relasi antara kemuliaan Kristus dengan mati di atas kayu salib, dan kemudian relasi antara kemuliaan Kristus dengan kemuliaan Bapa di Sorga, dan kemudian ini juga menjelaskan bagaimana seharusnya kita hidup mengikut Kristus untuk mempermuliakan Bapa di Sorga.

  1. Lihat apa relasi antara kemuliaan Kristus dengan mati di atas kayu salib. Perhatikan ayat 23, begitu Dia bicara Anak Manusia dimuliakan, Dia langsung menggabungkannya dengan kematian. Ayat 24-25, ketika Anak Manusia menyatakan bahwa telah tiba saatnya Anak Manusia itu dimuliakan, Dia memberikan satu definisi, Kemuliaan Anak Manusia adalah ketika Dia menanggung apa yang menjadi kehendak Allah bagi Dia, yaitu salib. Perhatikan ayat 27, 32-33. Ini pasal yang penting sekali, satu ayat kunci, menggabungkan antara kemuliaan Anak Allah, kemuliaan Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus dengan salib.
  2. Apa relasi kemuliaan Kristus dengan kemuliaan Bapa? Dia menyatakannya di ayat 28. Ayat ini berbicara mengenai bahwa telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Perhatikan, Bapa dipermuliakan, jika dan hanya jika Anak Manusia dipermuliakan dan Anak Manusia itu dipermuliakan, jika dan hanya jika Dia menjalani jalan salib.
  3. Dan kemudian apa yang Tuhan inginkan bagi kita semua. Perhatikan ayat 26. Banyak orang melayani karena ada waktu sisa untuk dia melayani. Banyak orang memberi karena dari kelimpahannya dia memberi. Tidak ada satu perasaaan korban atau sakit di dalamnya. Satu hal yang saya paling takuti di dalam hidup saya adalah saya itu melayani, tetapi Tuhan menyatakan engkau tidak melayani Aku, engkau melayani dirimu sendiri. Menakutkan! Aku melayani tanpa salib. Aku melayani tanpa kehendak Allah di dalam hidupku. Alkitab dengan jelas menyatakan untuk the glory of God, untuk memuliakan Bapa di Sorga, maka ada the glory of Son, Anak Manusia itu akan dimuliakan, tetapi harus dengan salib. Ini bukan satu berita yang menyenangkan, tetapi ini adalah sesuatu kebenaran. Apakah kita mencintai suffering? Jawabannya adalah tidak. Tetapi ini adalah Firman Allah yang harus dinyatakan.

Yesus mengatakan, “Kalau engkau mau menjadi murid-Ku, engkau harus menyangkal dirimu, memikul salibmu setiap hari.” Jelas bahwa Bapa di Sorga akan dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan dan Anak dipermuliakan jika dan hanya jika harus melalui salib. Yesus Kristus mengatakan salib itu bukan sesuatu yang Dia pikul sendiri. Dia mau untuk seluruh pengikutnya mengikut Dia. Kehidupan Kristen itu adalah kehidupan yang memikul salib setiap hari, mungkin penuh dengan air mata tetapi ada kekuatan dan anugerah dan sukacita dari Tuhan sampai mati, dan itu adalah kemenangan. Salib Kristus adalah tempat di mana Kristus mati menggenapi kehendak Bapa yang melaluinya kita dilepaskan dari tuntutan kematian karena murka Allah, yang melaluinya kita mendapatkan hidup yang baru dan hidup yang baru itu adalah hidup yang dibenarkan dan hidup yang terjadinya proses pengudusan sampai kita bertemu dengan Tuhan. Kita mengerti, kita bisa mendefinisikan salib Kristus. Dan Kristus menyatakan dengan salib yang Dia tanggung, maka kita dibebaskan dari neraka, tetapi Alkitab juga menyatakan dengan salib yang Kristus tanggung, kita bukan saja dibebaskan dari neraka tetapi itu juga berarti kita diminta memikul salib kita setiap hari.

Lalu kemudian bagaimana kita bisa mendifinisikan salib kita? Apa bentuknya? Ini adalah satu kata yang seakan-akan kita mengerti tetapi begitu kita pikirkan, kita makin lama makin memikirkan kata ini begitu luas dan sulit untuk didefinisikan. Sama seperti mendefinisikan kasih. Orang mengkaitkan kasih dengan feeling atau afeksi yang dalam tetapi tetap tidak bisa mendefinisikannya. Sampai saya menemukan karena God is love. Kalau saya mau mendefinisikan kasih, maka itu artinya saya bisa menjabarkan dan mendefinisikan Tuhan itu siapa. 1 Korintus 13 berbicara mengenai kasih itu panjang sabar, kasih itu tidak mencari keuntungan lalu kemudian di bawahnya dan kasih itu tetap untuk selama-lamanya. Kasih itu tidak berkesudahan. Itu berarti menyangkut eternity. Itu menyangkut karakter. Itu bukan hanya feeling. Itu menyangkut kebenaran, kesucian, semuanya. Kalau engkau mau tahu kasih, engkau tidak bisa mendefinisikannya, tetapi engkau bisa mengenal Kasih, maka lihatlah Yesus Kristus. God is love. Ketika Yesus mengajar, itu kasih. Ketika Dia menyembuhkan, itu kasih. Ketika Dia itu menyerang dosa, itu kasih. Ketika Dia menghardik orang Farisi, ahli taurat dengan kalimat yang begitu tajam, itu kasih. Kita selalu salah, kalau ada orang memberikan senyumannya, itu kasih. Kalau menghardik tajam, bahkan mengatakan engkau munafik, itu bukan kasih. Kristus adalah penjelmaan dari kasih Allah. Dia adalah pribadi kasih yang pergi kemana-mana.

Sekarang balik lagi kepada salib. Kita bisa mendefinisikan salib Kristus tetapi apakah salib kita? Ini adalah sesuatu yang sulit untuk didefinisikan, tapi ini adalah sesuatu kehidupan yang harus kita jalani. Saya akan memberikan beberapa pendekatan.

  1. Salib kita itu bukan karena dosa.
    Segala penderitaan, ketidaknyamanan, sesuatu hal karena dosa atau akibat pilihan hidup yang bodoh, itu bukan salib. Saya harus mengatakan hal ini karena banyak orang mengatakan hal-hal yang salah mengenai salib. Ada orang itu berani mengatakan suamiku itu salibku. Itu adalah karena saudara salah menikah. Kehidupan yang kita derita karena dosa, karena akibat pilihan hidup yang bodoh, bukan salib. Jikalau Saudara tidak mendidik anak, tidak mengajarkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab, jujur, dan tidak mengajarkan anak dengan sungguh-sungguh sepenuh hati untuk takut kepada Tuhan meskipun kita tidak tahu hasil akhirnya seperti apa karena itu adalah kedaulatan Allah. Jikalau Saudara tidak mengeluarkan air mata untuk itu, tidak mau untuk ambil waktu untuk itu, menjadikan anak itu kemudian bukan saja rebel kepada saudara, tetapi juga kepada kebenaran, maka anak itu menjadi orang yang hidup seenak-enaknya, susah sedikit langsung menangis, tidak mau kerja keras, tidak mau berjuang, tidak mau bersungguh-sungguh bagi hidupnya, dan kemudian menjadi beban seumur hidup di masa tua saudara. Saudara jangan mengatakan itu salib! Itu adalah kebodohan, dan dosa kita sendiri. Banyak orang melakukan free sex lalu kemudian ada AIDS, hamil di luar nikah, lalu kemudian mengatakan: ‘Anak ini salib yang Tuhan itu berikan.’ Tidak ada! Jangan merohanikan sesuatu yang dosa! Itu adalah kebodohan mereka sendiri. Tetapi adalah benar jikalau kita yang sudah jatuh di dalam kesalahan dan dosa seperti ini, kemudian kita bertobat, kita kembali ke jalan Tuhan, maka uniknya, Alkitab dengan jelas menyatakan itu ada sebuah rest yang engkau akan dapatkan di dalam jiwamu dan all things work together, segala sesuatu bekerja bersama-sama dengan kemudian engkau rela jalani dan engkau akan melihat bahwa kesulitan itu, penderitaan yang tadinya adalah karena dosa; Tuhan bisa ubah untuk menjadikan salib yang Dia berikan kepada kita menjadi kemuliaan bagi nama-Nya. Itu adalah miracle yang besar dari Tuhan. Orang-orang di dalam Kristus tetap akan diberikan anugerah jikalau kita kembali kepada Tuhan. Apapun saja kesalahan saudara dan dosa yang harus ditanggung, akibatnya harus ditanggung. Asal sungguh-sungguh kita bertobat, dan kemudian kita rela menjalani seluruh jalan yang memang karena kesalahan kita, di dalam anugerah yang besar, yang tidak terkatakan, Dia sanggup memutarnya dan akibat dosa menjadi kemuliaan bagi nama Dia.
  2. Salib juga tidak bisa kita lihat dari fenomenanya.
    Seseorang hidupnya miskin bukan karena dia menjalani salib. Apakah harus miskin baru namanya salib, seperti Abraham? Belum tentu. Apa yang terjadi pada Abraham tidak terjadi pada Ayub. Apakah harus ada kematian baru namanya salib? Tidak tentu. Ayub menjalaninya tetapi yang lain tidak. Apakah harus ada turun jabatan baru itu namanya salib? Belum tentu. Mungkin juga bisa naik jabatan tetapi pikul salib di dalamnya. Turun jabatan itu salib siapa? Nehemia. Apakah harus ditolak seperti Yesaya baru namanya salib? Memang kita akan ditolak oleh orang dunia tetapi tidak berarti orang yang memikul salib itu pasti tidak dikenal oleh orang lain dan tidak dihargai oleh orang lain. Apakah harus melayani musuh baru itu adalah pikul salib di dalam pelayanan seperti Yunus. Jawabannya dalah tidak. Apakah itu harus diberikan direct oleh Tuhan seperti Abraham itu: “Engkau keluar dari Ur-Kasdim.” Itu kalimat dari Tuhan. Jawabannya adalah tidak. Ayub mendapatkan salib yang dari Tuhan, kehendak Tuhan terjadi dari second cause of provident. Ada orang jahat yang akhirnya membunuh anak-anaknya. Ada orang lain dan tidak ada kalimat Tuhan di situ. Ketika melihat salib, sebenarnya melihat secara keseluruhan kehidupan manusia. Hidup memikul salib adalah hidup yang selalu disatukan di dalam Kristus.

Hidup memikul salib adalah hidup yang merupakan panggilan kita. Jikalau saya boleh memberikan beberapa hal, maka ketika bicara mengenai salib; maka hal yang pertama itu adalah adanya beban, penderitaan, kesulitan, adanya jalan hidup. Yang kedua, bukan saja jalan hidup beban, kesulitan, penderitaan tetapi diberikan oleh Allah baik secara langsung maupun menggunakan second causes. Hal yang ketiga adalah agar kita dibentuk serupa dengan Kristus. Dan yang keempat adalah: dan melaluinya nama Kristus itu dikenal. Keempat hal ini jika digabungkan menjadi satu menjadi hidup yang dikosongkan agar seluruh kehendak Allah jadi di dalam dan melalui hidup kita untuk menggenapi nama-Nya, untuk nama-Nya dipermuliakan.

Banyak orang menginginkan melalui hidupnya nama Tuhan dipermuliakan tetapi tidak masuk proses di dalam hidupnya. Ketika seseorang disatukan di dalam Kristus, union with Christ, dua hal ini terjadi, pertama adalah pembenaran (justification). Justification, didapat dari event pada masa lampau yaitu Christ died for us, Kristus mati bagi kita. Kita dilepaskan dari kematian kekal. Itu adalah pembenaran (justification). Tetapi aspek kedua, pengudusan (sanctification) kalau saudara-saudara mau mendefinisikannya berdasarkan salib adalah satu jalan hidup sekarang, setiap hari di dalam diri kita untuk kita mati setiap hari. Bagi orang Kristen, salib itu bukan hanya sesuatu tempat subtitusi pada masa yang lalu tetapi satu tempat eksekusi setiap hari, daily execution. Eksekusi terhadap diri kita, menjatuhkan kematian kepada diri kita. Mati terhadap kesombongan diri, mati terhadap rancangan-rancangan masa depan yang kita sendiri create bagi diri kita, mati untuk hidup yang berpusatkan pada diri. Salib akan membentuk hidup kita. Dan ketika itu ada, ketika bentukan itu ada di dalam, maka kemudian kita baru bisa menyatakan kemuliaan Allah di luar. Oswald Chambers menyatakan: Sebenarnya seluruh pengalaman hidup kita dirancang untuk menyanggupkan kita memasuki hubungan terakrab, kesatuan dengan Yesus Kristus dan kesatuan yang terakrab dengan Yesus Kristus adalah jikalau kita rela memikul salib yang disediakan bagi kita. Sekali lagi, ini bukan hal yang mudah. Tetapi tidak ada jalan lain, Alkitab tidak memberikan jalan yang lain. Alkitab tidak memberikan kemungkinan yang lain untuk hidup kita mulia kecuali melalui jalan salib dan tidak mungkin ada jalan yang lain untuk hidup kita mempermuliakan Bapa di Surga tanpa jalan salib.

Satu hal yang hilang di dalam kekristenan adalah berita tentang salib. Dan karena berita tentang salib itu sudah digeser dari mimbar gereja, maka banyak jemaat yang begitu sangat tulus, mereka tidak mengerti dan tidak mengenal apa itu salib yang Tuhan nyatakan di dalam hidup kita sehari-hari untuk kita tanggung setiap hari. Menjadikan kekristenan itu kelihatan sekali Kristen tetapi sebenarnya itu tidak pernah mempengaruhi dunia. Kelihatan besar tetapi sebenarnya intinya itu hilang. Ketika kebesaran itu meletus, itu seperti balon yang di tengah-tengahnya kosong. Dan itu yang sudah mencemari dunia ini, mencemari gereja ini, mencemari gereja di seluruh dunia karena berita tentang salib dan orang-orang yang memikul makin lama makin sedikit.

Mari kita lihat sekarang beberapa ayat penting berkenaan dengan salib Kristus. Lihat Filipi 3:17-19. Paulus menangis untuk hal ini. Orang-orang yang menjadi seteru salib. Ini adalah bicara mengenai gereja. Perhatikan ayat yang ke 19. Kemuliaan dunia, uang dan juga seluruh kemuliaan mereka, pikiran mereka adalah segala sesuatu yang duniawi yang dikhotbahkan, diajarkan di dalam gereja. Paulus mengatakan orang-orang seperti ini adalah seteru salib. Lihat 1 Korintus 1:23. Perhatikan, gereja yang akan terus menerus memberitakan salib dan kita yang mau untuk rela pikul salib, bagi orang-orang Yahudi, orang-orang beragama adalah satu batu sandungan. Bagi orang-orang gentile, orang-orang dunia, adalah sesuatu kebodohan. Saudara harus mengerti; gereja ini adalah gereja yang bodoh. Sungguh. Sebagai hamba Tuhan, saya musti mengatakan sesuatu. Saya tidak dipanggil untuk menyenangkan manusia. Saya tidak dipanggil untuk uang. Saya juga tidak dipanggil untuk masa depan saya itu gilang-gemilang dan dikenal oleh banyak orang. Gereja ini adalah gereja yang bodoh. Dan saudara adalah orang-orang yang bodoh jikalau mengikuti gereja ini. Saudara harus tahu, itu adalah hal yang disediakan Tuhan bagi kita.

Terakhir, lihat Lukas 14:25-26. Ada satu rahasia rohani di dalam hal ini. Perhatikan ayat 33-35. Perhatikan 2 hal ini yang menjadi dasar seluruh pelayanan kita.

  1. Beritakanlah Kristus yang tersalib. Jikalau Anak Manusia itu ditinggikan, Dia akan menarik banyak orang kepada-Nya. Jangan pernah mengganti berita salib untuk membawa banyak jiwa ke dalam gereja. Kita tidak dipanggil untuk membawa orang lain datang kepada kita, tetapi kepada Kristus. Orang lain datang kepada Kristus itu adalah harus dengan salib yang diberitakan. Dan camkan di dalam hati kita seumur hidup, kapanpun dan sampai kapanpun Tuhan memberikan kita untuk pelayanan kepada Dia. Kabarkan salib, percayalah kepada Firman itu dan lihat bagaimana Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang bahkan kita tidak pernah duga sebelumnya. Bicarakan Tuhan yang tersalib dan itu adalah kunci pertumbuhan jumlah jemaat yang sejati. Perhatikan ayat yang tadi kita baca. “Barangsiapa yang tidak memikul salib dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Lalu Yesus Kristus menyatakan bagaimana kita harus menghitung harganya. Lalu kemudian yang terakhir itu Dia katakan: “Garam itu memang baik tetapi jika garam menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?” Saya sangat terkejut dengan prinsip ini. Saudara dengarkan baik-baik. Gereja yang menghilangkan salib itu adalah gereja yang sudah jadi tawar. Saya menemukan satu prinsip ini, secara rohani, saudara dan saya mau menjadi garam yang tidak tawar? Kabarkan salib. Maka mari kita rela meskipun sulit, pikul salib.
  2. Belajarlah mengenal Allah yang mulia sehingga kita rela memikul salib kita. Salib itu memang sesuatu yang tidak mudah, tidak enak, menjadikan kita berair mata. Tetapi uniknya di dalam kerelaan, Tuhan sekali lagi, mengubahnya di dalam mujizat-Nya, salib itu menjadi mulia karena kita ketika memikul salib itu menjadi priviledge, hak istimewa yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Salib itu menjadi sesuatu yang mulia. Lihatlah semua orang yang dipakai Tuhan, para misionaris dan bapak-bapak gereja. Mereka itu mulia bukan karena mereka diam saja, saat teduh setiap hari. Tidak. Mereka mulia itu karena mereka memikul salib. Apa yang menjadi saat teduh itu mereka jalankan di jalan. Di dalam perjalanan mereka memikul begitu banyak kesulitan dan aniaya. Tetapi itu menjadi kekuatan. Ketika memikul salib kita sedih, tetapi uniknya Alkitab mengatakan: kalau engkau memikul salib, engkau bisa tersenyum karena itu mulia. Alkitab mengatakan: Kekuatan kita adalah salib Kristus. Paulus menyatakan: Aku tidak mau bermegah selain dari salib Kristus. Dua hal ini sekali lagi, pertama; kabarkan salib. Kedua adalah kenallah Tuhan karena Dia itu begitu mulia dan karena kita makin lama makin melihat kemuliaan. Salib yang kecil itu yang kita tanggung, tidak menjadi sesuatu hal yang hina; menjadi sesuatu hal yang membuat kita mengasihani diri tetapi membuat kita menjadi terhormat, menjadi mulia, menjadi anugerah yang besar karena siapakah kami sehingga kami boleh memiliki salib untuk boleh mempermuliakan nama-Mu. Kiranya kita boleh berbangga di dalam salib Kristus.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (12)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Ulangan 34 : 1-4 & Matius 4 : 8-11

Kita sudah sampai kepada pencobaan dari setan kepada Yesus Kristus yang ketiga. Alkitab sekali lagi menyatakan bahwa Yesus Kristus itu dicobai dari segala aspek tetapi tidak berbuat dosa. Itulah yang membedakan antara Yesus Kristus dengan seluruh pendiri agama yang lain. Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, dicobai dari seluruh bagiannya. Dia adalah manusia yang sejati dan tidak berbuat dosa. Ini adalah sebuah proklamasi, sebuah ajakan untuk semua orang melihat siapa Kristus. Matius adalah pemungut cukai, Matius adalah orang berdosa, Matius adalah orang kotor, tetapi ketika melihat Kristus Yesus, hatinya terpesona. Yesus Kristus mengatakan “Ikutlah Aku” pada waktu itu Matius mungkin saja sedang menghitung semua uang yang didapatkan, dia tinggalkan dan mengikuti Yesus. Dia memperhatikan Kristus, ini bukan pendiri agama, ini bukan orang Farisi dan ahli taurat, ini lain, dan Matius mengatakan “Ini Juruselamat”. Banyak orang mengatakan “Yesus itu Tuhan”. Dia bukan saja memiliki sebutan, dia memang benar-benar Tuhan dan Dia menyatakan Dia sama sekali tidak bersalah. Maka ini adalah pencobaan yang ketiga, yang ditawarkan oleh setan kepada Yesus Kristus. Setan membawa Yesus Kristus masuk ke satu puncak tertinggi. Alkitab menyatakan di dalam Lukas, bahwa setan memperlihatkan dan menawarkan seluruh kerajaan dunia, kuasa, dan kemuliaan kepada Yesus, “Jika Engkau sekali menyembah aku.”

Apakah setan bohong? Kalau setan 100% bohong, Yesus tidak mengatakannya, itu berarti di dalamnya ada suatu kebenaran. Ini yang membuat kita pasti selalu akan terkelabui oleh setan kecuali kita benar-benar mendapat anugerah oleh Tuhan, mengerti cara kerjanya dan mendapatkan inti kebohongannya. Perhatikan baik-baik, setan tidak pernah akan menyatakan 100% kebohongan. Setan akan menyatakan 99% kebenaran dan 1% kebohongan, itu yang menjadi masalah. Itulah sebabnya di dalam Alkitab ada yang mengatakan bahwa ada jalan yang disangka lurus tetapi ujungnya maut. Lalu bagaimana kita bisa tahu kalau ini adalah kebohongan yang tersembunyi di balik seluruh kebenaran. Maka kalau kita tidak dekat dengan Tuhan, tidak teliti menyelidiki Alkitab, tidak minta pimpinan Roh Kudus, pasti hidup kita tak mungkin tidak kena jebakan setan. Setan akan menyodorkan sesuatu yang merupakan kenyataan. Ini cara kerjanya setan. “Aku berikan kepada-Mu Yesus seluruh kekayaan, kemuliaan dunia kepada-Mu”. Apakah setan memilikinya? Jawabannya adalah, secara essential dia tidak memilikinya, tetapi untuk sementara dan tidak sah, dunia ini memang dimiliki oleh setan. Pemilik dunia ini sesungguhnya adalah Tuhan. Tuhan yang memberikan kekuatan dan kuasa kepada semua orang. Setan sebenarnya tidak punya modal lain kecuali dari kalimat-kalimat Allah. Di dalam Daniel 4:17, maka dikatakan, “Yang Maha Tinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. Nah ini adalah kalimat yang sama dengan yang diucapkan oleh setan. Setan mengucapkan kalimat yang sama. “Semua ini milikku dan aku memberikan kepada siapa aku mau memberikan”. Ini adalah kalimat yang menghina Bapa di surga. Bapa di surga sendiri melalui mulut Daniel berkata “Semua ini milik-Ku dan Aku memberikan kepada siapa yang Ku-kehendaki”. Ada kebenaran tetapi ada dusta. Yesus Kristus sendiri menyatakan “Engkau harus hati-hati, engkau harus melihatnya sampai jeli, karena ada jalan yang disangka lebar, pintunya luas, tetapi ujungnya maut. Jadi mungkin setan memberikan kuasa dan kekayaan kepada seseorang, seseorang kemudian tunduk kepada setan dan setan memberikan begitu banyak hal di dunia ini untuk dia memuaskan dirinya. Tetapi perhatikan, jikalau engkau meminta itu, dua hal ini terjadi. Pertama adalah kita tidak setia kepada Allah, dan yang kedua perhatikan kalimat dari Pdt. Stephen Tong , setan tidak pernah dagang rugi. Setan akan memberikan kekayaan dan kemakmuran di dunia ini, tetapi dia tidak pernah memberikan dengan cuma-cuma.

Kembali ke peristiwa Yesus dibawa ke puncak gunung yang tertinggi dan setan kemudian memperlihatkan seluruh kekayaan kemuliaan dunia ini. Pertanyaannya, kenapa harus di sana? Apa yang sebenarnya itu ditawarkan? Saudara-saudara, apakah Yesus itu gila hormat sehingga menginginkan seluruh dunia ini respect kepada Dia? Apakah Dia itu seperti orang mata duitan, yang mencari harta, sehingga kekayaan dunia ini, kebesarannya, kemuliaannya semuanya Dia ingin untuk dapatkan. Jawabannya bukan itu. Jawabannya adalah tidak mungkin Yesus seperti itu. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Pencobaan pertama adalah bicara mengenai kebutuhan. Pencobaan kedua adalah bicara mengenai Firman. Pencobaan ketiga ini adalah satu pencobaan yang akan masuk ke dalam isi hati Kristus yang terdalam. Setiap pencobaan itu akan terus menjadi hal yang luar biasa sangat sulit. Yesus diperlihatkan seluruh keagungan dunia, di mana ada satu tempat bisa melihat seluruh tanah perjanjian. Setan kembali lagi mengulang hal yang sama yang dilakukan oleh Allah kepada Musa. Musa adalah tipologi dari Kristus. Tempatnya adalah di gunung Nebo dan puncaknya adalah puncak Pisga. Di tempat itu sebelum Musa mati, maka Tuhan mengatakan, “engkau tidak boleh masuk”. Tuhan tidak memperbolehkan Musa masuk ke tempat tanah perjanjian. Tuhan hanya menempatkan Musa di puncak gunung Nebo, di puncak Pisga. Lalu Tuhan mengatakan “Lihat Musa, engkau tidak akan masuk, lihat sejauh matamu memandang, itu adalah tempat di mana tanah perjanjian yang Aku berikan.” Sangat mungkin bahwa tempat Yesus Kristus itu berdiri adalah tempat di mana Musa berdiri. Kemudian apa yang setan sebenarnya mau tawarkan kepada Yesus? Melihat hal ini kita harus mengerti Teologia apa yang menjadi dasar di dalamnya, yaitu apa itu tanah perjanjian, apa itu signifikansi tanah perjanjian. Itu bukan kebesaran tanahnya, atau uangnya, tidak. Semua ini ada di dalam satu Teologia yang penting sekali yang menjadi benang merah dari Kejadian sampai Wahyu yaitu Kerajaan Allah. Perhatikan baik-baik, satu keinginan terdalam dari Yesus Kristus adalah menghadirkan Kerajaan Allah di bumi ini. The Kingdom of God. Yohanes Pembaptis pertama kali berkotbah, dia mengatakan, “Bertobatlah! karena Kerajaan Allah sudah dekat. Pertama kali Yesus Kristus berkotbah, “Bertobatlah! Karena Kerajaan Allah sudah dekat. Pertama kali ketika murid-murid itu diutus, mereka pergi ke seluruh pelosok-pelosok desa, mengabarkan mengenai Kerajaan Allah. Maka ini adalah inti Teologia yang penting sekali. Ini menjadi benang merah, dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru.

Yesus Kristus suatu hari ditanya, “Tuhan ajar aku berdoa, seperti Yohanes Pembaptis mengajar murid-muridnya berdoa.” Jikalau engkau mau berdoa, berdoalah demikian, Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu. Jadi yang menjadi isi hati Yesus yang terdalam yaitu Kerajaan Allah itu datang. Tetapi perhatikan baik-baik, Kerajaan Allah atau pemerintahan dari Allah itu kalau datang maka selalu akan bersangkut paut dengan tanah perjanjian. Itu akan dimulai dari tanah perjanjian dan kemudian akan menyebar ke seluruh muka bumi. Dari tanah perjanjian itulah Allah menetapkan kerajaan-Nya. Perhatikan baik-baik, seluruh kaitan rencana Allah, kerajaan Allah dan tanah perjanjian, yaitu Yesus harus lahir di tanah perjanjian. Yesus harus pertama-tama mengajar di tanah perjanjian. Yesus harus mati di tanah perjanjian dan gereja akhirnya dibangunkan dan Roh Kudus kemudian turun itu adalah di tanah perjanjian, baru ke seluruh muka bumi. Ada kaitan yang sangat erat antara kerajaan Allah dan tanah perjanjian, dan bukan itu saja Kristus dilantik menjadi raja di tanah perjanjian. Lihat Mazmur 2:6. Ini adalah salah satu Mazmur mesianik. “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus”, di Yerusalem. Maka perhatikan, Kerajaan Allah yang rajanya adalah Yesus Kristus dan tanah itu selalu akan berkait erat dan bukan itu saja, di dalam Perjanjian Lama, sebenarnya ada bayang-bayang yang menjadi kenyataan di dalam Perjanjian Baru.

Adam dan Hawa begitu berdosa maka dia diusir dan keluar dari taman Eden kemudian di taman Eden ditempatkan Allah malaikat-malaikat yang memutar pedang itu sehingga tidak ada seorang pun yang masuk dari tempat itu menuju ketempat Eden. Dan tempat itu ketika diputar pedangnya, di bagian Timur. Perhatikan, pertama kali dari Yosua menggantikan Musa masuk ke tanah perjanjian arahnya Timur. Seluruh kalimat ini mau menyatakan bahwa tanah perjanjian itu penting sekali di hadapan Allah. Harus ada claim kembali akan tanah perjanjian dan Mesias akan ada di sana. Kerajaan Allah, Kristus menjadi Raja di tanah perjanjian dan kemudian setelah itu, hasil dari semuanya maka Bapa dipermuliakan. Mari kita lihat Filipi 2:11. Dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah Bapa! Mengapa harus ditambahkan kalimat “Bagi kemuliaan Bapa di Surga?” Perhatikan dasar yang penting ini. Allah Bapa dipermuliakan, jika dan hanya jika Allah Anak dipermuliakan. Sekarang gabungkan seluruh dari apa yang sudah saya katakan. Pertama, kerajaan Allah, dan itu menjadi isi hati Yesus Kristus dan kerajaan Allah itu, Yesus menjadi Raja dan Yesus menjadi Raja di mana? Mulai dari tanah perjanjian sampai ke seluruh bumi. Jikalau itu terjadi, jika dan hanya jika itu terjadi, maka Bapa dipermuliakan. Apa yang menjadi isi hati Kristus yang terdalam yaitu Bapa dipermuliakan. Itulah sebabnya di dalam satu kalimat Yesus Kristus “Bapa permuliakanlah diri-Mu” maka kemudiaan Bapa di surga mengatakan “Aku akan mempermuliakan-Mu, sekarang Aku akan mempermuliakan-Nya lagi.”

Baca Yohanes 12:20-33, ini akan menggabungkan seluruh cerita ini. Ini luar biasa penting, yang merupakan isi hati Kristus, dan sebenarnya adalah isi hati kekristenan. Apa yang sebenarnya ada di dalam kehendak Kristus? Adalah Kerajaan Allah harus jadi sehingga Bapa di Surga dipermuliakan. Sekali lagi, Allah Bapa dipermuliakan jika dan hanya jika Allah Anak dipermuliakan. Dan Kristus menjadi Raja, seluruh bumi akan mengaku, seluruh lidah akan mengaku, seluruh lutut akan bertelut dan mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa. Dan Setan menawarkan tujuan akhir dari seluruh rencana Bapa di Surga yang menjadi keinginan yang terdalam kepada Yesus Kristus.

Tujuan hidup Yesus Kristus adalah Bapa di Surga dipermuliakan. Dan itu terjadi jika dan hanya jika Yesus itu dipermuliakan di seluruh bumi, dan pada hari itu tidak ada satupun orang percaya kepada Kristus. Pada hari itu, Yesus sama sekali tidak dikenal. Pada hari itu adalah hari pertama sebelum Dia memulai pelayanan-Nya sepanjang 3.5 tahun yang penuh dengan seluruh penderitaan, kesulitannya yang ada, setan sudah menawarkannya di depan sehingga Dia tidak perlu masuk ke dalam seluruh proses itu. Kalau begitu, apa yang menjadi permasalahannya? Begitu tipis tetapi menjadi inti Kristen. Di dalam rancangan Bapa di Surga, di dalam pactum salutis, di dalam Covenant of Redemption sebelum dari dunia ini ada, Bapa di Surga dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan, dan Anak dipermuliakan jika dan hanya jika Dia mati diatas kayu salib.

Dan setan itu mau skip salib, supaya tidak ada salib! Dan salib adalah satu bagian yang Kristus sendiri tidak ingin hadapi. Kristus boleh dihina, Dia boleh dicerca, Dia boleh untuk tidak diperhitungkan, dan Dia tidak pernah mengeluh untuk hal itu. Satu-satunya tempat di mana Dia mengeluh adalah di taman Getsemani, ketika Dia mesti meminum cawan murka Allah, menanggung seluruh dosamu dan dosaku. Dan Dia tidak mau, Dia mengatakan kalau bisa ini lalu dari pada-Ku. Dia mengatakan 3 kali, itu menyatakan keinginan-Nya untuk ini tidak ada. Kristus bukan takut untuk disalib, Kristus tidak mau dimurkai oleh Bapa di Surga. Kristus tidak mau seluruh dosa itu timpa pada Dia, dan akhirnya Bapa di Surga itu memurkai Dia.

Sekarang anda mulai mengerti ini adalah inti kekristenan, inti kehidupan kita. Saudara, perhatikan kalimat di bawah ini. Tidak pernah ada kemuliaan kepada Bapa di Surga jikalau hidup tanpa salib. Inti seluruh kehidupan kita itu adalah salib! Tidak pernah ada kehendak Bapa di Surga jadi tanpa salib. Setan mengelabui pikiran kita. Tidak ada suatu kedekatan dengan Bapa di Surga tanpa salib! Tidak ada gereja yang sejati tanpa salib! Tidak ada hamba Tuhan yang sejati yang berbicara tanpa salib! Salib adalah isi hati Bapa di Surga dan dinyatakan di dalam Kristus. Engkau boleh melayani, engkau boleh seakan–akan mengikuti apa yang dikatakan gereja, kita seakan–akan boleh kerja keras bagi gereja, tetapi engkau sendiri yang tahu di dalam hatimu yang terdalam apakah engkau membuang salib atau memikul salib. Itulah sebabnya Yesus Kristus menyatakan: barangsiapa mau mengikut Aku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Salib bukan saja tanda kekristenan. Salib itu adalah kehidupan kita. Salib bukan saja lambang gereja. Salib adalah isi hati seluruh anak–anak Tuhan.

Kalau melihat Alkitab, saudara melihat seluruh pencobaan Yesus Kristus, pencobaan pertama adalah pencobaan bagi seluruh umat manusia. Karena seluruh umat manusia akan mencari makanan terlebih dahulu dibandingkan mencari Tuhan. Yesus Kristus mengatakan: Manusia hidup bukan dari roti saja melainkan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Aku sudah tahu sekarang, aku harus mendahulukan Tuhan. Ini adalah satu-satunya waktu yang dipakai oleh Tuhan, ditentukan di dalam Alkitab untuk menghormati Sabat. Tetapi saudara pergi ke gereja yang mana? Pencobaan kedua lebih sulit lagi. Alkitab mengatakan adalah kita harus masuk ke dalam satu gereja yang benar yang tidak memutarbalikkan Firman. Yesus Kristus di dalam pencobaan yang kedua memberikan arah kepada kita semua, yaitu bahwa engkau pergi ke gereja, engkau cari Firman yang baik, bukan sembarangan. Bukan hanya community yang baik, tetapi Firman yang baik harus aku dengarkan. Banyak orang mendengarkan Firman yang baik, menjadi orang Kristen yang baik, bahkan dia mau melayani, ikut Perkabaran Injil bahkan, menjadi pengurus, tetapi dia sebenarnya tidak mau memikul salib. Alkitab dengan jelas menyatakan tidak ada kemuliaan bagi Allah Anak tanpa salib. Dan Allah Anak tidak bisa membawa kemuliaan kepada Bapa di Surga tanpa salib. Salib adalah denyut jantung Kristus. Dan itu menjadi denyut jantung gereja Tuhan, dan semua orang – orang yang ditebus-Nya.

Perhatikan baik–baik, kalau mau ambil dari sisi yang lain, maka pencobaan yang pertama yaitu persis seperti gereja–gereja yang jatuh kepada Injil sosial. Pekerjaan Yesus Kristus itu termasuk salah satunya memberikan cinta, kasih sembako, kasih makanan. Yesus mengatakan: No, manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Tidak salah saudara membagikan sembako, tetapi kalau itu ada dan Firman tidak kuat, itu tidak beres. Lalu kemudian pencobaan kedua setan menawarkan jatuhkan diri-Mu dari bubungan, maka Dia akan menatang Engkau. Tidak, tidak seperti itu. Setan menginginkan Injil mujizat. Mujizat akan membuat Dia cepat populer bukan? Yesus katakan tidak. Perhatikan pencobaan ketiga, setan menawarkan Injil kemakmuran, tidak perlu salib. Banyak gereja gagal di dalam poin ketiga. Dia mau memuliakan Allah tanpa salib. Dia mau berkotbah tanpa berita salib. Dan ini yang terjadi, kemakmuran terus dan terus ditekankan. Hamba–hamba Tuhan tidak mau berbicara berkenaan seseorang harus memikul salibnya untuk dia bisa memuliakan Bapa. Ini adalah satu-satunya jalan. Salib adalah hidup yang dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi. Mengikut Kristus adalah mengikut jalan Kristus. Ikut Yesus itu adalah Dia pikul salib, kita harus pikul salib. Tidak enak! Tetapi itu adalah inti kekristenan. itu adalah satu–satunya rel yang Tuhan tetapkan untuk memuliakan Bapa di Surga. Di situ kemuliaan gereja Tuhan, dan kemuliaan kita semua, orang–orang yang sudah ditebus-Nya. Jangan pikir salib itu hanya lambang dan simbol gereja. Salib itu adalah aliran darah seluruh kehidupan Kristiani.

Saya bawa saudara untuk melihat satu persatu orang–orang yang dipakai Tuhan. Tidak pernah orang dipakai Tuhan tanpa pikul salib. Makin saya menjadi hamba Tuhan, makin saya mau tahu, bukan hanya saja teologia yang diajarkan, saya ingin tahu 2 hal. Pertama, ada di dalam kehidupan orang yang dipakai Tuhan, apa yang menjadi salibnya? Kedua, apa yang menjadi inner sanctum-nya? Inner sanctum adalah perkataan atau doa yang paling dalam yang dia inginkan. Perhatikan Abraham keluar dari Ur-Kasdim, tempat yang begitu nyaman. Dia orang yang paling dihargai di sana, dan orang yang begitu kaya. Lalu kemudian dia lepas semua, dia jalan dan tidak memiliki rumah. Jalan pergi ke mana? Tidak tahu. Pokoknya nanti Tuhan pimpin ke mana, Tuhan pimpin sampai di sana. Itu Abraham. Itu salib bukan? Suatu hari dia harus menyembelih anaknya, dan di dalam pikirannya, anaknya itu pasti mati, tetapi Tuhan akan membangkitkan lagi. Itu bukan iman yang mudah, itu adalah pergumulan yang luar biasa, itu adalah salib bukan?

Lihat Yunus. Saudara pikir Yunus ini orang yang tidak taat. Arti nama Yunus adalah burung merpati (dove), sangat mungkin dia adalah orang yang paling lembut hati. Alkitab menyatakan Yunus itu menentang Tuhan, tidak taat sama Tuhan itu mau menyatakan apa yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya mungkin bahkan buat orang yang paling lembut pun rasa sulit. Yunus harus pergi ke Niniwe. Niniwe itu Asyur. Dan dia itu adalah orang Israel Utara. Israel Utara nanti akan dihancurkan oleh Asyur sedangkan Israel Selatan itu nanti dihancurkan oleh Babel. Itu salib.

Perhatikan apa salibnya Yesaya? Yesaya adalah Mount Everest of Hebrew’s literature. Tulisannya mengalahkan seluruh literatur orang–orang Ibrani. Ini adalah salah satu dari antara 4 nabi besar, yang sangat brilliant dalam berkotbah dan menulis. Ini adalah orang yang luar biasa pintar. Tetapi apa yang terjadi? Yesaya mengatakan: ini aku, utuslah aku, Tuhan. Maka baik, Aku akan utus ke satu bangsa. Engkau bicara, mereka akan tutup telinga. Engkau berbicara, mereka akan tutup mata. Sepanjang hidup Yesaya tidak ada satu orang pun yang bertobat. Kalau saudara melihat nabi yang gagal, salah satu yang terbesar adalah Yesaya.

Seluruh nabi sebenarnya gagal, karena 12 nabi besar, 4 nabi kecil, semuanya diutus Tuhan untuk bicara, satu orang pun tidak ada yang bertobat. Apa salibnya Yeremia? Yeremia tidak boleh menikah, Yeremiah harus berkotbah dan kemudian seluruh kampung dan keluarganya membenci dia. Suatu hari nabi Yeremia lari dan sangat mungkin dialah yang dipotong belah dua tubuhnya karena dia masuk ke dalam satu kayu dan dipotong dua oleh raja mungkin Manasye.

Seluruh nabi ini adalah orang–orang yang memikul salib. Maka saya mau katakan sebagai hamba Tuhan, meskipun ini sulit tetapi ini adalah realita hidup yang kita tidak bisa hindarkan. Tidak pernah ada kemuliaan tanpa salib. Tidak pernah ada gereja yang sejati tanpa salib. Tidak pernah ada kehidupan kekristenan yang sesungguhnya tanpa salib. Barangsiapa tidak menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Aku, dia tidak bisa menjadi murid-Ku. Dan ini yang Tuhan itu nyatakan. Setan akan memperbolehkan saudara melakukan apapun saja, tetapi jangan baca Firman. Setan memperbolehkan kita untuk beribadah apapun saja, tetapi tidak pikul salib. Mari kita renungkan hidup kita, sungguhkah saudara orang Kristen yang sejati? Sungguhkah saudara-saudara masuk ke dalam gereja yang sejati dan mengerti kekristenan sejati? Jangan main-main di hadapan Allah. Engkau pilih masuk ke gereja, dan engkau pilih bacaan–bacaan yang menyenangkan dan memotivasi engkau untuk engkau sukses di hadapan Tuhan. Penipuan! Dan itu adalah penipuan setan salah satu yang tertinggi di dalam hidup kita. Tidak pernah ada. Yesus Kristus tidak masuk di dalam jebakan ini. Dia mau mempermuliakan Bapa di Surga, melakukan kehedak-Nya, Dia sendiri akan dipermuliakan tetapi harus melalui satu, jalan salib. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita, mari kita berdoa.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (11)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:1-7

Yesus dicobai, Dia adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati. Di dalam Alkitab ada tulisan-tulisan yang mempresentasikan Yesus sebagai Allah yang sejati. Kitab Yohanes mengatakan, “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Dari sejak ayat pertama sampai terakhir maka Yohanes mempresentasikan Yesus adalah Ilahi. Tetapi Matius memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda. Matius mau menyatakan kepada orang-orang Yahudi, Yesus adalah Juruselamat. Dia adalah Mesias. Dia adalah manusia sejati yang diurapi oleh Roh Kudusnya Allah untuk menyatakan seluruh rencana dan pekerjaan Allah menyelamatkan umat manusia. Matius menyatakan bahwa Yesus suatu hari bertemu dengan Yohanes Pembaptis dan kemudian Dia minta untuk dibaptis. Seluruh rakyat pada waktu itu melihat Yesus adalah manusia, tetapi apakah sungguh-sungguh hanya manusia saja? Tidak. Dia adalah manusia sejati dan juga Allah yang sejati. Maka Alkitab menyatakan Roh Kudus datang dan mengurapi Dia. Di dalam ayat-ayat yang lain, maka penulis Injil menyatakan Roh Kudus diberikan oleh Bapa kepada Yesus Kristus tanpa hingga. Itu adalah sesuatu yang tidak tertakar, itu adalah sesuatu yang berlimpah-limpah. Dia adalah manusia yang sejati yang dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Dia adalah manusia yang sejati yang bergantung sepenuhnya oleh Roh Kudus. Dari pengertian-pengertian bahwa Dia adalah manusia yang sejati yang bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus, Dia menjadi contoh kita, Dia menjadi contoh gereja bagaimana hidup seharusnya di hadapan Allah.

Banyak orang selalu mengatakan, “O, Yesus bisa lepas dari seluruh pencobaan ini karena Dia adalah Allah.” Jawabannya adalah, Dia adalah Allah tetapi Dia adalah manusia yang sejati. Dan kalau saudara-saudara membaca ayat-ayat Alkitab, saudara harus menyadari maka penulis ini sedang menonjolkan sisi apa dari Yesus Kristus karena dia menyatakan sesuatu sisi keilahian dan kadang-kadang dia menyatakan sesuatu sisi kemanusiaan. Ketika menyatakan sisi keilahian supaya kita mengerti bahwa Dia adalah satu-satunya Allah oknum kedua yang diutus menjadi perantara antara Allah dan manusia. Tetapi ketika berbicara mengenai sisi kemanusiaan, saudara-saudara harus mengerti supaya kita mencontoh hidup-Nya. Itulah sebabnya Ibrani menyatakan bahwa Dia adalah satu pribadi yang dicobai dari segala lapisan tetapi Dia tidak berdosa. Nah saudara-saudara, saudara melihat di dalam Matius 4 ini maka Yesus dipimpin oleh Roh untuk dicobai oleh setan. Dia yang diurapi menjadi Mesias, sekarang Dia harus diuji terlebih dahulu. Dia yang diurapi menjadi Mesias, Dia sekarang dipergelarkan kepada semua orang apakah Dia benar-benar layak dan benar-benar memiliki kemampuan untuk melawan setan dengan bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus dan kepada Firman yang menuntun Dia. Maka ini adalah sesuatu hal yang menjadi penghiburan bagi kita.

Apa yang dilakukan setan kepada Yesus Kristus menjadi sesuatu yang kita mengerti, taktiknya, caranya, senjatanya setan seperti itu. Dan apa yang dilakukan Yesus Kristus kepada setan menjadikan Dia contoh bagaimana menghancurkan siasat setan. Salah satu siasat setan yang sangat jitu dan itu terjadi bahkan di dalam gereja, yaitu dia menggunakan Firman. Setan meminta Yesus Kristus menggenapi Firman di dalam Mazmur 91 untuk melakukan mujizat. Ini hal yang sangat licik. Setan itu mengerti Firman. Setan itu mendalami Firman. Setan itu mengeksposisi Firman, tetapi setan itu tidak pernah taat kepada Firman dan setan itu membalikkan Firman. Ini adalah pekerjaan setan dari Kejadian sampai Wahyu. Kalau merentang seluruh Kejadian-Wahyu maka akan ada kegagalan dan kehancuran umat Allah dan yang menyebabkan kehancuran umat Allah adalah karena imam-Ku berkata dusta, nabi-Ku bernubuat sesuatu yang tidak pernah Aku katakan kepada mereka. Ini adalah Firman yang diputar balik. Ujilah apa yang saya katakan dan uji untuk semua orang yang mengatakan Firman dan saudara baca bukunya. Biarlah saudara mengerti Firman yang diucapkan dan arah kotbah itu, apakah dia mengarah kepada takut akan Allah atau sebenarnya dia mengarah untuk mendapatkan suatu profit dari Firman ini untuk diri. Ini adalah sesuatu arah. Arah itu penting sekali. Yesus di dalam hal ini mengatakan, “Jangan engkau mencobai Allah.” Berarti Yesus menyatakan kepada kita, ini Firman dan ada di dalam Alkitab. Tetapi dikotbahkan oleh setan dan diputar, engkau harus tahu sebenarnya ini dusta. Orang Kristen yang bertumbuh adalah orang yang makin lama makin mengerti perbedaan. Orang Kristen yang tidak bertumbuh, dia pikir semuanya sama. Sama seperti anak kecil semuanya sama. Yesus Kristus mengajarkan kita harus punya kemampuan membedakan, tidak hanya menerima Firman. Maka baik-baik, milikilah hati nurani yang murni, milikilah penguasaan akan Firman dan engkau akan mengerti Firman ini dipakai secara jahat atau secara baik. Perhatikan baik-baik, tidak pernah ada satu orang pun termasuk kita, membaca Firman tanpa ada presaposisi. Tak pernah ada orang baca Firman itu otaknya kosong, pasti sebelumnya dia sudah isi lalu dia baca Firman dan celakanya adalah apa yang dia isi ini, baca Firman, Firman ini diputar sedemikian rupa untuk bisa menyalurkan apa yang dia mau. Semuanya sama. Maka dari itu, kemurnian hati dari anugerah Tuhan itu penting sekali. . Kalau saudara baca Firman setiap pagi, saudara bicara, Tuhan, murnikan hatiku, selidiki aku, apakah aku berdosa kepadamu atau tidak, apakah aku berjalan di dalam jalan yang serong atau tidak, dan tuntun aku di jalan yang kekal. Jaga hati dan pikiran kita di dalam segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Maka di sini Yesus Kristus mengatakan, “Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu.”

Di dalam seluruh Alkitab, minimal ada 5 tempat di mana Allah itu berkata kepada orang-orang Israel dan gereja-Nya, “Engkau mencobai aku.” Dua sudah saya pernah kotbahkan.

  1. Kita mencobai Tuhan dengan melimitasi, membatasi kuasa Allah.
    Itu terjadi ketika Israel di padang gurun. Israel sudah dijanjikan oleh Tuhan bahwa dia akan dipelihara oleh Allah tetapi kemudian Israel tidak mendapatkan daging dan air. Israel tiap hari dapat manna. Lalu mereka terus berkeluh kesah. Mereka terus menerus itu berteriak-teriak dan mereka memiliki suatu pergumulan dan sesuatu hal yang tidak puas hati. Mereka bersungut-sungut terus meminta kepada Tuhan. Kadang ketika orang itu bersungut-sungut kepada Tuhan seakan-akan kelihatan seperti sedang bergantung sama Tuhan. Itu adalah penipuan. “O, Engkau Maha Kuasa Tuhan, Engkau bisa lakukan ini.” Benar, Allah itu Maha Kuasa, tetapi di sini manusia membatasi Allah. Membatasi apa? Membatasi tempat, waktu dan cara Allah menolong kita. Kenapa harus sekarang? Kenapa harus di tempat ini? Kenapa harus pakai cara ini? Maka orang Israel bersungut-sungut. Masakan Engkau tidak bisa memberikan aku makanan? Masakan Engkau tidak bisa memberikan aku air? Musa begitu marah. Engkau mencobai Tuhan! Saudara-saudara, mereka pasti pikir Allah pasti bisa, tetapi masalahnya adalah engkau mencobai Dia dengan menyatakan, “Engkau Maha Kuasa, Engkau Maha Kuasa.” Maksudnya adalah, “Sekarang, dan di sini. Aku minta. Engkau harus mengikutiku!” Itu kekejian di hadapan Allah. Allah kemudian marah kepada sebagian besar dari mereka karena mereka mencobai Allah. Lihat dari Mazmur 78:18-19.
  2. Kita mencobai Tuhan dengan meminta tanda.
    Jikalau seseorang itu sungguh-sungguh mengetahui, menyadari dan mengenal Allah mencintai dirinya maka dia tidak pernah sangsi kepada Tuhan dan meminta tanda. Apakah minta tanda itu selalu tidak boleh? Tidak. Saya tidak katakan itu. Karena di dalam Alkitab ada beberapa orang yang meminta tanda. Misalnya saja Gideon itu minta tanda. Tetapi saudara perhatikan, Gideon minta tanda karena Tuhan itu sudah bicara kepada dia dan dia rasa dia tidak mampu. Dia rasa mungkin dia juga salah mengerti sehingga dia tidak mau melukai hati Tuhan dan dia mau minta tanda karena ketakutan melihat diri yang tidak kuat, tidak bisa, tidak mampu untuk memimpin seluruh prajurit Tuhan maka ia minta tanda. Tetapi itu beda dengan minta tanda karena ketidakpercayaan. Itu beda dengan meminta tanda karena sebenarnya meragukan terus menerus apa yang menjadi isi hati Tuhan. Perhatikan, kalau saudara-saudara bertumbuh mengenal Tuhan maka makin saudara itu mengenal Tuhan, makin saudara-saudara kadang tidak ada tanda tetapi saudara bisa peka akan isi hati Tuhan. Anak kecil selalu meminta tanda kepada orang tuanya, tetapi, kalau sudah remaja pemuda, dan saudara bergaul erat dengan orangtua, orangtua hanya diam, kadang tutupkan mata, langsung tahu, “Papaku kurang suka.” Mengerti maksud saya? Hal yang kecil, tidak ada sesuatu yang dilihat sama orang. You kok tau kalau papamu kurang suka? Tahu. Kerasa. Kok bisa tahu? Karena ada suatu kedekatan, tidak harus pakai tanda. Saya tidak katakan saudara tidak boleh meminta tanda. Saudara boleh minta tanda tetapi saudara-saudara bersyukur kepada Tuhan apapun saja yang Tuhan berikan terutama adalah konfirmasi di dalam hatimu.
  3. Kita mencobai Allah dengan terus menerus melakukan dosa.
    Itu mencobai Allah yang suci dan saudara-saudara seakan-akan tidak percaya bahwa pada akhirnya Dia akan menghakimi kita. Lihat di dalam Maleakhi 3:15 “…Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allah pun, mereka luput juga.” Siapa yang mencobai mereka? Alkitab mengatakan siapa orang yang mencobai Dia? Yaitu orang yang terus menerus melakukan dosa yang sama. Orang yang terus menerus melakukan dosa tanpa dia takut akan Tuhan. Saya minta untuk saudara-saudara cek apa yang ada di dalam kehidupanmu, peristiwa hidupmu dan juga kondisi hatimu, dan juga untuk mungkin engkau bisnis dan engkau melakukan dosa; mungkin di dalam relasi suami istri engkau melakukan dosa; mungkin engkau di dalam pribadimu engkau melakukan dosa; uangmu engkau melakukan dosa ataupun di dalam perenungan di dalam hatimu engkau melakukan dosa. Saudara-saudara minta pengampunan dari Tuhan. Jangan terus menerus mengulang dosa-dosa yang sama yang begitu jelas, yang Tuhan sendiri sudah katakan kepada kita dan Tuhan sendiri sudah utus Roh Kudus-Nya untuk memberikan kepada kita kuasa untuk lepas daripada dosa itu. Perhatikan Bilangan 14:22. Mereka mencobai Tuhan, Tuhan hitung. Saya ketika baca ayat ini saya kaget. Kata-Mu adalah Engkau selalu tidak mengingat-ingat dosa. Tuhan tidak mengingat-ingat dosa kita kalau kita sudah bertobat, tetapi, Dia akan tuntut dosa kita sampai pada akhirnya di dalam kekekalan kalau saudara dan saya tidak bertobat. Ini adalah Firman yang begitu jelas.
  4. Kita mencobai Tuhan dengan menambahkan hal agamawi kepada karya Kristus yang sudah sempurna.
    Lihat Kisah Para Rasul 15:10, ini adalah ayat yang muncul karena persidangan di Yerusalem oleh para murid. Dan para murid adalah orang yang sudah menerima Yesus Kristus tetapi mereka berpikir bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah maka adalah terima Yesus Kristus ditambah melakukan hukum Taurat, terima Yesus Kristus ditambah melakukan sunat. Maka ini adalah sesuatu yang terus menerus mereka pikir dan mereka mau lakukan sampai kemudian rasul itu memutuskan, tidak, kita tidak bisa melakukan hal itu. Orang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah karena Yesus Kristus. Saudara-saudara, bagi orang-orang belum Kristen di tempat ini, saudara dengan perbuatan agamamu engkau tidak bisa masuk Surga. Dengan engkau punya kepandaian tidak bisa masuk surga kecuali engkau mendapatkan penebusan di dalam Yesus Kristus kalaupun engkau begitu baik melakukan seluruh kewajiban agamamu masakan engkau tidak memiliki sesuatu kecacatan dan dosa dan kelalaian di dalamnya? Saya mau tanya, dengan kecacatan dosa dan kelalaian di dalamnya siapa yang menebus engkau? Perhatikan ini terjadi di sepanjang sejarah gereja. Pada waktu jaman reformasi slogan mereka adalah: pertama Sola Gratia, kedua Sola Scriptura, ketiga Sola Fide, keempat Sola Kristus dan kemudian Soli Deo Gloria. 5 slogan Reformasi. Dan apa yang dikatakan yaitu Sola yaitu only, hanya. Sola Gratia berati hanya anugerah. Sola Fide berarti hanya iman. Sola Kristus itu berarti hanya Kristus. Sola Scriptura itu berarti hanya Alkitab.

    Lalu kemudian saudara-saudara mungkin berpikir, saya tahu yang penting adalah grace – gratia – anugerah, yang penting adalah iman, yang penting adalah dari Kristus, yang penting adalah Alkitab – bukan, pada waktu itu konteks gereja adalah gereja di pimpin oleh Roma Katolik, berbeda dengan Roma Katolik sekarang. Pada waktu itu Katolik menyatakan kalau engkau ingin diselamatkan, engkau ingin bertumbuh maka engkau harus mempercayai Kristus dan melakukan Taurat. Engkau kalau mau bertumbuh engkau harus punya iman kepada Kristus dan juga iman kepada bapa-bapa gereja yang sudah mati, seperti Petrus, Paulus dan semuanya. Kalau engkau mau bertumbuh maka engkau harus mengikuti Alkitab dan peraturan-peratuan gereja. Jadi sebenarnya yang dihancurkan, yang diteguhkan kembali oleh para reformasi itu bukan Gratia, bukan Fide, bukan Scripture, tetapi “Sola” – nya, “only, hanya.” Jadi apa yang diteguhkan oleh Reformed adalah Hanya Anugrah, Hanya Alkitab, Hanya Kristus, Hanya Iman, dan maka kalau semuanya sudah hanya, maka itu semua adalah perbuatan Allah – Soli Deo Gloria! Ini menjadi sesuatu hal yang penting kelihatannya sepele. Kalau Reformasi mengatakan, hanya Alkitab. Kitab para Rasul juga mengatakan hanya Kristus, jangan ditambah Taurat. Sekarang kalau ditambah Taurat itu masalahnya di mana? Salahnya adalah Kristus-nya tidak cukup. Sufficiency of Christ. Jadi kalau engkau mengatakan aku bisa pergi ke Surga adalah Kristus dengan Taurat itu berarti Kristus nya tidak cukup, aku bisa bertumbuh adalah karena Alkitab dan peraturan gereja, maka itu tidak cukup. Ini terus menerus terulang di dalam sejarah gereja. Ada aliran yang mengatakan engkau harus menerima Yesus Kristus kemudian dibaptis Roh Kudus. Harus ada 2 hal, Yesus dan Roh Kudus. Saudara-saudara sekarang saya tanya kalau itu 2 hal, orang bisa terima Yesus itu memangnya tidak pakai Roh Kudus? Orang bisa terima Yesus dan kemudian dia bertobat, menangis menyesali dosanya, mau hidup baru, itu pekerjaan siapa kalau bukan Roh Kudus? Maka ini sesuatu hal yang kelihatannya hampir benar tetapi di dalamnya ada sesuatu pengertian teologia yang totally wrong. Alkitab menyatakan kecukupan dari Kristus Yesus – The Sufficiency of Christ dan itu jikalau engkau tambahkan sesuatu maka Alkitab mengatakan maka engkau mencobai Allah.

  5. Kita mengabaikan ordinary providence dan menuntut extraordinary providence.
    Jikalau saudara tidak puas dengan hal-hal yang sehari-hari dan saudara-saudara menuntut sesuatu yang spektakuler selalu terjadi, di situ kita sedang mencobai Allah. Yesus Kristus, pada waktu itu baru saja dibaptis, lalu kemudian Dia dicobai oleh setan. Dan setelah itu Dia berjalan keluar masuk desa demi desa, kota demi kota, dengan melakukan hal yang biasa, dengan mengajarkan hal yang biasa. Dan setan mengatakan Engkau jangan lakukan itu, Engkau sekali saja loncat dan seluruh malaikat akan menatang Engkau dan kaki-Mu tidak terantuk kepada batu. Itu sesuatu yang spektakuler, semua orang akan melihat dan akan bertepuk-tangan, Engkau akan disanjung-sanjung, maka orang tidak perlu salah mengerti akan Engkau, Engkau akan langsung disebut sebagai Juruselamat. Mengapa harus mengajar? Mengapa harus pergi membesuk orang? Mengapa Engkau harus mengajar dari satu kampung ke kampung yang lain, dan orang-orang itu salah mengerti? Dan terutama, mengapa suatu hari Engkau harus dimahkotai duri? Mengapa Engkau harus dipecut sampai Engkau berdarah? Mengapa Engkau harus mati di atas kayu salib seperti itu? Tidak perlu! Lakukan sesuatu yang spektakuler, lakukan sesuatu yang Engkau sendiri inginkan yang paling penting tujuannya tercapai, yaitu semua orang percaya kepada-Mu. Kelihatannya sepele tetapi ini menghancurkan dan membuang suatu proses yang sebenarnya sedang ditonjolkan yaitu “aku” itu penting, “aku” tidak perlu melakukan semuanya ini, “aku” ini harus mendapatkan sesuatu hak istimewa, privilege. Tidak!

    Anak Allah tidak mengambil hak istimewa itu. Anak Allah tidak mengambil keuntungan untuk diri-Nya sendiri. Dia melakukan, Dia menjalani seluruh proses menggenapi kehendak Bapa. Dia tidak menganggap diri-Nya itu penting lebih penting daripada semua orang. Tidak! Ada satu orang yang memiliki satu perasaan seperti ini, persis seperti Yesus yaitu Daud. Suatu hari Daud harus lari dari musuh-musuhnya dan bersembunyi. Dia bersembunyi di depan tempat kota kelahirannya, Betlehem. Dia kemudian haus dan di hadapan beberapa jenderal, anak buahnya yang bersama-sama dengan dia, lalu kemudian dia berkata: “..kalau aku bisa dapat air dari sumur Betlehem itu aku puas.” Ini cerita yang indah sekali bagaimana seorang pemimpin yang sungguh-sungguh takut Tuhan dan satu anak buah yang sungguh-sungguh mendengarkan pemimpinnya. Satu daripada anak buahnya yaitu jenderalnya dengar, masuk dalam kupingnya, dan masuk dalam hatinya, mengenap-endap lari tanpa sepengetahuan Daud. Dia lari, mengusahakan supaya mendapatkan air, padahal kalau dia sampai ketahuan, mati. Lalu kemudian dia ambil satu cangkir saja, kemudian diberikan kepada Daud. Begitu Daud ambil, gemetar. “Ini apa?” “Ini air di Betlehem itu.” Langsung Daud buang air itu. “Tidak!” Daud berkata, “Masakan aku itu adalah orang yang lebih penting daripada seluruh nyawamu”. Saudara-saudara jangan menganggap diri itu lebih hebat dari orang lain, lebih penting dari orang lain. Kalaupun kita pemimpin, kalaupun kita adalah atasan, biar kita boleh menyadari Tuhan itu adalah di atas kita semua. Daud adalah satu orang yang tidak mau mencobai. Aku ini ordinary. Aku bukan extraordinary, aku biasa, aku bukan luar biasa. Yesus Kristus mau mengalami seluruh proses, kita yang tidak mau. Kita katakan, kalau aku anak Tuhan, aku harus sembuh cepat. Kalau aku anak Tuhan, aku harus kaya cepat. Kalau aku anak Tuhan, harus lancar. Siapakah kita? KIta hanya makhluk yang diciptakan dan dikasihani, dan semuanya dalam kedaulatan Allah. Jangan mencobai Tuhan Allahmu. Jangan mencobai Dia semasa kita hidup. Biar kita boleh taat, bersyukur, bersukacita akan seluruh rencana-Nya, dan biarlah namanya dipermuliakan.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (10)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:5-7, Mazmur 78:18-19, Lukas 11:16

Pada pencobaan Yesus yang kedua, setan membawa Yesus ke bubungan Bait Suci dan meminta Yesus terjun dari atas. Setan mengingatkan Yesus akan Mazmur 91 yang mengatakan bahwa Malaikat akan diutus oleh Bapa di surga untuk menatang Yesus sehingga kaki-Nya tidak terantuk ke batu. Ini adalah pencobaan yang jauh lebih sulit daripada yang pertama. Kelihatannya setan memakai sesuatu yang baik, yang tidak berdosa, memakai sesuatu yang sungguh-sungguh agamawi, bahkan sesuatu yang merupakan inti dari gereja, yaitu Firman. Setan tidak memakai praise and worship untuk mencobai Yesus, setan tidak memakai segala ornamen di dalam gereja untuk mencobai Yesus. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Firman Tuhan itu penting sekali, pusat dari gereja adalah Firman Tuhan. Setan mengambil Firman dan menyodorkannya dengan tafsiran yang salah kepada Yesus Kristus. Perhatikan bagaimana Yesus keluar dari jebakan ini dan bagaimana Yesus melawan jebakan setan. Setan mengutip Firman, lalu Yesus Kristus mengatakan: “Ada pula tertulis janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu”. Yesus mengambil Firman dari kitab Ulangan 6:16. Perhatikan bahwa pencobaan kedua ini tidak bisa kita lawan kecuali kita mengenal dan mendalami Firman. Yang Yesus Kristus lakukan bukan melawan Firman di Mazmur dengan Firman di Ulangan 6. Yang Yesus lakukan adalah melawan tafsiran firman yang salah dari setan dengan tafsiran firman yang benar dari Yesus Kristus.

Banyak orang Kristen terjebak di dalam pencobaan kedua ini. Jika kita tidak mengenal Firman, maka ketika seseorang mengatakan sesuatu yang ada di dalam Alkitab maka kita berpikir bahwa kita harus mentaatinya. Contoh yang sederhana, ada orang mengatakan bahwa ular adalah wujud dari setan, ini ada di kitab Kejadian. Ular yang mencobai Adam dan Hawa, maka ular itu setan. Dahulu ada suatu ajaran, yang mungkin menggelikan, tetapi banyak orang Kristen mempercayainya. Kalau ada lukisan ular, langsung dibakar. Demikian juga dengan patung ular harus dibuang, guci bergambar ular harus dipecahkan. Karena ular itu adalah lambang dari setan. Kelihatannya ini adalah sesuatu yang benar, ada di Alkitab tetapi jangan lupa bahwa Musa ketika di padang gurun dan orang-orang Israel sakit, Musa meninggikan tongkat ular, maka ular itu adalah lambang keselamatan. Kalau kita tidak mengerti yang satu, kita berpikir bahwa yang ini benar, tetapi kalau kita mengerti ada berbagai macam ayat di dalam Alkitab, maka kita akan menemukan paradoks, bukan anti-tesis, tetapi paradoks yang membuat kita berpikir secara lebih dalam sehingga pikiran kita mengkristal dan menemukan kebenarannya. Inilah sebabnya kalau kita melihat teologia reformed dari orang-orang reformed dan puritan maka kita akan mendapat berkat Tuhan yang luar biasa di dalam sejarah gereja. Ketika mereka berkotbah, satu kotbah mereka, di bawahnya begitu banyak ayat referensi. Sering sekali dalam bahasa yang aslinya. Ini membuat kita mendapatkan suatu pikiran yang luas, mengerti secara keseluruhan. Banyak hamba Tuhan tidak mau belajar baik-baik. Kalaupun mereka tidak mengerti bahasa asli, setidaknya mereka bisa membaca banyak commentary yang terpercaya dari para raksasa rohani yang menyatakan Firman, mengupas dalam bahasa aslinya dan memberi tafsiran, commentary yang begitu sehat. Tetapi mereka tidak mau akan hal itu, mereka membuang dari buku-buku yang baik yang Tuhan sudah berikan melalui sejarah gereja dan orang-orang yang Tuhan sudah urapi pada masanya.

Paulus mengatakan kepada Timotius: “Timotius, apa yang aku perintahkan, aku ajarkan kepadamu saat ini, ajarkan kepada orang lain yang cakap untuk mengajar orang lain”. Maka Timotius harus mengingat kalimat Paulus, lalu kemudian diajarkan kepada seseorang yang cakap mengajarkan ke orang lain. Paulus sudah membuat patron bagaimana pengajaran yang benar itu terus sepanjang sejarah gereja. Dia sudah mempersiapkan Timotius untuk berbicara 3 level di bawah yaitu Paulus, Timotius, seorang yang cakap mengajar orang lain. Dengan begitu seluruh teologia gereja itu ada. Kita harus mengerti Firman. Kita harus mengerti Firman dengan tafsiran yang baik. Kita harus mengerti Firman dengan teologia yang sehat. Kita harus mengerti Firman untuk membawa kita semakin takluk kepada Tuhan, hidup dengan God-centred, not self-centred.

Sekarang hamba Tuhan sudah tidak membahas dengan baik Firman, memiliki satu spirit untuk mendapatkan keuntungan dari jemaatnya. Itu semua sudah mendukakan hati Tuhan. Ketika saya mengatakan demikian, saya tidak mengatakan bahwa kita lebih baik atau kita satu-satunya gereja yang benar, sama sekali tidak. Tetapi bukankah kita harus menuju kepada yang Tuhan kehendaki? Gereja dipersiapkan sebagai mempelai wanita Kristus yang murni dan tidak bercacat cela sampai bertemu dengan Tuhan. Bukankah kita harus memiliki kemurnian di dalam hati? Pantaskah kita menggunakan Firman untuk mendapatkan uang? Bukankah kita memiliki satu kemurnian di dalam hati untuk mengharapkan Kristus? Pantaskah kita mengharapkan Dia untuk mendapatkan berkat? Arah hati kita harus benar. Seluruh gereja kita menuju ke sana. Tidak ada gereja yang sempurna, tetapi minimal arah dan tujuannya harus tepat.

Yesus berkata di depan setan, kalimat ini diutarakan oleh Allah kepada kita untuk kita baca supaya kita tahu cara menghadapi setan. Perhatikan bagaimana cara untuk melawan setan. Kata Yesus: “Ada pula tertulis …”. Bila kita bertemu setan yang menggunakan ayat Alkitab, kalau kita tidak membaca ayat Alkitab, kita tidak mungkin bisa menghadapinya, bahkan kita terjebak dalam salah mentafsirkannya. Kita harus memiliki suatu tafsiran yang murni, yang benar dan yang sehat.

Kata Yesus: “Ada pula tertulis jangan engkau mencobai Tuhan Allah”. Di dalam Alkitab ada beberapa kali kata “bagaimana manusia mencobai Tuhan.” Dalam Alkitab, mencobai Tuhan itu seperti apa:

  1. Mencobai Tuhan dengan membatasi Tuhan.
    Kita mencobai Tuhan dengan memberi batasan kepada Tuhan. Lihat Mazmur 78:18-19. Di sini kata mencobai Tuhan muncul. Ayat tersebut mempunyai konteks di mana Allah sudah berjanji kepada Israel bahwa Dia menyertai. Tetapi Israel selalu menjadi bangsa yang tegar tengkuk, mereka selalu bersungut-sungut. Ingin air. Ketika sudah diberi air, mereka meminta daging, terus seperti itu, tidak pernah puas. Mereka berteriak: “Apakah Tuhan beserta kita atau tidak? Apakah Tuhan sanggup menyediakan hidangan di padang gurun?” Teriakan itu adalah teriakan tuntutan. Sungutan itu adalah suatu bentuk tidak mengakui bahwa Allah sudah memberikan anugerah sebelumnya. Jangan kita bersungut-sungut, jikalau apa yang kita inginkan belum atau tidak terjadi. Kita boleh berdoa kepada Tuhan, kita boleh menyatakan isi hati dan keinginan kita kepada Tuhan, tetapi dengan ucapan syukur (seperti kata Paulus). Kalau kita bersungut-sungut, artinya kita tidak puas dengan hidup yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Apakah tidak ada berkat Tuhan yang besar dalam hidup kita? Kenapa terus marah? Kenapa terus bersungut-sungut? Kenapa terus mencobai Tuhan? Tuhan marah kepada Israel, mereka sudah ditolong, tetapi ketika mereka menginginkan sesuatu yang tidak ada, mereka bersungut-sungut. Ini adalah bentuk membatasi Allah. Dengan marahnya dan bersungut-sungutnya mereka, mereka mau menentukan waktu, cara, dan tempat Allah harus menyatakan kuasa-Nya. Kita tidak sadar akan hal ini.

    Ketika saya membaca, menyelidiki hal ini, sungut-sungut dan marah-marah adalah hal yang sepele dan biasa terjadi. Kenapa marah-marah atau sungut-sungut? Kenapa Israel berbuat seperti itu? Tidak puas dengan hidup. Tetapi itu bukan hanya tidak puas, itu adalah suatu teriakan untuk Tuhan: “sekarang dengar keinginanku, lakukan sekarang di tempat ini segera, dengan cara yang aku inginkan!” Tuhan pasti menuntun hidup kita, pasti memberi anugerah yang terbaik, Dia sudah memberikan Anak-Nya, apalagi yang lain. Tetapi tidak berarti kita boleh membatasi Tuhan, harus hari ini, di sini, dengan cara seperti ini Engkau memberkati aku. Dia adalah Allah yang bebas dan tidak terikat, Dia adalah Allah yang mengasihi kita di dalam kedaulatan-Nya. Kalau kita memaksa bahwa ini harus terjadi karena aku beriman, itu sebenarnya adalah suatu teriakan bahwa kita tidak beriman. Aku mengakui kuasa-Mu, lakukan sekarang! Dia berkuasa dan kalau Dia tidak mau melakukan sekarang, kita juga tidak dapat berbuat apa-apa. Jangan bersungut-sungut, jangan menuntut Allah untuk hal ini. Bersungut-sungut artinya tidak bersyukur, tidak mengakui anugerah yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Ada orang yang sudah bertahun-tahun dikeluarkan dari kesulitan yang besar, hidupnya sekarang terus bersungut-sungut. Saya tidak habis pikir. Dahulu Tuhan tolong, sekarang Tuhan pasti tolong, tetapi yang membuat Tuhan tidak menolong adalah sungut-sungut itu, karena kalau Tuhan menolong ketika kita bersungut-sungut, berarti Tuhan adalah budak kita. Jangan membatasi Allah. Dia berhak menolong kita sekarang, 10 tahun lagi, atau kapan saja. Dia berhak menolong kita dengan burung gagak, atau cara lain yang biasa. Tetapi yang paling penting adalah kita mau taat pada-Nya atau tidak. Alkitab mengatakan bahwa Israel mencobai Tuhan. Jangan sampai kita mencobai Tuhan dan membangkitkan kemarahan-Nya.

  2. Mencobai Tuhan dengan menuntut tanda.
    Lihat Lukas 11:16. Hati-hati ketika kita minta tanda, apa motivasi kita. Apakah kita sungguh-sungguh sedang berada di dalam suatu ketidakjelasan sehingga kita minta tanda atau karena kita sebenarnya tidak mau taat, kita tidak percaya, kita tidak mengenal Dia. Kalau kita terus minta tanda, sebenarnya kita tidak percaya kepada-Nya, kita tidak mengenal-Nya. Alkitab mengatakan: “mereka mencobai Yesus dengan meminta tanda”. Sebaliknya, Gideon meminta tanda, tetapi Allah tidak marah. Tidak setiap kali kita minta tanda Allah akan marah. Tetapi dalam hal Gideon, dia meminta tanda karena:

    – Dia mendapat tugas khusus dan dia tidak percaya dia diberi tugas khusus

    – Gideon merasa ragu-ragu ketika dia berjalan, apakah yang dipikirkannya benar. Ini adalah suatu ketulusan untuk mengetahui lebih lanjut akan pimpinan Tuhan. Tetapi sebenarnya banyak orang yang begitu jelas dan nyata, tetapi terus minta tanda, sebenarnya intinya adalah menunda ketaatan kepada Tuhan. Di sini Allah menyatakan suatu kemarahan. Yesus sudah melakukan tanda-tanda, Dia sudah mengajar dengan begitu jelas, tetapi orang Israel masih minta tanda. Yesus mengatakan: “Aku tidak akan memberimu tanda kecuali tanda nabi Yunus”. Tanda bahwa Anak Manusia akan mati, dikubur tiga hari dan akan bangkit sama seperti Yunus ada di perut ikan tiga hari. Dan tanda kedua dari nabi Yunus adalah Israel tidak akan percaya, tetapi bangsa-bangsa lain akan percaya kepada Yesus. Ini adalah tanda penghakiman kepada orang Israel.

Masih ada 3 lagi prinsip mencobai Tuhan. Tetapi biarlah pada hari ini kita diingatkan supaya kita tidak membatasi cara kerja Allah. Juga jangan kita meminta tanda dengan didorong motivasi ketidakpercayaan. Biarlah kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (9)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:5-7

Pencobaan yang pertama, setan memakai kebutuhan yang ditinggikan. Pencobaan yang kedua, setan memakai Firman dan mujizat. Ini adalah cara kerja setan menggunakan sesuatu yang kelihatannya tidak berdosa kelihatannya tetapi dia menambahkan sesuatu di dalamnya, meninggikannya, membuat kita mengejarnya dan akhirnya itu menjadi ilah. “Engkau lapar Yesus? Ubah batu jadi roti”. Setan memberikan suggestion kepada Yesus Kristus untuk melakukannya yang memang Dia lakukan. Mungkin banyak di antara kita terjebak dalam hal ini, kita mementingkan apa yang ada di dalam daging kita. Aku mengejar-ngejarnya. Ada orang yang mengejar karir atau uang atau seks, sampai meninggalkan anak istrinya atau menggunakan segala cara akhirnya melanggar kesucian Allah. Ketika kebutuhan yang ditinggikan, orang sudah tidak lagi dapat berpikir jernih dan melupakan ordo. Seharusnya yang di atas itu adalah ketetapan Allah, kesucian Allah, kehendak Allah, bukan nafsu dan kebutuhan kita. Orang yang terus menerus memelihara ordo, dia akan diberkati oleh Tuhan. Kristus memberikan kepada kita bagaimana seharusnya kita hidup. Tidak salah dengan kebutuhan itu. Tetapi kalau kita terus menerus mengincar itu untuk diisi, engkau sedang menaikkan itu dan itu akan menjadi ilah. Alkitab mengatakan demikian, bersyukur kepada Tuhan untuk hidup ini, karena Tuhan memperhatikan kita, dan nyatakanlah apa yang menjadi keperluan, kebutuhan kita dengan ucapan syukur. Orang yang memerlukan sesuatu tetapi dapat berdoa dengan ucapan syukur, artinya orang tersebut menempatkan kehendak Allah lebih tinggi peringkatnya daripada kebutuhannya.

Pdt. Stephen Tong mengatakan tentang apa yang dapat kita pelajari dari setan. Pertama, setan itu mengetahui ia tidak akan mendapatkan pahala tetapi bekerja dengan tekun. Kedua, setan selalu tidak mau terang-terangan di depan. Itu rendah hati. Setan tidak akan muncul di depan kita ketika ia memerintah kita. Setan tidak memunculkan dirinya ketika dia bekerja. Maka kalau orang Kristen mau meninggikan dirinya agar dilihat orang ketika melayani maka rohaninya lebih rendah dari setan. Setan mengerti bagaimana mendapatkan sesuatu profit yang sebesar-besarnya, dia tahan dan menyangkal diri, walaupun sebenarnya dia ingin keluar dan suatu hari dia akan keluar. Ketiga, setan rajin bible study. Kalau kita tidak pernah bible study, kita akan kalah dengan setan. Kalau kita tidak mendapat anugerah dari Tuhan mengerti Firman, kita pasti kalah dengan setan. Ini adalah kehebatan setan yang kita secara positif harus belajar. Ada satu kalimat yang saya terus ulangi yaitu ingat akan arah direction.

Kalau kita melihat satu buku kotbah atau ringkasan kotbah atau apapun saja berkenaan dengan kotbah di dalam gereja atau seorang hamba Tuhan, jangan lupa ingat arah direction. Kalau saudara tidak mengerti arah, saudara pikir kalimat ini benar, ada di dalam Alkitab tetapi sebenarnya setan menipu untuk menggunakan Alkitab yang memang benar tertulis seperti itu tetapi arahnya itu menjauh. Sebagai contoh, kalau saudara pergi ke Jakarta lalu naik taksi di bandara, saudara akan naik yang terpercaya, tetapi itu tidak cukup. Saudara harus memperhatikan supir taksi tersebut akan membawa saudara ke mana, saudara harus peka. Jika tujuan saudara ke Grogol, saudara akan protes jika supir membawa ke Bogor. Di dalam seluruh kehidupan sehari-hari, saudara mengerti ini. Di dalam urusan mengenai rohani banyak orang tidak peka. Ini adalah prinsip penting, mengerti arah. Ketika Yesus dicobai oleh setan, ia menggunakan Mazmur 91. Tetapi Yesus tidak setuju dengan setan karena dia memutar arah yang lain. Kalimat-kalimat di dalam Mazmur 91 adalah kalimat yang diperuntukkan bagi semua orang yang berjalan di dalam ordinary life, di dalam ordinary providentia. Tuhan berjanji akan melindungi, menatang, mengirimkan malaikat-Nya bagi orang yang biasa melakukan tanggung jawabnya tetapi bukan berarti kemudian orang itu terus terjun dari bukit kemudian malaikat akan menatang. Bukan seperti itu artinya. Calvin mengatakan, ada orang menggunakan Firman, keluar dari konteksnya dan mengaplikasikannya secara liar. Biarlah kita boleh punya hati takut akan Tuhan, karena Dia pemilik Firman. Biarlah kita boleh sadar kita itu bukan diminta untuk mengambil Firman seenaknya.

John Flavel, seorang puritan menuliskan sebuah tesis, dia mengatakan beberapa prinsip ketika engkau mendengarkan kotbah maka engkau harus berhati-hati di dalam arahnya dan cek di dalam tiga hal ini. Tidak ada satu kotbah yang dinyatakan kepada kita tanpa tujuan. Seluruhnya ada tujuan dan harus dicek.

  1. Apakah arahnya mendorong kita menyukai dosa kedagingan atau mendorong kita menyangkal diri menuju kesucian?
    Banyak orang yang ingin untuk mendengar kotbah yang enak untuk didengar. Paulus mengatakan kepada Timotius sebelum dia mati. Timotius, pada akhir jaman, banyak orang berkumpul untuk mendengar pengajaran dari orang yang mengajarkan sesuai dengan keinginan telinga mereka. Setiap kali kalau mendengar kotbah dari seorang hamba Tuhan yang langsung menyenangkan kita, perhatikan yang disenangkan itu apa? Kalau daging, berarti arahnya menjauh dari Tuhan. Contohnya, berapa puluh tahun yang lalu ada satu gereja namanya Children of God yang terkenal di Jakarta. Mereka mengkotbahkan Allah itu cinta. Ini benar ada di dalam Alkitab. Kotbahnya berisi tentang cinta, mengasihi sesama dan semua orang menyukainya. Lalu bentuk kasih itu ujungnya adalah seks. Akhirnya satu dengan yang lain di dalam kebaktian setelah pulang mereka bermain seks karena cinta. Jikalau saudara melihat seorang hamba Tuhan terus berkotbah mengenai satu ayat, satu prinsip tanpa melihat yang lain, saudara harus hati-hati. God is love, itu benar. Tetapi di tempat yang lain, Tuhan itu Allah yang murka. Tuhan itu api yang menghanguskan. Mengapa saya sering sekali bicara berkenaan dengan penghakiman Allah, bicara mengenai kesucian Allah, bicara mengenai murka Allah? Apakah tidak ada bicara berkenaan dengan kasih Allah?

    Saya mengerti Allah itu kasih, dan Allah mengasihi kami luar biasa. Dan kasih-Nya membuat kami tidak bisa berkata-kata. Tetapi saya tidak mau menekankan itu. Pertama-pertama, karena banyak gereja selalu bicara kasih, saya harus memutar balik. Engkau harus tahu satu hal Allah itu adalah Allah yang penuh dengan kesucian. Sekali Dia marah tak mungkin ditarik lagi. Maka engkau akan menghargai cinta Tuhan. Orang yang mengerti kerasnya Allah, dia akan menghargai kelembutan Allah. Orang yang mengerti Allah yang menghakimi, dia akan mengerti dan menghargai satu keselamatan Allah. Orang yang mengerti kesucian Allah, dia akan mengerti dan menghargai penuh dengan air mata. Kalau terus berbicara tentang cinta, orang Kristen akan jadi lembek. Orang Kristen menjadi tidak mengenal Tuhan. Orang Kristen kemudian jadi mengenal allah yang lain. Allah itu begitu lembut, Allah itu begitu mengasihi kita, Allah itu begitu murah hati dan Allah itu begitu rendah hati. Dan di dalam banyak bahkan seluruh hidup maka cinta dan kebaikan dari kasih setia Tuhan itu terus muncul. Tetapi ketika itu muncul saudara semakin mengerti cinta Tuhan, semakin takut akan Dia. Hati saudara gemetar. Jikalau kita mengerti Allah itu keras, kita akan menghargai kelembutan-Nya. Kalau mengerti Allah itu Suci, kita akan menghargai cinta-Nya. Kalau mengerti Allah itu murka, saudara akan menghargai pengampunan-Nya,tetapi kalau saudara tidak mengerti kekerasan Allah, tidak mengerti penghakiman Allah, tidak mengerti kesucian Allah, saudara mempermainkan Dia. Gereja Children of God mengkotbahkan terus tentang cinta dan ada gereja yang terus mengkotbahkan tentang berkat.

    Berkat tidak perlu dikotbahkan, kita semua tahu Allah itu pemberi berkat, tetapi takut akan Allah perlu dikotbahkan karena kita tidak takut akan Tuhan. Saudara tidak usah meminta berkatpun Tuhan akan berikan. Dia mengatakan “kalau seorang ibu, mungkinkah dia melupakan anaknya? Pun kalau dia melupakan anaknya, Aku tak mungkin melupakan engkau hai Israel”. Dia mencintai kita, kita tidak perlu didik untuk meminta berkat, Dia memberkati kita dengan limpah. Kita perlu dididik untuk takut akan Tuhan. Saudara, teologia sukses, terus bicara berkat, ujungnya orang makin cinta uang, makin terus menggunakan kotbah untuk melihat peluang bisnis, menggunakan kotbah untuk mendapat profit, menggunakan hamba Tuhan untuk melihat future /masa depan untuk kemakmuranku, terus seperti itu. Itu sesuatu hal yang menjijikan sekali di hadapan Allah. Jangan pernah seperti itu, maka biarlah kita boleh bertemu dengan Kristus dan ketika kita boleh bertemu, bertumbuh mengenal Dia, biarlah kita boleh rest di dalam Dia. Hati kita memiliki contentment di dalam Dia dan ketika itu terjadi maka apakah kehidupan kita akan sukses ataupun tidak, apakah kita akan diangkat tinggi atau akan dibawakan ke tempat rendah, itu adalah tidak menjadi sesuatu hal yang utama lagi, karena aku ingin hanya untuk dipimpin oleh-Mu dan dekat dengan-Mu ya Tuhan. Alkitab terus membawa kita ke sana.

  2. Apakah itu berpusat pada diri/self-righteous/self-exaltation atau berpusat kepada Allah?
    Salah satu contoh yang jelas adalah bicara berkenaan dengan ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dan Yesus mengatakan begitu sangat tajam kepada ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Berkenaan dengan ahli Taurat dan orang Farisi, kita sering kali menganggap bahwa Yesus itu membenci Taurat, bahwa Paulus itu tidak suka kepada Taurat. Jawabannya adalah tidak. Banyak orang Kristen bahkan sekarang sudah diajarkan bahwa Taurat itu tidak berlaku, bahwa Perjanjian Lama itu tidak terlalu penting, bahwa hukum-hukum Allah itu tidak penting, tetapi sekarang yang paling penting adalah kasih karunia, anugerah, grace. Di dalam Alkitab terbagi menjadi dua, masa Kejadian sampai Maleakhi disebut sebagai masa hukum, law, di dalam Matius sampai Revelation itu adalah masa grace. Dan kemudian kita berkata oh ini sekarang masa grace, Tuhan memberikan anugerah, itu adalah sesuatu kesalahan yang sangat fatal karena Yesus sendiri mengatakan jikalau hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari ahli-ahli Taurat atau orang Farisi, maka engkau tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Maka yang melakukan Taurat Tuhan-lah yang masuk ke dalam kerajaan Allah. Yesus kristus mengatakan, “jangan engkau sangka bahwa Aku akan meniadakan hukum Musa, hukum Taurat”, Aku katakan kepadamu langit dan bumi bisa berlalu, tapi satu iota, satu nokta tidak akan berlalu dari hukum Taurat, Aku datang untuk menggenapinya. Ini adalah masa dari anugerah, betul. Tetapi itu tidak menghancurkan Taurat. Lalu kemudian seperti itu, apa yang salah dari orang Farisi dan ahli Taurat, bukan hukum Tauratnya, bukan law-nya, tetapi perhatikan baik-baik, mereka adalah orang-orang yang kemudian membaca Taurat lalu berusaha untuk melakukan Taurat sebisa mungkin, sesempurna mungkin.

    Yesus katakan, “munafik engkau”, karena tidak ada satu orang pun yang bisa melakukan hukum Taurat secara sempurna. Tetapi bukan itu saja, mereka melakukan hukum Taurat, lalu dengan keberhasilan mereka, mereka datang kepada Tuhan. Mereka mentaati hukum itu, lalu ketaatan itu dipakai untuk mengatakan kepada Tuhan, aku layak ke surga karena melakukan hukum. Ini mendirikan self-righteous, mendirikan kebenarannya pada dirinya sendiri. Ini menjadikan self-exaltation, meninggikan diri sendiri. Dengan kekuatanku, dan ketaatan, aku akan pergi ke sorga. Bukan seperti itu. Orang Kristen sejati akan mengatakan bahwa dirinya tidak benar, Kristus-lah yang membenarkan dan itu adalah anugerah, Kristus membenarkan, mengutus Roh-Nya yang suci, mendorong aku dengan sukacita mentaati Taurat, karena Dia bekerja di dalam aku, aku rela untuk memuliakan Dia dengan ketetapan yang Dia sendiri tulis. Sekali lagi orang Kristen itu tidak meng-abolish Taurat, orang Kristen itu menggunakan Taurat sebagai bentuk satu sukacitanya melayani Tuhan dan cintanya untuk menyenangkan hati Allah. Orang Kristen menyadari aku tidak mungkin bisa pergi ke surga, aku sama sekali tidak layak, aku penuh dengan kekotoran, Kristus ampuni dosaku, lalu kemudian Kristus mengampuni, Kristus memberikan Roh-Nya, Roh-Nya kemudian menuntun kita membaca Firman, dan ketika kita dituntun membaca Firman, kita memiliki satu kerinduan, aku rindu melakukan Firman-Mu sebelumnya aku tidak bisa, tetapi dengan Roh Kudus aku melakukannya, aku melakukannya bukan untuk kebenaranku sendiri, tetapi aku mau melakukannya untuk Engkau Tuhan, karena Engkau begitu murah hati, Engkau begitu mengasihi aku, aku mau melakukannya untuk memuliakan-Mu, maka Roma 11 ayat yang terakhir mengatakan satu kalimat kesimpulan mengenai orang yang hidup dalam God-centered. “Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia, bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya”.

  3. Apakah arahnya menerima design dunia atau kepada Alkitabiah?
    Poin yang ketiga sebenarnya adalah sesuatu yang sulit sekali, karena kita berada di dalam dua kerajaan, satu adalah kerajaan Allah dan satu adalah kerajaan dunia. Kerajaan Allah dan kerajaan dunia memiliki hukum-hukum yang berbeda, bertolak belakang, 180 derajat, memiliki prinsip hidup, etika, dan filosofi yang berbeda, tetapi masalahnya adalah kita berada di tengah-tengah dua kerajaan ini, sampai kita bertemu dengan Tuhan, dan ini akan menjadikan kita selalu akan confuse, bagaimana cara untuk kita boleh hidup di tengah-tengah dunia ini, bagaimana cara saya bisa melayani Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya ini, ini adalah case per case. Saya ambil contoh, pada suatu hari saya diundang di satu gereja dan saya berkotbah di sana, cukup banyak anak-anak muda, dan satu tahun kemudian saya diundang, saya begitu kaget, karena persekutuan itu sekarang anak mudanya makin sedikit dan yang membuat saya kaget adalah set-up gerejanya dibuat café. Mereka mengakomodir gaya dunia untuk menarik orang muda datang ke gerejanya. Bagaimana bisa membuat sesuatu garis untuk mengatakan ini dari kerajaan Allah, ini cara dunia menjadi sesuatu yang tidak mudah, salah satu masalah di dalam misionaris dan dalam gereja masa kini adalah hal itu. Banyak pemimpin gereja berpikir kalau tidak pakai musik sekarang, tidak mungkin anak muda mau datang, saya tidak mengatakan bahwa ini adalah pasti salah, saya hanya mau mengatakan spirit-nya yang salah, karena untuk mengakomodir yang sifatnya duniawi. Perhatikan apa yang sudah dikatakan oleh John Flavel, apakah gereja itu mengakomodir design dunia atau biblical arahnya mendekati makin menuju kepada cara-cara dunia atau kepada cara-cara Alkitabiah, dan dia mengatakan yang mengakomodasi design dunia, akan membuat dirinya ditertawakan oleh dunia.

    Gereja yang mengakomodir design dunia, cara dunia, maka suatu hari akan ditertawakan oleh dunia. Dan ini sungguh-sungguh terjadi. Pembahasan mengenai same sex marriage apakah itu diterima atau tidak di gereja, ada orang-orang yang konservatif mengatakan tidak bisa, tetapi ada orang-orang Kristen yang mengatakan bisa. Bagaimana seharusnya kita bersikap seperti ini. Saudara perhatikan baik-baik, saudara boleh uji perkataan saya, saudara perhatikan apa yang Alkitab katakan. Allah menciptakan manusia menurut peta dan teladan Dia, diciptakannya laki-laki dan perempuan dan Allah kemudian membentuk institusi pernikahan itu. Institusi pernikahan bukan merupakan ide manusia, institusi pernikahan adalah ide Allah dan Allah menyatakan tidak baik manusia sendiri saja, Aku akan memberikan kepadanya penolong yang sepadan dengan dia, dan dia akan menikah, dia akan menjadi satu keluarga dan dia harus keluar dari orang tuanya. Manusia, kapan pernah kita punya issue dan punya sesuatu design pernikahan? Allah-lah yang men-design dan kemudian kita men-dekonstruksi seluruhnya, itu adalah sesuatu kejahatan. Saudara perhatikan baik-baik, tidak pernah ada, dan tidak pernah boleh, dan tidak disahkan di dalam Alkitab sejak dari Kejadian sampai Wahyu berkenaan dengan same sex marriage. Tetapi itu tidak berarti bahwa saudara boleh menghina sesukanya orang gay atau lesbian. Alkitab mengatakan bahwa kita harus mengasihi bahkan orang yang menganiayai kita. Kita tidak boleh memojokkan mereka, kita harus minta kuasa dari Kristus untuk kita boleh punya kekuatan melayani mereka dan mereka boleh keluar dari sesuatu kejahatan atau dosanya. Tetapi sekali lagi itu bukan sesuatu hal yang bisa dilegalkan, apalagi diberkati di dalam gereja. Dosa adalah tetap dosa, kebenaran adalah tetap kebenaran, dan kita tidak perlu mengatakan bahwa itu adalah sesuatu kebenaran untuk kita bisa diterima oleh mereka, ini adalah sesuatu yang sulit sekali, tetapi sesuatu yang sulit sekali menjadi sesuatu hal yang tidak beres, tidak benar.

    Perhatikan baik-baik, kalau sesuatu bersifat antithesis, saudara tidak pernah bisa mendapatkan sesuatu kesamaan hak. Saudara harus memiliki kesamaan hak, apakah dia orang Afrika atau apakah dia orang Amerika, kalau saudara lebih suka menjamu kepada orang Amerika, dan kemudian saudara membuang muka saudara kepada orang Afrika, Alkitab mengatakan engkau dan saya sedang berdosa. Mereka punya hak yang sama. Tetapi, ketika berbicara berkenaan dengan pernikahan, pembunuhan, dosa, maka ada dosa dan kebenaran, saudara tidak bisa samakan persamaan haknya. Segala sesuatu yang antithesis tidak mungkin ada persamaan haknya, saudara tidak bisa bicara kepada Tuhan, Engkau tidak adil, Engkau harus punya persamaan hak, Engkau kalau hidup, setan juga mesti hidup, itu antithesis, tidak mungkin ada persamaan hak di dalam hal ini. Misalkan kalau satu orang sudah mengklaim menikah dengan satu orang, sudah tidak mungkin orang lain klaim. Tidak bisa engkau mengatakan sama haknya, mesti adil, mesti mengasihi, Tidak pernah bisa. Ini hal filosofi yang paling rendah, paling sederhana, paling dasar, dan kita sedang dilawan, kita sedang dipermainkan, tetapi mereka memang mempermainkan, mungkin mereka tidak sadar. Sekarang kembali lagi mengenai pembahasan mengenai same sex-marriage, ada orang konservatif mengatakan tidak bisa, ada orang Kristen yang mengatakan bisa dengan alasan cinta kasih, lalu kemudian saudara perhatikan baik-baik, orang yang Kristen ini, saya tidak tahu dari gereja mana, kemudian dia menulis di dalam diskusi website itu tidak usah khawatir karena gerejanya menerima mereka yang ingin diberkati pernikahan sesama jenis. Kemudian, apa yang ditulis orang yang same sex marriage itu? Siapa yang minta diberkati oleh gereja? Gereja kalau sudah kehilangan hak kesulungannya, dia akan kehilangan apapun saja, dia berpikir bahwa dia bisa menjangkau. Kita harus menjangkau banyak orang, dengan spirit inkarnasi datang kepada mereka, tetapi tidak mengakomodasi cara-cara dunia. John Flavel mengatakan jikalau engkau melakukan hal ini, mengakomodasi design dunia, akan ditertawakan oleh dunia.

    Biarlah kita boleh mengerti setan selalu akan memberikan kepada kita prinsip-prinsip Firman Tuhan, tetapi sebenarnya adalah sesuatu yang selalu arahnya diselewengkan, arahnya diselewengkan kepada keinginan daging, arahnya diselewengkan kepada akomodasi dunia, arahnya selalu akan diselewengkan untuk membuat kita selalu punya self-righteous dan bukan God-centered, bukan God exaltation. Kiranya Tuhan boleh memimpin, dari satu per satu kita punya pikiran, membedah satu per satu daripada apa yang Alkitab katakan dan kiranya Roh Kudus yang menerangi kita, Dia memelihara jalan kita.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (8)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:5-7, Mazmur 91:11-12

Ketika membaca ayat-ayat ini, hal yang paling utama adalah kiranya kita takut kepada Tuhan. Saya sungguh tidak bisa mengerti bagaimana orang berani hidup tanpa Kristus, tanpa Firman dan tidak mengenal pribadi Allah. Setan terus menerus mematikan manusia, membuat kita berada di dalam lumpur yang menarik kita, semakin kita bergerak semakin kuat tarikannya ke bawah. Kecuali ada pertolongan dari Surga kepada kita, maka tidak mungkin kita bisa keluar dari lumpur itu. Tetapi hebatnya, cara setan memasukkan kita ke dalam lumpur dan pada saat yang sama kita tidak menyadari bahwa kita sedang terhisap di dalam lumpur. Ini adalah kematian perlahan–lahan, sama seperti seekor katak, dimasukkan di panci yang dipanaskan terus menerus, dan kemudian mati. Katak memiliki kekuatan di dalam dirinya untuk beradaptasi dengan suhu di sekitarnya sampai titik suhu tertentu, sama seperti kita. Manusia diberikan kemampuan untuk beradaptasi. Pertama, saudara akan merasakan hal yang tidak benar, tetapi ketika saudara mengijinkan itu terjadi, maka kemudian saudara akan berada di dalam posisi merasa ini baik dan tidak ada masalah, Saudara mulai beradaptasi. Saudara tidak sadar, bahwa kita sedang dimatikan sampai suhu tertentu. Ini adalah pekerjaan setan yang menarik kita, yang berusaha melumpuhkan kita. Bagaimana kita berani hidup tanpa Tuhan dan Firman-Nya? Setan saja berani mencobai Anak Allah. Apalagi terhadap kita? Dengan mudah sekali dia akan menggocoh kita.

Kita akan masuk mengenai temptation setan kepada Yesus Kristus. Sebelumnya saya mau mengingatkan beberapa hal seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

  1. Setan mengetahui Firman. Di dalam Yakobus dikatakan setan gemetar kepada Tuhan. Tetapi satu hal, setan tidak pernah taat kepada Tuhan. Yang membedakan antara pengikut setan dengan pengikut Kristus hanya satu, yaitu ketaatan membaca Firman. Setan mengetahui Firman. Kalau saudara melihat di dalam ayat-ayat ini, luar biasa kejahatan dan keberanian dan kecongkakan setan. Setan berani bicara kepada Yesus Kristus: ada tertulis, berarti itu adalah Firman. Firman itu adalah Yesus Kristus sendiri. Tidak ada nabi atau rasul yang mengeluarkan kalimat dari dirinya sendiri. Itu dikontrol oleh Firman. Firman itu dinyatakan di dalam hati para nabi. Dinyatakan itu adalah Firman-Nya Kristus. Sekarang Firman itu diambil oleh setan kemudian disodorkan kepada Kristus. Luar biasa! Itu adalah tipuan. Itu adalah hal yang sangat tidak tahu diri dan sangat kurang ajar. Tetapi jikalau setan begitu berani berbicara demikian kepada Kristus, apalagi kepada kita.

  2. Setan menggunakan Alkitab dan melakukan tafsiran yang salah. Kalau orang Kristen tidak mengetahui Firman, akan mudah sekali dihancurkan oleh setan. Jangan berbangga jika saudara pergi ke gereja dan melayani Tuhan. Setan menipu kita dengan memakai Firman lalu dia menggunakan Firman itu untuk memalsukan Firman. Ini teknik tinggi. Pencobaan setan kepada Yesus Kristus itu tiga lapis. Tiap lapisan makin lama tekniknya makin tinggi. Kalau Tuhan memberikan kita cukup waktu untuk meng-explore semuanya, itu yang dikatakan oleh Ibrani, Yesus Kristus dicobai dari segala macam sisi. Setan pertama kali mencobai Yesus, dengan memakai kebutuhan (sedang lapar) untuk menjatuhkan Yesus. Tetapi sekarang sudah tidak memakai kebutuhan, karena Yesus mengatakan: “Ada tertulis manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar daripada mulut Allah”. Lalu setan mengatakan: “Ada juga tertulis, Yesus, jatuhkan diri-Mu dari bubungan bait Allah itu, maka malaikat–malaikat-Nya akan menatang Engkau” (Mazmur 91). Jikalau saudara tidak membaca Alkitab baik-baik, pasti kalah dengan setan. Setan yang tertinggi itu bukan berada di kuburan tetapi letaknya di mimbar, di dalam gereja. Itulah sebabnya maka Yohanes mengatakan anti-christ. Anti-christ itu bukan orang beragama lain yang kemudian menghancurkan gereja, anti-christ adalah di antara kita sendiri. Orang–orang yang memakai Firman, memutarbalikkan Firman untuk menjatuhkan hati jemaat, supaya jemaat tidak mengenal Allah. Peperangan yang terbesar bukanlah peperangan bom atom. Peperangan yang terbesar yang menjatuhkan semua orang, bahakan anak–anak Tuhan sekalipun adalah peperangan tafsiran.

  3. Tafsiran yang dilakukan oleh setan itu, membawa kepada satu arah yang kesannya manis dan menyenangkan untuk daging, dan disetujui oleh natur manusia yang berdosa. Salah satu bentuk tipuan setan yang tinggi adalah menggunakan ayat Alkitab yang tepat, tetapi membawa ke arah yang berdosa. Perhatikan baik–baik direction-nya dan juga spirit-nya. Banyak orang Kristen dan kita tidak mengerti hikmat ini. Perhatikan apa yang terjadi kepada Adam dan Hawa ketika mereka dicobai oleh setan dan apa yang terjadi kepada Yesus Kristus ketika dicobai. Ketika setan mencobai Adam dan Hawa, setan menggunakan kalimat Allah, tetapi kalimat itu dibuat antithesis. Kalimat itu dibuat kontras 180 derajat. Kalimatnya tidak pernah diucapkan oleh Allah. Setan datang kepada Adam dan Hawa dan mengatakan kepada Hawa, “Tentu Allah berfirman, semua buah dari pohon di tempat ini engkau tidak boleh makan bukan?” Sebenarnya, Tuhan mengatakan: semuanya boleh kecuali ini. Setan melakukan antithesis. Tetapi ini tidak mungkin works kepada Yesus Kristus. Kepada orang–orang yang tidak mengenal Firman, maka setan akan mudah sekali untuk menipu, dia akan membalikkan perkataan Tuhan yang ada di dalam Alkitab karena orang tersebut tidak pernah membaca dan menyelidiki Firman. Tetapi kepada orang–orang Kristen yang meneliti Firman, maka setan akan menggunakan ayat yang benar–benar di dalam Alkitab. Setan akan mengambil ayat itu, memberikannya kepada kita, dan mengarahkannya ke suatu tujuan yang bukan dari Tuhan. Perhatikan arahnya. Setan memakai ayat Alkitab untuk mengarahkan kita untuk menyenangkan daging dan pikiran kita yang berdosa. Di sini setan akan mengeluarkan Firman lepas dari konteksnya. Dengan kata lain, dia akan menambahkan atau mengurangkan dan akan menerapkan Firman Tuhan bukan pada kondisi seperti yang Tuhan inginkan.


    Maka kita harus menguji setiap roh. Sebagai hamba Tuhan saya harus berani untuk diuji, karena saya harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Di dalam 1 Yohanes 4:1, Yohanes mengatakan, “Ujilah setiap roh!” berarti Yohanes sendiri mau diuji. Dan yang menggerakkan Yohanes adalah Roh Kudus. Ketika Roh Kudus menuliskannya melalui tangan Yohanes “ujilah setiap roh”, maka Roh Kudus sendiri meminta jemaat untuk menguji Dia. Jangan saudara memiliki satu asumsi dasar yaitu percaya saja. Itu akan mematikan rohanimu. Penipu akan selalu bicara percaya saja. Kita memang harus percaya kepada Firman, tetapi kita harus mengujinya dan lihat baik–baik. Perhatikan Mazmur 91:11-12, seluruh katanya sama, tidak ada kesalahan di dalam titik komanya. Tetapi yang dikerjakan oleh setan adalah dia melepaskan ayat tersebut dari seluruh konteksnya. Dan kemudian menyodorkannya kepada Kristus Yesus. Kalau hal itu disodorkan kepada kita, maka akan menyenangkan daging kita, dan akan membawa kita untuk mendapatkan benefit dari Firman itu untuk keinginan berdosa kita. Dan itu yang dilakukan oleh setan. Calvin mengatakan setan sedang memperkosa dan mengorupsi Firman, dan menggunakan Firman itu seenaknya, lalu mengaplikasikannya secara liar. Mazmur 91:11-12 mau mengatakan, orang–orang yang sungguh–sungguh takut akan Tuhan, ketika dia berjalan, dan kemudian ada orang lain yang ingin menghancurkan dia, maka Tuhan berjanji: Akulah yang menjadi pelindungmu”. Tetapi ayat 11-12 ini dipakai untuk Yesus. Tidak ada orang yang sedang mengganggu dan memusuhi Dia. Sekarang kepada Yesus, setan berkata, “Jatuhkanlah diri-Mu dari tempat bubungan bait Allah itu lurus ke bawah, nanti malaikat akan menatang Engkau”. Tidak ada konteksnya sama sekali. Setan menggunakan Firman, memutarbalikkannya, mengeluarkan Firman yang memang ada, tetapi tidak memberikan konteks yang sesungguhnya. Dia sedang memperkosa, mengorupsi, memenggal Firman, dan mengaplikasikannya secara liar.

    Contohnya, banyak orang berkotbah mengenai Maleakhi tentang perpuluhan. Kita harus memberikan perpuluhan karena satu hal yaitu Tuhan sudah memberikan kepada kita uang itu. Kita bersyukur kepada Tuhan, dan itu bentuk iman bahwa milikku adalah sepenuhnya milik-Mu Tuhan. Ada orang bertanya kepada saya apakah perpuluhan itu masih berlaku sampai sekarang? Bukankah itu ada di dalam Perjanjian Lama? Saya katakan kepadanya benar bahwa perpuluhan ada di dalam Perjanjian Lama, maka saat ini perpuluhan itu tidak lagi berlaku. Bapak tidak harus memberikan 10%, tetapi boleh memberikan 20%, 30%, 40% bahkan semuanya. Maksud orang tersebut adalah kalau bisa jangan memberikan apa–apa untuk Tuhan. Perpuluhan adalah bentuk kita berterima kasih kepada Tuhan. Sebelum engkau memberikan perpuluhan, maka Tuhan sudah memberikan terlebih dahulu kepadamu. Bagaimana mungkin engkau bisa memberikan perpuluhan kalau tidak ada berkat Tuhan datang kepadamu? Tetapi sekarang terbalik, orang memberikan perpuluhan agar mendapatkan berkat lebih besar. Perhatikan arah dan spirit-nya. Ayat ini ditulis oleh nabi Maleakhi untuk menghardik orang Israel karena mereka menyimpan uang mereka. Mereka tamak. Maleakhi mengatakan engkau mencuri uang Tuhan, engkau memiliki hati yang tidak beres di hadapan Tuhan, engkau berpikir bahwa kalau engkau memberikan itu maka Tuhan tidak akan setia kepada janji-Nya? Engkau tidak mempercayai Tuhan, engkau greedy!

    Tetapi sekarang, ada banyak hamba Tuhan mengatakan jikalau engkau memberikan perpuluhan, maka Tuhan akan memberikan lebih banyak. Perhatikan arah yang sedang dituju oleh pendeta itu? Dia sedang mengobarkan greedy , bukan mematikan dosa greedy . Ayat Alkitabnya sama, direction-nya berbeda. Perhatikan, ini tipuan yang licin sekali. Kecuali sungguh–sungguh kita minta belas kasihan Tuhan mengerti Firman, dan Roh Kudus menerangi kita, saudara tidak akan sadar akan hal ini. Ayat Alkitabnya sama tetapi, yang satu mematikan dosa, yang satu lagi mengobarkan dosa. Yang satu membuat orang mencintai Tuhan, yang satu membuat orang memberikan perpuluhan bukan karena cinta kepada Tuhan, tetapi investment . Tidak ada satu perasaan pikul salib, tidak ada satu perasaan ketaatan karena itu adalah invest . Sehingga ketika saudara melakukannya, itu menyenangkan daging. Setan menggunakan kalimat yang precise , tepat, tetapi arahnya akan membawa kita kepada kesenangan daging. Dan kalau kita mendengarkannya, memperhatikannya, dan menyetujuinya karena natur manusia sudah corrupt , sudah jatuh di dalam dosa. Gereja Tuhan, perhatikan arah. Ketika engkau membaca apapun saja perhatikan arahnya. Apakah itu membuat kita memikul salib, mengikuti Kristus, menyangkal diri, dan semakin taat kepada Tuhan? Atau menyukakan daging kita? Perhatikan arahnya.

    William Perkins , seorang Puritan. 300 tahun yang lalu di dalam commentary-nya, dia menuliskannya di dalam konteks ketika dia berperang dengan hamba–hamba Tuhan dari gereja Anglican yang palsu (Saya tidak katakan semua gereja Anglican palsu, dengan hamba-hamba Tuhan yang palsu) yaitu salah satu hal utama yang dikerjakan setan pada umat Tuhan adalah membawa seseorang kepada presumption , atau anggapan, atau kepercayaan, yang kosong yang tidak ada tentang kasih Allah, anugerah Allah, dan perkenanan Allah padaku. Tuhan memang beranugerah, mengasihi, memberikan perkenanan, tetapi bukan seperti apa yang mereka maksudkan. Jadi mereka selalu mengatakan Allah beranugerah padamu, Allah mengasihi engkau, Allah memberkati engkau. Benar Allah memberkati kita, benar Allah memberikan anugerah itu, tetapi bukan seperti yang mereka kotbahkan, bukan seperti yang jemaat lihat atau pikirkan. William Perkins menyatakan tanda orang-orang seperti ini adalah mereka tidak akan ketat, tidak akan teliti, dan mereka tidak akan hati-hati di dalam membaca Firman. Biasanya mereka mengambil Firman untuk pleasure dan profit kehidupan mereka sendiri. Seperti apa yang dikatakan Daud di dalam Mazmur 19. Mereka selalu menuntut extra ordinary providence dan mengabaikan lawful ordinary providence. Mereka adalah orang-orang yang lancang, gegabah, congkak, terlalu yakin pada diri mereka sendiri.

    Daud menegaskan: Bebaskan aku dari dosa ini. Jangan biarkan aku berada di dalam dosa seperti ini. Perhatikan baik-baik, Abraham, Musa, Daud dan semua rasul-rasul adalah orang diberkati Tuhan, dan mereka dipakai oleh Tuhan dan Tuhan begitu jelas berbicara kepada mereka atau kadang-kadang Tuhan itu begitu jelas memberikan beberapa hal penampakan atau hal-hal yang ajaib, bahkan mujizat-mujizat kepada mereka. Iman mereka menopang mereka. Tetapi mereka tidak pernah congkak atau mereka gegabah atau lancang. Mereka adalah orang yang menyadari bahwa dirinya tidak layak mendapatkan miracle. Aku adalah orang yang sungguh-sungguh berdosa di hadapan-Mu. Milikilah hati yang selalu menyadari bahwa kita ini adalah orang yang tidak layak ditolong oleh Tuhan, tetapi kita minta pertolongan Tuhan. Kadang Tuhan menolong dengan extra ordinary providence , dengan miracle tetapi kadang Dia menolong atau Dia akan berkata-kata dengan cara yang lebih sederhana. Tuhan menggunakan segala cara yang kelihatannya natural tetapi sebenarnya itu adalah pengaturan tangan-Nya yang tidak terlihat.

    Satu hal yang sangat menjijikan di dalam hal ini, ketika ada orang yang berani di hadapan Allah mengatakan, “aku meng-claim Firman, meng-claim janji Tuhan”. Ketika Allah berjanji, Alkitab dengan jelas menyatakan Dia tidak pernah curang dan Dia adalah Allah yang memberikan kasih setia sampai pada masa tuaku. Tidak pernah ada satu nabi yang berani mengatakan “aku claim”. Itu sifat yang tidak benar dan bukan dari anak-anak Tuhan. Tuhan bukan petugas asuransi. Dia adalah Allah dan di dalam kerangka kedaulatan Allah, Dia yang berjanji, Dia berhak untuk tidak menyatakan janji itu kepada kita. Di dalam Ibrani 11 ada tulisan bahkan mereka itu adalah orang-orang yang tidak mendapatkan janji itu. Meskipun kehidupan mereka sudah memberikan kesaksian yang benar, tidak ada kesalahan pada mereka, tetapi mereka tidak mendapatkan janji itu. Alkitab kemudian mengatakan: Tetapi Allah tidak malu menjadi Allah mereka karena Allah sudah menyediakannya di Surga. Itu tempat kediaman yang jauh lebih baik daripada di dunia. Allah berhak kepada siapa Dia mengasihani dan kepada siapa Dia menarik. Dia berhak untuk memberikan janji-Nya dan menentukan kapan janji-Nya itu terlaksana. Kita tidak pernah boleh untuk meng-claim kepada Dia. Kita tidak pernah boleh untuk menyatakan harus terjadi hari ini, sebaliknya kita boleh mengatakan: Tuhan berikan aku kekuatan untuk terus memandang janji-Mu yang tidak pernah akan binasa dan Engkau pasti akan setia kepadaku. Berikan aku kekuatan, Tuhan. Itu namanya iman. Itu namanya kesetiaan. William Perkins, Calvin, dan bapak-bapak gereja, sudah menyatakan cara kerja setan di dalam hal ini. Dia akan menggunakan ayat Alkitab yang tepat lalu kemudian memberikannya kepada kita. Mencopotnya dari seluruh konteksnya, mengaplikasikannya secara liar. Dia sedang mengkorupsi, dia sedang memperkosa daripada teks dan kemudian mengarahkan kepada jiwa kita untuk seakan-akan itu Tuhan menjanjikannya dan itu akan menyenangkan daging. Setiap kali Firman Tuhan menyenangkan daging saudara harus hati-hati karena itu teknik dari setan.

Sekarang saya akan masuk ke dalam teknik setan yang lain di dalam temptation ini juga. Teknik setan di dalam temptation yang kedua itu ada 2 hal yang besar. Pertama adalah dia menggunakan Firman: “Ada tertulis”, Yesus. Kedua, dia menggunakan mujizat. Lihat Matius 4:5-6. Setan menginginkan mujizat terjadi. Setan menginginkan Yesus membuat mujizat. Setan membujuk Yesus untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Anak Allah di hadapan seluruh orang Israel dengan menggunakan mujizat. Yesus menggunakan pengajaran dan berkotbah ketika Dia menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah kepada orang Israel. Yesus akan menggunakan mujizat untuk menyatakan ketepatan, meneguhkan pengajaran-Nya, tetapi Dia tidak mengobral mujizat. Perhatikan kalimat setelah ini, camkan di dalam hati saudara. Keinginan yang liar untuk terus-menerus melihat mujizat untuk diri sendiri adalah tanda anak neraka. Saya tidak akan berbicara ini kalau tidak ada basis Alkitab dan teologi yang jelas. Saya sengaja bicara seperti ini untuk membuat saudara melihat kembali Alkitab. Saya akan membawa saudara-saudara di dalam 3 tempat ayat Alkitab. Ketiga-tiganya adalah anak-anak neraka yang menginginkan mujizat. Yang pertama adalah Lukas 16:19-31. Perhatikan baik-baik apa yang diminta oleh orang ini: “Berikan kesaksian mujizat, Bapa Abraham, kirim Lazarus untuk bangkit dari orang mati, katakan dia kepada saudara-saudaraku”. Di sini kita dapat melihat detail eskatologi apa yang terjadi. Di dalam neraka orang itu tetap bisa berpikir, tetap memiliki kasih, cinta, tetapi di dalam neraka dia menyodorkan pikiran yang tetap adalah pikiran setan. “berikan mujizat, bangkitkan Lazarus supaya dia pergi ke tempat semua saudara-saudaraku, masih ada 5 saudara di sana, supaya mereka jangan seperti aku”. Perhatikan, ini adalah penginjilan cara setan. Lalu kemudian apa yang dikatakan oleh Bapa Abraham? Ada pada mereka kesaksian nabi dan kesaksian Musa (5 Kitab Taurat). Tetapi orang ini mengatakan: Tidak. Kalau ada orang yang dibangkitkan pasti mereka akan percaya. Abraham mengatakan: Tidak, kalau mereka tidak mau menerima pengajaran kami, tidak mungkin mereka percaya dengan kebangkitan. Saudara-saudara, saya tidak mengatakan bahwa mujizat Tuhan tidak ada pada hari ini. Ada. Sampai detik ini ada. Tetapi kalau engkau terus menginginkan extra ordinary providence, yang supranatural terjadi terus-menerus, Saudara harus hati-hati karena itu bukan dari Tuhan. Kadang saya lihat orang-orang terlalu congkak, terlalu berani berkata bahwa Tuhan sudah berbicara kepada mereka, dan sering mendapatkan penglihatan-penglihatan. Saudara cek umur Abraham, Petrus, Yunus, dan semua nabi-nabi, berapa kali mereka mendapatkan suara Tuhan? Tidak sering. Jikalau Tuhan memberikan satu mujizat, maka langkahnya itu luas dan jejaknya sampai kepada kekekalan. Mujizat bukan untuk mujizat itu sendiri. Setiap orang yang terus-menerus berbicara mujizat dan mengingikannya secara membabi buta, itu adalah tanda anak neraka. Saudara uji kalimat saya. Saudara lihat kembali di dalam Alkitab.

Saya tidak mengatakan bahwa setiap kali mujizat itu ada, maka itu pasti dari setan. Itu juga salah. Tetapi saya mau mengatakan, setiap kali mujizat ada, jangan berpikir itu pasti dari Tuhan. Yesus tidak sering mengadakan mujizat dan ketika Dia melakukan mujizat itu untuk meneguhkan sebuah pernyataan. Ketika Dia menyatakan bahwa Dia adalah Roti yang Hidup, maka kemudian Dia membelah-belah roti itu. Itu untuk menegaskan apa yang menjadi pengajaran-Nya. Dia tidak sembarangan. Mujizat Tuhan bukan untuk kesukaan kita pribadi. Saudara harus tahu itu untuk apa. Ada seorang misionaris pergi ke satu daerah di Afrika lalu kemudian ada perang suku dan kemudian seorang anak mati di dalam peperangan suku itu. Lalu misionaris itu berdoa kepada Tuhan, minta belas kasihan. Dia bahkan tidak minta untuk anak itu dibangkitkan. Dia tidak tahu anak itu bisa dibangkitkan atau tidak. Dia adalah orang protestan. Dan ketika dia berdoa, kemudian anak itu bangkit. Sebelumnya misionaris ini terus memberitakan Injil tetapi tidak mendapatkan buah yang nyata tetapi begitu mujizat terjadi maka itu menggenapi pemberitaan Injil. Intinya itu adalah pengajaran. Perhatikan sekarang Lukas 23:8, Herodes menyukai mujizat dan ingin melihatnya. Ada orang pergi ke gereja karena ingin melihat atraksi mujizatnya. Jika demikian, saudara persis satu sifat dengan Herodes. Kita harus bertobat. Kita harus mengerti bahwa yang paling utama itu adalah Firman. Kemudian dalam Markus 15:31-32. Imam-imam menginginkan mujizat. Dia meminta Yesus turun dari salib. Yesus tidak melakukannya karena tujuannya Yesus datang bukan untuk melakukan mujizat. Yesus datang untuk menggenapi seluruh rencana Allah yaitu supaya semua manusia boleh mengenal-Nya. Dan bagaimana manusia boleh mengenal-Nya? Manusia harus memiliki satu relasi dengan Allah Bapa kembali dan itu harus dengan penebusan di atas kayu salib dan Yesus Kristus mengajar dan Dia meneguhkan pengajaran itu. Tetapi yang terjadi sekarang adalah atraksi entertainment yang bersifat supranatural ada di dalam gereja. Setan akan menggunakan hamba-hamba Tuhan untuk memutar seluruh arah gereja. Sudah berapa banyak dari kita jatuh di dalam jebakan ini?

Saya akan akhiri dengan 1 Korintus 1:22-23. Bagi orang dunia, orang yang tidak dipilih, bagi anak-anak neraka, maka pengajaran tentang Yesus Kristus yang disalib adalah stumbling block dan hal yang bodoh karena mereka menuntut miraculous sign, mereka menuntut bukti tentang keberadaan Yesus Kristus. Temptation setan kepada Yesus Kristus: Engkau Anak Allah, jatuhkan diri-Mu, maka akan ada malaikat-malaikat yang menatang Engkau. Dia menggunakan Alkitab, memutarbalikkannya dan dia menginginkan mujizat itu terjadi. Kiranya kasihan Tuhan memimpin hidup kita.

Hari Pentakosta – Bagaimana kita bersikap kepada Roh Kudus

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Efesus 4:30 dan 1 Tesalonika 5:19

Dua ayat di dalam Alkitab yang harus kita ingat selalu dan yang Tuhan kehendaki untuk kita kerjakan di hadapan Roh Kudus-Nya. Efesus 4:30 “Jangan mendukakan Roh Kudus” dan 1Tesalonika 5:19 “Janganlah padamkan Roh“. Mengerti tentang siapa pribadi Roh Kudus dan apa pekerjaannya merupakan salah satu bidang di dalam teologia dan di dalam tafsiran Alkitab yang paling banyak di salah mengerti oleh gereja masa kini. Billy Graham bertanya kepada seorang hamba Tuhan yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan apa yang harus diajarkan kepada gereja pada masa kini, maka hamba Tuhan itu kemudian menyatakan, ajarkan Roh kudus itu dengan benar. Dia adalah Allah oknum ketiga, Dialah yang melahirkan gereja, kita tidak bisa memanipulasi Dia dan menggunakan Dia untuk menyatakan sesuatu otoritas atau untuk menyatakan sesuatu mujizat yang menipu umat manusia, yang sebenarnya tidak membawa manusia itu dekat dan takut akan Allah. Alkitab menyatakan biarlah gereja jangan mendukakan Roh Kudus, biarlah gereja tidak memadamkan Roh kudus.

Roh Kudus adalah pribadi oknum ketiga. Pribadi, berarti Dia memiliki pikiran, perasaan, dan kehendak. Kita harus sinkron dengan pikiran-Nya, kehendak-Nya, dan perasaan-Nya, menghormati pribadi-Nya. Banyak orang mengatakan kepada orang lain atau melakukan suatu tindakan menghembus, maka orang itu jatuh. Itu adalah sesuatu penghujatan kepada Roh Kudus karena satu-satunya pribadi yang boleh menyatakan hembusan nafas Roh Kudus hanya Allah oknum kedua yaitu Yesus Kristus. Sebelum Yesus Kristus meninggalkan dunia ini, Dia berbicara kepada murid-murid-Nya dan kemudian Dia mengatakan terimalah Roh Kudus dan kemudian Dia menghembuskan nafas-Nya, itu artinya Allah oknum kedua mengirimkan kepada dunia ini Allah oknum ketiga. Allah oknum pertama itu Allah Bapa mengutus Yesus Kristus, Allah oknum kedua yaitu Yesus Kristus mengutus Roh Kudus. Ini adalah prinsip, tidak pernah boleh ada satu hamba Tuhan berani untuk menghembuskan dan menyatakan itu adalah Roh Kudus, ini berarti tidak mengerti akan prinsip Alkitab dan tidak mengenal Allah. Kita harus menanam di dalam hidup kita bahwa Roh Kudus itu begitu penting dan Roh Kudus itu pribadi.

I. Jangan mendukakan Roh Kudus. Ini berarti Dia pribadi. Itu juga berarti bahwa ketika gereja mendukakan Roh Kudus, membuat Roh Kudus itu marah, tetapi marah di dalam cinta. Alkitab tidak mengatakan bahwa Roh Kudus marah kepada kita, Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus berduka kepada kita, dan duka itu berarti ada dua gabungan ini, yaitu kemarahan dan cinta. Allah hanya mengatakan 2 hal ini kepada gereja yaitu jangan mendukakan Roh Kudus dan jangan memadamkan Roh Kudus. Di dalam seluruh Alkitab, ada 5 ayat yang dipakai bagaimana manusia berespon kepada Roh Kudus. Tiga ayat dipakai untuk orang yang dibinasakan.

  1. Menentang Roh Kudus. Kalimat dari Stefanus ketika dia sebentar lagi dirajam,” Hai engkau orang Farisi, orang Israel, engkau sama batunya dengan nenek moyangmu yang sudah bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun generasi demi generasi engkau menentang Roh Kudus”.
  2. Menghujat Roh Kudus. Yesus mengatakan, ”dosa terhadap Anak Manusia diampuni, tetapi dosa terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni”. Banyak gereja dan hamba Tuhan salah mengerti ayat ini. Mereka berpikir kalau kita menyatakan miracle itu tidak sejati, kalau kita menyatakan gereja ini tidak beres atau kita mengatakan ini adalah pekerjaan dari setan, kita menyatakan orang itu menghujat Roh Kudus, tidak! Menghujat Roh Kudus itu artinya kita mengeraskan hati untuk tidak mau menerima dan tidak mau takluk kepada Yesus Kristus. Karena pekerjaan Roh kudus yang paling utama adalah menyatakan siapa itu Yesus Kristus.
  3. Mendustai Roh Kudus. Ananias dan Safira menyembunyikan sebagian dari uang hasil penjualan tanah mereka dan mereka menyatakan kepada Petrus bahwa semua adalah hasil penjualan mereka dan mereka persembahkan untuk gereja. Lalu kedua orang itu mati di tempat. Ini mau dinyatakan oleh Tuhan pada waktu gereja mula-mula bahwa di dalam gereja ada orang yang sebenarnya palsu. Tuhan memperlihatkan orang itu sudah menipu hamba Tuhan, orang itu sudah menipu gereja Tuhan lalu kemudian orang itu dimatikan. Ini hanya satu-satunya kejadian di dalam Alkitab. Apakah setelah itu ada orang yang menipu hamba Tuhan yang sejati? Jawabannya tetap ada. Tetapi kenapa tidak dimatikan? Karena Allah itu begitu beranugerah. Tetapi suatu hari pada hari penghakiman, orang-orang itu semua akan dimunculkan. Allah begitu murka terhadap orang itu. Ayat ini selalu menyatakan, bagaimana seseorang itu sejati atau tidak, diukur bagaimana dia memiliki kesungguhan di dalam keuangannya kepada Tuhan. Tiga ayat pertama ini menentang Roh Kudus, menghujat Roh Kudus, mendustai Roh Kudus, tidak ada kata “jangan” di depan. Ketiga ayat ini menyatakan bahwa mereka adalah orang yang pasti dibinasakan. Mereka bukan kaum pilihan, bukan merupakan anggota gereja yang sejati, bukan merupakan anggota gereja yang kudus dan am, gereja yang tidak terlihat. Orang itu mungkin pergi ke gereja, bisa berdiskusi teologi, dan melayani dengan kita, tetapi sebenarnya dia bukan orang yang sejati. Maka Alkitab tidak pernah mengatakan jangan engkau menentang Roh Kudus, jangan engkau menghujat Roh Kudus, jangan engkau mendustai Roh Kudus, tidak! Alkitab mengatakan dia menentang Roh Kudus, dia menghujat Roh Kudus, dia mendustai Roh Kudus. Tetapi kepada anak-anak Tuhan, Alkitab mengatakan dua ayat ini “jangan engkau mendukakan Roh Kudus dan jangan engkau itu memadamkan Roh Kudus”.

II. Jangan memadamkan Roh. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa Roh Kudus digambarkan sebagai api yang menyucikan dan memurnikan gereja Tuhan. Roh Kudus adalah api yang memberikan kuasa berperang untuk Tuhan di hadapan dunia. Dia adalah api yang menimbulkan cinta di dalam diri kita bagi Allah. Dia adalah api yang mengiluminasi Firman bagi gereja Tuhan untuk kita boleh mengerti isi hati Allah. Dia adalah api yang membakar hati gereja untuk berjuang bagi Injil. Alkitab mengatakan secara pribadi Roh Kudus tidak mungkin bisa dipadamkan. Secara pribadi, kita adalah manusia ciptaan dan Dia adalah Pencipta, tak mungkin kita melawan Pencipta kita. Secara pribadi, Dia tidak bisa dipadamkan tetapi apa yang ayat Alkitab itu katakan, Roh Kudus sangat mungkin menarik Diri-Nya, tidak lagi beroperasi, tidak lagi bekerja secara jelas di dalam sebuah gereja, di dalam sebuah keluarga atau di dalam pribadi kita. Hal ini bisa terjadi karena kita tidak lagi menghargai Dia. Jikalau Dia sudah menarik diri maka seluruh hidup kita menjadi sia-sia. Jikalau Dia sudah keluar dari sebuah gereja, sebesar apapun gerejanya, di hadapan Dia itu nothing. Jika kita mendukakan Dia, suatu hari Dia akan menarik Diri-Nya dan pekerjaan-Nya tidak begitu jelas lagi kita lihat dan kita makin lama akan melalui suatu degradasi kerohanian.

Calvin mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah ibu dari gereja. Di dalam keluarga jikalau tidak ada seorang ibu maka anak-anak akan menjadi liar dan tidak ada masa depan. Itu yang terjadi kepada diri kita dan gereja Tuhan jikalau Roh Kudus meninggalkan kita. Di dalam Alkitab ada dua hal ini. Dalam Perjanjian Lama yaitu imam Eli (1 Samuel 2). Allah menarik seluruh berkat-Nya dari imam Eli, orang yang diurapi Allah untuk menjaga seluruh Israel, tetapi kedua anaknya, Hofni dan Pinehas, berbuat seenak-enaknya di dalam Bait Suci. Eli sudah memperingati anak-anaknya jangan berbuat seperti itu tetapi di hadapan Allah, Eli tidak sungguh-sungguh menegur dengan begitu tajam kepada anak-anaknya. Tuhan begitu marah dan intinya Aku akan meninggalkan engkau dan Aku akan mengurapi orang lain yaitu Samuel. Eli menghormati anaknya lebih daripada Tuhan. Dosa-dosa anaknya dibiarkan sedemikian rupa, ini adalah kecelakaan yang besar. Di dalam Perjanjian Baru, ada satu ayat Alkitab yang menggambarkan Roh Kudus meninggalkan gerejanya, “Aku akan mengambil kaki dian-Ku dari padamu”. Suatu gereja yang sebagus apapun saja, kalau kaki dian itu diambil, maka sudah tidak akan kemungkinan lagi kaki dian itu akan kembali lagi. Biarlah kita boleh menghargai Tuhan dan menghargai Roh Kudus.

Tanda-tanda Roh Kudus itu padam:

  1. Kotbah menjadi tumpul.
  2. Yohanes 16: 8. “Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.” Roh Kudus tidak datang untuk menyatakan kesuksesan, kemakmuran, kenyamanan. Richard Sibbes , seorang puritan, menyatakan jikalau Roh Kudus itu datang, Dia akan menyatakan betapa sangat hina kehidupan kita, sangat rendah, sangat kasihan dan itu membuat kita akhirnya menyadari dan berteriak Tuhan kasihani aku. Itu adalah jalan kehidupan bagi orang itu.

  3. Doa menjadi dingin dan layu.
  4. Cek dalam kehidupan doa kita, kalau doa itu makin lama makin dingin dan layu, maka sebenarnya Roh Kudus mulai padam di dalam hidup kita.

  5. Kemalasan dan kenyamanan mulai menyebar.
  6. Saudara mulai malas mendengar kotbah, tidak ada lagi sesuatu yang urgent, biasa saja. Saudara makin malas mengikuti banyak kegiatan. Jika merasa makin nyaman, Roh Kudus sedang meninggalkan saudara, bertobatlah!

  7. Dosa mulai bertumbuh satu per satu dan makin disukai.
  8. Kalau Roh kudus datang dan membakar hati kita, kita makin lama makin jijik, mungkin kita jatuh dalam di dosa itu lagi tetapi kemudian kita berteriak kepada Tuhan meminta pertolongan dan pengampunan. Tetapi kalau Roh Kudus mulai padam, maka dosa itu mulai bertumbuh satu per satu dan makin disukai.

  9. Tidak lagi memiliki kehausan untuk mengenal Allah.
  10. Saudara malas membaca Alkitab, malas mendengarkan kotbah, enggan berbicara mengenai hal-hal rohani, tidak ada kehausan sama sekali. Yeremia mengatakan, “Jikalau engkau mau bermegah jangan karena kekayaan atau kemakmuran, jikalau engkau mau bermegah, bermegahlah karena satu hal ini, yaitu engkau mengerti dan mengenal Aku”. Dan Paulus mengatakan, “Apa yang aku kehendaki, adalah mengenal Dia dan kuasa di dalam kematian-Nya supaya aku boleh dibangkitkan.” Jikalau saudara memiliki satu fokus dalam hidup, aku ingin semakin mengenal Engkau, berbahagialah karena engkau sedang dinyatakan Roh Kudus hadir dalam hidupmu.

  11. Keinginan untuk nama Kristus dimuliakan di dunia ini mulai redup.
  12. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang semakin hari semakin tidak suka penginjilan dan misi, merasa cukup dengan pergi ke gereja saja. Begitu itu terjadi, saudara makin lama akan menjadi makin dingin dan akhirnya beku.

Prinsipnya kita mendukakan dan memadamkan Roh kudus adalah ketika kita bergerak di dalam jalan yang bertentangan dengan Dia. Ada 5 poin bagaimana kita itu mendukakan Roh Kudus:

  1. Jikalau kita menjauhi Firman yang seharusnya menjadi pusat hidup kita.
  2. Pekerjaan Roh Kudus tidak mungkin bisa dipisahkan dari Kristus dan Firman. Kalau seseorang mengatakan aku diurapi Roh Kudus, tetapi dia tidak mengenal Firman itu sesuatu kebohongan, sebaliknya adalah benar ada orang yang mengerti Firman mengenal teologia, tetapi dia tidak diurapi oleh Roh Kudus, itu mungkin terjadi. Martin Lloyd Jones mengatakan the death of orthodoxy, orang yang punya doktrin yang benar mungkinkah mempunyai gereja yang mati? Jawabannya iya, karena tidak ada urapan Roh Kudus. Tetapi di tempat yang lain, kalau orang mengatakan aku diurapi oleh Roh Kudus tetapi firmannya itu tidak benar, itu adalah suatu kebohongan. Mari kita lihat pada hari pertama Pentakosta, Kisah Para Rasul 2:14-40, kotbah Petrus pertama kali ketika dia berhadapan dengan ribuan orang. Petrus mengutip kitab Yoel (ayat 17-21,22,24,25), lalu dia berkotbah bukan tentang Roh Kudus tapi tentang Kristus. Petrus mengutip Firman di dalam Perjanjian Lama dan kemudian dia berbicara mengenai Kristus, sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dia mengatakan, “Bertobatlah engkau! Biarkan dirimu dibaptis dan engkau mendapatkan pengampunan dari Allah”. Ketika Roh Kudus bekerja, tidak mungkin bisa dipisahkan dari Firman dan dari Kristus. Hampir sebagian besar gereja ketika berbicara mengenai Roh Kudus, mereka berbicara mengenai mujizat dan kesembuhan. Di dalam Kisah Para Rasul ini, tidak ada kotbah kesembuhan. Alkitab mengatakan Stefanus dipenuhi oleh Roh Kudus dan dia menyusuri seluruh Perjanjian Lama. Kehebatan dari Stefanus, di depannya ada ratusan orang yang sebentar lagi merajam dia, dengan kuasa Roh Kudus dia mengingat seluruh ayat Alkitab dari sejak Abraham, dan setelah itu dia bicara mengenai Kristus, dan setelah dia bicara mengenai Kristus maka seluruh batu itu datang kepada Dia.

    Roh Kudus akan mencelikkan kita akan Firman, Firman akan mempermuliakan Kristus. Jadi jika hidup kita, gereja dan keluarga kita, bergerak menjauhi Firman yang seharusnya menjadi pusat hidup kita, maka kita sedang mendukakan Roh Kudus. Ada orang yang seakan-akan mendekat kepada gereja, tetapi tidak sampai kepada Firman. Dia hanya menikmati seluruh praise and worship, seluruh kegiatan gereja, tetapi sepanjang hidupnya, tidak pernah mengenal Firman. Alkitab mengatakan “Aku akan memberikan kepadamu penolong yang lain, Aku akan memberikan kepadamu penghibur yang lain” yaitu Roh Kudus untuk membuat engkau mengerti dan mentaati Firman. Alkitab tidak katakan bahwa Dia akan membuat engkau melakukan mujizat. Saya tidak katakan mujizat tidak ada, mujizat tetap ada! Tetapi itu bukan tanda kesejatian. Kalau orang Kristen dibuat terpesona dengan seluruh mujizat tetapi tidak mengerti Firman, maka seluruh pemimpin gereja itu sedang mendukakan Roh Kudus, berdosa kepada Dia. Alkitab mengatakan orang yang mengasihi Aku akan mentaati Firman. Alkitab dengan jelas menyatakan, pada hari terakhir akan banyak orang berseru-seru kepadaku “Tuhan, Tuhan bukankah aku bernubuat demi nama-Mu, bukankah aku mengusir setan demi nama-Mu, bukankah aku membuat mujizat demi nama-Mu?”. Yesus Kristus mengatakan,“Enyahlah engkau dari padaku hai pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal engkau!” Jikalau seluruh gerakan hidup kita tidak mendekat kepada Firman, bertobatlah! Sungguh-sungguh minta pengampunan dari Tuhan karena kita sedang mendukakan Roh Kudus Allah, dan jika kita berada di dalam posisi tersebut dan memegang hal itu, saudara akan lihat makin lama hidup saudara akan makin dingin dan kering.

  3. Jikalau kita tidak memberitakan dan mendukung pemberitaan Injil dan misi di dalam bentuk apapun.
  4. Alkitab begitu jelas, dengan kehadiran Roh Kudus dan penyertaannya di dalam gereja adalah “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ketahuilah bahwa Aku menyertai engkau sampai kepada akhir jaman”. Ayat ini mau menyatakan bahwa ada janji yang begitu jelas, saudara mau menyadari janji penyertaan Tuhan, beritakan Injil! Lihat satu prinsip ini, pertama kali saya dengar dari Pdt. Stephen Tong , saya sudah langsung tahu ini benar. Karena itu bukan saja dari mulut dia, dari seluruh orang yang dipakai oleh Tuhan. Orang yang tidak mengabarkan Injil, maka orang itu makin lama makin dingin. Gereja kalau tidak mengabarkan Injil, gereja itu akan menjadi satu monumen, itu adalah benar. Mengapa harus memberitakan Injil? Karena itu adalah Firman. Jikalau kita memberitakan Injil, entah orang itu datang atau tidak datang dalam gereja kita, api Roh Suci kita terus terjaga. Di dalam sejarah gereja, saudara akan menemukan orang-orang seperti William Carey , seperti A.B. Simpson atau seperti Billy Graham , mereka keluar dari gerejanya, dan beberapa dari mereka, orang-orang gereja Protestan, Presbyterian, Reformed seperti kita. Karena mereka minta untuk gereja memberitakan Injil. William Carey mengabarkan Injil ke India dan gereja pada waktu itu mengatakan “William Carey, kau harus tahu, gereja kita menganut predestinasi, jadi entah kau pergi ke sana atau tidak, orang itu kalau diselamatkan, dia akan tetap diselamatkan. Tidak ada yang salah dengan predestinasi, tetapi mereka salah mengerti denyut jantung Allah. Biarlah kita boleh mengerti, predestinasi mendorong kita untuk memberitakan Injil, bukan untuk menyetopnya. Allah menyertai William Carey yang keluar dari gereja itu untuk memberitakan Injil. Biarlah kita boleh mengerti, kita harus memberitakan Injil. Orang Reformed harus memberitakan Injil. Jangan kita melawan orang yang memberitakan Injil, apapun saja denominasinya, berkati, minta anugerah Tuhan.

  5. Jikalau kita memiliki kesombongan, tidak mau diajar.
  6. Alkitab dengan jelas mengatakan, Roh Kudus mendorong kita untuk memuliakan Kristus dengan hati yang murni. Dan memuliakan Kristus itu adalah dengan mentaati Dia. Di dalam Alkitab dikatakan, Roh itu membawa kita makin rendah hati dan makin rela taat. Ini bicara mengenai attitude of heart, keadaan hati kita, apakah kita mau untuk belajar, mau untuk rela taat. Orang yang memberontak ketika Allah mendidik hidup kita adalah orang yang sombong. Contohnya yaitu orang Israel di padang gurun. Allah mendidik orang Israel selama 40 tahun untuk satu hal yaitu bergantung kepada Allah setiap hari. Tetapi orang yang sambil berjalan, sambil mengikuti Tuhan, sambil bersungut-sungut adalah orang-orang yang mendukakan Roh Kudus.

    Hal yang lain adalah kita tidak sepenuhnya mau mendengar dan taat kepada Firman yang diberitakan/yang dikhotbahkan karena menyakitkan. Dia bekerja seperti x-ray , memberikan kepada kita hal-hal yang perlu dibereskan di dalam seluruh organ dalam hidup kita. Firman itu akan mungkin sangat menyakitkan, tetapi seharusnya kita bersyukur ketika Roh Kudus menyatakan dengan Firman.

    Hal yang lain, kita tidak sepenuhnya mau mendengar dan taat kepada Fiman yang diberitakan ketika mulai muncul spirit criticism yang melihat kesalahan-kesalahan yang sekunder, yang tidak penting, sehingga membuat saudara tidak bisa mengerti secara prinsip dasar apa yang Tuhan mau ajarkan kepada kita. Itu bahaya sekali. Itu mendukakan Roh Kudus. Di dalam Alkitab, ada satu pribadi yang Allah sanjung terus, bahkan ketika dia sudah jatuh dalam dosa, yaitu Daud. Sampai dia memiliki jabatan yang setinggi apapun saja, hati yang mau belajar itu terus menerus ada. Rendah hati. Biarlah kita boleh memiliki satu hati yang mau mendengar, meskipun orang yang berbicara mengenai Firman Tuhan adalah orang yang lebih bodoh dari kita atau kita tidak suka kepada pribadinya. Meskipun yang berbicara Firman Tuhan itu adalah orang yang menyatakan sesuatu data yang tidak akurat, tetapi ketika dia berbicara mengenai Kristus itu adalah suatu kebenaran dan arahnya untuk memuliakan Kristus, kita setuju atau tidak, hal yang penting adalah kita harus mengerti, hari itu, Tuhan memakai orang itu dan mengurapinya untuk berbicara kepada kita. Biarlah kita sungguh-sungguh tidak mendukakan hati Roh Kudus.

  7. Jikalau kita berbuat dosa yang sengaja atau kita menyimpan dosa yang begitu jelas.
  8. Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan mortification of sin . Mematikan dosa. Tetapi jikalau kita malah memberikan bahan bakar untuk dosa itu makin lama makin besar, nafsu itu makin lama makin luas, maka kita sedang melawan Roh Kudus. Kalau kita hidup tenang-tenang saja, tidak ada pergumulan terhadap dosa, itu menyatakan Roh Kudus sedang padam atau mungkin memang saudara bukan milik Roh Kudus. Roh Kudus membuat kita makin sadar akan dosa, dan ketika Dia berbicara, Alkitab dengan jelas menyatakan, Dia bukan roh yang merasuk. Apa perbedaan Roh Kudus dengan setan? Setan itu merasuk, memaksa. Roh Kudus kalau bekerja, Dia akan tegas dan jelas, tetapi Dia tidak pernah akan memaksa kita. Dia adalah Roh yang memiliki kelembutan hati. Oswald Chamber , menyatakan kalau Roh Kudus berbicara, itu lembut, jangan lawan! Ketika kita lawan, maka suatu hari Dia akan diam.

  9. Jikalau ada kemalasan. Kemalasan dan hidup yang nyaman, itu akan merupakan lawan dari pekerjaan Roh Kudus.
  10. Tidak berarti bahwa kita tidak boleh menikmati segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi perhatikan, kalau niat perjuangan itu hilang maka kita mendukakan Roh Kudus. Roh Kudus itu adalah Roh yang menggiatkan gereja, bahan bakar untuk gereja itu bergerak. Orang seperti C.S. Lewis , dia tinggal di England tempat yang begitu nyaman, tetapi Api Roh Kudus tetap ada di dalam dirinya. Dia menulis sedemikian rupa untuk semua orang boleh mengenal Kristus. Dia melakukan apapun saja, seefektif mungkin dalam waktu hidup yang Tuhan berikan, untuk nama Kristus dikenal dan ditakuti. Perhatikan dua ayat Alkitab. Pertama adalah bicara mengenai talenta, kedua adalah bicara mengenai amanat agung. Talenta maka ada satu orang punya satu talenta lalu kemudian dia sembunyikan. Hai hambaku yang malas dan jahat! Seluruh kemalasan tidak bisa ditolelir di dalam hidup kita. “Pergilah keseluruh dunia, beritakan kepada semua makhluk”. Bagaimana saudara memenuhi perintah Allah ini, kalau kita malas? Bahkan pergi ke tempat orang-orang yang ada di depan kita pun, kita tidak lakukan.

Saya berharap gereja ini penuh dengan kekuatan, kerajinan, zealous untuk Tuhan. Saya berharap kiranya Tuhan menolong kita. Hari ini, jika saudara menyadari dosa-dosa yang seakan-akan tidak kelihatan tetapi sebenarnya sudah kita kerjakan, bertobatlah dan minta sekali lagi Roh Kudus untuk membakar hati kita untuk menghidupkan kita, keluargamu, dan juga gereja ini untuk boleh hidup mempermuliakan Dia. Tanpa Dia seluruh ibadah ini kosong. Tanpa Dia seluruh hidup kita menjadi sia-sia. Kiranya kasihan Tuhan menolong hidup kita.

Kenaikan Yesus Kristus ke Surga

Kisah Para Rasul 1:1-11

Yesus menyelesaikan seluruh tugas yang dinyatakan oleh Allah Bapa di dalam kekekalan kepada Dia dan itu diselesaikan bukan di atas kayu salib, bukan juga dengan kebangkitan-Nya dan kemudian naik ke Surga, tetapi akan dinyatakan Roh Kudus bagi Gereja-Nya dan sampai saat ini Dia akan bekerja bahkan sampai kita bertemu dengan Tuhan. Ini adalah The Work of Christ. Ketika seseorang ditanya apakah pekerjaan Kristus itu? Maka orang akan berpikir bahwa Dia mati di atas kayu salib, menebus dosanya, itu adalah pekerjaan Kristus. Benar, hal yang paling utama dari pekerjaan Kristus dan itu adalah hal yang paling sulit dalam seluruh kehidupan-Nya adalah Dia mau mati menanggung seluruh dosa saudara dan saya. Tetapi, ketika kita bicara mengenai pekerjaan Kristus secara total, secara komplit, The Work of Christ itu adalah termasuk di dalamnya The Ascencion of Christ, kenaikan Kristus ke atas surga.

Hari ini saya akan berbicara dua hal yang penting berkenaan dengan kenaikan Kristus ke atas surga.

  1. Kenaikan Yesus ke surga secara hakekat. Kenaikan Yesus ke surga menyatakan bahwa Dia adalah Ilahi, Dia adalah Tuhan. Dia adalah Allah yang turun ke dunia, dan pada saat Dia turun ke dunia maka Dia sekarang naik ke tempat asal-Nya. Yang dari atas akan kembali ke atas, yang dari bawah akan kembali ke bawah (Efesus 4:9-10). Jadi, hal yang pertama berkenaan dengan hakekat adalah bahwa yang dari atas akan turun lalu kembali lagi ke atas. Yang dari bawah akan berusaha naik, tetap dia akan kembali lagi ke bawah. Ini yang membedakan antara Kristus Yesus dengan seluruh pendiri agama yang lainnya yaitu, asalnya. Seluruh pendiri agama adalah seorang manusia dan mereka berusaha untuk mendidik, mendisiplin dirinya untuk menjadi baik, suci dan bisa diterima ke surga tetapi apapun saja yang dilakukannya sebenarnya dia adalah dari dunia ini. Ketika dia mau ke surga, dia harus mati, dia harus kembali lagi ke tanah. Yesus Kristus adalah Allah yang hadir mengambil natur manusia menjadikan Dia adalah Allah sekaligus manusia yang sejati. Dia bukan berasal dari dunia, Dia berasal dari surga, Dia diutus oleh Bapa ke dunia ini, dan setelah Dia menyelesaikan seluruh tugas-Nya di dunia ini selama lebih dari 33,5 tahun maka kemudian Dia kembali lagi ke surga. Kenaikan Yesus Kristus menyatakan secara hakekat Yesus Kristus itu adalah Allah itu sendiri.

    Hal yang lain berkenaan dengan hakekat kenaikan Yesus ke surga. Perhatikan Kisah Para Rasul 1:9 yang ditulis oleh Lukas dan apa signifikansinya. “…Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Dia disaksikan oleh mereka dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka”. Setiap kali Alkitab menggunakan sesuatu kalimat, perhatikan dia tidak akan berdiri sendiri, ada sesuatu yang sebenarnya mau dikatakan dan ketika saudara mempelajari biblical theology baru saudara akan mengerti ada ayat-ayat lain yang hampir menyerupai/sama dan saudara baru akan mendapat keutuhan arti ayat Kisah Para Rasul 1:9. Mari kita melihat Daniel 7:13-14. Daniel ditulis 700 tahun sebelum Yesus Kristus. Di dalam penglihatan yang diberikan Allah kepada Daniel maka ia melihat ada seorang seperti Anak Manusia. Perhatikan baik-baik, Yesus Kristus, meskipun Dia adalah Anak Allah tetapi Dia paling senang menyatakan diri berkenaan dengan Aku adalah Anak Manusia (The Son of Man). Anak Manusia datang untuk menyelamatkan, Anak Manusia datang untuk melakukan kehendak Bapa. Ketika Dia naik ke surga, Lukas menyatakan Dia naik dan diiringi awan-awan. Daniel, 700 tahun sebelumnya sudah melihat apa yang terjadi di dalam kekekalan ketika Dia naik ke surga. Dia adalah pemenang, Dia adalah Anak Allah yang kemudian mengambil seluruh jarahan daripada dunia ini dan menyatakan itu kepada Bapa-Nya di surga. Lihat Matius 24:29-30. Ketika Lukas berbicara di dalam Kisah Para Rasul bahwa Yesus terangkat ke surga dan ada awan-awan, itu bukan sesuatu yang tidak penting. Dia sedang mau menyatakan kepada pembacanya, untuk mengingat akan penglihatan yang dinyatakan oleh Allah kepada Daniel, Dia bukan sembarang manusia. Engkau menyalahartikan Dia, engkau boleh salah mengerti akan Dia, engkau boleh menolak Dia, tetapi ketika engkau sudah melihat secara keseluruhan, engkau harus tahu bahwa Dia bukan manusia yang diangkat ke surga.

    Dia adalah Anak Allah itu sendiri yang datang boleh di tempat tahta Allah Bapa yang Maha Kuasa. Dia tadinya ada dalam dekapan Allah Bapa dan Dia akan kembali di hadapan Allah Bapa, itu adalah tempat asal-Nya. Seluruh nabi berbicara mengenai sesuatu penglihatan yang terjadi. Matius menuliskan penglihatan yang terjadi pada waktu, time and space di bumi ini, Daniel melihat sesuatu yang tidak ada time and space, yaitu di dalam kekekalan. Matius menulis, Dia yang naik dengan awan-awan, suatu saat Dia akan datang menghakimi seluruh dunia dan Dia akan turun di tengah-tengah dari awan-awan. Ini adalah berbicara mengenai penghakiman, kalau saudara melihat 3 ayat ini dan semuanya berbicara mengenai Kristus yang naik dan kemudian Yesus yang turun, itu berbicara berkenaan dengan pertama, The Victory of Christ, kemenangan Kristus. Yang kedua adalah Kristus adalah penghakim dunia ini dan ketiga terakhir bicara berkenaan dengan Kristus yang mulia. Dia bukan pendiri agama yang menambah hukum-hukum agar hidup kita menjadi lebih baik, tidak! Dia adalah Tuhan itu sendiri. Kalau saudara tidak menerima Dia, maka sebenarnya saudara menerima tuhan yang lain di dalam hati. Manusia diciptakan di dalam hatinya pasti menjadi seorang penyembah. Siapapun saja, apapun agamanya, atau bahkan bilang tidak beragama, ketika dia diciptakan, maka dia akan menyadari, meskipun mungkin dia tidak bisa mendefinisikan tetapi sebenarnya kita semua adalah makhluk penyembah. Maka itu menyembah sesuatu yang saudara rasa yang paling atas bisa orang lain, bisa dirinya sendiri, bisa materialisme. Tetapi hari ini, ketika Kristus naik ke surga, Dia mau menyatakan kepada Gereja-Nya dan kepada seluruh dunia, Akulah Tuhan. Maka ketika peristiwa ini muncul, saudara harus memilih, apakah Dia itu Tuhan kita. Kalau saudara-saudara mau mengatakan aku tidak mau Dia, maka saudara pasti memiliki tuhan yang lain. Sekali lagi, manusia tidak mungkin tidak, merupakan makhluk penyembah dan menentukan kepada siapa dia menyembah. Yosua di hari tuanya ketika dia mau meninggalkan bangsanya dan sebentar lagi dia akan mati, lalu kemudian dia mengatakan kepada seluruh pemimpinnya untuk mereka menentukan di dalam hati kepada siapa mereka akan menyembah, tetapi Yosua dan seluruh keluarganya akan menyembah Yahweh. Maka ini adalah sesuatu hal yang tidak pernah bisa kita luputkan di dalam hidup. Hari ini, saudara harus mendengar bahwa di dalam hidup saudara harus menentukan siapa Tuhan saudara.

    Tetapi perhatikan bahwa bukan karena saudara mengatakan Yesus Tuhan, maka menjadikan Dia sebagai Tuhan. Saudara menyatakan Dia Tuhan atau bukan, Dia tetap Tuhan. Yesus itu Tuhan. Tetapi pertanyaannya, yang mengubah hidup saudara adalah apakah Dia Tuhan atas hidup kita atau tidak? Itu yang mengubah hidup. Richard Baxter di dalam satu tulisannya Saint’s Everlasting Rest menyatakan, seorang yang munafik, mungkin dia tidak sadar bahwa dia munafik mengatakan kepada dirinya bahwa Kristus adalah Tuhan, Kristus adalah yang utama tetapi emosinya tidak bersaksi kepada dia untuk hal itu. Dia lebih senang berelasi dengan dunia ini daripada dengan Kristus Yesus. Maka sebenarnya itulah tuhannya. Biarlah kita tidak melupakan hal ini karena itu menentukan nasib kita, dunia ini dan di dalam kekekalan.

  2. Kenaikan Tuhan Yesus Kristus yaitu secara pesan / message. Perhatikan pesan terakhir-Nya.

    Pertama, berkenaan dengan Kerajaan Allah, Kingdom of God. Perhatikan Kisah Para Rasul 1:3. Setelah Yesus mati dan bangkit, Dia menampakkan diri. Alkitab menyatakan tidak lebih dari sekitar 520 atau 530 orang dan ada 500 orang di luar murid-murid dan bersama dengan murid-murid dan beberapa wanita, Dia menampakkan diri secara pribadi. Dia berbicara tentang satu hal yaitu Kingdom of God, yaitu Kerajaan Allah. Ini adalah isi hati Dia yang terdalam. Suatu hari Yesus Kristus ditanya oleh murid-murid-Nya, Tuhan ajar aku berdoa. Lalu Dia mengatakan, berdoalah demikian, “Bapa Kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”. Ini adalah apa yang ada di dalam isi hati Yesus Kristus. Yesus Kristus mengatakan, kalau saudara boleh membedah isi hati Yesus Kristus maka Dia sepanjang 33,5 tahun sampai Dia naik ke surga ini yang terus menerus diucapkan-Nya bahkan ketika Dia sudah mati, Dia bangkit, Dia memperpanjang waktu-Nya di dunia 40 hari, ini yang terus menerus dikatakan-Nya yaitu, Aku mau Kerajaan Allah hadir di bumi. Saudara-saudara ingin hidup mempermuliakan Tuhan? Tidak ada cara yang lain kecuali Kerajaan-Nya datang. Apa arti Kerajaan-Nya datang? Yaitu Kehendak-Nya jadi.

    Sejak Adam dan Hawa memberontak, manusia sudah tidak taat maka kita menjadi musuh Allah. Allah dikeluarkan dari kehidupan manusia. Aku mau hidup tanpa Engkau mengurus hidupku. Maka, ketika manusia memilih hidup tanpa Tuhan, 2 hal terjadi. Pertama, hidup manusia makin lama makin hancur. Kedua, hidup kita pada akhirnya akan dimurkai oleh Allah. Ini adalah kalimat dari the whole Bible. Lihatlah negara ini (Australia), peraturannya makin lama makin melawan Alkitab. Gerakan feminism berusaha untuk membalikkan ordo. Saya tidak menyetujui jikalau seorang laki-laki abuse istrinya. Itu adalah dosa. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa ada ordo; laki-laki menjadi kepala rumah tangga dan istri itu harus menjadi teman, pewaris kasih karunia Allah. Tapi kalau saudara mau membalikkan ordo, silahkan. Tetapi saudara-saudara akan mengerti beberapa puluh tahun kemudian, maka negara, maka rakyat, maka keluarga pasti akan hancur. Negara ini, Australia, memperbolehkan homosexual, harus ada gay / lesbian, harus ada same sex marriage. Saudara mau mengatakan itu bebas? Silahkan. Saudara akan tahu, saudara mengubur masa depan saudara sendiri. Manusia, kalau dia tidak takut kepada Tuhan, saudara jangan pikir bahwa Tuhan akan rugi; kita yang akan rugi. Hidup makin lama makin hancur karena kita diciptakan itu ada caranya hidup.

    Saudara menciptakan apapun saja, ada caranya hidup. Contohnya LCD ini, tertulis 220 volt. Saudara mengatakan: Ga mau 220, terlalu boros; saya mau colokkan ke 110. Silahkan. Saudara akan hancur. Saudara mengerti prinsip ini? Hal yang paling dasar sudah dilupakan oleh dunia. Dunia sudah membuang Allah. Dunia tidak peduli lagi tentang Tuhan tetapi Kristus Yesus mengumpulkan satu jemaat, dari segala bangsa yang menyatakan: Biarlah kerajaan-Mu datang. Mereka meratap, berdoa, mereka berusaha untuk kerajaan Tuhan datang. Apa sih artinya kerajaan Tuhan datang? Yaitu kehendak-Mu jadi. Pemerintahan-Mu jadi dalam hidupku, dalam keluargaku, dalam gereja, dalam nation. Karena ini adalah milik-Mu, Engkaulah yang berhak untuk bertahta, Engkaulah yang berhak untuk memiliki. Aku diciptakan oleh Engkau, Engkau layak memakai aku. Tetapi banyak orang mengatakan diri Kristen, selain menyebut Yesus Tuhan, merasa cukup dengan datang ke gereja 2 jam, selanjutnya dipakai oleh dunia ini dan menggunakan semuanya untuk diriku. Seluruh dunia sudah melawan Allah. Hidup makin lama makin hancur dan hidup akan dimurkai oleh Allah tetapi kebalikkannya, adalah Tuhan akan memunculkan orang-orang yang di dalam hatinya ditaklukkan kepada Kristus dan orang ini adalah orang yang belajar taat – obedience. Dan apa yang terjadi kepada orang yang taat ini? Pertama, hidup makin lama makin suci dan yang kedua hidup akan berkenan dan memuliakan Allah. Yang tadi hidup makin lama makin hancur dan hidup akan dimurkai oleh Allah. Yang satu adalah hidup makin lama makin suci dan hidup ini akan tetap untuk selama-lamanya. Alkitab menyatakan kalau Firman ini tidak mungkin akan berlalu dan orang-orang yang sungguh-sungguh menjalankan Firman ini maka dia akan tetap untuk selama-lamanya. Dan bukan itu saja maka hidup itu akan dimuliakan oleh Allah, bukan dimurkai.

    Tanda orang Kristen yang sejati adalah adalah dia akan berseru dengan kalimat yang sama yang Yesus sebagai Kepala Gereja pernah berseru, dan kalimat itu adalah Thy will be done – kehendak-Mu jadi. Orang-orang itu ada tersebar di seluruh dunia. Alkitab mengatakan pada waktu terakhir, maka semua orang yang dipilih ini akan berkumpul, dan ini adalah dari segala bahasa, bangsa, dan zaman dan mereka semua mengatakan satu kalimat yang sama Thy will be done. Dan itu adalah isi hati Kristus. Thy will be done, kalimat ini begitu sulit untuk dilakukan lebih daripada diucapkan. Tetapi tidak ada hal yang lain, kalimat ini harus harus diucapkan karena ini adalah Alkitab dan kalimat ini adalah kalimat yang menjadikan kehendak Allah jadi. Jim Elliot mengatakan Thy will be done dan dia mati di Auca. David Livingstone menyatakan Thy will be done dan dia mati di Afrika. Hudson Taylor menyatakan Thy will be done maka dia mati di Cina. Semuanya mengatakan Thy will be done. Ada orang-orang mengatakan Thy will be done dan orang itu boleh hidup sukses dan orang itu tetap diberkati Tuhan dan dia takut akan Tuhan dan nama Tuhan dipermuliakan. Ada orang-orang yang mengatakan Thy will be done dan orang itu kemudian dilupakan tetapi kehendak Tuhan jadi dan mempengaruhi banyak orang. Thy will be done. Apakah itu ada dalam hatimu? Apakah kita memperhatikan benar-benar apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus sebelum Dia naik ke Surga?

    Dia berbicara kepada murid-murid-Nya supaya menjadikan Kerajaan Surga di dunia. Dan murid-murid-Nya mengerti, ketika bicara mengenai itu mereka harus pergi menjadi seturut dengan apa yang Tuhan kehendaki. Ada yang menjadi pelayan Tuhan, ada yang menjadi teolog, apa yang menjadi orang-orang eksekutif, ada orang yang menjadi bos, ada yang menjadi raja, ada yang menjadi pembantu, semuanya mengatakan Thy will be done . Aku mau untuk melakukan kehendak-Mu apapun saja Engkau mau kerjakan di dalam hidupku dalam bentuk apapun saja, di tempat dan di manapun saja Thy will be done . Kerajaan Allah, Kerajaan Surga sekali lagi ini tidak mudah, tetapi tidak ada kemungkinan yang lain, maka mari jemaat semua, belajar taat untuk hal-hal yang kecil. Alkitab mengatakan engkau harus kerja keras, jangan engkau malas. Alkitab mengatakan bahwa ada orang dikasi 1 talenta, 2 talenta, 5 talenta dan yang Tuhan puji adalah yang memiliki 2 talenta dan 5 talenta karena mereka bekerja keras. Saudara rajin bukan untuk mencari lebih banyak uang tetapi Thy will be done . Saat ini, engkau mungkin sedang berselisih antara suami dan istri dan mungkin engkau mau cerai dan Allah sendiri mengatakan bahwa tidak boleh ada perceraian kecuali karena perzinahan, maka engkau harus mengampuni satu dengan yang lain. Engkau tidak rela, tetapi Alkitab mengatakan engkau jangan pergi dulu untuk beribadah sebelum engkau selesaikan masalah kamu dengan orang lain. Maka engkau harus mengerti prinsip ini dan Thy will be done. Sulit? Ya. Ada air mata? Ya. Thy will be done . Itulah satu-satunya kerajaan Allah dihadirkan dan nama Tuhan dipermuliakan. Apapun itu dalam konteks hidup saudara. Kita tidak diminta oleh Allah untuk memikul salib orang lain atau memikul salib yang begitu besar yang kita tidak bisa pikul. Tetapi dengan hal yang kecil, salib yang kecil, yang ada di depan mata saudara dan Tuhan terus bicara kepada saudara untuk saudara itu pikul, ambil dengan rela hati dan tidak bersungut-sungut. Thy will be done .

    Kedua, beritakan Injil. Menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8 dan Markus 16:15-20). Yesus Kristus naik ke Surga dan ketika diangkat, kemudian Dia berbicara dengan penuh kuasa: Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku. Baptislah mereka di dalam nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Dan ketahuilah bahwa Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Setelah itu, Dia tidak terlihat lagi. Itu adalah teriakan-Nya yang terakhir. Itu adalah isi hati-Nya yang dinyatakan kepada gereja. Gereja yang tidak memberitakan Injil adalah gereja yang sudah berdosa di hadapan Allah. Ini adalah kalimat terakhir. Para teolog mengatakan: Ini adalah great commandment. Semua amanat Yesus adalah agung tetapi kenapa kalimat ini disebut sebagai amanat agung? Karena ini diucapkan terakhir kali sebelum Dia tidak terlihat lagi. Dia naik ke Surga, beritakan Injil. Ada satu lukisan yang pernah dijabarkan oleh pendeta Stephen Tong. Lukisan itu melukiskan bagaimana Yesus itu terangkat ke Surga sambil tangan-Nya memberkati, bukan ke atas tetapi ke bawah sambil muka-Nya itu muka yang sedih. Dia mengatakan berkali-kali: Aku sebentar lagi, tidak ada lagi di tengah-tengah kamu. Betapa Dia mencintai murid-murid-Nya. Engkau akan berduka tetapi engkau tidak akan berduka karena Aku akan memberikan kepadamu Penolong yang lain karena Roh-Ku akan menyertai engkau. Engkau tidak melihat Aku lagi tapi engkau tahu bahwa Aku itu ada. Aku menyertai engkau tetapi tidak di dalam fisik ini tapi Roh-Ku akan menyertai. Dan kemudian, Dia naik Surga. Lukisan itu melukiskan seperti ini; Dia turunkan tangan ke bawah dan Dia melihat murid-murid-Nya sedih karena Dia tahu mereka diutus seperti domba di tengah-tengah serigala. Mereka akan pergi dan dunia akan membenci mereka dan akan mati syahid. Tetapi ketika itu terjadi, Yesus Kristus sudah mengatakan kepada mereka: Jikalau itu terjadi, engkau jangan discouraged karena Aku sudah mengatakannya kepadamu. Murid tidak mungkin lebih dari gurunya. Itu akan terjadi. Tetapi dengan jalan seperti ini Kerajaan Allah akan tersebar. Tidak ada cara lain. Gereja yang sejati harus mengerti isi hati Allah. Dan isi hati Allah itu apa? Kerajaan Allah dan itu dinyatakan melalui pengkabaran Injil. Beritakan Injil jadi saksi-Nya. Ini adalah perintah terakhir yang ditinggalkan Tuhan bagi kita semua.

    Saya akan menjelaskan dengan satu kalimat supaya meng-encourage saudara untuk sadar akan tugas ini. Perhatikan baik-baik. Yesus Kristus tidak bisa lagi untuk melakukan hal ini. Gerejalah yang melakukannya. Ini adalah tugas yang sudah dilakukan oleh Yesus Kristus 33,5 tahun dan sekarang tongkat estafet itu ada di tangan kita. Pekabaran Injil bukan cuma salah satu aktifitas gereja. Itu adalah api di dalam hidup kita. Ketika saya mengatakan hal itu, ketika saya mengatakan Yesus Kristus tidak bisa lagi melakukan hal ini adalah karena memang Dia tidak lagi menjadi satu pribadi yang bertubuh tetapi itu tidak berarti bahwa Dia tergantung kepada kita. Itu juga tidak berarti kalau saudara-saudara gagal, Dia tidak bisa apa-apa. Saudara perhatikan baik-baik, kalau kita tidak mau mengabarkan Injil, Dia akan membangkitkan orang lain. Saya tidak mau menjadi Esau. Milikilah hati seperti Yakub. Jangan buang hak kesulungan itu dan engkau membuat ini tidak berharga. Yakub tahu, aku ingin dipakai oleh Tuhan. Aku tunggu hari itu. Ketika Esau membuangnya, sebelum hak kesulungan itu tumpah ke bawah, diambil. Aku sekarang yang dipakai Tuhan. Aku. Saudara boleh jadi egois. Egois untuk Tuhan mengurapi aku. Orang lain tidak mau dipakai, tidak apa-apa. Aku mau dipakai. Orang lain itu suka-suka hidupnya. Aku mau dipakai habis untuk Engkau. Beritakan Injil. Gereja ini harus memberitakan Injil. Berita Injil itu ada di mana-mana. Saudara ketemu orang di pasar, di mal, di mana saja berikan traktat.

Jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Akan ada aniaya. Akan ada kematian. Maka itu adalah sesuatu yang menakutkan bagi kita. Tetapi Alkitab mengatakan: Engkau harus mengabarkan Injil. Itulah sebabnya tak mungkin ada seseorang yang sanggup sampai akhir kecuali Roh-Nya sendiri, Roh Kristus yang sudah naik ke Surga itu menaungi kita. Itulah sebabnya, Dia mengatakan: Aku menyertai engkau sampai pada kesudahan zaman. Aku akan memberikan Roh Kudus kepadamu. Saudara mengerti sekarang bahwa ini hari yang penting? Yesus Kristus naik ke Surga. Dia adalah Tuhan itu. Dan Dia menyatakan: Beritakan Injil sampai semua bangsa takluk dan menyatakan Thy will be done. Kiranya kehendak-Nya, isi hati-Nya digenapi di dalam hidup kita, di dalam gereja ini.

Hal-hal yang diajarkan Alkitab tentang keluarga

Amsal 31:1-31

Sebenarnya di dalam seluruh pergumulan keluarga dan di dalam relasi suami-istri dan di dalam relasi keluarga dengan gereja dan pekerjaan, maka sebenarnya ada 3 hal yang paling utama, tetapi hari ini saya tidak mungkin menyelesaikan ketiga-tiganya karena khususnya yang terakhir itu akan membahas masalah yang besar. Pertama berkenaan dengan keseimbangan antara keluarga dan gereja. Kedua berkenaan dengan perkataan Yesus, “Jikalau engkau itu tidak membenci suamimu, istrimu, ayahmu, ibumu, anak-anakmu, engkau tidak bisa mengikuti Aku.” Ini adalah sesuatu yang sering sekali disalah mengerti. Ketiga sebenarnya adalah bicara mengenai ordo. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa suami itu kepala rumah tangga, kepala istri. Sekarang gerakan feminism sedang melanda luar biasa untuk membuat wanita sejajar dengan laki-laki.

Saya tidak akan menjelaskan point yang ketiga karena itu akan memerlukan seminar sendiri dan waktu berjam-jam untuk menjelaskan dengan tepat berkenaan dengan ordo ini. Tetapi saya akan memberi hint terlebih dahulu point yang ketiga, meskipun saya tidak jelaskan di sini, supaya jangan ada unsur dosa di dalam diri kita mengambil advantage dari ayat tersebut. Ketika Paulus meyatakan suami adalah kepala istri dan istri harus tunduk kepada suami, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat dan jemaat itu harus tunduk kepada Kristus. Sebagai suami tidak berarti saudara boleh abuse istri. Harus diingat, relasi suami-istri, suami adalah kepala keluarga dan istri adalah pewaris tahta kasih karunia Allah itu adalah relasi cinta dan hormat. Kalau suami tidak mencintai istri, kalau suami tidak korban untuk istri, kalau suami itu tidak sungguh-sungguh mengerti pergumulan istri, tak mungkin istri itu akan menghormati suami. Standarnya itu adalah Kristus dan jemaat. Bukankah Kristus yang mati terlebih dahulu bagi jemaat? Jemaat itu tidak kenal Kristus, tetapi Kristus terlebih dahulu mati, maka jemaat kemudian mau menyerahkan hatinya. Jaman sekarang terjadi peperangan yang besar antara laki-laki dan perempuan, tetapi kalau saudara mengerti prinsip ini, yang disebut sebagai biblical order, biblical ordo, itu akan menjadikan sesuatu hal yang indah di dalam kehidupan keluarga kita. Suatu hari kalau Tuhan pimpin, maka saya akan berbicara lebih dalam lagi tentang hal ini. Sekarang saya akan masuk ke dalam kesulitan di dalam pikiran kita mengerti ayat-ayat Alkitab tentang keluarga yang sering sekali disalah mengerti.

  1. Berkenaan antara kerja, keluarga dan gereja.
    Ini adalah hal yang terus-menerus akan menarik hati dan pikiran kita, dan kemana pun saja saudara-saudara melangkah, kalau kita tidak mengerti prinsip Alkitab, selalu akan dipenuhi dengan guilty feeling yang tidak perlu. Kita berpikir bahwa keseimbangan itu adalah masalah dengan waktu, sebenarnya tidak demikian. Sebelum saya jelaskan prinsip Alkitab, maka kita harus hati-hati dengan perenungan pikiran kita, kalau tidak, nanti kita akan bersalah kepada Tuhan. Apa yang saya mau katakan adalah sering sekali kita selalu against berkenaan dengan gereja dan keluarga. Padahal kalau kita mau berpikir dengan cermat, yang menghabiskan paling banyak waktu bukan gereja, tetapi kerja. Tetapi mengapa di dalam hidup kita, kita tidak pernah complaint mengenai kerja? Kita sedang tidak fair untuk menempatkan masalah ini. Mari kita baik-baik memikirkan Firman. Baik-baik untuk kita berhati-hati di dalam pikiran kita yang sudah jatuh di dalam dosa. Di luar sana orang-orang yang tidak mengenal Allah mengambil waktu orang-orang yang sudah ditebus oleh Kristus dari pagi sampai malam dan kita tidak pernah complaint sekalipun. Tetapi ketika kita bicara berkenaan dengan gereja, hanya 1 minggu 2 jam, kalau saudara-saudara mengikuti 1 persekutuan yang lain mungkin 2 jam lagi, 1 minggu hanya 4 jam, saudara bekerja 1 hari 8 jam, saudara tidak pernah complaint terhadap dia. Biarlah kita boleh berhati-hati akan hati kita. Apakah sungguh-sungguh kita takut kepada Tuhan? Kenapa yang selalu dibenturkan adalah keluarga dan gereja? Kenapa saudara tidak pernah membenturkan antara keluarga dan pekerjaan? Apa yang sedang terjadi dalam hidup kita? Nah saudara-saudara, biarlah perkataan-perkataan yang tajam ini biarlah boleh menembus hati kita, dan biarlah Roh Kudus boleh menyadarkan kita.

    Saya tidak sedang berbicara berkenaan dengan kepentingan keluarga yang lebih rendah daripada kepentingan gereja, sama sekali tidak. Perhatikan baik-baik, prinsip di dalam Alkitab bukan keseimbangan tetapi keutuhan. Prinsip di dalam Alkitab tidak seperti ini, untuk keluarga, untuk pekerjaan dan untuk gereja masing-masing 5 jam. Bukan di dalam area jam, bukan fenomenanya, tetapi adalah esensinya secara keseluruhan, the wholeness, integrate. Salah satu masalah ketika dosa sudah masuk di dalam hidup manusia, maka manusia itu menjadi disintegrate. Manusia tidak pernah bisa wholeness, tidak pernah bisa berintegrasi. Manusia tidak pernah utuh hidup di hadapan Allah. Kalimat itu sama seperti yang dikatakan oleh Yesaya, padahal Yesaya adalah orang yang dipakai oleh Tuhan, yang ketika berhadapan dengan Allah, kemudian dia melihat dan mendengar malaikat itu berseru: “Suci, suci, sucilah Tuhan!” Langsung dia itu mengatakan: “Celaka aku! Aku orang yang berdosa! Celaka aku!” Kalimat itu boleh diumpamakan seperti satu gelas beling yang jatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping (disintegrate).

    Hidup kita ini penuh dengan dimensi-dimensi, ada pasangan hidup kita, perlu uang untuk makan, perlu berelasi dengan mertua dan orang tua, berelasi dengan teman-teman sosial. Kita perlu untuk beribadah di dalam gereja, kita perlu ada talenta studi, saya perlu waktu studi, ada anak-anak yang menuntut kita 24 jam, dan lain sebagainya. Seluruh area hidup ini, kalau kita tidak mengerti core-nya, kita akan ditarik-tarik terus. Seorang anak muda yang terus pergi bersama teman-temannya, orang tuanya akan bertanya dan menariknya. Seorang suami yang terus pulang larut malam, istrinya akan bertanya dan meminta ia memperhatikan anak-anaknya. Hidup kita yang sudah jatuh di dalam dosa terus akan pecah dan terjebak kalau kita tidak mengerti bagaimana kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan di dalam Firman dan Firman itu meluruskan hidup kita. Dan saya mengerti, bahkan di dalam diri saya, ketika kita itu melakukan sesuatu yang begitu sangat meminta waktu di satu tempat, lalu kemudian mulai muncul guilty feeling. Saudara tidak usah bicara mengenai gereja dan keluarga, saudara lama di tempat pekerjaan pun ada guilty feeling terhadap keluarga. Kita berpikir untuk menyeimbangkan, saudara tidak akan pernah mungkin bisa menyeimbangkan sampai saudara mendapatkan core-nya.

    Mari kita perhatikan baik-baik Amsal 31:10-31. Amsal 31 menyatakan seorang istri yang bekerja. Masalahnya bukan di sana, tetapi bagaimana cara menyeimbangkannya? Saya tidak pernah mengatakan bahwa istri tidak boleh bekerja, hanya mengurus anakmu terus di rumah. Istri-istri yang tidak bekerja belum tentu lebih baik anaknya daripada istri-istri yang bekerja. Tetapi apa motivasinya bekerja? Saudara mesti hati-hati karena itu akan mempengaruhi spirit anak kita dan membuat anak kita entah mencintai Tuhan atau membenci Tuhan. Kita tidak bisa melihatnya sekarang. Kita akan melihatnya belasan tahun setelah itu. Apakah seorang istri bertanggung jawab untuk bekerja mengembangkan talenta, atau jika memang keuangan sangat kurang? Jawabannya adalah ya. Di tempat yang lain, apakah istri bertanggung jawab untuk mengasuh anak? Jawabannya adalah ya. Apakah ia bertanggung jawab untuk mengabarkan Injil? Jawabannya adalah ya. Apakah ia bertanggung jawab untuk berdoa syafaat? Jawabannya adalah ya. Maka seluruh aspek ini bukan aspek keseimbangan. Ini adalah bicara mengenai wholeness. Lihatlah perempuan dalam Amsal 31 ini, dia bekerja, tetapi perhatikan, domestic job, tanggung jawab internal itu diselesaikan. Banyak orang bekerja untuk keluar dari tanggung jawabnya karena tidak suka terhadap tanggung jawab yang ada. Kita harus hati-hati karena itu akan mempengaruhi spirit seluruh keluarga kita. Jikalau saudara bekerja karena merasa perlu untuk memenuhi segala keinginanmu (misalnya beli apartemen 5, mobil 6 dll), jika demikian yang mendorong kita itu bukan takut akan Tuhan, tetapi greedy. Pasti rumah tanggamu hancur karena itu dilihat oleh anak. Maka orang perempuan boleh kerja? Maka saya mendorong saudara bekerja, apalagi kalau saudara-saudara adalah orang yang pandai, tetapi keluarga saudara harus tetap diselesaikan.

    Saya cerita dua peristiwa yang benar-benar terjadi. Satu adalah seorang anak yang punya mama dan kemudian akhirnya keluarga itu sulit sekali, lalu kemudian mamanya dari pagi sampai hampir larut malam bekerja keras untuk membiayai keluarganya. Ketika dia harus keluar rumah, dia keluar dengan air mata, terus memikirkan keluarganya, minta belas kasihan Tuhan untuk boleh mendapatkan makanan supaya anaknya bisa hidup. Setelah anaknya itu besar, menikah, maka dia mengatakan, “Mama, terima kasih karena engkau sudah bekerja keras, berkorban bagi aku. Terima kasih.” Dia peluk mamanya dan seumur hidup, maka anak ini terus-menerus akan membiayai mamanya karena sayang, mengetahui mamanya bekerja keras untuk dia. Orang yang kedua, pada saat pernikahan, ketika acara penghormatan kepada orang tuanya, anak yang menikah ini memberikan bunga lalu berbicara,” Mama, saya berterima kasih karena pada waktu aku kecil aku masih ingat mama akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan untuk mengasuh aku. Aku berterima kasih, Ma.” Inti dari semuanya adalah mama yang pertama dan mama yang kedua itu satu, yaitu pikul salib. Jikalau engkau mau keluar kerja, kerja karena engkau pikul salib, tetapi kalau engkau keluar kerja karena engkau tidak suka di rumah, itu adalah hal yang salah. Sama halnya dengan hamba Tuhan. Sebagai hamba Tuhan, saya harus mengasihi jemaat, saya harus kerja keras untuk jemaat, dan saya harus mengasihi keluarga, saya harus bekerja keras untuk keluarga. Saudara harus kerja keras untuk menghidupi keluarga, saudara harus mengasihi keluarga, saudara harus kerja keras untuk nama Kristus dipermuliakan di dalam gereja. Kita harus berjuang, dengan lutut kita berdoa kepada Tuhan, itu seluruhnya adalah tanggung jawab kita.

    Perempuan di Amsal 31 itu ketika dia bekerja dan urusan rumah tangga diselesaikannya, suaminya bangga. Perhatikan baik-baik, suaminya tidak diperdaya oleh wanita ini. Dari kerja keras wanita ini, maka suaminya menjadi orang yang dihormati, anak-anaknya berbahagia. Di sini kita melihat bagaimana dia bekerja keras di luar rumah, di dalam rumah, dan kemudian dikatakan bahwa ia membuat pakaian dari lenan, menjualnya. Pakaiannya adalah kekuatan, kemuliaannya, dan ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Dia sedang berbicara tentang Firman kepada anak, kepada seluruh keluarga. Jikalau seorang perempuan bekerja adalah karena untuk superioritas, untuk mendapatkan profit, maka di situ kegagalan dari keluarga itu. Bagaimana ibu di Amsal 31 ini bisa tetap memiliki keseimbangan? Dalam ayat 30: “Istri yang takut akan Allah dipuji-puji.” Jadi ini adalah core-nya. Jadi sekarang, apa yang ada di tengah-tengah isi hatimu dan keluargamu? Kalau Allah tidak ada di tengah, maka engkau pasti akan hancur. Engkau mendapatkan segala sesuatu tetapi hidup pernikahanmu tidak akan bahagia. Perhatikan sekarang seluruh area hidup itu akan terus menerus akan tarik menarik kecuali saudara mendapatkan core-nya untuk membuat sesuatu hal yang firm, yang balance dan di titik tengah itu siapa? Alkitab mengatakan fear of the Lord – takut akan Allah.

    Jikalau ada fear of the Lord – maka saudara mencari nafkah karena tahu itu adalah panggilan. Saudara berdamai dengan mertua itu adalah panggilan. Saudara bergaul dengan banyak teman, itu adalah calling, menjadi saksi dan garam bagi dunia ini. Saudara keluar untuk study karena itu panggilan dan semuanya karena fear of the Lord. Ketika ada seseorang bertanya kepada saya ingin melayani, saya katakan melayani dengan sungguh-sungguh tetapi satu hal yaitu ketika waktumu begitu banyak dipakai untuk pelayanan sekaligus engkau harus perhatikan dan bereskan seluruh keluargamu. Karena ini adalah the wholeness, integrate, seluruhnya. Engkau melakukannya karena takut akan Allah. Apakah fear of the Lord ada di dalam hatimu? Kalau iya jalankan saja dan kau tidak akan merasa bersalah karena Tuhan akan mengkonfirmasi engkau. Tetapi jikalau tidak ada, maka sebenarnya seluruh kehidupan kita adalah kehidupan yang self-centered, tidak mau dipakai oleh Tuhan dan tidak mau pikul salib, tidak mau bayar harganya. Sekali lagi kuncinya adalah apakah aku melakukan ini karena takut akan Tuhan? Amsal 4:23 ayat yang berkali-kali saya katakan. Mari periksa diri kita masing-masing dengan jujur dengan tulus terbuka di hadapan Allah, apakah inti dari hati kita? Apakah itu fear of the Lord? Ataukah hal-hal yang lain? Karena dari hati terpancar seluruh kehidupan. Kalau hati kita hedonism, pleasure at any cost, terpancar dari seluruh kehidupan. Kalau hati kita fear of the Lord terpancar dari seluruh kehidupan.

    Saya berharap dalam poin pertama ini saudara mengerti sekali lagi, mengerti tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah, semuanya the wholeness, saudara harus persembahkan kepada Allah. Pada saat penghakiman terakhir Dia akan tanya: Bagaimana hubungan dengan suami/istrimu? Beres? Menjaga kesucian? Engkau mengasihi dia? Bagaimana hubungan dengan anak-anak? Beres? Engkau mendidik dia? Bagaimana dengan talenta yang Aku berikan kepadamu? Banyak orang yang malas tidak mau untuk menggali talentanya di dalam pekerjaan dengan alasan-alasan sebenarnya adalah dia malas. Biarlah kita boleh mengerti, jagailah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari sanalah terpancar kehidupan. Saya akan akhiri poin pertama ini dengan Firman Tuhan yang mengatakan, orang yang takut akan Tuhan, Roh Kudus akan bekerja di dalamnya dan salah satu tandanya adalah dia suka diam di rumah Tuhan. Jangan terbalik, bukan semua orang yang ada di gereja pasti cinta sama Kristus, tetapi orang yang cinta Kristus pasti akan pergi ke gereja. Mazmur 84:2-8. Sekali lagi, bukan masalah keseimbangan tetapi keseluruhan, the wholeness, hidup yang utuh dipersembahkan kepada Allah dalam seluruh hidup dan keluarganya, dan boleh menjadi satu hati melayani bersama keluarganya terus di rumah Tuhan, terus itu menjadi keinginan kesukaannya, karena dia melihat ada visi yang baru dan dia akan membawa, menggunakan apapun saja yang menjadi talentanya, yang menjadi uangnya, yang menjadi pekerjaannya untuk kemuliaan bagi nama Tuhan. Pikirkan baik-baik dan biarlah saudara boleh mengerti core-nya, The commitment of your heart.

  2. Lihat Matius 10 : 34-38. Apakah benar bahwa Yesus meminta kita untuk membenci seluruh keluarga kita sama seperti Dia membenci pekerjaan setan? Perhatikan baik-baik, salah satu dari ciri interpretasi bidat adalah mengambil satu ayat Alkitab, menekannya dan melupakan ayat-ayat yang lain. Bukankah di Alkitab dikatakan: Hormatilah orang tuamu? Bukankah di dalam Alkitab dikatakan bahwa suami cintailah istri dan istri tunduklah kepada suami? Bukankah di dalam Alkitab bahkan Yesus mengatakan bahwa engkau harus mencintai musuhmu dan bukan membencinya? Dia bahkan mengatakan: Jikalau ditampar pipi kiri, engkau berikan pipi kanan. Engkau disuruh berjalan 1, engkau berjalan 3 langkah bersama dia. Bukankah itu adalah bentuk dari cinta? Bukankah Allah sendiri mengatakan bahwa Aku mengasihi engkau dan God is love? Ayat ini bukan anti-tesis. Ayat ini adalah paradoks.

    Anti-tesis adalah 2 hal yang akan bertentangan dan sampai kapan pun saja dan di dalam kekekalan pun, saudara tidak pernah mungkin akan mendamaikannya. Contoh kalimat anti-tesis dalam Alkitab yaitu engkau tidak bisa memilih 2 tuan. Engkau harus pilih salah satu, God or mammon. Kalau saudara mencintai uang, saudara tidak pernah bisa, sampai kapan pun saja, engkau mengatakan: Aku mencintai ini untuk hidupku untuk mulia bagi Kristus. Tidak pernah mungkin, itu adalah kebohongan. Alkitab mengatakan: Cinta akan uang adalah sumber seluruh kejahatan. Tuhan tidak katakan: Punya uang sumber kejahatan. Yang membuat orang itu jahat, itu cinta uang, bukan uangnya. Jadi uang itu netral. Itu adalah milik Allah yang dipercayakan kepada kita. Tetapi cinta uang itu berarti hati kita itu mendekap pada dia. Itu akar segala kejahatan. Maka itu adalah kalimat anti-tesis.

    Tetapi ketika kita bicara berkenaan dengan suami-istri, orang tua-anak, ini bukan anti-tesis. Ini adalah paradoks. Paradoks itu adalah dua hal yang secara fenomena luar itu bertentangan tetapi di dalamnya ada satu keindahan kalau saudara menemukan kuncinya untuk menyatukan semuanya. Tuhan mau supaya kita mengasihi keluarga kita, supaya gereja memiliki keluarga-keluarga yang sehat dan saling mengasihi. Orang-orang yang dipakai menjadi kesaksian di luar adalah orang-orang yang Tuhan berikan anugerah dalam persekutuan yang indah dalam suami istri di dalam gereja. Tuhan mau engkau makin lama saling mengasihi antara suami-isteri, orangtua dan anak-anakmu. Tetapi mengapa ayat ini begitu sangat tajam? Sekarang saya akan jelaskan arti ayat ini bukan membenci seperti saudara itu tidak suka dan membuang.

    Arti ayat ini dalam bahasa aslinya adalah love-less. Love-less itu adalah sesuatu sedikit atau boleh dikatakan lebih sedikit daripada cinta kepada Kristus. Apa artinya? Jikalau kita adalah orang yang lahir baru, anak-anak Tuhan yang sejati, maka Roh Kudus akan memberikan pertumbuhan rohani dan saudara-saudara perhatikan pertumbuhan rohani itu akan makin lama makin kita itu mengasihi keluarga kita. Tetapi jikalau belum lahir baru maka belum terjadi demikian. Orang yang sungguh mengasihi Tuhan, makin lama makin mengasihi keluarga dengan kesucian dan kemurnian bukan dengan interest pribadi. Dan ketika kita mengasihi keluarga kita dengan makin lama makin suci dan murni, Roh Kudus akan memberikan sesuatu pertumbuhan rohani lagi, yaitu kita melihat kemuliaan Kristus dan Dia menjadi segala-galanya dalam hidup kita. Kita makin mencintai Dia dan apa yang Yesus katakan adalah jikalau kita masuk ke dalam stage seperti ini dalam pertumbuhan rohani tentu seumur hidup tidak ada yang sempurna, maka kita akan sadar makin lama kita akan makin mengasihi Kristus lebih daripada mereka dan gap itu, perbandingan itu, seperti cinta dan benci. Karena mengasihi Kristus jauh lebih besar daripada mengasihi keluarga kita.

    C.S. Lewis mengatakan, jikalau kita makin lama makin mengasihi Kristus dan seakan-akan itu cinta pada Kristus lebih besar dibandingkan dengan cinta kepada keluarga seperti cinta dan benci, tetapi pada saat yang sama engkau akan menyadari bahwa engkau akan mengasihi keluargamu jauh lebih besar dan lebih dalam dari sebelumnya. Ketika saya mendapatkan pengertian ini hati saya melonjak kegirangan. Tuhan, Engkau itu begitu penuh dengan hikmat, dan hikmat-Mu itu benar-benar tersembunyi kecuali kalau engkau memberikan kepada kami Roh Kudus-Mu. Yesus mengatakan kalimat-kalimat paradoks ini, barangsiapa mau mempertahankan, engkau akan kehilangan. Barangsiapa mau menyerahkan nyawanya, engkau akan mendapatkannya. Jikalau engkau merelakan seluruh keluargamu, mengasihi Kristus lebih daripada anakmu, engkau akan tahu, anakmu akan semakin mengasihi engkau. Jikalau engkau mau melepaskan hakmu dan berdoa, “Tuhan meskipun suami saya itu begitu kejam tapi aku tidak akan mencari untuk dia mencintai aku, Tuhan tolong untuk dia boleh takut kepada nama-Mu.” Begitu suamimu mencintai Tuhan maka dia akan menuju ke rumahmu dan mencintai engkau lebih daripada sebelumnya. Ini adalah jalan keselamatan yang Tuhan itu berikan pada kita. Saudara berpikir kalau dia sudah cinta pada Kristus pasti dia tidak cinta sama aku, tidak, sama sekali tidak.

Saya akan akhiri seluruh khotbah ini dengan dua cerita yang sungguh-sungguh terjadi. Pertama adalah cerita John Sung. Suatu hari dia sebenarnya sudah memiliki satu perjanjian untuk dia pergi keluar kota untuk sebuah kebaktian kebangunan rohani yang besar dan John Sung adalah orang yang sangat sibuk, dia jarang sekali bertemu dengan keluarganya. Tetapi hari itu dia sempat pulang rumah dan kemudian dia tetap harus pergi lagi untuk beberapa bulan atau beberapa minggu, saya lupa. Tetapi hari itu, ketika dia akan berangkat, istrinya sekarat, hampir mati, istrinya itu berada di dalam kesakitan yang begitu besar dan John Sung sangat mencintai istrinya. Maka di dalam posisi seperti ini, John Sung tidak bicara banyak, dia pandang istrinya, dia berlutut di depan ranjang istrinya, dia berdoa kepada Tuhan minta belas kasihan untuk istrinya. Tidak ada air mata. Tulisan itu mengatakan John Sung kemudian menguatkan dirinya, berdiri dan kemudian melangkah untuk melayani Tuhan di kota yang lain karena sudah ada perjanjian dan dia sama sekali tidak membelokkan kepalanya. Kalau saudara orang yang tidak dewasa, jikalau saudara menjadi istri John Sung, saudara akan terluka dan berkata bahwa engkau laki-laki yang tidak cinta kepada istri. Tetapi kalau engkau melihat the whole story, mengapa dia tidak mau berlinang air mata karena supaya istrinya tidak sedih dan dia meninggalkan istrinya, dia tidak membalikkan badan, kenapa? Karena dia sangat mencintai istrinya tetapi dia mesti mencintai Tuhan dan pada saat itu, hatinya mencintai istrinya dengan cinta yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Itu adalah rahasia-rahasia misteri kehidupan.

Orang yang kedua adalah Hudson Taylor. Sebelum Hudson Taylor menjadi misionaris, orang tuanya terus mendoakannya agar anaknya dipakai Tuhan di China. Pada hari itu setelah dia menjadi besar akhirnya dia memutuskan memang panggilan Tuhan pergi ke China. Ketika orang tua Hudson Taylor akan pergi ke suatu tempat dan papanya harus berpisah karena harus pergi ke kota lain, catatan itu mengatakan bahwa papanya naik kereta api, Hudson Taylor dan mamanya itu kemudian menunggu dan kereta api itu perlahan-lahan bergerak meninggalkan mereka. Hudson Taylor lari-lari kecil karena tahu pergi ke luar negeri pada waktu itu sangat mungkin untuk tidak kembali ke rumah seumur hidup. Dan itu adalah perpisahan hampir sama dengan perpisahan kematian tetapi dia tahu panggilan Tuhan dan kemudian dia melambaikan tangan ke papanya sampai ujung dari jalan itu. Dia bersama dengan mamanya. Beberapa hari kemudian kapal itu berangkat, dan mamanya dengan berat hati melepaskan dia dan kemudian dia ada di geladak kapal itu. Hudson Taylor terus melambaikan tangan ke mamanya. Kapal itu mulai makin lama makin meninggalkan pelabuhan itu, air mata terus ada, mungkin tidak bertemu, mungkin bertemu di Surga. Terus kemudian Hudson Taylor ingat sesuatu, dia masuk ke tempatnya tempat dia simpan bukunya, dia ambil buku lalu kemudian dia tulis I love you Mom, lempar buku itu dan kemudian mamanya itu lihat dan pegang, I love you Mom.

Jikalau kita mau menyerahkan seluruh orang yang kita kasihi untuk mengasihi Kristus lebih daripada kita, saudara-saudara akan melihat satu hal bahwa orang tersebut mencintai kita lebih dari sebelumnya. Jangan salah mengerti ini dan jangan bodoh dan jangan ditipu oleh setan. Kasihilah Kristus lebih daripada sebelumnya, jangan engkau pertahankan dirimu dan engkau kehilangan dirimu. Kau pertahankan hakmu dan engkau kehilangan suamimu. Engkau pertahankan cintamu kepada anakmu dan anakmu melihat mama begitu egois dan engkau tidak akan mendapatkan cinta anakmu. Ini adalah cinta Kristus yang murni yang suci yang membuat kita boleh memiliki satu keluarga yang indah bagi Tuhan. Kiranya Kristus dipermuliakan. Kiranya keluarga kita boleh diberkati.

^