[simple_crumbs root="Home" /]
-->

THE GLORY OF CHRIST IN UNEXPECTED PLACES (3)

Lukas 24:5-6, Yohanes 20:11-18

Maria Magdalena terus-menerus ada di dalam beberapa hari penderitaan Kristus. Dia melihat bagaimana Yesus diadili dan Yesus berjalan di dalam Via Dolorosa. Dia melihat dengan mata kepala sendiri berkenaan dengan salib Kristus. Ketika Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menurunkan mayat Yesus, Maria Magdalena ada di sana. Ketika tubuh Yesus dimasukkan ke dalam kubur, Maria ada di sana. Pagi-pagi benar, Maria pergi ke kubur Yesus sekali lagi untuk memberikan sebuah peringatan kepada Gurunya yang sudah mati, tetapi sesuatu mengejutkan matanya. Batu yang besar itu sudah terguling, Maria cepat-cepat masuk ke dalam kubur itu. Kemudian dia melihat 2 wajah orang yang tidak dikenal, orang tersebut ada di atas kubur Yesus, di kepala dan di kaki-Nya. Itu adalah hari kebangkitan Yesus Kristus. Hari yang akhirnya menjadi pengharapan seluruh orang Kristen yang tadinya melihat Yesus sudah mati.

Mengapa kebangkitan-Nya pada pagi hari? Mengapa kebangkitan-Nya pertama kali ditemukan dan diutarakan oleh Maria Magdalena? Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang di dalam tubuhnya pernah ada 7 setan berkuasa. Melihat prinsip ini, saya sungguh-sungguh tidak mengerti cara kerja Allah. Selain saya mengutarakan kepada saudara-saudara apa yang saya mengerti, yaitu ketika Allah menyatakan kemuliaan-Nya, maka sekaligus Dia menyembunyikan diri-Nya. Di dalam paradoks ini, orang yang bisa melihat kemuliaan Allah di dalam kesembunyian-Nya, di tengah-tengah perendahan-Nya, adalah orang yang dicerahkan oleh Roh Kudus Allah. Orang yang terus-menerus pergi ke gereja tetapi terus berada di dalam dosa adalah orang yang tidak pernah mengalami Roh Kudus karena dia tidak semakin mengenal Kristus dan takut kepada Kristus. Orang itu persis seperti orang Israel yang terus-menerus itu berputar 40 tahun lamanya di padang gurun sampai mati padahal kemuliaan Allah itu nyata di depan mereka. Tiang awan dan tiang api itu ada di depan mereka setiap hari, tetapi mereka tidak pernah takut kepada Allah. Hidupnya terus-menerus bergelimang di dalam dosa yang sama, bahkan lebih parah. Ini bukan masalah penglihatan secara mata, tetapi penglihatan di dalam hati, dan yang bisa membukanya adalah hanya Roh Kudus Allah. Saya berharap kiranya Roh Kudus yang bekerja kepada orang-orang yang sudah Tuhan pilih di dalam dunia, juga bekerja di dalam engkau. Karena tanpa anugerah-Nya, engkau akan melihat kotbah yang indah tetapi tidak pernah berubah, engkau tidak pernah takut kepada Kristus.

Perhatikan baik-baik apa yang menjadi kehidupan Yesus Kristus dan bagaimana cara kerja-Nya di dunia ini. Ketika melihat cara kerja Kristus di dalam Injil, maka kita akan melihat ada 2 bagian besar. Pertama, Dia merendahkan diri-Nya dan yang kedua, Dia dinaikkan (dimuliakan). Ketika Allah rela merendahkan Kristus dan Kristus rela direndahkan oleh Allah, di tengah-tengah inkarnasi, penderitaan-Nya, disalib, mati, dan dikubur, semuanya terlihat oleh semua orang begitu banyak. Tetapi coba lihat peninggian dari Kristus, maka ketika Dia bangkit, pagi-pagi buta dan hanya satu orang pertama kali yang tahu, Maria Magdalena. Saya sungguh-sungguh tidak tahu kenapa berita yang terpenting, yang menjadi pengharapan seluruh dunia harus diberitakan pertama kali oleh Maria Magdalena. Perempuan pada waktu itu tidak memiliki tempat di pengadilan. Perempuan pada waktu itu dianggap kelas kedua. Tetapi mengapa harus Maria Magdalena? Bukankan ini berita yang lebih penting daripada apapun saja di dunia ini? Dan bukan itu saja, mengapa Yesus Kristus memilih perempuan bahkan perempuan yang sudah pernah dirasuk setan. Berita yang terpenting dinyatakan, sekaligus ditutupi oleh Allah. Hanya orang yang ada Roh Kudus di dalamnya akan menyadari berita ini benar. Ini adalah titik di mana saudara dan saya disaring, seluruh dunia disaring. Orang pergi ke gereja, tetapi pikirannya tidak ada di sini. Dia akan pergi ke gereja, hatinya sebenarnya bukan karena menghormati Kristus. Orang itu mungkin berpikir: akulah yang menentukan pergi ke gereja atau tidak. Di saat seperti itu, sebenarnya inilah yang terjadi: Allah sangat mungkin menyaring. Hanya orang yang melihat kemuliaan Kristus di tengah-tengah penderitaan-Nya itulah yang diselamatkan dan orang yang diselamatkan memiliki kerinduan yang besar untuk menyembah Allahnya. Saya berharap kiranya Tuhan tidak menyaring kita. Saya berharap kiranya Roh Kudus mengasihani kita semua dan mengasihani kita semua.

Saya akan membawa saudara kepada kemuliaan Kristus di tempat yang tidak terduga. Pertama adalah tempat di mana Dia itu disalibkan dan kedua saudara melihat kemulian-Nya di dalam kuburan. Dan sekarang, kita akan melihat kemulian-Nya di tengah-tengah kubur yang kosong itu. Saya akan berbicara mengenai 3 suara dari dalam kubur Yesus:

  1. Suara yang pertama adalah suara dari malaikat, “Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?”

    Ini adalah proklamasi kemenangan iman Kristen dan Tuhan memberikan keterkejutan kepada seluruh umat manusia sepanjang jaman. Perhatikan baik-baik di tengah-tengah kematian dan kebangkitan Kristus Yesus, ada 2 proklamasi yang terjadi secara umum, dan melampaui dari jaman ke jaman. Perhatikan 2 proklamasi ini dinyatakan di mana. Pertama adalah “It is finished”. Di atas kayu salib. Kedua adalah “Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?” Perhatikan dua tempat ini. Ini adalah tempat yang paling menakutkan yang dijumpai oleh manusia. Salib adalah tempat di mana Yesus sekarat. Kubur adalah tempat kematian Yesus Kristus. Apa yang akan menjadi tempat yang paling menakutkan dalam hidup kita? Tempat sekarat kita adalah tempat di mana kita secara eksistensial sendiri. Dan tempat kubur adalah tempat di mana kita paling sendiri. Tidak ada orang yang sanggup mengatakan proklamasi kemenangan di dua tempat ini. Ini adalah kemenangan Kristus. Ini adalah satu penyataan bahwa Kristus itu bukan saja pendiri agama. Dia adalah Tuhan seluruh alam semesta. Dia adalah Allah yang menciptakan manusia. Apa saja penderitaan dan kematian itu menumpuk kepada Dia, Dia pasti bangkit, Dia pasti menang. Ini yang membedakan antara Kristus dengan seluruh pendiri agama. Jangan pernah menyamakan Kristus dengan semua manusia yang lain. Dia itu adalah Allah yang dari atas turun ke dunia dan kembali ke atas. Dan semua pendiri agama dari bawah ingin menuju ke atas dan harus kembali ke kubur. Gereja tidak mendapatkan hidupnya dari seorang pemimpin agama, satu orang pemimpin moral yang matinya ada di dalam kubur. Namun gereja mendapatkan kuasanya dari Tuhan yang sudah bangkit pada diri-Nya sendiri. Ini adalah titik pembalikan seluruhnya. Dan ini adalah penebusan di dalam hidup kita dan titik pemulihan kita.

  2. Lihatlah di dalam Alkitab apa yang terjadi di dalam sejarah. Thomas bahkan tidak mempercayai kebangkitan Kristus, tetapi dengan kebangkitan maka ada titik pemulihan terhadap pribadi Thomas. Kristus datang sendiri kepada Thomas menyatakan tubuh-Nya yang sudah tertusuk oleh paku dan kemudian bangkit. Thomas dipulihkan, dari skeptis menjadi penginjil yang pergi sampai ke India dan mati bagi Kristus. Matius tadinya adalah pemungut cukai. Dia bertobat karena Yesus berbicara kepada dia. Dia pergi ikut Yesus Kristus. Tetapi ketika Yesus di dalam kubur, dia kembali menjadi pemungut cukai. Sama seperti murid-murid Yesus yang lain, ketika Yesus mati, mereka kembali menjadi nelayan di pantai Galilea. Kalimat Yesus sudah dilupakan oleh mereka. Ikut Aku dan engkau akan Ku-jadikan penjala manusia. Apa gunanya Engkau mau mengatakan demikian? Engkau sendiri sudah mati di kubur. Tapi kebangkitan adalah pemulihan. Yesus datang kepada mereka dan mengatakan, “Lemparkan jalamu ke kanan,” dan kemudian mereka itu mengangkatnya. Sudah semalam-malaman aku pergi ke sana dan tidak mendapatkan apa-apa, tetapi orang itu mengatakan lempar jalamu ke kanan, dan ketika aku mengangkatnya, ikan-ikan itu begitu banyak ada di dalam jala itu. Aku tidak kuat untuk mengangkat. Mereka langsung teringat suatu peristiwa berapa tahun yang lalu ada seorang yang pernah mengatakan demikian, hal yang sama terjadi di titik yang sama. Dia melihat, itu Yesus. Petrus kemudian melepaskan seluruh jala itu, lari. Dia melihat ini Yesus. Kebangkitan itu memulihkan segalanya. Itu adalah iman Kristen.

    Sebagai hamba Tuhan saya katakan kepadamu, dengan ketulusan dan kejujuran, di mana lagi engkau akan melabuhkan jiwamu kecuali kepada Yesus Kristus yang mati dan bangkit? Bukankah hatimu bergetar seperti ini karena jiwamu memang diciptakan oleh kalimat dari Dia? Kembali seluruh jiwa yang sudah diciptakan oleh Kristus, kembali kepada Kristus. Engkau sudah diciptakan dan engkau sudah ditebus oleh Dia. Engkau tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan pemulihan dalam hidupmu kecuali engkau mengenal-Nya. Jangan hanya engkau senang dengan mengerti kekristenan, tetapi minta Allah menyatakan Roh-Nya untuk mengerti Firman-Nya. Suara ini adalah suara pemulihan semua manusia yang diciptakan. Mengapa engkau mencari yang hidup di tengah-tengah orang mati?

  3. Suara yang kedua dikatakan oleh malaikat dan oleh Yesus kepada Maria Magdalena, “Mengapa engkau menangis?”

    Kalimat yang kedua, yang menusuk hati, mau menyadarkan Maria Magdalena. Di dalam kalimat ini, Allah mau menyatakan bahwa segala air mata dan penderitaan karena Kristus tidak lagi menjadi hal yang negatif di dalamnya. Itu akan menjadi hal yang mulia. Apapun saja yang di dalam Kristus yang penderitaan itu dilakukan di dalam Kristus, itu akan menjadi hal yang mulia. Saya akan memberikan prinsip teologisnya. Ada dua peristiwa yang di akhir dari kehidupan Yesus Kristus yang Alkitab katakan, yaitu penderitaan yang berujung kepada salib dan yang kedua adalah kebangkitan. Salib tanpa kebangkitan, Paulus menyatakan, “Sia-sialah kita hidup.” Salib tanpa kebangkitan adalah persis seperti pendiri agama semuanya. Tetapi meskipun begitu mengapa agama Kristen itu lambangnya adalah salib dan bukan kubur yang terbuka? Dan mengapa di dalam tulisan Alkitab peristiwa salib lebih banyak daripada kubur yang terbuka? Apa arti yang Tuhan mau katakan? Perhatikan baik-baik, salib tanpa kubur yang terbuka, nothing, tetapi salib dengan kubur yang terbuka, maka kubur yang terbuka itu akan meninggikan salib pada tempat yang paling tinggi.

    Maria Magdalena adalah orang yang sudah melihat jalan salib. Yohanes adalah murid Yesus satu-satunya yang melihat salib Yesus. Maria Ibu Yesus melihat salib itu seperti pedang di dalam hatinya. Jika tidak ada kebangkitan, apa yang terjadi pada orang-orang ini. Maka orang-orang ini akan mengatakan bahwa Yesus itu adalah orang baik yang disalib yang sangat kasihan. Dia adalah orang yang bermoral tinggi yang suci, yang disalib yang sungguh kasihan. Orang-orang ini akan bersimpati karena kematian Kristus. Orang-orang ini akan berujung pada mengasihani diri sendiri karena hatinya juga remuk karena Kristus mati. Maria Magdalena akan terus mengingat seorang guru yang baik yang mati. Yohanes anak guruh/guntur itu ketika melihat salib itu mungkin akan menjadi satu murid yang paling marah dan sakit hati. Ada kepahitan di dalam hatinya. Tetapi, ketika mereka melihat kebangkitan, kebangkitan itu meninggikan salib pada tahta-Nya. Maria ibu Yesus sekarang akan tersenyum lebar, pedang ini adalah pedang yang berharga. Aku punya penderitaan yang berarti. Aku punya air mata yang Tuhan tidak lupakan yang sekarang berubah menjadi sorak kegembiraan. Mengapa aku bisa bersorak gembira? Karena aku pernah berbagian di dalam penderitaan-Nya.

    Di dalam Kristus, jerih payah kita tidak akan sia-sia, orang yang menderita bagi Dia akan diubah menjadi suatu penderitaan yang mulia. Terhadap Maria Magdalena yang sudah mengikuti jalan salib Kristus, Allah menyatakan, “Mengapa engkau menangis?” Pada saatnya nanti ketika kita berkumpul di surga, maka semua orang yang berjerih lelah, yang hatinya remuk karena Kristus, yang menderita karena penderitaan Kristus menimpa dia, yang menyatakan Kristus di tengah-tengah penolakan, yang darahnya dialirkan yaitu orang-orang Kristen yang menjadi martir, Yesus Kristus akan berdiri di tahta itu dan menghapus seluruh air mata dan mereka semua akan mengucap syukur karena kesempatan untuk menderita bersama Kristus. Pedang yang meyakitkan itu sekarang menjadi harta karun Maria ibu Yesus. Mengerti ini, saya teringat pada salah satu saudari kami yang baru saja meninggalkan kami karena sakit kanker. Di tengah sakitnya, dia terus memuji Tuhan karena dia menyadari bahwa itu bagian yang Tuhan tentukan untuk dia menderita sambil terus memuji Tuhan. Bukan saja dia tidak kehilangan iman, tetapi dia terus memuji Tuhan di dalam panggilannya sebagai seorang penderita kanker. Ketika dia meninggal, semua dari kita menangis, tetapi ketika saya melihat ayat ini, Allah menyatakan kepada kita “Mengapa engkau menangis?” Penderitaan itu menjadi mahkota bagi dia dan kemuliaan bagi Allah.

    Ada dua tangisan air mata. Ketika kita hidup di tengah-tengah dunia ini dan menanggung kesakitan dan penderitaan dan salib Kristus, sangat mungkin kita menangis. Tangisan itu akan dirubah menjadi air mata kemenangan. Ini prinsip pemulihan dalam kebangkitan. Sebaliknya, orang yang hidupnya seenak-enaknya saja di dunia, mereka yang berpikir bahwa pergi ke gereja itu hanya suatu kewajiban, yang memberi karena berpikir bahwa Tuhan membutuhkan, yang memberi prime time bukan untuk Tuhan tetapi untuk keluarga, yang memberi uang yang terbanyak untuk anak cucu bukan untuk Tuhan, pada saatnya nanti di surga bila mereka masuk ke dalamnya, maka tertawa mereka akan menjadi tangisan di dalam kekekalan. Kenapa tidak kerja untuk Tuhan lebih, kenapa tubuh yang sehat tidak dipersembahkan kepada Kristus, kenapa uang yang terbaik tidak diberikan kepada Tuhan, kenapa pikiran yang cemerlang tidak diberikan untuk kemuliaan Tuhan. Akan terjadi tangisan seumur kekekalan. Ini prinsip manusia hidup di dunia dan kekekalan. Mana yang akan dipilih?

  4. Seruan ketiga, “Maria!” adalah seruan dari Yesus kepada Maria yang dikatakan dengan lembut tapi jelas.

    Maria di tengah-tengah kegalauannya, setelah bertemu dengan dua orang di dalam kubur itu, karena kesedihan yang begitu dalam, dia tidak bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian dia keluar dari kubur itu dan mencari ke kanan dan ke kiri dan kemudian dia merebahkan diri sampai kemudian ada seseorang yang berdiri di depannya mengatakan: “Siapa yang engkau cari?” Maria berpikir bahwa itu adalah penunggu taman. Rembrandt melukiskan peristiwa itu dalam lukisannya dengan tepat. Lihat bagaimana Maria tidak bisa mengerti apa yang terjadi pada waktu itu. Dua malaikat di depannya, kemudian Yesus berdiri di depannya bertanya, “Siapa yang engkau cari?” Maria mengatakan, “Tuan apakah engkau mengambil jasad Tuan-ku? Bila iya, beritahu aku di mana jasad itu?” Maria dengan kesedihan yang luar biasa mengira Yesus adalah penjaga taman. Kubur Yesus memang diletakkan di taman, dan dari tempat itu ada hal yang indah yang Alkitab katakan. Alkitab menyebutkan tiga taman yaitu Eden, Getsemani, dan taman kuburan Yesus.

    Di Eden yang indah itu, manusia diciptakan dengan tangan Allah. Ini adalah tindakan personal pribadi Allah kepada pribadi kita. Allah menciptakan manusia berlainan dengan seluruh alam semesta. Allah hanya menyatakan dengan perkataan “jadilah terang” maka terang itu jadi. Demikian juga dengan cakrawala, dan binatang-binatang. Tetapi ketika Dia menciptakan manusia, Dia memakai tangan-Nya dan kemudian menghembuskan nafas-Nya. Manusia tidak diciptakan secara produk massal. Kita bukan sabun yang diciptakan semua sama. Allah menciptakan kita secara personal dan kemudian menamai manusia dan memanggilnya “Adam”. Dari situ seluruh nama kita ada. Alkitab menyatakan bahwa sebelum aku lahir, Engkau sudah memanggil namaku sejak dari kandungan. Nama diberikan oleh Allah kepada manusia merupakan tindakan personal dari Allah kepada kita. Bukan itu saja, di taman Eden Allah memberikan perjanjian kepada manusia, suatu relasi perjanjian yang indah. Manusia berelasi dengan Allah di dalam perjanjian itu.

    Dua hal ini, tindakan personal dan juga tindakan untuk relasi menghasilkan suatu keindahan, keharmonisan yang luar biasa. Tetapi ketika manusia berdosa, dia meninggikan diri di hadapan Allah, relasi ini rusak, personalitas dari Allah tidak lagi dihargai, manusia seolah-olah menampar wajah Allah. Harga yang harus dibayar adalah kejahatan demi kejahatan hadir karena pada prinsipnya manusia tidak bisa hidup tanpa kejahatan bila dia tidak hidup di dalam Allah. Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang menyembah. Jika kita tidak menyembah Allah maka kita akan menyembah pribadi yang lain. Dan pribadi yang lain yang ada pada waktu itu adalah iblis. Di situ suatu keindahan itu menjadi suatu kehancuran. Harga yang harus dibayar untuk kehancuran perjanjian ini, kerusakan relasi ini, dan menghancurkan personalitas Allah, menghina Allah secara pribadi adalah kejahatan dan kematian. Dan di dalam waktu yang singkat, Kain membunuh Habel. Manusia diusir oleh Allah, “Menjauhlah dari pada-Ku semua orang yang melakukan kejahatan!”

    Ribuan tahun sesudahnya, kejadian yang hampir sama terjadi di dalam suatu keterbalikan. Dan itu adalah di taman Getsemani, di mana Kristus Anak Allah yang di dalam kitab Roma dinyatakan sebagai Adam kedua. Semua manusia diwakili oleh Adam yang pertama, dan sekarang semua manusia akan diwakili oleh Adam kedua. Adam pertama mau meninggikan diri seperti Allah. Adam kedua adalah Allah Anak yang merendahkan diri-Nya mau menjadi seperti manusia. Anak Allah itu merendahkan diri di taman Getsemani, taman penebusan, berdoa dengan cucuran peluh dan darah, menjadi jalan pendamaian untuk Allah dan manusia. Jalan pendamaian Allah dan manusia ini supaya relasi itu dipulihkan dan manusia dapat kembali mengenal Allah dan menghargai personalitas-Nya. Relasi dipulihkan supaya kita boleh mengenal Allah, dan menghargai siapa Allah yang sebenarnya. Di Eden, relasi dihancurkan dan personal Allah dihina. Di taman Getsemani, terjadi rekonsiliasi terhadap relasi itu membuat kita boleh mengenal Allah dan menghargai kembali pribadi-Nya.

    Taman yang ketiga, taman kuburan Yesus, adalah taman kebangkitan. Di taman kuburan, Kristus bukan saja menyatakan kuasa kebangkitan Allah, tetapi Kristus pertama kali mencari manusia yang berdosa setelah kebangkitan-Nya yaitu Maria Magdalena. Maria Magdalena mewakili kita semua. Dia pergi ke kubur karena simpati dan cintanya kepada Kristus karena setiap orang yang melihat orang yang menderita pasti merasa simpati. Apalagi Kristus adalah orang baik yang mengusir 7 setan darinya. Dia mau mencari Yesus, tetapi Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa dia tidak pernah bertemu Yesus. Cara pandang Maria Magdalena dan tujuan Maria mencari Tuhan adalah salah, karena dia mencari Tuhan yang mati. Ini adalah jalan agama. Setulus dan sebaik apapun kita, kita tidak mungkin ketemu Tuhan karena tuhan yang kita pikirkan berbeda dengan Tuhan yang sejati. Di taman itu, di kubur itu, Maria mencari Yesus yang mati, dia tidak pernah menemukan-Nya. “Siapa yang engkau cari?” Jawab Maria, “Engkau penjaga taman bukan? Tunjukkan di mana jasad Yesus itu ada?” Kemudian Yesus mengatakan kepada dia, “Maria!” Maria terbelalak, membalikkan tubuhnya berkata, “Rabuni (Guru)!” Maria baru menyadari bahwa Dia bukan penjaga taman, tetapi Yesus. Ingatlah perkataan Yesus “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, domba-domba-Ku mengenali suara-Ku”. Bukan Maria yang menemukan Yesus, tetapi Yesus yang mencari dan menemukan Maria.

Maria boleh mengatakan bahwa dia sudah menemukan Yesus, tetapi sebenarnya yang terjadi di taman kuburan itu manusia yang sudah diusir oleh Allah dari taman Eden, Allah Anak datang kepada manusia yang berdosa, memeluknya dan membawa kembali pulang. Dia berseru, “Maria!” Dan sekarang Dia masih berseru memanggil nama setiap kita, mengembalikan semuanya menjadi satu kawanan orang-orang yang ditebus dan dibangkitkan. Dari dalam taman kuburan menuju ke seluruh dunia. Kiranya kebenaran ini hadir dalam hati kita, kiranya Roh Kudus berbicara pada kita semua. Bersyukurlah kepada Tuhan karena suara-Nya dari dalam kubur terus terdengar di seluruh dunia. Di dalam hidup ini, bila kita di dalam kesulitan yang besar, kegelapan, ingatlah tiga taman: Eden, Getsemani, dan taman kubur. Itulah penebusan kita. Kiranya Tuhan dipermuliakan dari semuanya dan kiranya kita semua memuliakan Dia seumur hidup kita.

THE GLORY OF CHRIST IN UNEXPECTED PLACES (2)

Matius 27:57-61, Ayub 10:20-22

Hari Kematian dan Kebangkitan Kristus adalah hari yang terpenting yang pernah ada di dunia ini dan merupakah hari yang ada di dalam kehendak Bapa, telah dinyatakan oleh para nabi dan digenapi di dalam Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu. Inilah hari yang dikatakan oleh nabi-nabi “The Day of the Lord.” Allah hanya menunjuk 1 hari itu, dari ratusan jutaan hari sejak creation. Dan itu adalah hari antara Kristus mati sampai Dia bangkit. Allah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati dan nanti bangkit untuk kita semua. Ini adalah hari penebusan, hari rekonsiliasi. Tanpa hari ini, manusia sekaya dan sesukses apapun tidak memiliki pengharapan. Di dalam setiap lembar Alkitab, Allah sebenarnya menyatakan 4 batu penjuru.

  1. Creation. Di tempat itu maka kita akan mengerti bahwa Allah menciptakan manusia dan seluruh dunia ini. Dari titik itu maka kita bisa melihat sampai saat ini, generasi demi generasi, dan kebudayaan demi kebudayaan, teknologi dan teknologi berkembang maju.
  2. Fall. Itu adalah titik kejatuhan manusia di dalam dosa. Dari titik itu seluruh kejahatan muncul. Orang-orang saling membunuh. Bangsa-bangsa saling bertempur dan tidak ada habis-habisnya sampai sekarang. Jikalau Allah melepas kita hanya sampai di titik kedua saja maka tidak ada pengharapan bagi kita semua. Tetapi Puji Tuhan, karena Allah menyatakan titik yang ketiga.
  3. Redemption atau titik penebusan. Itu adalah titik yang membalik dan memberikan pengharapan bagi seluruh umat manusia. Manusia tidak harus mengakhiri hidupnya di dalam kuasa dosa dan mengakhiri hidupnya tanpa pengharapan. Hari ini adalah hari pengharapan satu-satunya. Tidak ada satu pendiri agama yang bisa melakukan hari ini. Tidak ada orang kaya yang bisa membeli hari ini. Tidak ada orang yang begitu pandai yang bisa meng-create hari ini. Ini adalah hari di dalam isi hati Allah Tritunggal di dalam kekekalan.
  4. Consummation. Di titik itulah maka semua orang di dalam Kristus akan mendapatkan keselamatan. Alkitab menyatakan bahwa pengharapan kita tidak akan mengecewakan. Tariklah titik Redemption ini maka seluruh destiny manusia itu hanya akan menuju kepada murka Allah di dalam neraka. Ini adalah titik terpenting. Itulah sebabnya sebagai Hamba Tuhan saya terus-menerus meminta kepadamu, seluruh jemaat, pikirkan mengenai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kabarkan kematian dan kebangkitan Kristus. Karena ini adalah satu-satunya berita yang dimiliki oleh gereja yang tidak dimiliki oleh dunia ini. Dunia bisa menawarkan kita menjadi lebih baik, menjadi lebih sukses, lebih pandai tetapi tidak ada yang bisa menawarkan rekonsiliasi Allah dan manusia di dalam penebusan. Ini adalah hari-hari yang penting.

Ketika hari Jumat Agung, kita melihat apa yang terjadi sesungguhnya di salib. Hari Sabtu, 2000 tahun yang lalu adalah hari di antara Kristus disalib dan juga kebangkitan. Mari melihat sekarang apa yang terjadi di dalam kubur. Ini adalah hari yang gelap karena Yesus dikubur. Apa yang Tuhan itu mau ajarkan kepada kita? Apa hikmat Allah yang mau Dia nyatakan kepada jemaat-Nya? Mari kita melihatnya di dalam 3 sudut pandang.

  1. Lihatlah dari seluruh orang jahat yang berhasil membunuh Yesus.
    Ini adalah hari di mana kita menghadapi the problem of evil (Problema kejahatan). Mengapa orang benar menderita, orang yang tidak salah harus menjadi korban, orang suci dikalahkan? Mengapa Yesus harus ada di kubur dan Dia mati dipermalukan. Alkitab dengan jelas menyatakan dengan kejujurannya ini bukan Rest In Peace, ini mati. Di mana Allah ketika semua ini terjadi? Mengapa Allah diam atau apakah mungkin Dia tidak ada? Bukankah jikalau ada Allah maka tidak ada kejahatan? Hari ini kita menghadapi satu realita, yaitu the problem of evil. The problem of evil adalah salah satu dari 2 pertanyaan teologis yang paling tinggi dan sebenarnya tidak ada jawabannya secara verbal. Pertama adalah kedaulatan Allah dan kebebasan manusia. Ketika sebuah pesawat jatuh, itu adalah kedaulatan Allah atau kebebasan manusia. Apakah itu kehendak Allah di dalam kekekalan atau itu adalah kesalahan pilot? Ini menjadi problema teologia yang luar biasa sulit. Kesulitan kedua dari the problem of evil adalah mengapa orang yang tidak berdosa itu mati dengan kesalahan orang yang berdosa? Ini adalah masalah yang begitu serius.

    Allah menyatakan kepada kita di dalam Alkitab bahwa Yesus mati dan dikubur. Pertanyaan the problem of evil muncul. Mengapa orang-orang yang jahat itu menang? Mengapa imam-imam kepala itu menang? Hari itu, imam-imam kepala pulang ke rumah dengan gembira karena Yesus yang mau menghancurkan Judaism, sudah dihancurkan terlebih dahulu. Hari itu orang-orang Romawi lega karena pax romana, the peace of Rome itu tidak terganggu. Di dalam pertentangan selama bertahun-tahun akhirnya mereka memutuskan, Yesus yang sangat menjengkelkan, harus mati. Bahkan mereka memilih seorang penjahat namanya Barabas menggantikan Yesus. Hari itu, seluruh kejahatan menang, seluruh orang tulus dikalahkan. Semua orang jahat tertawa terbahak-bahak. Tetapi Maria, ibu Yesus, terus menangis karena mengerti sekarang apa yang dikatakan oleh Simeon: Pedang menusuk hatinya. Hari itu, seluruh murid Yesus pergi dengan cucuran air mata dan ketakutan. Jikalau Guru mereka sendiri harus dimatikan seperti itu apalagi mereka, murid-murid-Nya. Saya teringat akan perkataan dari murid-murid kepada Yesus Kristus: “Aku sudah meninggalkan semuanya Tuhan, lalu apa yang akan aku dapatkan? Jawabannya adalah kubur. Ini adalah hari di mana kejahatan merajarela. The problem of evil, mengapa orang benar mati? Mengapa orang benar itu harus kalah? Dunia ini ketika menghadapi the problem of evil, kalau bukan anugerah Tuhan, tidak ada yang bisa menjawabnya.

    Ketika menghadapi the problem of evil, minimal manusia akan menjadi 2 hal ini:

    1. Deism adalah satu usaha pembelaan akan adanya Allah. Ini adalah sistem dari Teodisi. Ketika melihat the problem of evil, semua orang mengatakan; “engkau lihat tidak ada Allah bukan?” Maka orang-orang Kristen yang berpikir Deism akan mengatakan: Tidak, Allah itu ada. Allah itu ada tetapi Allah menciptakan dunia lalu kemudian Dia melepaskannya. Suatu hari, ini akan berakhir. Ada Allah tetapi Allah tidak berinterfensi. Ada Allah tetapi Allah membiarkan.
    2. Atheism. Semua manusia berada di dalam tesis dari Epicurus. Epicurus menyatakan kalimat-kalimat yang begitu menusuk hati setiap manusia ketika melihat the problem of evil. Mengapa ada kejahatan? Bukankah Allah itu baik dan Maha Kuasa? Jikalau ada kejahatan maka Allah itu mungkin Maha Kuasa tapi tidak baik. Atau Dia baik tapi tidak Maha Kuasa. Atau kemungkinan yang ketiga, Dia tidak baik dan tidak Maha Kuasa. Tetapi dari 3 kemungkinan itu, Allah yang tidak baik, Allah yang tidak Maha Kuasa dan Allah yang tidak baik dan tidak Maha Kuasa. Ketiga-tiganya bukan Allah. Jikalau engkau orang Kristen, mengatakan bahwa Allah itu adalah baik dan Maha Kuasa, mengapa ada kejahatan? The problem of evil. Di mana Allah? Mengapa Dia tidak melindungi orang benar? Mengapa Dia tidak menjawab doaku? Itu adalah hari Sabtu. Saya dapat memberikan daftar peristiwa kejahatan yang seakan-akan tidak ada jawabannya dan tidak ada akhir. Bukan maksud saya untuk menjelaskan secara filosofikal bahwa Allah itu ada. Tetapi karena ini dinyatakan oleh Yesus sendiri. Biarlah kita boleh memiliki iman yang Tuhan itu nyatakan kepada kita bahwa Alkitab mengajarkan Yesus dikubur.

    Terhadap problem of evil ini maka saya mau mengingatkan saudara tentang 2 hal yang besar. Ingatlah yang pertama bahwa Yesus dikubur, Yesus sendiri sudah pernah mengatakannya. Dia mengatakan di dalam 2 hal ini yang pertama adalah rombak Bait Suci ini dan dalam 3 hari, Aku akan membangunnya kembali. Dan yang kedua, dia menyatakan: Angkatan yang jahat ini tidak akan mendapatkan tanda apapun selain dari tanda nabi Yunus. Sama seperti Yunus di perut ikan 3 hari 3 malam lamanya, maka Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi 3 hari 3 malam lamanya. The problem of evil tidak akan menghancurkan iman Kristen dan tidak dapat mengatakan bahwa Allah itu tidak ada. Karena Yesus itu dikubur, Dia sendiri sudah mengetahuinya dan tidak lepas dari rencana Bapa-Nya yang kekal. Apapun saja yang terjadi meskipun itu sesuatu air mata yang luar biasa menghancurkan, ketika the problem of evil itu sampai, mengguncangkan iman dan pikiran kita tetapi Alkitab mengatakan: Itu ada di dalam rencana Allah dan tidak ada yang tidak luput dari seluruh rencana Allah.

    Ini peristiwa yang sesungguhnya, terjadi di Inggris. Di sana ada sekolah Kristen kecil dan sangat terkenal karena pendidikannya yang berhasil untuk anak-anak yang bisu dan tuli ini. Ada seorang wartawan mau melaporkan keberhasilan dari tempat itu dan mewawancarai guru dan anak-anak. Beberapa pertanyaan diajukan oleh wartawan ini kepada anak-anak. Dan ketika diajukan, menuliskan di papan tulis, lalu seorang anak nanti akan maju dan menulis jawabannya di papan tulis. Anak-anak menjawab dengan tepat dan semua anak yang ada di dalam ruangan itu bertepuk tangan. Setelah seluruh pertanyaan diberikan, wartawan itu memiliki beberapa pertanyaan terakhir yang sangat-sangat jahat. Apakah Allah itu baik? Beberapa anak maju dan menuliskan bahwa Allah itu baik. Lalu kemudian, pertanyaan terakhir, jikalau Allah itu baik, mengapa menciptakan engkau bisu dan tuli? Semua anak kemudian tertunduk, air mata mulai mencucur, mereka diam, tidak lagi bergembira seperti tadi. Lalu kemudian ada seorang anak mengacungkan tangan dengan air matanya, ia menuliskan demikian, “karena itu kehendak-Mu, ya Bapa, terpujilah nama-Mu.” Semua anak yang melihat itu mulai kembali tersenyum dan semuanya bertepuk tangan.

    Bagi orang-orang pilihan, the problem of evil tidak akan menghancurkan hidup kita. Karena orang pilihan sudah diberitahu Yesus ada dikubur, Aku akan masuk ke sana. Itu rencana-Ku. Itu adalah rencana kekal di dalam Allah Tritunggal. Tidak ada yang terjadi di dalam hidupku yang tidak dari kehendak Allah. Biarlah kita boleh aman di dalam pelukan-Nya. Biarlah kita boleh mendapatkan sukacita di dalam perlindungan-Nya. Ingat, pertama, Yesus sudah menubuatkan-Nya. Yang kedua, ingat bahwa perkataan Yesus kepada Petrus “Simon, Simon, iblis berusaha untuk menampi engkau, tetapi Aku sudah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan gugur”. Di tengah-tengah problem of evil dan seluruh kesulitan dan keguncangan iman, biarlah kita boleh ingat satu hal. Anak Allah itu sendiri, Yesus Kristus yang berdoa syafaat bagi kita dan menguatkan iman kita. Dan satu hal yang pasti, tidak pernah ada doa-Nya yang ditolak oleh Bapa yang di surga.

    Dia berdoa bagi kita dan menguatkan iman kita, membuat iman kita tidak bisa dikalahkan didalam bentuk apapun saja. Semua orang Atheis mengatakan karena ada the problem of evil, maka tidak ada Allah. Saya mengatakan sebaliknya. Lihatlah the problem of evil yang ada kepada semua anak Allah di dalam Alkitab maupun sejarah gereja. Dari mana kekuatan mereka untuk terus maju. Dari mana kekuatan mereka untuk terus bertumbuh dan menang dari seluruh kejahatan? Kalau bukan menyatakan adanya Allah yang menopang kami semua. Kubur Yesus Kristus, menyatakan the problem of evil.

  2. Lihat kubur itu sendiri.

    Kubur adalah tempat penguasaan setan. Ini adalah tempat semua orang yang berdosa, kecuali Kristus. Orang berdosa dibuang dan dimurkai oleh Allah, dan ketika Allah itu membalikkan diri-Nya, setan akan menangkapnya. Yesus adalah anak Allah yang tidak berdosa sama sekali. Dia suci adanya. Tetapi mengapa Dia harus ada di kubur? Karena di atas kayu salib seluruh dosa kita ditimpakan kepada Dia. Perhatikan baik-baik, satu dosa itu begitu fatal akibatnya. Semua orang suci di dalam Alkitab, mereka adalah orang berdosa, mereka harus masuk ke kubur. Anak Allah yang secara natur tidak berdosa itupun ketika ditimpakan seluruh dosa manusia, dia harus ada di dalam kubur. Kubur adalah tempat tersendiri. Ayub menyatakan ini adalah tempat di mana no return. Semua yang masuk tidak pernah kembali lagi, kecuali Kristus. Dengan tepat Ayub mengatakan, di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan. Kubur adalah tempat yang tiada harapan.

    Semua manusia ditaklukkan dengan takut akan kubur. Bukan itu saja, Alkitab menyatakan kubur adalah tempat setan-setan berkuasa. Suatu hari Yesus pergi ke daerah Gedara, Alkitab menyatakan dari tempat pekuburan itu, datanglah dua orang yang kerasukan setan. Sekarang perhatikan baik-baik, Yesus ada di dalam kubur. Apa yang Alkitab mau ajarkan kepada kita? Satu pengajaran yang paling inti dari seluruh pengajaran yang lain. God is with us. Tuhan beserta dengan kita di manapun kita melangkah bahkan di tempat yang paling gelap suatu saat ketika kita berada di dalam kubur. Kita dapat melihat kepastian janji ini di dalam PL dan PB. Di dalam PL kita dalam melihat di dalam Mazmur 23:1-4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku”. Yesus ada di dalam kubur dan kubur adalah tempat yang menakutkan, gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku. Di dalam PB kita dapat lihat Roma 8:38-39. Paulus menyatakan, “baik di dalam hidup atau maut, baik malaikat-malaikat atau penguasa kerajaan angkasa, ataukah yang ada di hadapan-Mu itu adalah kuasa yang ada di atas maupun yang ada di bawah atau pun makhluk lain, Alkitab menyatakan “Aku akan beserta engkau”. Dua kitab ini begitu jelas, God is with us. Kita bersyukur karena Dia pernah hadir di sana.

  3. Lihatlah dari rencana Allah yang kekal di dalam kekekalan.
    Maka lihatlah kubur Yesus, apa yang direncanakan oleh Allah yang kekal? Perhatikan satu kalimat ini, Kristus mematikan kematian tepat di singgasana-Nya. Upah dosa adalah maut, itulah sebabnya manusia harus mati dan dikuburkan dan kuburan adalah tempat kuasa kegelapan. Empat hal ini, yaitu setan, dosa, maut, kubur yang mengikat dan menaklukkan kita. Tidak ada orang yang bisa melepaskan diri. Tetapi apa yang menaklukkan manusia, ditaklukkan satu per satu oleh Kristus. Kristus membebaskan kita dari kuasa dosa. Kristus menghidupkan kita dari kuasa kematian. Dan pada waktu hari ini, mengapa Kristus harus pergi ke kubur? Karena Dia akan menghancurkan setan tepat di kepalanya, tepat di singgasananya dan itu adalah kubur. Saya teringat akan apa yang Allah Bapa sendiri nubuatkan. Ketika manusia sudah jatuh di dalam dosa, maka satu suara dari Allah Bapa dan itu adalah nubuatan-Nya “Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini”. Keturunan setan ini akan memanggut keturunan perempuan ini dan keturunan perempuan ini akan menghancurkan setan di atas kepalanya. Itu mau menyatakan bahwa setan akan memerangi dan melukai Kristus. Tetapi bersyukur kepada Allah karena tumit yang dilukai, walaupun menyakitkan tetapi tidak mematikan. Allah sudah berbicara ribuan tahun sebelumnya mengenai hal ini. Yesus pergi ke kubur, menelanjanginya, menghancurkannya tepat di tengah-tengah seluruh setan berkuasa.

Saya teringat akan satu film, The Cronicles of Narnia dari C.S. Lewis. Ada satu bagian di mana salah satu anak itu, Edmund, telah menghianati Aslan dan juga saudara-saudaranya yang lain. Di dalam cerita ini, Aslan menggambarkan Kristus. Edmund membantu seorang penyihir yang jahat itu, ratu Narnia yang telah membujuk Edmund. Maka menurut hukum yang berlaku, penghianatan ini akan menghasilkan hukuman mati bagi Edmund dan hanya ada satu cara untuk menyelamatkan Edmund, Aslan harus diserahkan ke tangan sang ratu yang jahat ini. Melihat kondisi seperti ini, maka Aslan yang lebih berkuasa daripada ratu itu, datang ke tahta dari ratu itu dengan tenang dan tanpa perlawanan. Setelah itu, Aslan kemudian dipermalukan dan diikat disebuah loh batu yang mewakili hukum taurat untuk dibunuh dan Aslan mati. Saudara-saudara perempuan Edmund, Lucy dan Susan memperhatikan kejadian itu, air matanya terus mengalir dan mereka benar-benar putus asa, karena melihat Aslan mati.

Tetapi tidak lama, tiba-tiba Aslan bangkit di depan mereka, menang mutlak atas kematian. Lucy dan Susan seakan-akan tidak percaya, dan kemudian mereka bertanya “Aslan, apa artinya semua ini? Engkau tadi sudah mati dan sekarang engkau bangkit, mengapa hukum kematian itu tidak berlaku bagimu?” Pada titik ini C.S. Lewis memberikan penjelasan yang luar biasa brilliant. Artinya, kata Aslan, bahwa meskipun sang penyihir menguasai kesaktian yang hebat, tetapi sebenarnya ada kesaktian yang lebih hebat yang tidak diketahuinya. Pengetahuan penyihir itu hanya terbatas pada waktu yang ada. Tetapi seandainya ia bisa melihat sedikit jauh ke belakang saat sebelum waktu diciptakan, ia akan membaca mantra yang berbeda ada di situ. Ia pasti akan tahu, bahwa ketika seorang korban yang tidak melakukan penghianatan apapun, dan dengan sukarela dibunuh untuk menggantikan seorang penghianat, maka, loh batu itu akan hancur, dan kematian itu sendiri akan bekerja secara terbalik. Perhatikan kalimat terakhir dari C.S. Lewis ini. Kematian itu sendiri akan mulai bekerja secara terbalik. Ketika saya menemukan kalimat ini, saya mulai mengerti mengenai kemuliaan Kristus, jika seorang yang benar, tidak melakukan penghianatan apapun, sukarela dibunuh untuk menggantikan seorang penghianat, maka loh batu itu akan hancur dan kematian itu sendiri akan mulai bekerja secara terbalik.

Saya teringat satu kalimat dari orang puritan yang menggabungkan semuanya, The dead of death in the death of Christ. Kematian Kristus adalah kematian yang mematikan kematian itu. Jikalau seorang yang benar, yang suci ada dalam kubur, dan kemudian dia harus dimatikan dalam kubur itu, ada satu hukum yang lain, yang tidak diketahui oleh penjahat itu, dan hukum itu ada di dalam kekekalan di dalam isi hati Allah, yaitu bahwa kematian itu sendiri akan mulai bekerja secara terbalik. Maka Kristus yang mati itu akan mematikan kematian itu. Oh puji Tuhan! Saudara perhatikan hal ini, matinya kematian di dalam kematian Kristus. Apa yang terjadi pada hari Sabtu? Mengapa Yesus Kristus harus dikubur? Dia menghancurkan kematian dan setan tepat di dalam singgasananya. Itulah sebabnya Paulus menyatakan “Hai maut di mana kemenanganmu? Hai maut dimana sengatmu?” Ini adalah suatu pengharapan satu-satunya di antara seluruh manusia yang hidup. Apakah rohmu tidak bersukacita karena ada pengharapan di dalam kuburan? Apakah kita tidak berbahagia karena Kristus memberikan kemenangan di dalam the problem of evil. Apalagi yang sekarang kita khawatirkan kecuali kita memiliki kuasa untuk menyampaikan berita ini ke seluruh dunia. Kematian akan kematian karena kematian Kristus.

Puisi ini akan mengakhiri semuanya. “Antara hidup dan bangkit-Nya, Kristus terbaring di dalam kubur. Sekarang semua orang yang percaya tahu, bahwa mati tidak berarti binasa”. Jikalau engkau belum pernah menjadi orang Kristen, pernahkah engkau mendengarkan berita seperti ini? Jikalau engkau bukan seorang Kristen, di mana letak pengharapanmu? Dan jikalau engkau adalah orang Kristen, mengapa engkau tidak menghormati Kristus yang mulia seperti ini, mengapa engkau hanya sesekali pergi ke gereja dan engkau melupakan Kristus? Dia adalah Raja di atas singgasana-Nya yang kekal di dalam surga dan dari singgasana-Nya, Dia turun untuk menghancurkan singgasana setan. Saya berdoa kiranya semua orang yang mendengarkan hari ini, di dalam hatimu ada takut akan Tuhan lebih lagi. Di dalam hatimu ada hormat kepada Kristus lebih dalam lagi. Engkau lupakan hidup keagamaanmu yang sudah sia-sia, tinggalkan itu semua, masuklah lebih dalam di dalam iman yang sesungguhnya, mengenal Kristus yang sesungguhnya, yang memberikan kepada kita satu pengharapan yang pasti. “Antara mati dan bangkit-Nya, Kristus terbaring di dalam kubur-Nya, sekarang semua orang yang percaya tahu, bahwa mati tidak berarti binasa”. Dan itu adalah hari Sabtu. Kiranya Tuhan menguasai kita semua, kiranya Roh Kudus menguatkan iman kita. Mari kita berdoa.

THE GLORY OF CHRIST IN UNEXPECTED PLACES (1)

Matius 26: 36-42, Matius 27:45-47

Mari kita melihat bagian Firman di dalam Matius 26: 36-42 dan Matius 27:45-47. Ini adalah peristiwa terpenting sejak bumi diciptakan. Kematian dan kebangkitan Kristus Yesus melampaui seluruh peristiwa yang paling hebat di dunia ini. Kematian dan kebangkitan Kristus lebih penting daripada kejatuhan Roma, lebih penting daripada peristiwa Jengis Khan menguasai seluruh Asia, lebih penting dari penemuan listrik fotografi dan seluruh alat teknologi, dan bahkan lebih penting dari deklarasi hak asasi manusia yang sampai saat ini berusaha untuk terus menerus dipegang. Peristiwa yang terjadi selama tiga hari pada 2000 tahun yang lalu lebih penting daripada seluruh pengajaran agama dan kebudayaan manusia manapun saja. Seluruh penemuan dan kemajuan manusia selalu diikuti oleh satu kata yang kecil ini tetapi mematikan yaitu dosa. Dosa tidak bisa diselesaikan dengan teknologi, pendidikan dan bahkan oleh agama. Pendidikan mengajarkan kita bagaimana menjadi lebih pandai. Teknologi memampukan kita untuk hidup lebih baik dan agama membuat kita bermoral lebih tinggi tetapi dari seluruh lingkup hidup manusia, tidak ada yang memberikan penebusan. Dosa hanya bisa diselesaikan dengan penebusan bukan dengan agama. Hari ini kita akan mengingatkan satu kalimat penting dari Kristus. Dan kalau Tuhan pimpin maka di dalam beberapa hari ini kita akan melihat kalimat-kalimat dan peristiwa penting dari Kristus yang menyatakan kemuliaan-Nya di tempat-tempat yang tak terduga. Kristus itu begitu mulia. Bersyukur kalau kita boleh melihat kemuliaan-Nya. Tetapi selama 33,5 tahun kemuliaan-Nya itu seakan-akan tertutup tetapi jika Roh Kudus bekerja di dalam hati kita, maka kita akan melihat kemuliaan-Nya yang tidak tertandingi.

Hari ini kita akan memikirkan satu kalimat Kristus di atas kayu salib yaitu “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku”. Ini adalah inti kekristenan. Tanpa itu seluruh kita akan binasa. Ini adalah kalimat yang membuat kita boleh ditebus. Pikirkan bahwa Dia sudah bergantung di atas kayu salib berjam-jam lamanya. Kalimat itu diucapkan di tengah seluruh darah yang mengalir dan keringat yang membanjiri. Seluruh kalimat Kristus adalah kalimat-kalimat yang lirih. Tetapi dari seluruh kalimat-Nya itu ada satu kalimat yang keras, “Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku”. Ketika Dia berteriak dan teriakan itu dicatat oleh penulis Injil maka itu adalah teriakan yang harus diperhatikan dan diingat, karena ini adalah jeritan hati-Nya dan tangisan-Nya yang terdalam. Apakah arti teriakan ini? Ketika saudara mengerti teologia, ketika saudara mempelajari satu kalimat demi satu kalimat, maka ini adalah salah satu kalimat yang melampaui pikiran kita, sehingga kita membutuhkan anugerah-Nya untuk dapat mengerti dan mengenal-Nya. Tidak ada teriakan seperti ini dari pendiri agama atau dari semua orang yang menyatakan dirinya suci. Ini adalah teriakan dari Anak Allah yang diutus. Apakah arti teriakan ini?

  1. Ini adalah teriakan penderitaan terbesar karena Kristus ditinggalkan oleh Bapa.
    Saat itu adalah saat ketika Bapa memalingkan muka-Nya dari Kristus, menarik diri-Nya dari Anak. Ini adalah kalimat yang diucapkan karena hati-Nya sangat menderita. Mari kita melihat seluruh penderitaan Kristus dan apa yang terjadi di dalam hidup-Nya. Dia adalah Allah Anak yang mengambil tubuh yang berpetakan teladan budak, yang bisa mati, bisa sakit, satu tubuh yang terbatas. Bukankah itu penderitaan? Jikalau saudara tadinya bebas, kemudian saudara terkena sakit stroke dan kemudian saudara harus terbaring, bukankah saudara akan menangis dan berteriak, “mengapa hidup seperti ini?” Apalagi kalau saudara adalah seorang pemuda, remaja atau eksekutif muda. Ketika saudara terbaring, bukankah saudara juga akan mengeluh dan berteriak kepada Tuhan? Bahkan ketika saudara bertambah tua dan terbatas, bukankah saudara sering sekali menangis ketika mengingat masa muda yang begitu lincah? Dari tidak terbatas menjadi begitu terbatas. Bukankah itu sesuatu penderitaan yang begitu mendalam? Tetapi Kristus tidak berteriak ketika Dia yang tidak terbatas menjadi terbatas. Dia menjalaninya dengan sukacita.

    Perhatikan penderitaan-Nya yang lain. Dia adalah satu pribadi yang suci hidup di tengah-tengah manusia yang berdosa. Jikalau saudara adalah seorang yang sangat menjaga kebersihan dan kemudian saudara harus tinggal dengan seseorang yang luar biasa kotor, apakah yang saudara rasakan? Saudara tidak akan menyukai keadaan saudara. Kristus adalah pribadi yang suci dan tidak berdosa yang hidup di tengah-tengah manusia yang berdosa, namun Dia tiak mengeluh. Di tempat yang lain Dia disalahmengerti, ditentang dan ditolak. Suatu hari dengan cinta kasih-Nya Dia membawa beberapa murid-Nya pergi ke satu tempat untuk bertemu dengan satu orang gila yang dirasuk oleh legion, setan. Setelah itu maka Alkitab mengatakan Dia tidak melayani yang lain, Dia kembali lagi ke tempat-Nya. Itu adalah cinta kasih dari hati Kristus. Mencari walaupun hanya satu orang gila yang dirasuk oleh setan. Dan kemudian setelah Dia menaklukan dan mengusir setan itu, apakah yang terjadi di kampung itu? Apakah mereka berbahagia memuliakan Tuhan? Tidak. Mereka malah mengusir Kristus. Kristus mengusir setan dan semua orang itu mengusir Kristus. Sejak dahulu manusia akan mengusir Kristus demi uang. Kristus selalu ditentang, diusir dan disalah mengerti. Apakah Dia mengeluh dan berteriak? Tidak.

    Lihatlah penderitaan-Nya yang lain. Dia menderita kesakitan di seluruh tubuh-Nya. Tamparan dan cambukan dari para tentara, mahkota duri yang dipaksakan di atas kepala-Nya. Pernahkah saudara melihat Dia mengeluh? Tidak. Dia menderita di seluruh relasi-Nya. Orang-orang terdekat-Nya membuat hati-Nya remuk. Yudas mengkhianati-Nya hanya demi 30 keping perak yang nilainya sama dengan harga seorang budak. Setiap orang yang tidak dilahirbarukan akan menghina Kristus dengan hinaan yang paling rendah. Petrus menyangkal Dia dan bahkan murid-murid-Nya meninggalkan Dia ketika Dia ditangkap dan dipaku di atas kayu salib. Apakah Tuhan kita mengeluh dan berteriak? Tidak pernah. Hati-Nya hancur melihat ibu-Nya menangis. Seorang manusia yang normal tidak akan tahan melihat orang yang mereka kasihi mengalami penderitaan. Kristus melihat hati ibu-Nya hancur karena menyaksikan penderitaan-Nya di atas kayu salib, direndahkan, dipertontonkan dan dipermalukan di hadapan orang banyak. Tetapi Kristus tidak pernah mengeluh.

    Dia tidak pernah mengucapkan satu keluhan kepada Bapa-Nya. Dia menderita dari seluruh jabatan-Nya. Dia adalah Raja, namun sebuah ejekan diletakkan di atas salib-Nya yang tertulis: “Inilah raja orang Yahudi.” Dia diberi jubah dan mahkota duri, dan sebuah buluh pengganti tongkat kerajaan. Mata-Nya ditutup dan kemudian ditampar, lalu kemudian seluruh prajurit mengatakan: “Hai Engkau, sekarang coba terka siapakah yang menampar Engkau? Bukankah Engkau itu nabi? Engkau bisa bernubuat, Engkau dapat mengetahui masa depan, bukankah Engkau tahu siapa yang menampar-Mu?” Dan sebagai Imam, Dia dipenjara dan digantung di atas kayu salib oleh seluruh imam. Dia menderita dalam seluruh jabatan-Nya, Raja, Imam, Nabi. Tetapi tidak pernah Dia mengatakan, “AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Seluruh penderitaan tersebut dianggap-Nya sebagai penderitaan yang kecil. Berbeda dengan kita. Begitu kita merasa sedikit sakit, kita langsung mengeluh kepada Allah. Ketika kita dihina maka kita langsung berteriak kepada Tuhan, begitu kita mengalami ketidakadilan, kita langsung menuntut keadilan. Begitu kita disalahmengerti kita ingin segera membereskannya. Begitu orang yang kita kasihi sakit, maka kita langsung cemas. Kita akan terus menuntut Tuhan. Bagi Kristus, tidak! Alkitab menyatakan, Dia tidak mengatakan apapun juga. Dia biasa menderita kesakitan, Dia memberikan tubuh-Nya untuk dipukul. Tetapi tiba-tiba di atas kayu salib Kristus berteriak, “AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

    Perhatikan penyebab teriakan ini. Bukan karena penderitaan, bukan karena kematian, tetapi karena Allah Bapa memalingkan muka-Nya dari Allah Anak. Ini adalah penderitaan yang Dia takuti ketika di Getsemani, Dia tidak takut mati, Dia tidak takut sakit, Dia tidak takut hati-Nya dihancurkan tetapi Dia takut Bapa itu meninggalkan Dia. Dia adalah Anak Tunggal Bapa yang ada di dalam pangkuan Bapa, yang begitu dekat dengan Allah Bapa. Tetapi ada satu waktu di dalam sejarah di mana kedekatan ini hancur. Bapa yang tadinya terus memandang Anak dan Anak yang terus memandang Bapa, sekarang di dalam satu waktu Allah Bapa memalingkan muka-Nya. Mengapa Allah Bapa memalingkan muka-Nya? Karena dosa. Perhatikan baik-baik, dosa kita di tanggung oleh Kristus dan pada saat itulah, Bapa di surga memalingkan muka-Nya. Ditinggalkan oleh Allah adalah penderitaan yang terbesar.

    Kristus mengajarkan kepada kita satu prinsip yang penting, apapun saja penderitaan manusia, jikalau seluruh penderitaan itu digabung, apapun itu baik fisik, mental, emosional, bahkan ketika ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi, semuanya itu digabungkan dan dibandingkan dengan Allah meninggalkan kita, itu persis seperti perbandingan satu tetes air dengan seluruh samudra yang ada. Inilah yang ditakutkan oleh Kristus. Orang itu seakan-akan berkata menjauhlah Allah karena aku tidak peduli jalan-jalan-Mu. Perhatikan ketika Yesus Kristus didatangi oleh orang-orang yang berkata, “Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu? Bukankah kami mengusir setan demi nama-Mu, bukankah kami melayani Engkau?” Yesus Kristus berkata, “menjauhlah dari pada-Ku hai sekalian pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal engkau.” Allah yang suci tidak mungkin didekati oleh kita yang berdosa. Penderitaan manusia yang sesungguhnya adalah ketika Tuhan memalingkan muka-Nya dari kita. Pada titik itulah, yaitu ketika Allah meninggalkan seseorang, Dia membiarkan seseorang, Dia tidak menyertai orang itu lagi, maka Alkitab mengatakan, di saat itulah orang itu akan menerima dan mendapatkan seluruh keinginan hatinya. Di titik itu orang itu akan memuaskan seluruh nafsunya tanpa ada yang bisa mengendalikannya.

    Di dalam Alkitab saya sangat terkesima dengan apa yang Paulus katakan di dalam 2 bagian di surat Roma. Bagian pertama di dalam Roma 2, Paulus menyatakan Allah membiarkan orang itu, Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka. Di dalam Roma 2 dikatakan, “aku tidak lagi mau bersetubuh dengan istriku, aku tidak lagi mau bersetubuh dengan suamiku, aku mau bersetubuh dengan sesama jenisku.” Satu kalimat Allah yang begitu sangat menakutkan adalah Allah menyerahkan mereka pada keinginan hati mereka. Bagian yang kedua di dalam Roma 8 adalah sesuatu yang terbalik. Orang ini berada dalam penderitaan, penganiayaan dan pedang. Dia berada dalam pergumulan yang sangat berat tetapi Alkitab mengatakan siapakah yang bisa memisahkan kita dari Kristus? Apakah pedang? Apakah penganiayaan? Apakah itu satu kesakitan? Tidak! Tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Kristus. Perhatikan baik-baik, bukankah mereka adalah orang yang berada dalam satu keterbatasan? Kalau saudara dan saya masih memiliki pergumulan, bersyukurlah dan jangan marah kepada Allah di dalam pergumulanmu karena Allah sedang melindungi kita. Karena Dia menyertai kita di dalam pergumulan kita. Sebaliknya, ketika semuanya begitu lancar dan di saat manusia berpikir Allah tidak ada atau mungkin orang Kristen berpikir bahwa ini adalah berkat Tuhan, pada saat yang sama Alkitab mengatakan Allah membiarkan mereka. Pertanyaan kepada hatimu yang terdalam seluruh jemaat, apakah engkau benar-benar melihat Allah itu adalah yang paling mulia di dalam hidupmu? Apakah sumber kebahagiaan kita itu adalah benar-benar Tuhan? Yesus Kristus menyatakan, “AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Teriakan itu muncul karena Dia menderita di dalam dosa manusia, seluruh dosa manusia ditimpakan kepada Dia. Jikalau engkau terus menerus di dalam dosa, Alkitab mengatakan kita akan sulit memandang wajah Allah. Dan kalau engkau sangat menyukai hal itu, maka Alkitab menyatakan orang-orang seperti ini sangat mungkin adalah penunggu dari neraka. Engkau adalah milik neraka, jikalau engkau tidak menghargai Allah.

  2. Ini adalah jeritan ketakutan terdalam karena dimurkai Allah.
    Salib adalah lambang kutukan dan di atas salib, Kristus menerima seluruh murka Allah. Dia meminum cawan murka itu sampai tidak ada yang tersisa. Pada saat Allah meninggalkan Dia, pada saat itulah Allah murka kepada Dia, karena dosa manusia. Perhatikan baik-baik, dosa itu lebih jahat dari penderitaan. Orang Kristen biasanya takut berdosa karena kita takut akan penderitaan yang mengikuti dosa, tetapi kita tidak takut berbuat dosa. Kita harus ingat bahwa dosa lebih jahat dari penderitaan itu sendiri. Satu prinsip kejahatan dari dosa adalah dosa memisahkan Allah dari manusia, tetapi bukan saja memisahkan Allah dan manusia, tetapi membuat manusia menjadi musuh Allah. Di dalam Perjanjian Lama maka kata dosa itu adalah Hamartia yang berarti missed the target. Tetapi di dalam Perjanjian Lama ketika bicara mengenai dosa, ada satu arti lagi yang lain, yaitu tangan yang terancung ke atas, dan itu artinya adalah perlawanan. Ketika saudara berdosa, saudara bukan saja menyakiti dan menyedihkan hati Allah, tetapi ketika kita berdosa, kita mengancungkan tangan kita di hadapan Allah. Dosa adalah perlawanan terbuka kepada pribadi Allah. Dosa adalah tangan yang terancung kepada wajah Allah. Ada cerita yang menyatakan bahwa Stalin, orang komunis yang melakukan begitu banyak pembunuhan, ketika berada dalam sakit yang berat, sebelum dia mati, tidak dapat menerima penyakit yang mengerogoti tubuhnya itu. Di akhir hidupnya, dia berusaha untuk mengangkat tangannya ke atas dan kemudian mengepalkannya kepada langit, ada kemarahan yang dia tunjukkan, kemarahan kepada langit. Kemarahan kepada Tuhan yang dia tidak percayai.

    Apa pengertian dosa bagi kita? Ketika kita melihat kisah penyaliban Kristus kita menangis, kita kasihan kepada Kristus yang menderita. Tetapi Alkitab menyatakan Yesus berkata kepada wanita-wanita yang juga menangis, “Jangan engkau menangis karena Aku, tetapi tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu karena akan tiba masanya orang berkata berbahagialah perempuan yang mandul dan tidak pernah menyusui karena ada tiba masa penghukuman akan dosa.” Ketika kita melihat Kristus dipaku di atas kayu salib kiranya Roh Kudus memutar arah dari air mata kita, bukan karena Dia perlu dikasihani, tetapi karena murka Allah akan ditimpakan kepada kita.

    Apakah kita pernah bertemu dengan Allah? Alkitab mengatakan bahwa Musa orang yang tersuci sekalipun gemetar, bahkan Elia kemudian menutupi mukanya itu dengan gemetar, Yohanes yang tadinya bersandar di dekat bahu Kristus menjadi tersungkur dan mereka adalah orang-orang yang dikasihi oleh Allah. Bahkan orang yang paling suci dan dikasihi oleh Allah pun gemetar ketika bertemu dengan Allah. Kenapa manusia berani berdosa? Saudara-saudara akan bertemu dengan Allah yang murka pada waktunya. Bertobatlah engkau dari dosa, saya menangisi hatimu, karena engkau akan luar biasa binasa dan ketakutan pada hari itu, betapa sering engkau mendengarkan kotbah yang terus menerus menyatakan Allah mencintai, Allah mencintai, lihatlah salib! Tanpa Kristus maka kita binasa, tanpa Kristus maka kita akan hancur. Jonathan Edward ketika bicara berkenaan dengan Kristus yang marah, maka seluruh jemaatnya menjadi sangat takut. Siapa yang tahan melihat Dia, dan siapa yang tahan melihat Dia yang marah, tanpa ada yang melindungi? Perhatikan baik-baik bagi engkau yang belum pernah mendengarkan Kristus, atau engkau yang sudah bergereja dan engkau yang bermain-main dengan dosa. Apa yang sebenarnya terjadi di atas kayu salib?

    “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Allah murka kepada Kristus. Dari kalimat itu muncullah istilah teologis ekspiasi, apakah maknanya? Ekspiasi berarti seseorang yang berusaha untuk melindungi orang lain dari pembunuhan. Saya pernah melihat kejadian sesungguhnya, seorang ayah bersama dengan anaknya yang terjebak di tengah-tengah pertempuran di mana peluru dimuntahkan dari kedua belah pihak. Apakah yang dia lakukan sebagai ayah? Anaknya yang masih kecil itu tidak mungkin bisa lari, tidak ada lagi jalan keluar lagi. Maka ayah tersebut memeluk anaknya dan tubuhnya membungkus anaknya sehingga seluruh peluru menembus tubuhnya dan akhirnya ayah itu mati tetapi anak itu selamat. Itulah salib. Dia membungkus saudara dan saya dari murka Allah yang seharusnya ditimpakan kepada kita, karena dosa yang sudah kita lakukan untuk melawan Allah. Siapa yang bisa melepaskan kita dari murka Allah kecuali Kristus? Dan kalau saudara mengerti hal ini dan kalau Roh Kudus menerangi hati kecilmu, tidakkah engkau begitu menghargai Kristus? Bukankah engkau seharusnya mengasihi Dia yang mengasihi kita? Cinta Kristus keluar dari murka yang ditimpakan kepada kita.

  3. Ini seruan ketaatan yang sempurna pada jalan yang ditetapkan Allah.
    Yesus Kristus adalah Anak Allah yang diutus ke dunia menjalankan kehendak Allah. Dan untuk menjalankan kehendak Allah maka Dia tidak mengambil hak ke-Allahan-Nya. Dia mengambil bentuk manusia yang bisa kita salah mengerti. Tetapi bukan itu saja, Dia kemudian dipaku di atas kayu salib. Yesaya 53 mengatakan ketika itu terjadi supaya kehendak Allah itu dinyatakan. Apakah itu kehendak Allah? Kehendak Allah yang paling ujung adalah termasuk Kristus itu dimurkai dan ditinggalkan oleh Allah. Tanpa salib maka tidak ada pengampunan. Tanpa salib maka tidak ada rekonsiliasi dengan Allah. Tanpa salib maka tidak ada penebusan. Tanpa salib Kristus, agama sebaik apapun saja tidak pernah menghapus dan melindungi engkau dari murka Allah. Tanpa salib tidak ada perdamaian dengan Bapa di surga dan di dalam Yesaya 53 mengatakan tanpa salib maka umur kita tidak berlanjut. Dan ketika Dia melakukan itu maka kehendak Allah terlaksana oleh-Nya. Dan Dia akan melihat keturunannya akan berlanjut umurnya. Seluruh agama mengajarkan bagaimana pengikutnya harus mati untuk pendirinya. Hanya satu agama yang menyatakan pendirinya mati bagi pengikutnya.

“AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Pada saat itu Allah tidak menjawab. Pada saat itu semua orang yang di sana tertegun. Pada saat itu Roh Kudus bekerja diam-diam, memberitakan kalimat ini, dari generasi ke generasi, dan orang yang mengerti akan menjawab, “karena aku Tuhan Yesus, karena aku berdosa”. Kiranya cinta kasih-Nya hadir dalam hidupmu, kiranya murka-Nya diteguhkan dari hidup kita, kiranya belas kasihan-Nya nyata di dalam hidup kita yang hanya satu kali. Jangan mencintai dosa lagi, jangan mempermainkan kekristenan sebagai sebuah agama saja. Bawalah dirimu kepada salib, minta pengampunan dari Kristus dan biarlah kebenaran ini menyinari hati kita dan setiap hari kita boleh hidup makin menghargai Kristus karena salib-Nya adalah alasan kita tetap hidup sekarang dan selama lamanya. Kiranya Tuhan mengasihani kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(7)

Matius 4:5-7

Pencobaan Yesus Kristus adalah pencobaan yang riil, bukan semu atau absurd. Dia adalah manusia sejati dan sekaligus Allah yang sejati. Alkitab menyatakan Dia adalah seperti kita dan Dia adalah buah yang sulung itu dan apa yang terjadi kepada manusia terjadi kepada Yesus Kristus. Alkitab menyatakan bahwa Dia dicobai dari segala sisi tetapi yang membedakannya dengan kita, dengan Israel, dengan Adam, yaitu bahwa Dia tidak jatuh di dalam dosa. Ketika setan sudah menyelesaikan pencobaan pertama dan Yesus Kristus menang dari pencobaan yang pertama itu dan Yesus Kristus mengkutip Alkitab, yaitu “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Setiap pencobaan yang datang kepada Yesus Kristus dilawan bukan dengan kemarahan, dilawan bukan dengan senjata, tetapi dilawan dengan satu dasar yaitu, Firman. Setiap orang Kristen harus mengerti dan menyelidiki Firman. Sesuatu kebohongan dari setan membuat saudara pergi ke gereja tetapi saudara tidak berakar di dalam Firman. Setan membuat saudara bisa menikmati persekutuan Kristen tetapi tidak bertumbuh dan tidak mengenal Firman. Satu hal yang dikerjakan oleh setan, dia akan membuat saudara, mendorong saudara melakukan apapun saja kecuali satu, yaitu, engkau tidak mengenal Firman. Jangan engkau membaca Firman dengan teliti, jangan engkau dicerahkan hatimu oleh Firman karena begitu engkau mendapatkan Firman itu, Alkitab menyatakan adalah pedang untuk menusuk si musuh. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa perisai kita adalah iman dan pedang Roh yaitu Firman Allah. Kalau saudara tidak memiliki Firman, maka itu persis dengan seorang prajurit yang pergi bertempur tanpa ada satu senjata yang offensive. Dan di tempat yang lain dikatakan, iman itu bertumbuh karena Firman Allah. Maka jikalau kita tidak memiliki Firman itu, pada saat yang sama, maka saudara tidak memiliki perisai. Dua hal yang selalu ada di dalam peperangan rohani yaitu Firman dan iman. Dan iman itu ada karena Firman. Seluruh iman kita bukan berdasarkan pada perorangan, atau siapa pun hamba Tuhannya tetapi seluruh iman kita berdasarkan Alkitab. Seluruh hamba Tuhan yang Tuhan pakai, membawa seluruh jemaat bukan kepada dirinya tetapi kepada Firman. Belajarlah Firman.

Maka begitu masuk ke dalam pencobaan yang kedua, Setan tahu jawaban Yesus Kristus. Sekarang setan membawa Yesus Kristus ke tempat bubungan Bait Suci. Itu adalah tempat paling tinggi di Bait Suci. Biasanya seorang Imam Besar kalau mengumumkan sesuatu yang penting sekali untuk seluruh jemaat, ada di atas bubungan itu dan kemudian meniup sangkakala, maka seluruh orang Israel akan berkumpul dan kemudian akan diberikan sebuah pernyataan atau pengumuman. Hari itu, Yesus dibawa ke bubungan Bait Suci, lalu kemudian dia mengatakan, “Kalau Engkau Anak Allah,” atau tepatnya adalah “Engkau Anak Allah, bukan? Maka jatuhkan diri-Mu dari sini ke bawah. Sebab ada tertulis, maka malaikat-malaikat-Nya akan memegang Engkau sehingga kaki-Mu tidak terantuk kepada batu. Ini kalimat yang luar biasa tajam dan kalimat yang begitu mencemooh. Yesus sudah mengatakan, “Ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Maka kemudian sekarang setan mengatakan, “Ada tertulis juga Yesus, jatuhkan diri-Mu, maka Engkau tidak akan binasa.” William Gardner, seorang puritan, mengatakan, “Luar biasa. Perhatikan baik-baik seluruh gereja Tuhan. Di dalam peperangan, setan menggunakan senjata yang biasa digunakan oleh anak-anak Allah.” Setan menggunakan Pedang Roh untuk menusuk gereja. Empat hal ini saudara perhatikan baik-baik. Setan mengetahui Alkitab. Setan mengetahui Yesus Kristus itu Tuhan. Suatu hari Yesus Kristus datang dan Dia mau mengusir setan lalu kemudian setan mengatakan apa urusanmu hai Anak Allah kepada aku? Setan tahu. Di dalam kitab Yakobus, dikatakan Setan mengetahui Allah. Setan itu gemetar kepada Tuhan. Jikalau kita memiliki 4 hal ini, tidak menandakan kita orang Kristen. Ada tanda yang terakhir dan paling penting bagi orang Kristen, yaitu ketaatan. Mau kehendak-Mu jadi atau kehendakku yang jadi. Itu tanda yang sejati. Maka ini adalah pembukaan perang yang sesungguhnya. Setan menggunakan ayat Alkitab. Setan menggunakan teologia Kristen untuk menusuk gereja. Saya ingatkan 3 hal ini. Pertama, Setan menggunakan Alkitab. Kedua, Setan menggunakan tafsiran yang salah kepada Alkitab. Ketiga, Setan menggunakan Alkitab dengan tafsiran yang salah itu untuk kepentingan pribadi. Tiga hal ini disebut sebagai peperangan tafsiran atau perang hermenetik. Ini adalah senjata kuno sekali tetapi sudah menghancurkan begitu banyak gereja. Dan kita tidak luput kecuali Tuhan itu membuat kita sadar.

Hari ini saya akan khusus memberikan apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan tafsiran demi tafsiran yang disalah mengerti. Jikalau kita perhatikan dari Kejadian sampai Wahyu, maka saudara akan tahu, seluruhnya adalah perang tafsiran. Seorang nabi yang sejati bilang A, seorang nabi palsu bilang B. Dan seluruh rakyat tidak tahu yang mana yang sejati dan mana yang palsu sampai seluruhnya mati dan kemudian sejarah baru membuktikan yang ini benar. Itu hal yang menakutkan sekali. Bagaimana kita bisa tahu bahwa yang kita tahu itu adalah benar? Bagaimana kita mengujinya? Itu semua adalah prinsip filsafat epistemologi. Semuanya hanya anugerah Tuhan untuk boleh mengerti kebenaran. Saya akan bicara satu persatu untuk merentang beberapa prinsip ini. Ketika Setan datang kepada Adam dan Hawa. Tamannya, pohonnya dan buahnya sama. Tuhan mengatakan, “You jangan makan ini. Engkau makan, engkau akan mati.” Setan kemudian datang kepada Adam dan Hawa, “Engkau makan, engkau akan hidup.” Saudara perhatikan, bendanya, keadaan/kondisinya sama, yang satu menafsirkan mati, yang satu menafsirkan hidup. Setan memakai Firman sebagai senjatanya. Peperangan tafsiran. Saudara sadar atau tidak? Bahwa seluruh dunia ini, peperangan yang paling utama bukan nuklir atau yang lainnya tetapi dari tafsiran melawan tafsiran, orang ini atau daerah ini harus ditaklukkan karena ini. Daerah ini tak boleh ditaklukkan karena ini. Dari dua itu siapa yang menang? Itu yang nanti akan menentukan itu bom jatuh atau tidak.

Kita harus selalu mengerti bahwa kita semua berada di tengah-tengah peperangan tafsiran. Mari kita melihat kenyataan di dalam Perjanjian Lama, Yeremia 28:1-9, saudara akan menemukan peperangan tafsiran ini di antara dua nabi, nabi yang sejati dan nabi yang palsu. Ini adalah peperangan yang luar biasa. Pada waktu itu seluruh Yehuda berada di dalam penawanan Babel. Semua orang Yehuda berada di dalam penderitaan karena Allah mengutus Babel untuk bisa menguasai mereka. Seluruh kehidupan kita itu adalah di dalam providentia Allah. Nabi Hanaya kemudian mengatakan di dalam dua tahun lagi maka Babel akan dikalahkan, di dalam dua tahun lagi engkau akan dibebaskan, di dalam dua tahun lagi rajamu akan datang. Berbeda dengan Yeremia yang selalu membawa berita yang tidak enak. Saudara perhatikan baik-baik, Yeremia adalah orang yang selalu membawa berita tidak enak. Yeremia nanti suatu hari akan mati dalam pembuangan, Yesaya akan mati dengan perut yang terbelah karena dipotong oleh raja pada waktu itu. Seluruh nabi, selalu beritanya itu adalah bukan berita damai sejahtera. Bukankah Allah itu sumber damai sejahtera? Mengapa nabi menyatakan berita malapetaka dan bukan damai sejahtera? Jawabannya adalah karena engkau tidak taat! Satu-satunya damai sejahtera itu jikalau engkau bertobat. Jikalau engkau tidak bertobat, jikalau engkau tidak taat, jangan pernah engkau berpikir ada kedamaian di dalam rumah tanggamu, jangan pernah engkau berpikir ada kedamaian di dalam hidupmu. Ini adalah prinsip dari seluruh nabi dan rasul. Engkau akan mendapatkan sejahtera dari Tuhan tetapi tidak di dalam dosamu. Ini adalah prinsip. Saudara-saudara perhatikan, peperangan dari tafsiran itu ada dan jemaat terhimpit di tengah-tengahnya. Di dalam peperangan ini akhirnya siapakah yang menang? Hanaya. Siapa yang dipercaya oleh Israel? Hanaya. Siapa yang kemudian dibuang oleh Israel? Yeremia. Tetapi Alkitab mengatakan, orang yang bergantung kepada Tuhan, yang takut akan Tuhan, yang mementingkan Firman Tuhan, akan hidup untuk selama-lamanya. Gereja tidak pernah ingat Hanaya tetapi gereja mengingat Yeremia. Jaman ini, gereja akan mengingat pengkotbah-pengkotbah yang tidak beres tetapi setelah jaman ini selesai, saudara-sadara akan tahu siapa benar siapa salah. Selalu dunia ini akan berulang seperti itu.

Sekarang saya akan membawa saudara-saudara kepada Yesus Kristus. Saudara pasti pernah ingat Yesus Kristus mengatakan seperti ini,“Engkau sudah pernah mendengar Firman tentang ini tetapi Aku mengatakan kepadamu sesungguhnya seperti ini”. Itu adalah kalimat mengenai tafsiran. Itu diucapkan Yesus kepada semua rakyat Israel karena mereka sudah mendengarkan pengajaran-pengajaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang tidak benar dan tidak beres tetapi Yesus mengatakan arti yang sesungguhnya. Itu adalah kalimat antitesis, itu bukan kalimat paradoks. Kalimat paradoks itu adalah dua kalimat yang bisa digabungkan dan ada kebenaran di dalamnya. Sedangkan kalimat antitesis yaitu saudara harus memilih salah satu apakah either ini benar atau yang ini benar. Maka ini adalah peperangan sepanjang jaman. Mari kita melihat Galatia 1:6-10, perhatikan kalimat Paulus. Pada waktu itu dia sedang menghadapi Injil yang sama tetapi tafsiran yang lain. Dia menghadapi orang-orang yang menyesatkan Injil itu. Dan perhatikan apa yang Paulus itu katakan (ayat 8), Paulus mengerti bahwa apa yang dia dapatkan itu adalah kebenaran. “Jikalau seseorang itu mengajarkan Injil, yang berbeda dengan Injil yang aku beritakan, terkutuklah dia!”. Jikalau pada waktu itu saudara adalah jemaatnya Paulus, apakah saudara mau percaya dengan dia? Mungkin saya tidak. Kalau bukan anugerah Tuhan. Saya akan katakan engkau sombong luar biasa. Engkau menganggap Kristus sama dengan engkau. Engkau menganggap Injil Kristus itu adalah Injil yang sama dari yang engkau ucapkan. Engkau menganggap dirimu dengan Kristus itu menjadi satu. Engkau harus tahu, Kristus itu Tuhan, engkau manusia. Ada perbedaan kualitatif, tetapi di sini saudara-saudara akhirnya setelah jaman itu berlalu, maka saudara akan mengerti, bahwa kita mengerti, bahwa siapa benar dan siapa yang salah. Ini adalah peperangan yang luar biasa sengit.

Ketika para rasul, khususnya ketika Yesus Kristus bertemu dengan orang yang berdosa, entah dia itu adalah cukai, entah dia itu adalah orang yang melacur, maka saudara-saudara perhatikan, Yesus Kristus penuh dengan cinta kasih. Ketika itu, di depan Dia diperhadapkan seorang perempuan yang berzinah yang dibawa oleh segerombolan orang Farisi, ahli Taurat untuk dilempar, dirajam, untuk dihakimi di depan Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak bicara banyak hal. Alkitab mengatakan Dia menunduk ke bawah kemudian Dia menuliskan sesuatu di tanah. tidak memberitahu apa yang ditulis-Nya. Tetapi para penafsir mengatakan sangat mungkin Dia menuliskan sepuluh perintah Allah. Sehingga begitu ditulis, satu per satu dari mereka mengundurkan diri karena mereka tahu itu mereka akan semuanya melawan perintah Allah. Tidak ada satu orang pun yang suci di hadapan Allah. Yesus Kristus mengatakan, “Siapa yang tidak berdosa, silahkan lempar batu.” Lalu kemudian wanita itu setelah semuanya pergi, lalu kemudian Dia mengatakan kepada wanita itu, “Wanita, pergilah. Aku tidak akan menghukum engkau. Tetapi jangan berbuat dosa lagi.” Saudara perhatikan begitu cinta kasih Kristus kepada perempuan ini. Saudara perhatikan betapa Dia memiliki satu compassion, satu mercy kepada perempuan dan memberikan kesempatan hidup yang kedua. Tetapi kalimat Yesus Kristus tidak bisa saudara mainkan lalu kemudian “Yesus kan begitu baik itu, Yesus itu begitu sangat mengasihi.” Saudara perhatikan, Dia memang mengasihi, Dia sungguh-sungguh mengasihi orang itu tetapi Dia mengatakan, “You jangan berbuat dosa lagi.” Celakanya adalah banyak sekali orang yang tetap berbuat dosa dan menggunakan ayat itu. Apakah Yesus mengasihi gay? Pasti dia mengasihi. Tetapi Dia akan mengatakan, “Engkau pergi dan jangan berbuat dosa lagi.” Saudara-saudara harus tahu ada titik pertobatan. Kasih Allah itu bukan kasih kepada dosa tetapi Dia memberikan kesempatan.Perhatikan baik-baik ayat Alkitab. Saudara uji apa yang saya katakan, dan lihat di dalam Alkitab.

Mari kita melihat Matius 18:6-7. Sekarang akan melihat apa yang Yesus katakan kepada orang-orang yang sesat.Saya akan memberikan prinsip ini. Setan menggunakan ayat Alkitab tetapi memberikan penafsiran yang berbeda. Itu adalah senjata yang paling kuno dari Setan yang berhasil menaklukkan semua manusia bahkan orang di gereja sekalipun. Dan saudara perhatikan apa yang Yesus kerjakan ketika Dia berjumpa dengan orang yang berzinah, orang yang berdosa. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Dia sahabat orang berdosa, Dia berada di tengah-tengah kumpulan orang-orang yang pernah berzinah dan pernah menjadi pemungut cukai. Dia mengampuni mereka, Dia menerima mereka, Dia mengatakan, ” Jangan berbuat dosa lagi.” Dan kemudian Dia menjadi teman mereka. Semua orang yang menganggap diri paling benar, yang mencibir Yesus Kristus, mengatakan, “Aku paling benar. Engkau siapa? Engkau orang suci, kenapa ada di tengah-tengah mereka?” Yesus mau menjadi sahabat semua orang yang pernah berdosa yang bertobat. Tetapi ketika berbicara mengenai penyesat, Yesus tidak melepaskan orang-orang itu dari kesalahannya. Kepada penyesat, Dia mengucapkan satu kalimat, “Celakalah engkau! Lebih baik engkau itu tidak pernah hidup! Lebih baik engkau tidak pernah dilahirkan! Adalah lebih baik satu batu kilangan engkau ikatkan di lehernya kemudian engkau masukkan di dalam laut!” Kristus sendiri menginginkan kematiannya! Saudara sadar atau tidak, ini sudah sampai kepada inti peperangan itu. Tidak ada kasih, tidak ada satu toleransi apapun saja. Itulah sebabnya, Paulus menyatakan, “Jikalau ada orang yang berkotbah memberitakan satu Injil yang berbeda dengan apa yang aku katakan, itu sebenarnya bukan Injil Kristus, terkutuk dia!” Kepada orang-orang yang pernah jatuh di dalam dosa, kita harus mengasihi, tetapi bicara mengenai penyesat, tidak ada toleransi. Setiap orang harus sinkron, apa yang dipikirkan Kristus biarlah kita pikirkan. Apa yang ada dalam hati Kristus biarlah kita itu perhatikan. Ini kalimat-kalimat yang tidak enak didengar. Kita menginginkan seluruh dunia itu damai tetapi saudara perhatikan sejak manusia itu jatuh di dalam dosa, maka tidak pernah akan ada perdamaian. Satu kalimat nubuatan dari Allah Bapa sendiri yang pertama kali didengar oleh manusia setelah jatuh di dalam dosa, “Aku akan mengadakan permusuhan dengan keturunanmu.” Jadi tak pernah mungkin damai. Gereja itu akan terus berlawanan. Gereja akan terus berjuang. Gereja yang sejati, akan disiksa, jika terus bicara mengenai kebenaran. Kepada orang Farisi dan ahli Taurat yang salah, maka Yesus mengatakan, “Celaka engkau!” Ini semua adalah prinsip-prinsip di dalam Alkitab. Dalam 2 Petrus 2:1-3, Petrus berbicara begitu keras tentang hal ini. Semua nabi satu persatu berhadapan dengan pengajaran sesat. Penyesat itu tidak pernah tidak, pasti ada di dalam gereja dan Yesus Kristus sudah mengatakan itu. Tidak mungkin tidak ada penyesat, tetapi celakalah dia, lebih baik dia tidak pernah dilahirkan, lebih baik bahwa dia itu batu kilangan diikatkan di lehernya kemudian masuk ke dalam lautan.

Saya mau membawa saudara di dalam Wahyu 13:11-18. Saya akan jelaskan bahwa apa yang menjadi temptation dari Setan kepada Yesus Kristus itu kita akan hadapi. Kalau saudara-saudara melihat kitab Wahyu, maka saudara akan menemukan 4 hal, empat binatang yang akan menghancurkan gereja Tuhan atau akan bisa membuat gereja Tuhan itu hampir terkalahkan.

  1. Binatang yang keluar dari dalam laut. Binatang yang keluar dari dalam laut itu bicara mengenai penganiayaan fisik. Itu adalah orang-orang yang akan menghancurkan kita dan anak-anak kita dengan senjata dan kita akan mengeluarkan darah. Ini adalah abad yang penuh dengan darah dari para martir. Semakin majunya teknologi, ternyata di dalam dunia ini, semakin banyak martir, bukan semakin sedikit. Saudara-saudara bisa lihat di mana pun saja, mau di Syria, Kamboja, Thailand sekalipun yang kelihatannya baik, dimanapun saja, saudara-saudara melihat martir. Wahyu 13:10 menyatakan maka di sini yang paling penting adalah iman dan ketabahan dari orang-orang kudus.
  2. Binatang yang keluar dari dalam bumi. Itu adalah imam dan nabi yang palsu, yang terus menerus ada di sepanjang sejarah gereja. Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan menghancurkan Yehuda, Samaria, Israel utara dan selatan karena satu hal, mereka tidak berbuah. Mereka tidak berbuah karena mereka dipimpin oleh imam-imam dan nabi-nabi palsu. Apa yang menyebabkan seluruh Israel itu bankrupt, corrupt? Bukan Babel. Bukan Nebukadnezar. Bukan Asyur, bukan Yunani, bukan Romawi. Yang menghancurkan Israel adalah dalam dirinya sendiri. Ada orang-orang yang memegang mimbar dan membalikkan hati rakyat. Mereka takut kepada manusia dan bukan kepada Allah. Mereka menyembah uang dan bukan kepada Allah. Maka itu kemudian itu adalah binatang yang keluar dari dalam bumi. Itu adalah penyesat-penyesat. Perhatikan baik-baik, Wahyu 13:18, Yang penting di situ adalah hikmat yang bisa membedakan mana benar dan salah. Sekarang beri kepadaku pengertian-Mu, hikmat-Mu. Bagaimana aku bisa membedakan? Tuhan kemudian mengatakan, engkau perhatikan, yang diajarkan itu selalu ada satu ciri, yaitu bilangan 666. 6 itu adalah angka manusia. 3 adalah angka TriTunggal. Bagi orang-orang Yunani, numbers sekaligus memiliki arti. Misalkan saja ketika membicarakan 12, di dalam Alkitab itu adalah angka di dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Sehingga kalau saudara-saudara bicara mengenai 144 ribu orang yang akan diselamatkan, itu adalah 12x12x1000 dan itu adalah bicara mengenai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan jumlah yang begitu banyak, multitude. Dan ketika bicara mengenai 6 itu adalah angka manusia. Dan 666 itu berarti manusia itu ditinggikan sedemikian rupa menjadi center, self-centered. Seluruh keinginan, ambisi, lust, nafsu, semuanya diri itu dipenuhkan. Itu 666. Tuhan mengatakan, lihat yang diajarkan. Kalau itu salah pasti 666. Maksudnya adalah yang diajarkan itu, maka pengajaran itu akan menuju kepada kepuasan diri. Menuju kepada diri sebagai pusat. Menuju kepada self-centered and not God-centered. Menuju kepada dirimu itu yang paling utama. 666 itu berpusat pada diri. Pengajaran Yesus adalah 180 derajat kebalikannya, berpusat kepada Allah. God-centered vs self-centered.
  3. Binatang ketiga yang akan menghancurkan gereja Tuhan itu adalah Babel, Babylon. Di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada satu kota yang selalu muncul yaitu Babel. Karena Babel arti sesungguhnya adalah penakluk umat-Ku. Jadi di mana Allah ada, di situ Babel ada. Babel itu pertama kali adalah dari Babylonia dari menara Babel. Saudara lihat menara Babel itu apa? Semua menuju ke langit. Self-exaltation. Babel menaklukkan gereja Tuhan melalui kemakmuran. Saudara-saudara, hati-hati. Saudara mungkin mengatakan ini negara lebih demokrasi dari Indonesia. Ini negara Australia lebih baik. Benar.Tetapi saudara harus hati-hati adalah banyak sekali orang-orang sucinya Allah itu ditaklukkan bukan dengan pedang, orang sucinya Allah ditaklukkan dengan Babel, gaya hidup yang nyaman. Pleasure at any cost. Di tempat negara-negara yang begitu banyak penganiayaan kepada orang-orang Kristen, iman mereka lebih kuat dibandingkan dengan kekristenan di Negara ini. Iman mereka adalah iman yang berjuang.
  4. Bicara mengenai Setan itu sendiri. Setan, naga yang besar akan datang untuk memerangi semua anak Allah pada akhir jaman. Keempat hal ini, binatang yang keluar dari dalam laut, binatang yang keluar dari dalam bumi, dan Babel dan kemudian adalah Setan itu. Babel disebut sebagai pelacur besar. Dan saudara-saudara, hari ini, temptation of Jesus Christ, itu adalah bicara berkenaan dengan setan yang menggunakan Firman, kesesatan tafsiran yang salah.

Minggu depan saya akan menjelaskan kepada saudara-saudara kenapa tafsiran ini menjadi tafsiran yang salah. Tetapi saudara sudah mendapatkan satu clue-nya terlebih dahulu. Saudara lihat apa yang dikerjakan setan menggunakan ayat Alkitab untuk mendapatkan untung bagi darinya. Itu adalah bicara berkenaan self-centered dan bukan God-centered.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(6)

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan(6)


Matius 4:1-7


Di dalam perikop pencobaan di padang gurun dari setan kepada Yesus Kristus, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu: usaha, tujuan, dan motivasi dari setan. Setan datang menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti saat Yesus pada puncak kelaparan-Nya. Apa yang menjadi taktik, teknik dan strategi dari setan dinyatakan dalam Alkitab. Setiap orang harus membaca Alkitab karena dengan membaca Alkitab kita mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, apa yang sedang dikerjakan oleh sang penguasa kejahatan kepada gereja Tuhan, apa yang menjadi isi hati Tuhan dan penyediaan Allah pada kita tiap hari.

Ada 3 hal.Pertama, motivasi setan. Setan memakai kalimat Bapa untuk menjebak Kristus dengan suatu ejekan terhadap apa yang Bapa nyatakan. Di dalam baptisan Yesus Kristus, Bapa menyatakan: “Inilah Anakku yang kukasihi, dengarkanlah Dia, kepada-Nya Aku berkenan. Ini adalah kalimat Bapa mendeklarasikan siapa Yesus Kristus. Yesus bukan hanya penyelamat dunia, pendiri agama, orang saleh, orang yang suci yang hidup di dunia, tetapi Yesus Kristus pada esensi-Nya adalah Allah oknum ke dua dari Tritunggal yang Maha Suci. Dia sudah ada sebelum dunia ini ada. Dia bersama sama dengan Allah, Dia ada di pangkuan Bapa seperti dikatakan Yohanes. Ini berbicara mengenai pre-eksistansi Yesus. Dia adalah Anak Allah itu sendiri, The Son Of God, satu satunya (The only begotten Son). Dia adalah manusia yang sejati, Dia adalah Allah yang turun menjelma menjadi manusia. Kalimat dari setan itu bertujuan untuk mencobai Yesus, untuk mengejek kalimat Bapa, untuk mendakwa anak-anak Tuhan setelah kita jatuh dalam dosa. Tiga hal yang dikerjakan oleh setan: Setan akan menjadi penentang dari Bapa, setan akan menjadi pencoba dari manusia, setan akan menjadi pendakwa bagi kita ketika kita sudah jatuh dalam dosa.

Cara setan adalah mengangkat kebutuhan sampai puncak tertinggi sehingga menjadikannya ilah. Manusia tidak mungkin bisa lepas dari kebutuhan. Allah itu self-sufficient, tapi manusia tidak. Kita perlu sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhan kita yang ada di dalam. Maka kebutuhan itu menjadi hal yang terus menerus kita kejar. Kita perlu makanan, maka kita perlu kerja, perlu uang untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita memerlukan kesenangan, kita butuh kasih sayang, kita perlu dihargai. Tetapi apa pun yang terjadi, kebutuhan tersebut tidak boleh menjadi ilah di hadapan Allah. Jangan memakai segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan itu, bahkan dengan cara berdosa yang melawan hukum Allah. Ini adalah hal yang perlu diwaspadai karena begitu banyak orang yang tidak bisa lepas dan berkali-kali jatuh dalam hal ini. Ada yang membunuh karena ingin dihargai. Ada yang mencuri karena ingin memenuhi kebutuhan akan makanan. Berapa banyak orang yang jatuh di dalam dosa seksual karena dia berpikir dia mendapatkan kasih sayang melalui seks. Ini adalah tipuan setan. Ini adalah teknik, cara, usaha setan untuk membuat kita melawan Allah dengan kebutuhan.

Tujuan lain dari setan adalah berusaha agar Yesus mendapatkan kebutuhan-Nya dengan usaha-Nya, kuasa-Nya sendiri, memancing Yesus untuk memakai hak-Nya. Ini bukanlah hal yang tidak diperbolehkan, ini tidak menyerang siapa pun. Yesus Anak Allah punya hak. Isi Alkitab begitu teliti. Satu kalimat yang diajarkan Yesus berkali-kali kepada murid-Nya, kepada seluruh bangsa Israel, kepada gereja-Nya adalah bergantung pada Allah. Setiap pagi Yesus bergantung kepada Allah, Dia melangkahkan kaki-Nya bergantung kepada Allah, berbicara, pergi ke mana saja selalu bergantung kepada Allah. Dia mau menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan yang mengatur seluruh hidup-Nya meskipun Dia adalah Allah itu sendiri, tetapi Dia belajar dan mengajari kita bagaimana untuk taat kepada Bapa di Surga. Ini adalah prinsip yang penting. Tidak cukup kalau kita hidup baik, karena Alkitab menyatakan bahwa orang-orang di seluruh dunia bisa lebih baik dari orang Kristen, tapi satu hal yaitu apakah hidup kita sungguh-sungguh bergantung pada Allah. Yesus Kristus berserah pada Bapa-Nya, Dia tidak mau menggunakan hak keallahan-Nya, Dia menyangkal diri, kemudian Dia menyatakan pada setan: “Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus menyerahkan seluruhnya, Dia bergantung mutlak pada Allah Bapa di Surga. Ada waktunya Tuhan akan memberi kita makanan. Ada waktunya Dia akan memunculkan orang yang berharap kepada Dia sebagai terang yang tidak mungkin bisa untuk ditudungi, tidak mungkin bisa dicegah. Ada waktunya kalau kita memelihara kesucian dan sungguh-sungguh bergantung kepada Allah dan minta untuk Dia saja yang mencukupi kebutuhan. Ada waktunya Dia akan mengangkat kita seperti terang. Itu adalah seluruh janji di dalam Alkitab. Nantikan Tuhan, nantikan waktu-Nya, jangan berkeluh kesah, jangan bersungut-sungut seperti Israel. Jangan mengatakan kepada Allah: “Di mana makanan yang seperti yang di Mesir, aku ingin hidup lebih baik, lebih layak. Aku punya hak untuk itu, apalagi aku adalah orang Kristen, orang yang ditebus, kenapa hidupku seperti ini?” Jangan ucapkan itu di hadapan Allah seakan akan Dia tuli, dan tidak memiliki belas kasihan kepada kita. Tapi biarlah kita boleh bergantung kepada Tuhan, karena yang Dia didik kepada kita adalah baik adanya. Ini adalah hal yang penting sekali, yaitu bergantung kepada Allah. Belajarlah! Kalau Allah memberi kita kesulitan atau beban yang besar, janganlah kita mengeluh, tetapi kita menanggungnya. Nyatakan beban dan kesulitan itu kepada Tuhan, minta sukacita dari Tuhan untuk menanggung semuanya supaya kita bisa mengerjakan semuanya dengan menikmati Tuhan dan mempermuliakan Tuhan, berseru kiranya Tuhan melepaskan kita pada waktunya Tuhan. Ini akan mendidik kita untuk bertumbuh secara rohani, menjadi orang Kristen yang kuat.

Yesus menjawab setan bukan asal jawab dengan perbantahan tanpa dasar, Dia menjawab dengan mengatakan: “Ada tertulis …” berarti Dia mengacu pada ketetapan. Yesus tidak asal bicara, tetapi memakai ketetapan Firman Allah. Yesus meng-counter setan dengan Firman Allah. Ini adalah contoh yang diajarkan oleh Yesus kepada kita semua. Untuk melawan setan harus belajar Firman, mau menang atas pencobaan harus mendalami Firman. Kalimat Yesus ini (“Ada tertulis …”) adalah kalimat yang diulang tiga kali (Lihat Matius 4:4,7,10). semua ini dilakukan Yesus untuk kita belajar bahwa hal yang diulangi oleh Yesus adalah hal yang penting sekali, setiap perkataan Yesus adalah perkataan dari Firman. Ini menyatakan supaya kita belajar Firman. Jangan hanya puas pergi ke gereja tiap hari Minggu saja, belajarlah Firman dengan berdoa dan saat teduh tiap pagi, melalui buku bible study, melalui kelas-kelas (misalnya STRIS, kelas seri bible study).

Semakin saya melihat dan membaca Firman, saya semakin bersyukur kepada Tuhan karena saya boleh bertemu dengan teologia Reformed, dengan gerakan dan gereja ini. Bukan karena gereja/gerakan ini sempurna, gereja/gerakan ini punya cacat cela karena kita manusia berdosa. Saya bersyukur karena semakin saya belajar Firman, saya semakin mengerti hal yang terpenting di dalam hidup, keluarga, satu kelompok masyarakat adalah Firman, the Word of God. Orang-orang Reformasi sangat menegaskan kembali kepada kesetiaan Firman (Sola Scriptura). Kita harus menangis dan minta tolong pada Tuhan kalau gereja sudah kehilangan Firman dan kalau mata hamba Tuhannya sudah menuju kepada yang lain dan bukan mengkhususkan diri untuk terus menerus menggali Firman dan mengajak jemaat untuk terus menerus melihat dan mempelajari Firman. Teologia reform tidak 100% infallible, ada salahnya, tetapi teologia yang lain lebih banyak salahnya. Satu hal yang penting dari seluruh gerakan di dunia ini di dalam kekristenan, hanya orang-orang di gerakan reformasi yang membawa kita untuk mementingkan Firman. Firman itu harus dilihat sebagai satu-satunya yang membawa hidup bagi jiwa kita. Bersyukur untuk teologia Reformed dan gerakan ini. Kalau kita melihat Pdt. Stephen Tong dan gerakan yang ada, maka kita bisa uji hal-hal berikut ini. Kita tidak dipanggil untuk menyembah seseorang, kita dipanggil untuk menyembah Allah di dalam Yesus Kristus saja. Tetapi berbahagialah bila kita mengerti siapa hamba Tuhan yang Tuhan pakai pada jaman ini. Kalau kita melihat pelayanan Yohanes Pembaptis, apakah kita menyembah dia? Tentu tidak. Tetapi kalau pada waktu itu kita tidak melihat bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis adalah hal yang penting dan kita tidak memperhatikan hidupnya, betapa malangnya kita. Karena setelah jaman itu sudah berlalu, maka Alkitab menyatakan bahwa dia satu-satunya yang dipakai Allah sebelum Yesus datang. Kalau pada waktu itu Yeremia atau Yesaya atau Yunus ada, apakah kita memperhatikan pergumulan dan kalimatnya? Apakah hamba Tuhan semua sama? Ya dan tidak. Sama karena mereka milik Allah, dipanggil oleh Allah bila mereka hamba Tuhan sejati. Tetapi mereka juga tidak sama, ada satu orang dalam jaman tertentu dibangkitkan Tuhan untuk menjadi motor penggerak seluruh jaman. Berbahagialah kalau kita bertemu dengan orang itu. Kalau kita sekarang kita masih hidup, perhatikan kalimat-kalimat dari hamba Tuhan seperti Joni Eareckson Tada, Ravi Zacharias, John Piper, Pdt. Stephen Tong. Mereka adalah orang-orang yang Tuhan pakai di bidang, waktu, dan tempat masing-masing. Ketika berbicara mengenai chinese people, tidak ada orang yang dipakai begitu kuat saat ini selain Stephen Tong. Ketika berbicara mengenai post-modernism dan melawan atheist, tidak ada yang dipakai lebih kuat dari Ravi Zacharias. Ada hal yang Tuhan tetapkan untuk seseorang menjadi pendorong seluruh jaman.

Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Ini adalah kekuatan yang Yesus ajarkan untuk melawan temptation. John Owen mengatakan bahwa kita bisa melawan temptation dengan mengingat akan kematian, mengingat akan adanya hukuman, mengingat akan adanya neraka, tetapi semua itu tidak akan bertahan lama, suatu saat setan akan menjebol seluruh barikade kita. Satu-satunya yang membuat kita bisa menang dan tidak tertembus oleh setan dalam temptation-nya adalah dengan melawan temptation itu dengan Firman. Maka kita harus mengerti Firman. Firman adalah the greatest protection against temptation. Yesus mengatakan: Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Di mana kalimat ini muncul? Yesus Kristus mengatakan: “Ada tertulis …”, tertulis di mana? Perhatikan Ulangan 8:3. Yesus Kristus mengucapkan kalimat ini, apa artinya? Bukankah itu kalimat Yesus Kristus diucapkan kepada setan tetapi dibaca oleh gerejanya? Apa yang Yesus mau ajarkan kepada kita? Untuk mengerti ini, maka harus mengerti konteks Ulangan pasal 8. Di dalam ayat-ayat ini, Musa sedang mengingatkan Israel akan kebaikan hati Allah yang lembut kepada umat-Nya selama 40 tahun di perjalanan padang gurun yang gersang. Dia memelihara engkau. Dia membuat engkau bertahan padahal tidak ada toko, tidak ada mata air, tidak ada hujan, tidak ada apapun saja. Tetapi tanpa apapun saja, engkau memiliki Allah dan engkau tetap di dalam hidupmu tanpa kekurangan sekalipun. Israel, 40 tahun engkau dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan bahwa lihat burung pipit itu dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan: Lihat bunga bakung itu dipelihara oleh Allah. Kenapa engkau tidak mempercayainya? Mengapa engkau menggunakan seluruh sarana berdosa untuk memelihara hidupmu? Kalau kita melakukan sesuatu untuk mencari pemenuhan kebutuhan tapi kita melawan prinsip Allah maka kita sebenarnya keluar dari anugerah Allah. Kita berpikir Allah itu tidak bisa mencukupi aku maka harus ngotot kerja sampai mati-matian bahkan hari minggu sekalipun. Saudara-saudara, kenapa kita menggunakan sarana-sarana berdosa untuk memelihara hidup kita? Yesus Kristus mengatakan: Itu persis, itu sama dengan orang-orang kafir, gentile karena kalimat itu adalah orang yang tidak mengenal Allah.

Mari kita belajar to be content in Him. Belajar untuk kita puas di dalam Tuhan. Percaya pada penyediaan-Nya. Percaya kepada tender care of our Lord. Percaya kepada Dia yang memelihara dengan lembut hati kepada kita. Saya akan akhiri temptation ini di dalam 2 kalimat di dalam Mazmur. Yang pertama, mari kita melihat Mazmur 34:8-11. Perhatikan ayat yang Tuhan nyatakan: Singa-singa muda kelaparan tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan sesuatu pun yang baik. Mungkin ayat ini pernah muncul di dalam hati saudara; “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu.” Saudara mungkin tidak bisa melihat sama sekali tangan yang begitu riil di dalam kehidupan kita. Saudara rasa hidup ini tidak disertai oleh Allah. Dan saudara-saudara harus berjuang sendiri untuk memelihara hidup saudara. Itu bukan kesalahan Allah tetapi saudara-saudara tidak mau rest di dalam Dia. Kita tidak mau memiliki contentment di dalam Tuhan. Kita tidak mengutamakan apa yang utama dan tidak sekunderkan apa yang sekunder. Seluruh kehidupan kita terbalik; yang di depan menjadi di belakang, yang di belakang menjadi di depan. Carilah Tuhan, utamakan Tuhan. Cari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Belajar untuk percaya kepada Tuhan. Belajar untuk menyerahkan seluruh hidup kita dipelihara oleh Allah. Ayat yang kedua adalah Mazmur 92:13-16. Kalimat ayat-ayat ini adalah kalimat yang luar biasa menyentuh hati kita. “Sampai pada masa tua” orang-orang ini mengatakan: Tuhan itu benar. Ia gunung batuku. Tidak ada kecurangan pada-Nya. Maka orang-orang yang mempercayakan hidupnya di dalam pemeliharaan Allah, dia mengutamakan Allah dan melihat bagaimana Allah itu setia, dia mengatakan bahwa sampai masa tuaku, Tuhan itu benar, Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan daripada-Nya. Tidak ada kecurangan daripada-Nya. Saudara-saudara, biar kita boleh mengerti; Tuhan menginginkan kita mempercayai Dia.

Sekarang kita lihat; apa yang setan itu sekarang kerjakan. Matius 4:5-7. Sekarang kita masuk ke dalam pencobaan yang kedua. Yesus menang dicobai dalam pencobaan yang pertama, Israel kalah, Adam kalah, semua umat manusia kalah di dalam pencobaan pertama. Yesus Kristus melawan setan. Dia menang dalam pencobaan pertama. Lalu setan membawa-Nya ke kota suci, menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Bubungan Bait Allah adalah salah satu tempat tertinggi dari seluruh Bait Allah. Kalau ada pengumuman yang penting maka imam besar akan membawakan pengumuman itu di bubungan Bait Allah dan sebelumnya sangkakala akan ditiup. Seluruh orang Israel akan berkumpul lalu kemudian ada pengumuman penting. Di tempat itulah maka Yesus Kristus dibawa lalu kemudian dicobai oleh setan di dalam pencobaan yang kedua. Perhatikan, di dalam pencobaan kedua setan memakai Firman. Betapa luar biasanya, beraninya dan kurang ajarnya setan kepada Yesus Kristus. Di dalam pencobaan yang pertama, Yesus dicobai: Ubah batu jadi roti! Yesus mengatakan: Ada tertulis; manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Maka setelah setan mendengarkan kalimat Yesus: Ada tertulis? Maka Yesus me-refer kepada Firman. Maka setan mengatakan: Ada tertulis juga, Yesus! Bukankah ada tertulis kalau Engkau menjatuhkan diri-Mu ke bawah maka seluruh malaikat akan menatang Engkau? Ini adalah pertempuran yang sengit. Ini adalah Anak Allah dalam kerendahan hati-Nya dilawan oleh setan di dalam kecongkakannya. Saudara, ini adalah kalimat pertentangan antara Lucifer dengan Anak Allah itu. Saudara-saudara, setan mengatakan: Ada tertulis juga! Kalimat setan itu dikutip dari Mazmur 91.

Sekarang, beberapa hal singkat berkenaan dengan hal di atas. Pertama, setan itu tahu Alkitab. Maka orang Kristen yang tidak tahu Alkitab pasti akan kalah dengan setan. Kedua, setan menggunakan metode tafsiran yang salah. Ketiga, setan menunjukkan tafsiran itu untuk kepentingan diri kita yang berdosa. Saudara perhatikan 3 hal ini. Setan tahu Alkitab. Setan yang paling top itu adanya di dalam inti kekristenan. Itulah sebabnya kitab Yohanes mengatakan: Anti Christ itu datang, dan anti Christ; saudara jangan pikir anti Christ itu ISIS; saudara jangan pikir anti Christ itu adalah orang-orang beragama lain yang menyerang kekristenan. Anti Christ itu adalah salah satu dari kita. Itu ada di dalam kita. Itu adalah gereja. Orang-orang di dalam gerejalah, itulah pengkhianat Kristus. Orang-orang di dalam gerejalah yang membaca Firman dan mengkhianati Firman, memutarbalikkan Firman. Orang-orang di dalam gerejalah, hamba-hamba Tuhan itulah yang adalah antek-antek setan. Setan paling tinggi bukan di kuburan, itu setan goblok. Ketika dia mencobai saudara dengan cara seperti itu, langsung saudara dan saya lari berdoa. Setan kedua lebih pintar itu adalah setan yang kelihatannya ganteng, bagus dan intelektual, cantik, lalu kemudian memikat hatimu untuk engkau itu tidur dengan dia. Lalu kemudian meninggalkan seluruh anak istrimu. Itu lebih pintar. Setan yang lebih pintar maka itu perlu waktu; perlu waktu berbulan-bulan menjalin relasi dengan kesabaran sampai akhirnya engkau jatuh ke dalam dosa. Saya beritahu pada saudara-saudara sekali lagi dan khususnya kepada seluruh anak-anak muda, perhatikan kalimat di bawah ini. Kalau engkau milik Kristus, setan tidak pernah bisa mengambil jiwamu apapun saja yang terjadi kepada engkau, sekali diselamatkan kau tetap diselamatkan, tetapi setan bisa mengambil hidupmu. Kalau engkau sungguh-sungguh anak Tuhan maka itu terpatri untuk engkau. Tetapi yang dia bisa kerjakan adalah seumur hidup, engkau hidup bagi kemuliaan setan. Seumur hidup engkau menggenapi rencananya. Seumur hidup engkau mempermalukan nama Tuhan. Seumur hidup engkau berjalan di dalam teriakan Salomo, vanity, sia-sia, sia-sia semuanya. Itu setan yang kedua itu adalah setan yang lebih pintar.
Setan yang paling pintar kedoknya adalah Gembala, Teolog, dan hamba-hamba Tuhan. Lho Pak, Pak Agus, you juga hamba Tuhan, mungkin you setan? Mungkin. Silahkan untuk diuji, lihat seluruh motivasi. Lihat seluruh cara hidup, dan seluruh hal yang diajarkan. Engkau perhatikan kalimatnya, bagaimana penafsiran ayat-ayatnya. Perhatikan baik-baik, bukan berarti bahwa setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam dosa itu pasti adalah setan, tidak. Daud jatuh di dalam dosa, Petrus pernah menyangkal Yesus Kristus, tetapi perhatikan kalimat di bawah ini; setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam masalah keuangan maka saudara perhatikan hampir semua, saya tidak berani katakan seluruhnya, jikalau uang itu menjadi worldview nya maka kemungkinan sekali orang ini adalah akan dipakai oleh setan dan mungkin dia adalah orang yang sungguh-sungguh akan merusak pekerjaan Tuhan. Kembali lagi di sini, setan itu mengerti teologia, setan itu sungguh-sungguh mengerti apa yang Alkitab itu katakan. Maka perhatikan baik-baik, saudara kalau tidak tahu teologia pasti kalah dengan setan. Setan tahu Yesus Tuhan, setan tahu Allah, setan gemetar kepada Allah. Tetapi satu hal, perbedaannya adalah setan tidak pernah taat kepada Allah.

Jikalau seumur hidup saudara orang Kristen tetapi tidak pernah taat kepada Kristus maka itu adalah sebuah tanda tanya. Apakah benar-benar hatimu itu sudah dilahirbarukan? Mari kita akan melihat Yakobus 2:19 dan saya akan menutup semuanya. Yakobus sedang mengatakan kepada gerejanya: Engkau katakan bahwa engkau milik Kristus, engkau katakan bahwa engkau beriman kepada Kristus tetapi tidak ada di dalam perbuatanmu itu mencerminkan bahwa engkau adalah orang Kristen, tidak ada di dalam perbuatanmu itu engkau taat kepada hukum-hukum Allah, maka engkau mengatakan engkau punya iman? Maka Yakobus mengatakan: Aku akan tunjukkan imanku dari perbuatan. Imanku dari perbuatanku, engkau akan tahu. Dari perbuatanku, engkau akan mengerti iman. Sekarang engkau harus tahu bahwa setan pun percaya kepada Allah. Setan pun gemetar pada Allah. Tetapi engkau harus tahu satu hal bahwa tidak ada perbuatan berarti tidak ada ketaatan. Dan setan itu tidak taat kepada Allah. Tanda iman yang sejati adalah taat kepada Allah. Kiranya Tuhan boleh terus memberkati kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (5)

Mazmur 78:17-33, Matius 4:1-4

Perkataan Yesus Kristus kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Ada 4 hal tentang ayat ini.

  1. Firman itu adalah kebutuhan manusia.
  2. Manusia selalu berpikir bahwa yang paling penting adalah kerja pagi, siang, malam untuk mendapatkan uang untuk mendapatkan makanan. Mengapa kita tidak mencari wajah Allah? Membaca Firman Tuhan pagi, siang, malam, sampai kembali lagi pagi, seperti engkau mencari uang? C.S. Lewis mengatakan, “Kita itu sebenarnya adalah jiwa, karena jiwa itu yang kekal. Kita bukan tubuh yang punya jiwa, tetapi kita adalah jiwa yang untuk sementara diberikan tubuh ini.” Memang tubuh ini memerlukan makanan, tetapi jiwa yang kekal itu memerlukan makanan yang lain. Yesus Kristus mengatakan, “Aku memiliki makanan yang engkau sendiri tidak kenal dan makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa.” Kita adalah orang yang diciptakan oleh Allah dengan hembusan nafas Allah, maka hidup kita bergantung kepada Firman. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa Firman.

  3. Firman itu yang harus mengemudikan hidup manusia.
  4. Yesus mau mengatakan kemudikan hidupmu itu dengan ketaatan kepada Firman-Nya. Firmanlah yang mengendalikan kemana engkau melangkah, jangan hanya kebutuhan. Ini tidak berarti bahwa kita tidak harus sungguh-sungguh dalam pekerjaan. Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh excellent di dalam pekerjaan, di dalam study, di dalam mencari seluruh kebutuhan kita, tetapi kita kerja keras itu tujuannya adalah bukan uang atau kesuksesan dan kemakmuran tetapi karena Firman Tuhan katakan demikian. Perumpamaan 5 talenta, 2 talenta, 1 talenta begitu jelas. Ada orang yang 1 talenta dia malas-malasan, sembunyikan di dalam tanah dan kemudian dia pulang dan kemudian dia santai dan tidur-tiduran sampai tuannya datang. 1 talenta tidak berbuah apapun saja, maka tuan itu kemudian menjadi marah. Yang 5 talenta kerja keras untuk mengembangkan seluruh 5 talenta itu. Maka kerja keras adalah hal yang Tuhan inginkan dan nyatakan. Apakah kemakmuran, kekayaan dan uang itu salah? Jawabannya adalah tidak. Perhatikan kalimat di bawah ini: Uang, kekayaan, dan kemakmuran bukan tujuan. Uang, kekayaan, dan kemakmuran adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada manusia, jika di dalam anugerah Dia ketika kita itu bekerja keras. Perhatikan baik-baik, dua hal ini saya akan sharing kepada saudara-saudara: pertama adalah pekerjaan, kedua adalah pernikahan. Apakah aku menikah untuk supaya aku berbahagia? Jawabannya adalah tidak. Kalau begitu, apakah kalau menikah dan bahagia salah? Tidak. Bahagia di dalam pernikahan adalah bahagia integral yang Tuhan berikan karena kita mau taat kepada Tuhan. Kalau pernikahan saudara adalah karena ingin bahagia, itu tidak ada bedanya dengan seluruh agama yang lain. Itu tidak ada bedanya sama seluruh orang yang tidak kenal Tuhan. Tetapi apakah pernikahan itu dalam kekristenan bahagia? Bahagia tetapi bukan itu tujuannya. Tujuanku adalah taat kepada Allah dan Allah itu di dalam ketaatanku kepada Dia ada bagian integral yang dengan sendirinya Tuhan berikan, yaitu adalah kebahagiaan. Hal yang sama sekarang saudara mengerti, apakah saya harus kerja keras? Jawabannya adalah ya. Dan kerja keras itu adalah untuk mencari uang? Jawabannya adalah tidak. Uang adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada saudara dan saya ketika kita itu bekerja keras untuk kemuliaan nama-Nya. Mengerti ini saudara mengerti bahwa hidup itu cuma satu, adalah untuk kemuliaan Allah dan hidup itu tidak terdistorsi, terbagi-bagi. Kalau pergi ke gereja untuk kemuliaan Allah, kalau pekerjaan adalah untuk uang. Tidak. Maka jujurlah di dalam pekerjaanmu. Kerja keraslah di dalam pekerjaanmu. Banting tulanglah di dalam pekerjaanmu karena kita melakukan itu untuk mau taat kepada Tuhan, bukan karena kuatir miskin. Itu adalah tanda tidak beriman. Aku kerja keras karena kuatir nanti anak-anakku makan apa? Itu adalah tanda orang yang tidak mempercayai Allah. Maka kita menjadi orang Kristen yang harus beriman dan percaya kepada pimpinan Dia yang akan memberikan kepada kita kecukupan pada waktunya. Maka sekali lagi, manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Bagian kedua itu adalah drive hidup kita. Drive hidup kita adalah melihat Firman dan menggenapi. Drive hidup kita adalah melihat kehendak-Nya dan melakukan.

  5. Firman itu harus menjadi prioritas hidup kita.
  6. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan-ketetapan Allah harus menjadi yang utama. Pada saat dicobai, Yesus Kristus ingin sekali makan. Yesus Kristus ada kebutuhan. Pada saat Dia mau makan, setan lalu datang, “Hai Yesus, maka sekarang Engkau ubah batu jadi roti.” Maka di situ setan menjegal Yesus. Di saat seperti itu Yesus katakan, “Ada tertulis manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Pada waktu itu Yesus harus menunggu waktu untuk tidak makan lagi. Pada saat seperti itu, di puncak kelaparannya, seharusnya Dia bisa makan, tetapi akhirnya Dia membuat makan dan kebutuhan dan lapar di bawah dan kemudian prinsip Firman Tuhan ada di atas, menjadi prioritas. Kalau saudara-saudara sudah masuk di dalam kebutuhan, maka kemudian kita menggunakan apapun saja untuk mencapai kebutuhan itu. Ada orang yang sudah kepingin dapat kebutuhan, maka dia mendapatkan kebutuhan itu dengan mencuri. Ada yang dengan cara tidak menghormati hari sabat, ada yang menjual diri, dan ada yang memberikan hidup dan hatinya kepada orang kaya. Kita memang perlu, kita memang butuh, tetapi jangan berikan hatimu kepada siapapun saja, termasuk orang yang paling kaya, yang paling baik pun itu di dalam hidupmu dan engkau melupakan Tuhan. Jadilah orang yang takut kepada Tuhan. Jadilah orang yang bergantung kepada Tuhan, maka kita menjadi orang yang akan dihormati oleh semua orang sampai akhir hidup kita.

  7. Merupakan jalan kenosis, jalan sangkal diri dan pikul salib.
  8. Pekerjaan Mesias itu selalu di dalamnya ada penyangkalan diri. Harusnya Aku bisa, harusnya Aku boleh, harusnya Aku saatnya ini, tetapi pada saat yang sama sekarang Saya harus sangkal diri. Jangan terus-menerus mengikuti kebutuhan. Jangan terus-menerus mengikuti nafsu. Sangkal diri itu adalah pekerjaan Kristus dan itu yang Kristus itu nyatakan kepada kita.

Sekarang saya akan masuk lebih lanjut lagi. Perhatikan kalimat dari setan kepada Yesus Kristus, ayat 3. Saya akan membahas di dalam 3 hal.

  1. Setan adalah penentang Allah.
  2. Perhatikan kalimatnya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Kalimat ini bukan mengatakan bahwa “if” yang artinya “jika”. Kalimat yang sesungguhnya di dalam bahasa Yunani adalah “since/sejak,” atau boleh dikatakan: “Engkau Anak Allah, bukan? Maka Engkau bisa mengubah batu menjadi roti.” Itu berarti dia sedang mencobai dignitas Yesus Kristus. Identitas Yesus Kristus. Setan mungkin sedang bicara kepada Yesus dengan senyuman yang sangat-sangat menggoda. Dengan satu senyuman yang sangat-sangat mau merendahkan untuk boleh membuat Yesus menjelma masuk di dalam jebakannya. Kalimat setan ini merupakan ejekan terhadap Allah Bapa di sorga karena Allah Bapa di sorga sudah mengatakan ketika Yesus dibaptis. Saudara perhatikan baik-baik Matius 3:17. Saudara perhatikan ini adalah kalimat yang sama. Matius 3:17, perhatikan kalimat ini dan kita akan mengerti apa yang dibidik oleh setan. “Engkau Anak Allah, bukan?” Cara kerja setan adalah selalu memakai kalimat dari Tuhan dan kemudian membalikkannya untuk disodorkan kepada kita untuk kita seakan-akan bisa mendapatkan profit untuk diri sendiri. Ini adalah teknik lama dari setan, sejak jaman Perjanjian Lama. Kejadian 2:16-17 dan baca Kejadian 3:1. “Tentulah Allah berfirman semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Ini adalah sindiran. Seluruh ejekan. Kalau kita tidak sadar dengan ejekan itu, maka itu membuat kita bangkit dan kemudian kita melawan dan tidak tepat pada sasarannya, kita jatuh di dalam dosa. Kita berpikir itu adalah hak kita, kita meninggikan diri. Itu adalah senyum setan. Kalimat setan itu begitu membangkitkan pride kita. Ketika itu terjadi, dan kemudian kita jatuh mengikuti dia, kita pasti akan sulit untuk kembali. Bukan itu saja, perhatikan Kejadian 2:17 dan Kejadian 3:4. Firman Tuhan menjadi modal daripada setan. Hati-hati ketika kita mendengar Firman, lalu kemudian kita menggunakan Firman itu untuk keinginan pribadi kita. Jika kita ingin mengetahui seorang hamba Tuhan sejati atau tidak, satu kotbah itu benar atau salah, satu gereja itu mengajarkan sesuatu ajaran yang sesuai Alkitab atau sesuai dengan setan, adalah ketika Firman itu dinyatakan apakah akhirnya menuntut ketaatan, yaitu sangkal diri, pikul salib.

  3. Iblis itu menjadi pencoba Kristus.
  4. Bersyukur karena kita mengerti bahwa Kristus tidak jatuh di dalam dosa. Tetapi saudara-saudara, mengerti bahwa kalau orang-orang jatuh di dalam dosa, maka setan sekarang muncul bagian yang ketiga, yaitu dia bukan saja penentang, dia bukan saja pencoba, dia akan menjadi pendakwa. Zakharia 3:1. Mengapa Iblis mendakwa? Perhatikan ayat 3, berarti dia sudah jatuh di dalam dosa. Ini menggambarkan seluruh Israel yang sudah jatuh di dalam dosa. Sebelum dosa, itu dicobai. Dicobai dengan apa? Dengan kalimat dari Allah Bapa untuk ditentang. Maka setan itu adalah penentang dari Allah. Setan itu adalah pencoba dari Kristus, pencoba dari manusia. Dan kemudian setelah jatuh, dia akan mendakwa kita. Wahyu 12:10 menyatakan lebih vulgar dalam hal ini. Setan akan mencobai kita dan Alkitab mengatakan kalau dia tidak berhasil mencobai kita sekarang, dia menunggu waktu yang tepat untuk mencobai kita. Ketika kita jatuh dalam dosa, selanjutnya dia akan mendakwa kita. Mendakwa kita siang malam. Jikalau saudara-saudara sudah jatuh di dalam dosa, sekarang lepaskan diri saudara dari cengkraman setan, pendakwa itu. Saudara sekarang minta ampun sama Tuhan, bertobat, jangan ulangi lagi dan minta darah Kristus itu menyucikan kita. Itu akan membebaskan kita dari dakwaan siang dan malam. Banyak orang menjadi lumpuh karena didakwa oleh dosa-dosa yang sudah terus menerus pernah dia lakukan di masa yang lampau. Pdt. Stephen Tong mengatakan seperti ini: Masa lampau selalu miliknya setan, kita sudah tidak bisa apa-apa. Masa kini, keputusan ada di tangan saudara. Masa depan, saudara harus melihat anugerah Tuhan. Biarlah kita boleh mengerti apa yang dikatakan setan kepada Yesus Kristus ini.

    Di dalam poin ini, kembali lagi, Matius 4, “Jikalau Engkau Anak Allah, atau tepatnya adalah Engkau Anak Allah, bukan? Maka ubah batu menjadi roti”. Apa yang sebenarnya setan ingin supaya Yesus penuhi? Perhatikan baik-baik. Hidup ini penuh dengan panggilan; ada yang terdengar secara langsung, ada yang tidak terdengar secara langsung. Siapa panggilan yang saudara penuhi? Saudara harus sadar untuk itu, harus cek dirimu untuk itu. Panggilan siapa yang saudara penuhi? Maka di sini setan mau menyatakan kebutuhan dari Yesus Kristus lalu kemudian mendorong kebutuhan itu di tingkat yang paling utama dan akhirnya menjadi ilah. Setan sedang menggiring Yesus Kristus untuk menjadikan kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama dan ketika kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama, itu menjadi ilah. Kita harus memisahkan 2 hal, satu keinginan dan satu kebutuhan. Keinginan, banyak hal yang tersembunyi di dalam adalah dosa. Dan apa yang ada pada Yesus Kristus bukan bicara keinginan. Makan tidak berdosa. Tetapi ini adalah sesuatu kebutuhan. Ini riil. Tetapi jika kebutuhan yang lebih ditekankan; maka kita menjadikan kebutuhan itu menjadi ilah. Orang Israel sudah melakukan hal itu di hadapan Allah. Mereka menggerutu karena makan manna yang sama setiap hari selama 40 tahun. Mereka berpikir di Mesir lebih baik dan lebih makmur. Perhatikan baik-baik, pertamanya kebutuhan, lapar. Lalu kemudian sudah bukan lagi menjadi kebutuhan, diangkatlah kebutuhan menjadi tempat yang tertinggi. Dan kemudian apa yang dilakukan oleh mereka? Mereka meminta makanan menuruti nafsu mereka demikian dari kitab Mazmur 78 yang tadi kita baca. Lalu kemudian dia mengatakan: Sanggupkah Allah memberikan hal ini? Mereka terus berteriak,berikan kami daging. Awalnya kebutuhan, lalu menempatkan kebutuhan itu diatas maka menjadi ilah. Ini adalah ketetapan dari Allah. Jangan saudara-saudara meninggikan kebutuhan maka baik-baik setiap orang mengatur gaya hidupnya baik-baik.

  5. Setan mencobai Yesus menggunakan hak-Nya.
  6. Yesus adalah Tuhan, dia bisa untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus sah untuk lakukan itu. Tetapi perhatikan baik-baik. Yang boleh itu sering sekali di dalamnya mengandung sin, mengandung dosa. Di dalam kasus ini, salahnya apa jika Yesus mengubah batu menjadi roti? Salahnya yaitu bahwa Dia tidak lagi bergantung kepada Bapa-Nya. Makin saya menyadari kalimat bergantung ini, makin saya menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang Tuhan ajarkan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru tidak ada habis-habisnya. Seluruh hidup kita sebenarnya dibentuk oleh Tuhan supaya kita bergantung kepada Dia di dalam seluruh aspek hidup. Saudara-saudara, saya akan jelaskan mengapa bergantung itu adalah yang Tuhan ajarkan dan mengapa tidak bergantung itu adalah suatu dosa.

    George Müller adalah seorang yang takut akan Tuhan dan dia memiliki 10.000 anak yatim piatu. Seperti biasanya adalah ketika dia mengalami kesulitan keuangan dan menyediakan makanan untuk anak-anak, dia adalah orang yang terus berdoa kepada Tuhan. Dan ketika dia berdoa, kemudian ada orang yang memberikan makanan. Dia tidak pernah bicara kepada satu orang pun, tanpa dia pernah bergantung kepada satu orang kaya pun. Ini terjadi di dalam hidupnya berkali-kali. Suatu hari, dia berada dalam kesulitan keuangan lagi dan dia sudah berdoa beberapa saat lamanya. Belum ada jawaban apapun saja. Lalu kemudian ada seorang mengetuk pintu. Dibuka oleh dia. Lalu orang tersebut memberikan kantong, dan George Müller berpikir bahwa ini adalah jawaban Tuhan seperti biasanya. Dia membuka kantong itu dan ternyata adalah pundi-pundi uang yang begitu banyak jumlahnya. George mulai tersenyum, ketika dia mau mengambilnya, tiba-tiba hatinya itu bergejolak. Dia mulai sadar ada something. Lalu kemudian dia meminta orang tersebut menunggu, George masuk ke ruang doanya dan kemudian dia berdoa. Dia berdoa beberapa menit lalu kemudian dia keluar. Lalu kemudian, dia mengatakan: Minta maaf, saya tidak bisa terima uang ini. Orang itu sampai kebingungan. George tidak mau menerimanya. Pertanyaannya; Apanya yang salah? Bukankah uang itu halal? Bukankah itu akan bisa mencukupi seluruh rumah yatim piatu mungkin beberapa bulan, mungkin beberapa tahun lamanya? Yang salah adalah jikalau dia menerima hal itu maka temptation untuk tidak bergantung kepada Tuhan setiap hari mulai muncul. Tidak bergantung kepada Allah adalah dosa yang besar. Tidak bergantung kepada Allah adalah berarti saudara bergantung di atas kemampuan saudara sendiri berarti saudara meninggikan diri sebagai manusia. Saudara berpikir dan berkata kepada Tuhan bahwa aku bisa menghadapi semuanya tanpa Engkau.

    Itulah sebabnya saudara mengerti di dalam seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, perjalanan orang Israel adalah perjalanan dilatih oleh Tuhan, dihajar oleh Tuhan untuk terus menerus bergantung. Kristus Yesus adalah Kepala gereja. Dia mengajarkan di dalam pencobaan pertama ini; bergantung kepada Allah. Depend on God. Apakah saudara-saudara mengingat apa yang terjadi pertama kali ketika orang-orang Israel itu keluar dari Mesir? 2,5 juta orang itu dan sebagian besar adalah ibu-ibu, anak-anak, orang tua. Dan kemudian setelah melewati laut yang terbelah dan kemudian menutup dan seluruh tentara Firaun itu hancur di situ. Mereka berjalan dan tidak berapa lama kemudian, peperangan pertama mulai terjadi. Peperangan di Rafidim. Dan orang-orang Amalek mulai mengepung mereka. Di saat seperti itu, Musa dan Yosua harus menghadapi mereka. Dan apa yang mereka bawa? Mereka hanya membawa beberapa senjata saja, sisanya mereka membawa barang-barang kebutuhan rumah mereka. Mereka berjalan dan sudah berjalan begitu lelah. Sekarang mereka harus berhadapan dengan musuh dengan seluruh kekuatan perangnya. Bangsa Israel sendiri adalah orang yang sudah lama menjadi budak, bagaimana mungkin mereka bisa berperang? Peristiwa itu mau mengajarkan apa? Musa langsung tahu, Yosua, kamu di depan. Pimpin beberapa orang untuk berperang. Lalu kemudian Musa langsung lari ke bukit. Semua orang Israel mungkin kebingungan; kenapa engkau lari, engkau melarikan diri? Tidak. Musa di sana minta belas kasihan Tuhan. Untuk bisa hidup lagi di depan. Minta belas kasihan Tuhan. Setiap kali tangan Musa diangkat maka kemudian Israel menang. Dia kecapean karena sudah 3 – 4 jam perang lalu kemudian tangan diturunkan. Dia lihat Israel kalah. Dia kemudian naikkan lagi sampai Harun dan Hur memegang di sebelah kiri dan kanannya. Dan seluruhnya itu pelajaran apa? Itu bukan sinkretisme, mysticism. Itu mau menyatakan bahwa seberapa engkau mau bergantung kepada-Ku, Musa dan seluruh Israel? Allah menghendaki kita bergantung kepada Dia saja.

    Melihat dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, saudara akan menemukan benang merah seperti itu. Orang Israel terus menerus dilatih untuk satu; bergantung. Israel diberi manna oleh Tuhan. Manna itu diberikan setiap pagi dan tidak boleh disimpan untuk orang Isrel ketika bangun pagi mengharapkan manna, mengharapkan kasih setia Tuhan yang tetap untuk selama-lamanya. Kalau kita tidak dikondisikan seperti ini maka kita pasti melupakan Tuhan. Saudara melihat Israel perang itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Israel diberi manna itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Di dalam Doa Bapa kami ada satu bagian; berikan pada kami makanan kami yang secukupnya pada hari ini. Ada orang yang mengatakan: Sekarang doa seperti itu sudah tidak berlaku, sudah ada lemari es. Jangankan bicara “yang secukupnya”, saudara buka, mau apa saja bisa. Lemari es saudara bisa menampung sampai 1 bulan di depan. Saya tidak katakan saudara tidak boleh pakai lemari es. Saya mau katakan adalah semangat/spirit itu tidak boleh hilang. Saya mau katakan bahwa sesuatu ketergantungan di hadapan Allah itu tidak pernah boleh pudar. Yesus Kristus katakan: “Berbahagialah engkau yang miskin di hadapan Allah.” Apa yang Yesus sedang katakan kepada kita? Adalah engkau harus sadar dirimu itu miskin, bankrupt. Kalimat itu boleh diterjemahkan adalah bankrupt. Saya tanya; hari ini, detik ini, berapa orang yang rasa bankrupt, bukan masalah keuangan tetapi secara rohani. Saudara punya uang, saudara punya semuanya, kehidupan saudara-saudara baik tetapi saudara sadar; saya ini miskin kalau bukan anugerah-Mu saya ga mungkin bisa melanjutkan hidup. Saudara mungkin adalah orang kaya tetapi saudara-saudara merasa bankrupt secara rohani di hadapan Allah. Semua kalimat itu dari Alkitab mau menyatakan satu hal; bergantung, apart from Me, you can do nothing. Bergantunglah jemaat kepada Tuhan. Mintalah kepada Tuhan yang memiliki Roh Kudus untuk menciptakan hati seperti ini di dalam hatimu. Dan engkau akan melihat bagaimana Tuhan itu bekerja dengan begitu nyata dan mengalami Tuhan setiap hari karena Tuhan itu mendengarkan orang-orang yang berteriak kepada Dia di dalam kesulitan. Bergantunglah kepada Tuhan. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (4)

Ulangan 8:1-5, Matius 4:1-4

Di dalam ayat-ayat mengenai pencobaan Yesus yang dilakukan oleh setan kepada Dia, Matius mau menyatakan kepada semua orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus yang engkau tunggu-tunggu. Ketika orang Israel melihat ini, Matius mau untuk memparalelkan beberapa hal ini.

  1. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Adam kedua.

  2. Di dalam kitab Roma, Allah memandang seluruh dunia dalam dua aliran yaitu Adam pertama yang sudah jatuh di dalam dosa dan Adam kedua, yaitu Yesus Kristus. Sama seperti Adam yang pertama, maka Yesus Kristus dicoba. Tetapi Dia adalah Adam yang kedua dan di satu aliran yang baru, yang tidak sama dengan Adam yang pertama. Karena Adam yang pertama sudah dicoba di dalam makanan dan jatuh di dalam dosa. Yesus Kristus tidak. Dialah satu-satunya aliran yang baru yang memungkinkan kita semua yang berada di dalam Adam yang pertama tidak hanyut terus sampai mati di dalam dosa. Kita dibebaskan dengan satu aliran yang baru, yaitu Yesus Kristus, Adam yang kedua itu. Matius menuliskan bahwa pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan Adam di taman Eden.

  3. Pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan kepada Israel di padang gurun.

  4. Yesus Kristus adalah Israel yang sejati. Orang-orang Israel keluar dari Mesir, mereka dicobai atau lebih tepatnya, diuji oleh Tuhan di padang gurun. Kalimat dari Ulangan 8 sangat menggerakkan hati saya. Allah mengatakan: Aku memberikan kelaparan di dalam hatimu agar engkau mengetahui apakah isi hatimu. Kalau saudara-saudara sudah diperhadapkan dengan kelaparan, kebutuhan, atau uang, barulah kita mengetahui apakah kita mencintai Tuhan atau tidak dan apakah kita takut kepada Tuhan atau tidak. Ini adalah sesuatu ujian, bukan berarti Tuhan tidak mengetahui hati kita, tetapi Tuhan menguji kita supaya kita dapat mengetahui seperti apa isi hati kita. Dan begitu kita tahu, biarlah kita boleh bertobat di hadapan Tuhan. Dan Tuhan membalikkan hati kita supaya kita tidak melihat uang dan kebutuhan lebih daripada Allah. Ini adalah kalimat begitu yang tajam, Aku mencobai engkau, Aku membuat engkau lapar. Itu adalah kondisi hidup sehari-hari. Di situ engkau akan tahu apa isi imanmu. Israel gagal di dalam hal makanan. Mereka terus bersungut-sungut di hadapan Allah karena kondisi hidup yang kekurangan. Janganlah kita bersungut-sungut kepada Tuhan atas seluruh hidup kita. Itu berarti ingin menyatakan ketidakpuasan atas hidup yang diatur oleh Allah dan ini menjadi sesuatu kekejian di hadapan Allah. Kita sudah ditebus oleh Kristus tetapi kita terus bersungut-sungut untuk masalah makan. Maka di dalam Matius pasal kedua menyatakan adanya pengungsian ke Mesir: Lalu setelah itu dari Mesir, Kupanggil Anak-Ku. Itu semua adalah perjalanan Yesus Kristus ketika masih kecil. Lalu kemudian, keluar dari Mesir, itu persis sama dengan Israel keluar dari Mesir dan sama dengan Israel di padang gurun. Dari Mesir ke padang gurun, dicobai, diuji mengenai makanan. Demikian juga Yesus Kristus, diuji, dicobai oleh setan di dalam hal ini. Israel gagal, Yesus berhasil. Yesus adalah Israel yang sejati. Saudara perhatikan, Matius mau menuliskan kepada orang-orang Yahudi, lihat, Dia adalah Adam yang kedua dan Israel yang sejati.

  5. Pencobaan kepada Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Kepala Gereja.

  6. Apa yang menjadi pencobaan kepada Yesus Kristus di dalam poin-poin ini adalah pencobaan yang setan akan kerjakan juga di dalam kehidupan orang-orang yang ditebus oleh Tuhan yang adalah gereja Tuhan. Apa yang dicobai kepada kita, tidak lebih dari apa yang sudah setan cobai kepada Yesus Kristus. Tetapi banyak dari kita jatuh di dalam dosa, Yesus Kristus tidak. Pencobaan setan, gangguan setan kepada gereja-Nya adalah terlebih dahulu dilakukan setan kepada Kepala Gereja-Nya yaitu Yesus Kristus.

  7. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Messiah yang sesungguhnya dan bukan saja Juruselamat Mesias, Dia adalah Tuhan itu sendiri.

  8. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Yesus dicobai bukan saja persis seperti kita tetapi Yesus dicobai melebihi kita. Dia dicobai dalam segala sesuatu. Tidak ada orang yang dicobai di dalam segala sesuatu. Kita selalu jatuh dalam pencobaan sampai kita mati, tidak pernah bangkit. Ketika kita jatuh dalam satu pencobaan, maka kita akan terus dicobai. Tetapi apakah pencobaan Kristus sama dengan kita? Sama sekali tidak. Karena Alkitab menyatakan: Dia dicobai dalam segala sesuatu, segala sisi, segala hal, seluruh lapisan namun Dia tidak berdosa. Dia adalah Messiah yang sejati maka Matius mau menyatakan,”Hai Israel, dengarlah, Hai Israel, bacalah. Ini adalah Mesias yang sejati. Dia sudah diurapi dan sekarang Dia menyatakan kemenangan-Nya dalam segala hal.”

Hari ini kita akan meneruskan mengenai temptation yang pertama. Setan menyatakan kepada Yesus Kristus di saat Dia paling lapar dan paling membutuhkan, “Hai Yesus, ubahlah batu menjadi roti”. Yesus lalu berkata, “Tidak. Manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yang dibidik oleh setan kepada Yesus Kristus adalah kebutuhan. Waspadalah terhadap kebutuhan kita. Karena kebutuhan itu memang riil tetapi pada saat yang sama, engkau dan saya mungkin masuk dalam jerat setan kalau kita tidak minta belas kasihan dari Tuhan. Perhatikan apa yang Tuhan nyatakan dalam Alkitab. Allah itu menciptakan manusia dan Allah menciptakan manusia dengan kepribadian. Pertama, manusia itu adalah ciptaan. Kedua, manusia itu adalah pribadi. Pribadi berarti satu oknum yang memiliki think, feeling dan action yang berbeda dengan orang atau pribadi yang lain. Robot tidak memiliki pikiran, perasaan sendiri, aksi atau keinginan sendiri. Saya adalah pribadi, saudara adalah pribadi. Ketika manusia diciptakan oleh Allah yang adalah pribadi, maka di situ pasti ada kebebasan. Ini menyatakan natur manusia. Manusia adalah pribadi maka manusia boleh dan bebas untuk memilih. Manusia boleh bebas untuk pergi ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, memilih yang hitam atau yang merah. Allah menciptakan manusia yang memiliki kehendak bebas. Tetapi jangan lupa, manusia yang memiliki kebebasan adalah suatu ciptaan. Ciptaan itu artinya kita bergantung pada sesuatu untuk mencukupi kebutuhan kita. Itulah salah satu hal yang membedakan manusia dengan Allah. Allah itu self-sufficient, self-eternal, self-exist. Manusia tidak. Maka Allah yang self-sufficient, cukup pada diri-Nya sendiri itu tidak memerlukan variabel dari luar untuk mencukupi diri-Nya. Manusia bukan pencipta sehingga meskipun kita bebas untuk memilih, kita tetap berada di dalam satu dominasi dari satu pribadi yang ada di atas kita. Kita pasti bergantung kepada sesuatu. Ada orang mengatakan saya bebas tetapi dia tetap bergantung pada sesuatu. Masalahnya kepada siapakah engkau bergantung? Saya mau bergantung kepada Tuhan karena Kristus mengatakan, “Apart from me, you can do nothing“. Apakah Engkau mau bebas? Silahkan, tapi engkau pasti memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhanmu. Karena manusia itu punya kebutuhan di dalam desain awalnya, Tuhan mau menyatakan: kebutuhan yang paling utama adalah Pribadi Allah dan di dalam relasi dengan Pribadi Allah, seluruh kebutuhan manusia yang lain diberikan oleh Allah.

Sekali lagi, di dalam diri manusia yang adalah pribadi tetapi sekaligus ciptaan, manusia memerlukan sesuatu yang ada di luar dirinya untuk mencukupi kebutuhannya. Dan apa yang ada di luar dirinya mencukupi kebutuhannya di dalam relasi dengan Allah, maka Allah mau menyatakan kebutuhan utamamu sebenarnya adalah Pribadi-Ku. Dan di dalam satu relasi dengan Pribadi-Ku, Aku mencukupkan seluruh dari kebutuhanmu yang lain. Tetapi celakanya, ketika dosa masuk, dosa memisahkan Allah dengan manusia. Manusia tetap memiliki kebutuhan tetapi dia tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mendapatkan kebutuhan dari luar. Di situlah muncul kekuatiran yang besar. Itulah sebabnya kalimat pertama Yesus Kristus berkenaan dengan hal ini adalah jangan kamu kuatir. Jujurlah di dalam hati kita. Tuhan, aku memerlukan kebutuhan, aku ada kebutuhan, aku harus mencukupinya. Kembali kepada Tuhan. Jangan berpikir bahwa kalau saudara-saudara bekerja keras terus kemudian agama dapat ditempelkan di dalam hidup kita. Tidak. Sebaliknya, seluruh hidup kita adalah untuk Allah dan di dalam relasi ini saudara akan menikmati bagaimana Allah memberikan anugerah-Nya untuk mencukupi kebutuhan kita.

Dosa sudah memporak-porandakan manusia. Kita memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupkan kebutuhan kita. Siapakah sumbernya? Kepada siapakah engkau akan bergantung? Alkitab mengatakan: Kembalilah; Allah di dalam Kristuslah seharusnya menjadi tempat pergantungan kita. Maka di dalam posisi keterpisahan dan adanya kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, setan pun masuk. “Yesus, ubah batu jadi roti”. Betapa tajamnya dan betapa jitunya setan. Jika kita tidak sungguh-sungguh minta belas kasihan dari Tuhan, pasti semua orang jatuh, karena kita memerlukan makan, perlu safety untuk masa depan. Semua itu adalah kebutuhan yang riil, bukan khayalan, tetapi semua menjadi kacau karena manusia sudah terpisah dari Tuhan. Tetapi Yesus Kristus mampu mematahkan senjata setan yang paling tajam. Kristus kemudian mengatakan kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Apakah arti kalimat Yesus itu?


  1. Roti itu memang kebutuhan, tapi Firman itu juga adalah kebutuhan utama. Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak memerlukan roti. Yesus mengerti bahwa kita diciptakan dari tanah dan hembusan nafas Allah maka bagaimana pun saja kita pasti bergantung dengan sesuatu yang ada di bumi ini. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita tidak memerlukan uang. Yesus mengatakan, “Manusia hidup bukan dari roti saja”, itu berarti kita memerlukan roti. Tetapi Yesus langsung menambahkan, “Tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus mau mengatakan bahwa manusia, engkau harus menyadari bahwa engkau memang memerlukan roti tetapi terlebih dari itu engkau memerlukan Firman. Tanpa Firman, maka jiwa kita kosong, tanpa Firman maka hidup kita tidak berarti. Roti hanya mencukupi hal yang jasmani tetapi Firman akan mengisi jiwamu. C.S. Lewis mengatakan bahwa manusia itu bukanlah tubuh yang memiliki jiwa tapi jiwa yang memiliki tubuh. Perhatikan saudara-saudara, kita adalah jiwa yang memiliki tubuh. Kalau kita mengerti kalimat ini, maka kita tidak menjadi orang bodoh. Manusia hanya mau mencari roti dan membuang Firman sehingga hidup kita menjadi sia-sia. Ada seorang yang luar biasa kaya yang kemudian bunuh diri. Polisi menemukan surat bunuh diri yang ditulisnya yang menjelaskan alasannya melakukan bunuh diri. Sejak muda dia telah meniti karirnya dan terpaksa melepaskan relasinya dengan anak dan istrinya. Dia percaya bahwa setelah mencapai puncak karirnya, maka semua kebahagiaan dan kepenuhan akan didapatkan kembali. Tetapi ketika dia telah mencapai puncak karirnya, dia menemukan nothing, itulah yang akhirnya membuat dia bunuh diri. Pernahkah saudara-saudara merasa nothing? Saudara mendapatkan segala sesuatu di dunia tetapi tetap merasa nothing! Yesus sudah menyatakan ribuan tahun yang lalu manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman yang muncul dari mulut Allah. Mereka akan berbahagia kalau mendapatkan Firman. Saya tidak tahu apa yang menjadi kebahagiaan saudara. Di dalam anugerah yang besar dari Tuhan saya menyadari orang-orang yang sungguh-sungguh dibentuk oleh Tuhan dan yang bertumbuh akan menghargai Firman yang datang di dalam hidupnya. Banyak orang yang tidak senang ketika mendapatkan banyak Firman, itu menandakan ada yang tidak beres dengan hidup kita. Orang-orang yang dipakai dan diurapi Tuhan, serta anak-anak Tuhan yang sejati akan menghargai Firman dan gereja-Nya. Periksalah diri saudara. C.S. Lewis mengatakan, “Orang yang ada di dalam Kristus akan menyadari bahwa dunia ini tidak pernah akan bisa mengisi hatinya. Dan ketika dia mengerti bahwa dunia tidak bisa mengisi hatinya, maka dia langsung tahu bahwa sesungguhnya dia bukan dari dunia ini”. Anak-anak Tuhan membutuhkan Firman dan mendengarkan suara Bapa-Nya.


  2. Yesus Kristus mau mengajarkan bahwa yang mengemudikan hidup kita itu bukan roti, melainkan Firman. Ketaatan kepada Firman itulah yang men-drive seluruh hidup kita. Yesus Kristus pernah mengatakan, “Pada-Ku ada makanan yang lain yang tidak kamu kenal.” Makanan berarti sesuatu yang memberikan kekuatan. Apakah makanan Yesus? >Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga.Seharusnya yang men-drive hidup kita adalah kehendak Allah, rencana-Nya dan keinginan-Nya. Jika kita berjalan di dalam ketaatan meskipun kita rugi maka saudara akan melihat bagaimana Allah memenuhi seluruh kebutuhan kita. Belajar untuk mempercayai dan taat kepada Dia. Apa yang men-drive hidupmu? Yesus Kristus mengatakan, “Aku tidak akan mengubah batu jadi roti. Itu memang kebutuhan-Ku, tapi manusia hidup bukan dari itu saja. Manusia hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”.


  3. Yang Yesus mau ajarkan kepada kita untuk menang di dalam temptation ini, yaitu bahwa Firman harus menjadi prioritas di dalam hidup kita. Mencari Firman adalah prioritas di dalam hidup kita. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan Allah itu harus ada di depan. Berapa banyak orang-orang di Sydney ini, yang tidak memprioritaskan kehendak Allah dan hukum Allah dan ketetapan Allah di depan melainkan memprioritaskan kebutuhan dan uang. Kita harus bertobat. Kita tidak memprioritaskan Firman, kita memprioritaskan apapun saja untuk dunia ini, tapi tidak pernah Tuhan. Kita telah break the covenant. Mari melihat Yesaya 58:13-14. (13) Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, (14) maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya. Ketika saudara-saudara mencari uang pada hari Sabat dan merasa tidak bersalah, itu sama seperti engkau mau mengatakan kepada Tuhan, di dalam hukum-Mu juga ada tulisan: jangan membunuh, dan saya membunuh, dan kemudian saya tidak apa-apa. Bukankah ada yang tidak beres dalam hidup kita? Saudara percayalah kepada Firman, bertobatlah, dan mari bersama-sama bertumbuh. Hormatilah Dia. Yesus Kristus mengatakan makanan-Ku bukan cuma dari roti, tetapi makanan-Ku menjalankan kehendak Allah. Itu berarti ketetapan Allah ada di depan. Perhatikan Yesaya 58, itu bukan saja peringatan dari Allah, tetapi ada providensia Allah. Setiap kali Allah marah, di situ terletak dari kebaikan-Nya. Banyak orang yang menganggap hari sabat adalah beban, suatu kewajiban. Apakah saudara-saudara menyadari bahwa berkat Tuhan begitu besar bagi kita? Kami yang hina, yang berdosa, yang najis, yang tidak beres ini diangkat oleh Tuhan untuk boleh melayani Dia. Itu adalah privilege yang besar. Semua orang yang ada di dalam gereja, yang sungguh-sungguh dicelikkan oleh Tuhan, akan menyadari bahwa hari Sabat adalah hari kenikmatan, bukan beban. Melayani Tuhan bukanlah kewajiban, itu adalah sesuatu hal yang paling membahagiakan dalam hidup. Ada orang pergi ke gereja jika tidak bentur dengan acara mereka. Mungkin mereka adalah anak binasa. Karena tidak suka berada di rumah Bapa, tidak suka mendengar suara Kristus. Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Lalu di dalam hardikan ini, saudara jangan berpikir Tuhan itu cuma marah, Tuhan itu begitu mengasihi kita. Saudara-saudara, jikalau engkau bersenang-senang karena Tuhan, maka Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan. Aku akan memberi engkau makan. Mengapa semua orang Israel dihancurkan oleh Tuhan? Karena mereka selalu berkeluh kesah untuk urusan uang dan urusan makan. Mereka ingin kembali ke Mesir karena mereka lebih suka makanan yang diberikan oleh Firaun. Alkitab mengatakan di Masa dan di Meriba engkau mencobai Aku, Aku akan membinasakan engkau! Akhirnya semua binasa. Apapun yang dunia berikan kepada kita, hal yang paling indah adalah diberi makan dari tangan Tuhan. Janganlah kita bodoh! Dia akan merawat hidup kita. Sampai kita tua, Dia tidak akan meninggalkan kita. Di kitab Ulangan tertulis, “Aku akan memberikan engkau manna, makanan yang tidak kamu kenal”. Pertama, manna memang tidak pernah ada sebelumnya dan nenek moyang mereka tidak tahu apakah manna itu. Tapi kedua, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberi makan dengan cara yang tidak engkau kenal. Ada satu sindiran Allah di dalam hal ini, adalah orang-orang itu mencari uang dengan susah payah tetapi Aku memberikan kepada orang yang Aku kasihi ketika tidur. Itu bukan berarti malas, itu artinya rest di dalam Tuhan. Itu artinya kita mau menjalankan kehendak Tuhan. Allah akan mencukupkan kebutuhan kita, namun yang paling utama adalah biarlah kehendak Allah, ketetapan Allah, hukum Allah, dan rencana Allah ada di depan. Biarlah nikmat akan Tuhan di dalam hari-hari-Nya Tuhan dan di dalam rumah Tuhan itu adalah segala sesuatu yang menjadi prioritas dalam hidup kita.


  4. Yesus mengajarkan kepada kita, di tengah-tengah temptation seperti itu, makan roti itu tidak salah. Tapi karena itu sudah menjadi satu temptation sekarang Yesus benar-benar lapar. Maka kemudian Dia menahan lapar-Nya, Dia menahan puasa-Nya lebih panjang, itu adalah jalan sangkal diri. Saudara tidak perlu kuatir karena lapar, Tuhan pasti memberikan kita makanan. Anak-Nya yang tunggal saja, yang ada di dunia itu diberi makan, masakan Dia mencobai kita melebihi daripada anak-Nya? Tidak mungkin! Yesus adalah Guru Agung, Yesus adalah Pemimpin Gereja, Yesus paling rohani dari kita. Tetapi Allah memberikan satu ujian supaya Alkitab mengatakan engkau tahu pada saat itu apa pilihan hidupmu dan cetusan hatimu. Maka Yesus mengatakan, “Aku tidak akan makan, maka Aku akan menjalankan kehendak Allah”. Di saat seperti itu Dia harus memperpanjang puasa-Nya dan itu berarti Dia harus memikul salib-Nya, menyangkal diri-Nya dalam kehidupan-Nya yang kenosis. Dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi dalam hidup-Nya. Yesus mengatakan hal ini dan Yesus mengajarkan hal ini. Dan itu memberikan kepada kita jalan di dalam kemenangan. Tidak terjebak oleh setan tetapi mendapatkan apa yang diperlukan dalam hidup kita. Apakah saudara mau mendapatkan apa yang kita perlukan dan mendapatkannya dari tangan Tuhan. Bukankah itu yang terpenting? Bukankah itu adalah kebahagiaan yang sejati? Anak-anak saudara akan melihat bahwa saudara mengutamakan Tuhan lebih dari seluruh kebutuhan. Di dalam hati mereka akan mengetahui bahwa Tuhan adalah segala sesuatunya. Kehendak-Nya, Firman-Nya harus aku takuti. Apa yang menjadi kegagalan kita? Dalam mendidik anak-anak kita? Jika kita bicara apapun saja tentang Tuhan, tetapi kita hidup dengan jalan setan. Kita hidup di dalam pencobaan dan kemudian kita jatuh dalam dosa. Yesus mengatakan manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Percayakan hati, hidup dan keluarga kita kepada Tuhan, dan biarlah Tuhan memfokuskan mata rohani kita untuk melihat kehendak-Nya, rencana-Nya lebih utama daripada seluruh kebutuhan kita dan Alkitab mengatakan, “Barangsiapa yang mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Kiranya Firman-Nya itu boleh kita nikmati, kiranya Firman-Nya itu boleh sungguh-sungguh terjadi, kiranya Dia boleh menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang setia dalam hidup kita.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (3)

Matius 4:4-11



Di dalam hidup tidak mungkin tidak ada pencobaan dan rintangan. Alkitab dengan jelas menyatakan khususnya di dalam gereja, setan tidak pernah tinggal diam untuk menjatuhkan iman dan membuat kemurnian kita itu berbalik dari Allah. Ini adalah peperangan rohani sekaligus ujian rohani yang harus kita hadapi sebagai orang Kristen. Biarlah orang Kristen menyadari hal ini dan tidak hidup santai. Setan berusaha untuk menipu kita, menjatuhkan dan memberikan godaan yang besar di dalam hidup kita. Tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Roh Kudus, Firman dan kita memiliki kehidupan Kristus, Immanuel yang menyertai kita. Melalui Firman kita boleh melihat apa yang Tuhan nyatakan kepada kita sebagai strategi untuk menghadapi setan. Melalui Firman kita boleh melihat jebakan-jebakan tersembunyi yang tidak diketahui oleh dunia tetapi diberikan kepada kita satu penglihatan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh setan. Melalui Firman kita mendapatkan jalan keluar dan juga kuasa untuk menang karena Kristus sudah menang terhadap segala cobaan dan Dia tidak berbuat berdosa.

Di dalam kitab Tawarikh, setan begitu berani, berdiri menantang seluruh orang Israel. Itu adalah tantangan terbuka terhadap gereja Tuhan dalam Perjanjian Lama. Ini adalah peperangan yang sangat sengit luar biasa, tetapi bersyukur kepada Allah di dalam Efesus 6, Matthew Henry mengatakan kepada gereja, setan berdiri (stand up) menantang gereja, maka gereja dalam Efesus 6 mengatakan,”Bangkit! Berdirilah tegap!” Tuhan mengerti kita begitu takut, begitu lemah, dan kurang iman. Itulah sebabnya di dalam Efesus 6 ketika berbicara berkenaan dengan peperangan rohani, orang Kristen harus bangkit dan berdiri. Di situ dikatakan berdiri, pergunakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan di dalam Efesus 6:10-20 Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Allah Tritunggal menguatkan langkah kaki kita. Allah Tritunggal menumbuhkan iman kita untuk kita berani bertempur dengan kekuatan kuasa melawan setan penghulu Malaikat yang jatuh itu yang tidak terlihat oleh mata. Melalui Alkitab, kita dapat melihat strategi, jebakan, dan tujuan akhir dari setan. Bukan hanya itu, melalui Alkitab kita juga mengerti Kristus dan kuasa-Nya dan bagaimana dengan kekuatan dari kelembutan hati-Nya taat kepada Tuhan memenangkan seluruh dari peperangan ini. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab sudah pasti jatuh di dalam dosa. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab adalah orang berpikir itu adalah urusan biasa, sepele, dan itu menyatakan sesuatu kesombongannya yang luar biasa. John Owen menyatakan satu kalimat seperti ini: “Oh, saya mengerti betapa lemahnya imanku, dan betapa beraninya setan itu, maka karena itulah aku berlari kepada Kristus dan minta pertolongan”. Tetapi mungkin sebagian besar orang Kristen adalah orang yang mungkin berpikir memiliki iman lebih kuat daripada orang-orang yang dipakai Tuhan di dalam Alkitab, nabi-nabi dan rasul-rasul, bapa-bapa gereja dan kaum Puritan. Mereka adalah orang yang terus mendekat kepada Kristus. Petrus yang adalah kepala gereja, kepala rasul dan yang menjadi wakil Kristus setelah Kristus pergi ke Surga, itupun jatuh di dalam dosa. Lalu siapakah kita ini? Masakan kita bisa menang terhadap hal ini? Saya berbicara seperti ini bukan untuk mendorong saudara untuk melihat kehebatan setan tetapi melihat betapa kita bankrupt dan tidak memiliki apa-apa. Karena itu kita meminta pertolongan dari Kristus. “Apart from Me you can do nothing“, itu adalah kalimat dari Kristus. Engkau tidak dapat berbuat apapun saja, di luar Kristus.

Sekarang kita akan melihat apa yang menjadi pekerjaan setan dan cara kerjanya yang Tuhan nyatakan kepada kita di dalam Firman-Nya. Setan mencobai Kristus, Alkitab menyatakan bahwa Kristus dicobai dalam segala aspek, tetapi Kristus tidak berdosa sama sekali. Kristus adalah Adam kedua, pangkal pokok dari seluruh keselamatan. Adam pertama jatuh di dalam dosa, Adam kedua menang terhadap seluruh godaan. Seluruh orang Israel gagal di dalam pencobaan, tetapi Kristus menang di dalam pencobaan tersebut. Kristus adalah Israel yang sejati. Kristus adalah Kepala Gereja, Dia adalah Pemimpin yang menjadi satu sumber inspirasi dan kuasa untuk kita itu menang terhadap ujian dan pencobaan. Peperangan melawan setan adalah peperangan rohani yang subtle (di bawah permukaan), tidak terlihat dan jalannya begitu silent sampai kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu peperangan sampai pada saatnya kita jatuh di dalam dosa bahkan berusaha untuk dihabisi baru kita sadar semuanya sudah hampir terlambat.

Cara kerja setan untuk menjatuhkan kita: Hal yang pertama adalah melalui kebutuhan. Pada waktu Yesus Kristus sudah hampir menyelesaikan puasa-Nya, di saat begitu lapar maka kemudian setan datang dan mengatakan kepada Yesus: “Yesus, Engkau Anak Allah, ubah batu ini jadi roti”. Setan menawarkan kepada Yesus sesuatu, masuknya melalui jendela kebutuhan. Di dalam hidup, kita harus memisahkan dua hal ini: keinginan dan kebutuhan. Sebagai orang Kristen, kita boleh-boleh saja memiliki keinginan, misalnya keinginan untuk naik pangkat, ingin terkenal, ingin kaya dan gerejanya maju. Tetapi perhatikan baik-baik terhadap keinginan ini, cek apakah keinginan tersebut ada bibit dosa sekecil apapun. Saya tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan, saya berbicara mengenai keinginan ada bibit dosa atau tidak sekecil apapun. Dan jikalau ada, cepat-cepat matikan. Ini adalah hal yang penting sekali. Kalau ada bibit dosa dan itu begitu subtle, sesuatu yang tersembunyi di dalam hati kita maka dosa itu akan terus ada dan mulai berkembang sedikit demi sedikit tanpa saudara ketahui dan setan akan memberikan sesuatu temptation yang tepat dan begitu hal ini digabung maka pasti kita jatuh di dalam dosa. Perhatikan prinsip rohani ini, kalau ada keinginan dan di dalam keinginan itu ada satu bibit dosa maka cepat matikan itu. Kalau tidak dimatikan maka setan akan datang, setan akan membuat ada satu kondisi temptation yang tepat yang fit dengan keinginan kita,maka kita pasti akan jatuh dalam dosa. Kalau saudara ingin kaya itu tidak masalah, karena tidak ada orang yang ingin miskin. Tetapi ketika saudara ingin kaya, perhatikan di dalam hati saudara ada bibit dosa atau tidak. Kalau saudara berpikir saya ingin kaya agar orang respect dengan saya. Di sini dosanya, itu berarti saudara ingin kaya adalah karena saudara menyadari sekarang saudara tidak punya harga diri. Harga diri dan kehormatan diri kita adalah karena Kristus bukan karena kantong saudara tebal atau tidak. Ada orang kalau tabungannya mengecil, gelisahnya luar biasa. Kalau tabungannya mulai membesar, baru merasa tenang hidupnya. Itu semua berarti kekayaan adalah tuanmu, tuhanmu adalah uang. Saya tidak katakan ketika tabungan makin mengecil saudara gembira saja tidak ada kuatir, bukan. Saya hanya mau mengatakan kalau itu terus men-drive engkau melihat segala sesuatu engkau berhasil atau tidak, engkau patut dihargai atau tidak, engkau mulia atau hina karena masalah uang maka itu adalah tuhan kita. Maka ketika itu ada satu dosa kecil seperti itu saudara tidak matikan, yang terjadi adalah ketika nanti ada suatu occasion yang bisa membuat saudara kaya, saudara tidak berpikir jalan Tuhan, apapun saja saudara akan ambil karena mata kita adalah untuk itu. Punya uang dan menabung itu bahkan adalah kehendak Allah. Tetapi tidak berarti dengan keinginan itu saudara mau untuk mengambil apa pun saja yang memperbanyak tabungan. John Owen menyatakan kepada kita: kalau engkau punya satu keinginan dan ada dosa sekecil apapun pun, cepat matikan. Kalau tidak, maka setan akan menyatakan temptation yang begitu tepat dan ini akan menjadi bahan bakar untuk membuat keinginanmu keluar, dan di saat seperti itu pasti engkau jatuh.

Di dalam Kejadian 3, siapa yang membuat Hawa jatuh di dalam dosa? Kita akan menjawab setan. Setan hanya memberikan satu temptation yang fit dengan apa yang diinginkan oleh Hawa. Kalau kita mengerti prinsip dari dosa itu bukan tindakan, dosa itu ada di dalam hati kita terlebih dahulu. Dan ketika setan itu memberikan temptation yang fit maka kemudian baru dosa dalam hati itu muncul dengan begitu jelas. J.C. Ryle menyatakan: jika seseorang jatuh dalam dosa, itu hanya menyatakan apa yang sudah tersembunyi di dalam hatinya. Setan memberikan temptation yang fit(tepat) dengan Hawa yang menginginkan untuk mengambil buah itu dan selanjutnya dua hal ini digabungkan maka ia jatuh di dalam dosa. Jikalau hanya ada satu keinginanmu yang berdosa tetapi tidak ada waktu yang tepat maka kemungkinan kita tidak akan jatuh ke dalam dosa sampai ketika waktu itu tepat, sampai temptation itu tepat. Setan itu pandai sekali di dalam urusan temptation, dia menunggu waktu yang tepat. Suatu hari saya melihat TV atau film, ceritanya kurang lebih itu seperti ini, ada suami istri, lalu kemudian suaminya itu akhirnya tidur dengan satu perempuan yang menggoda dia, hanya sekali. Dan ketika dia melakukan perzinahan ini, istrinya tidak mengetahuinya. Suami tersebut merasa bersalah, kemudian perempuan yang menggoda dia, mengatakan demikian: “Jangan bilang kalau kamu itu tidak mau, kalau kita bisa tidur sama-sama, pasti itu ada keinginan dalam hatimu untuk tidur dengan aku sekecil apapun”. Kalimat itu mencengangkan saya! Kalimat itu persis dengan yang dikatakan oleh John Owen tetapi terbalik yaitu setan yang katakan itu. Saya kagetnya luar biasa! Ketika kita berbicara tentang keinginan, bukan kebutuhan, hal pertama yang saudara harus cek, apakah ada bibit dosa sekecil apapun. Alkitab menyatakan jiwa itu begitu licik, hati itu begitu licik. Ada satu kalimat yang saya dengar dari seseorang, salah satu hal, yang tertinggi, yang tidak bisa kita percaya dalam hidup kita adalah hati kita sendiri. Saya sudah berbicara mengenai keinginan, tetapi apa yang setan berikan temptation kepada Kristus bukan berbicara mengenai keinginan, itu adalah berbicara mengenai kebutuhan. Menginginkan makanan di saat tubuh sudah lapar, itu bukan keinginan tetapi adalah kebutuhan.

Perhatikan baik-baik, setan memberikan temptation di dalam 4 aspek ini yaitu:

  1. Tepat waktunya.

  2. Pada waktu Yesus berpuasa dan dicobai untuk mengubah batu menjadi roti, itu tepat waktunya. Setan bukan berbicara di hari pertama Yesus berpuasa tetapi sesudah selama 40 hari berpuasa. Berarti Yesus harus extend waktu puasa-Nya. Yesus harus menyangkal diri dan ini tidak mudah.

  3. Tepat tempatnya.

  4. Sekali lagi ketika setan mengatakan untuk Yesus mengubah batu menjadi roti, tempatnya adalah di padang gurun, di mana tidak ada penjual roti atau makanan.

  5. Tepat kebutuhannya.

  6. Apa yang diperlukan Yesus pada waktu itu? Yaitu roti. Setan tidak mengatakan ubah batu jadi emas, tidak ada gunanya. Setan akan memberikan kepada kita temptation apa yang memang kita butuhkan. Kalau kita membutuhkan makanan, maka kita akan diberikan temptation di dalam makanan. Kalau kita membutuhkan kesembuhan, maka kita akan diberikan temptation di dalam kesembuhan. Kalau kita membutuhkan sex, maka kita akan diberikan temptation di dalam sex. Setan menawarkannya pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan kebutuhan yang tepat. Saya teringat ada seorang hamba Tuhan yang begitu baik, dan dia naik motor pergi keliling ke desa-desa mengabarkan Injil. Ketika dia naik motor tiba-tiba ada daun yang jatuh mengenai matanya. Beberapa lama kemudian, matanya menjadi merah dan makin lama makin membesar dan infeksi. Dia sangat kesakitan. Tiba-tiba pada waktu itu ada teman lamanya datang mengunjungi dia. Lalu kemudian berbicara dengan dia, dan teman ini menawarkan air dari Gunung Kawi untuk mengobati matanya yang sakit. Temannya ini memang bukan orang Kristen. Awalnya hamba Tuhan ini tidak mau memakai obat tersebut tetapi karena begitu sakitnya kemudian ia tergoda untuk menggunakannya. Lalu ia bergumul. Matanya makin lama makin sakit, dan akhirnya ia tidak tahan maka dipakainya obat itu. Saudara perhatikan, ini adalah jebakan-jebakan yang luar biasa. Kebutuhan. Kalau saudara minum air Gunung Kawi karena ingin kaya dan saudara sudah lumayan kaya saat ini, tentu langsung tahu bahwa saudara greedy. Tetapi hamba Tuhan ini sakit matanya dan ia perlu sembuh untuk dapat melayani. Setan akan selalu memberikan satu temptation pada kebutuhan yang tepat.

  7. Tepat identitasnya.

  8. Tepat itu artinya adalah kita mampu melakukan. Kalau setan misalnya berbicara kepada saya, untuk mengubah batu menjadi roti. Saya akan katakan walaupun saya ingin tetapi saya tidak bisa. Setan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu pencobaan yang kita tidak bisa lakukan. Dia akan lakukan itu, memberikan pencobaan itu memang pada saat kita bisa lakukan.

Di dalam 4 hal ini, digabung semuanya, dan konteksnya adalah needs, kebutuhan, disodorkan kepada Kristus. Seandainya pada saat itu Kristus mengambil tawaran dari setan dan Ia akhirnya mengubah batu menjadi roti, itupun kita bisa mengerti. Kita tau kesulitan manusia pada saat itu, kita dapat memakluminya. Tetapi Kristus tidak jatuh dalam jebakan setan. Kristus memberikan standard kepada kita, dan Kristus memberikan anugerah kepada kita untuk kita mengikut Dia, untuk kita bisa lepas dari pada hal-hal seperti ini.

Saya tidak mau mengakhiri kotbah ini dengan kemenangan setan. Apa yang menjadi kekuatan dan pelajaran dari Kristus yang diberikan kepada kita? Minimal ada 2 hal:

  1. Dahulukan Tuhan di depan dan kebutuhan di belakang.

  2. Kalau saudara membalik ordo ini, kita akan jatuh di dalam dosa. Jatuh dalam dosa artinya adalah menggenapi isi hati setan. Tetapkan dalam hatimu untuk prioritaskan Allah terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Ingatlah kalimat dari C.S. Lewis ini, kita sesungguhnya adalah jiwa yang memiliki tubuh, kita bukan tubuh yang memiliki jiwa. Siapa sesungguhnya engkau dan saya? Kita adalah jiwa. Jiwa itu harus didepankan bukan dibelakangkan. Bukan tubuh yang didepankan. Prioritaskan kehendak Allah, pimpinan Allah, dan juga prioritaskan Firman Allah, itu lebih utama daripada kebutuhanmu. Saya berharap saudara-saudara mengerti hal ini, jangan lagi mengambil pekerjaan di hari Minggu atau mengambil pekerjaan di hari Minggu setelah saudara beribadah. Di depan itu harus Firman. Di belakang itu harus kebutuhan. Dan jangan saudara kuatir. Alkitab mengatakan cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini nyata.

  3. Belajar untuk memiliki contentment in Christ.

  4. Belajar untuk memiliki satu hati yang puas di dalam Kristus. Alkitab mengatakan You are my cup, You are my portion. Engkau adalah bagian yang diundikan kepadaku. Jangan kuatir untuk hidup ini karena Allah yang menciptakan kita, tidak mungkin Allah tidak memberikan seluruh pemenuhan kebutuhan kita. Mungkinkah saudara melahirkan anak dan melupakannya? Jikalau itu terjadi, Allah mengatakan: jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak dan kemudian melupakannya, itu pun Aku lebih daripada dia. Aku tidak mungkin melupakan engkau. Maka lihatlah Firman dan bertumbuhlah di dalam iman. Maka kita akan belajar bagaimana content in Him, contentment di dalam Kristus. Di dalam Dia sajalah, seluruh kebutuhan kita itu ada. Di dalam Dia lah saja, maka jaminan itu ada. Jangan kita tertipu oleh setan. Di dalam tipuan setan kepada Yesus pun, akhirnya setelah seluruh temptation ini selesai, maka Yesus pun itu kemudian diberikan makan, Yesus pun kemudian dilayani oleh malaikat. Saudara-saudara, saudara pikir bahwa Allah akan melupakan kita? Saudara pikir bahwa Allah tidak peduli dengan kita? Kalau kita adalah orang reformed, biarlah kita boleh kembali melihat Firman dan mempercayai apa yang Firman Tuhan itu katakan. Mari kita berdoa.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (2)

Matius 4 :1-11



Seri “Ujian, Pencobaan dan Kemenangan” adalah satu seri yang baru setelah Yesus Kristus dibaptis di sungai Yordan. Peristiwa baptisan Yesus merupakan satu simbol bahwa Yesus dibaptis atau diurapi sebagai Mesias. Setelah itu Roh Kudus menuntun-Nya untuk dicobai oleh setan. Di sini Yesus Kritus mau menyatakan kepada gereja bahwa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya yang benar-benar qualified untuk bisa menyelamatkan kita. Bapa di Surga mengatakan “Inilah anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nya Aku berkenan.” Tuhan bukan saja berbicara, Tuhan membuktikan kepada kita siapa Juruselamat yang sejati.

Semua orang pada waktu itu melihat bahwa Yesus Kristus dari Nazaret, anak Yusuf dan Maria adalah orang terkutuk, tetapi sebenarnya Dia adalah Mesias yang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi dan seluruh dunia. Alkitab mengatakan Dia adalah Domba Allah yang sempurna, yang tidak ada cacat cela untuk disembelih. Di dalam temptation of Jesus Christ, maka kita melihat bagaimana Dia dicobai oleh setan dari seluruh bagian dan Dia menyatakan tidak berdosa. Selain itu, pencobaan Kristus juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap kita orang Kristen, gereja yang sejati akan masuk di dalam temptation dan ujian. Kristus tidak berdosa sekalipun, harus diuji dan dicobai. Sebelum Adam jatuh di dalam dosa, dia harus diuji dan dicobai. Ujian dan pencobaan itu sudah ada sebelum Adam jatuh di dalam dosa. Ujian dan pencobaan adalah sesuatu yang mutlak perlu untuk memproses seseorang, untuk menjadikan orang itu dikonfirmasi kesempurnaannya. Konfirmasi kesempurnaan itu penting sekali, ditentukan oleh Allah Bapa di surga untuk kita manusia ciptaan-Nya. Itulah sebabnya manusia diciptakan oleh Allah bukan di dalam kekekalan tetapi di dalam proses waktu yang bersifat progresif. Budaya ini akan menjalar secara progresif. Karakter kita akan menjalar bertumbuh secara progresif dan kita akan tahu bahwa kesempurnaan iman kita akan bertumbuh secara progresif. Semuanya ada di dalam waktu.

Kita sudah bicara tentang apa itu kemenangan yang sesungguhnya. Apa yang sering kali kita katakan menang, pada saat yang sama menurut Alkitab itu kalah. Yesus itu menang adanya. Perhatikan dari tiga temptation, Yesus Kristus tidak mendapatkan apapun. Banyak orang mengatakan ketika mereka menang, mereka mendapatkan sesuatu. Pada saat Yesus dicobai, Dia tidak mendapatkan apapun saja. Tidak mendapatkan makanan, tidak mendapatkan kehormatan dan tidak mendapatkan seluruh dunia pada waktu itu. Tetapi Dia menang. Ketika bicara mengenai kemenangan kita harus belajar apa itu kekalahan. Di dalam seluruh sejarah maka ada dua oknum yang total kalah. Pertama adalah malaikat Lucifer, jatuh di dalam dosa. Kedua adalah Adam dan Hawa, wakil seluruh umat manusia kalah, jatuh di dalam dosa. Penyebab mereka kalah adalah ketika mereka tidak menyukai posisi mereka di dalam ordo. Mereka ingin ke atas. Mereka ingin seperti Allah. Pada saat yang sama mereka ingin ke atas, mereka jatuh di dalam dosa. Lucifer dan Adam melakukan hal itu. Perhatikan semua yang berdosa, semuanya ingin ke atas. Tetapi satu-satunya yang dari atas turun ke bawah adalah Yesus Kristus. Di dalam pencobaan ini, Yesus Kristus menjaga ordo. Dia tidak melampaui ordonya. Dia mau untuk berada di dalam kepuasan yang Bapa berikan. Dia adalah oknum kedua dari Allah Tritunggal. Secara nature Dia tidak lebih rendah dari Allah Bapa. Dia adalah Allah di dalam Tritunggal yang bertahta dari selama-lamanya dan sampai selama-lamanya. Tetapi di dalam Dia melayani di dunia, Dia menyatakan kepada kita Dia memiliki satu tujuan hidup yaitu menjalankan seluruh kehendak Allah Bapa. Dia menjaga ordo-Nya. Dia berada di dalam kerendahan seperti itu, dan itulah kemenangan. Jikalau seorang anak ingin menjadi sejajar dengan ayahnya, di situ kekalahannya. Jikalau istri ingin merebut posisi suami, di situ kekalahannya. Jikalau seseorang yang berada dalam gereja merasa tidak puas lalu melawan orang yang di atasnya padahal orang di atasnya itu tidak berdosa, di situ kekalahannya. Jikalau seorang suami tidak mengasihi istrinya, dia menyeleweng dari ordonya. Perhatikan baik-baik apa yang terjadi di seluruh dunia, semuanya ingin ke atas, keluar dari ordo. Minta kepada Tuhan kemuliaan yang ada di dalam ordo yang engkau jalani. Allah menciptakan dunia ini di dalam tatanan yang harmonis. Dosa berusaha untuk menghancurkan keharmonisan itu, dengan memutarbalikkan tatanan ordo.

Bicara mengenai pencobaan, maka kita harus mengerti ada satu oknum yang terus mencobai gereja. Ini adalah musuh Kristus dan musuh gereja sepanjang masa. Kita akan melihat apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan setan. Ada 3 kesalahan konsep mengenai setan yang ada di dalam orang Kristen.

  1. Tidak percaya adanya setan.

  2. Ada orang-orang Kristen yang tidak mempercayai adanya setan. Setan dianggap bukan satu pribadi. Scientists, liberals dan neo-orthodox hanya mempercayai bahwa sesuatu yang negatif terjadi karena pengaruh gejala alam, penyakit atau psychological semata. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa setan itu ada. Setan adalah pribadi yang aktif, menyerang kita, bahkan menyerang Kristus. Kita tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada setan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang sifatnya natural, ada sesuatu di balik itu yang sifatnya adalah pribadi.

  3. Memikirkan dan berespon secara berlebihan tentang setan.

  4. Ada orang berpikir bahwa pribadi setan itu ada dan selalu secara langsung berada di setiap problem yang mereka hadapi. Setan memang bapa setiap kejahatan dan dosa, tetapi tidak berarti setiap problem di dalam hidup kita, adalah karena kehadirannya secara langsung. Ada orang mengatakan tidak bisa pergi ke gereja bukan karena terlambat bangun tetapi karena ada roh ngantuk, orang malas mengatakan karena ada roh malas di dalam dirinya. Orang-orang ini berpikir bahwa setiap kali berbuat dosa, pasti ada pribadi setan yang langsung ada di baliknya. Alkitab menyatakan bahwa tidak setiap dosa yang terjadi itu berarti secara langsung setan bekerja. Ada 2 hal yang dapat kita pelajari:

    • Kita dicobai oleh keinginan dosa kita sendiri (kitab Yakobus). Yudas itu memang ingin untuk mendapatkan uang. Adam dan Hawa itu memang ingin menjadi seperti Allah. Ananias dan Safira memang ingin menyembunyikan uang mereka dan berlaku seolah-olah jujur. Saudara tidak akan mendapatkan penjelasan mengenai setan yang bekerja untuk dia mengusik Daud berzinah dengan Betsyeba. Kita itu berdosa karena diri kita sendiri. Kita jatuh di dalam dosa karena kita mencobai diri kita sendiri.

    • Jikalaupun setan mencobai secara langsung, tetap kejatuhan itu adalah tanggung jawab kita di hadapan Allah. Saudara tidak bisa menyalahkan setan dan tidak pernah ada hukum di dalam Alkitab itu menyalahkan setan. Setan tidak pernah bisa memaksa orang Kristen jatuh di dalam dosa. Dia hanya mencobai dan menggoda. Itu adalah keputusan dari hati saudara sendiri. Jangan salahkan orang lain dan setan. Kita sering sekali melupakan tanggung jawab kita sendiri. Tidak ada yang mendorong dan memaksa kita untuk mengambil satu kejahatan. Tanpa saudara mengerti poin ini saudara tidak akan mau berubah. Saudara akan terus menerus berlogika untuk membenarkan hidup kita sendiri.

  5. Mempelajari cerita tentang setan di luar Alkitab.

  6. Mereka melihat majalah, tv, mitos, imajinasi dunia, tetapi bukan dari Alkitab. Jangan berpikir ini tidak masalah. Jagai anak kita melihat film-film yang tidak baik seperti exorcism, hantu, dan horor. Apa yang terjadi jika saudara menonton film itu? Spirit ini yang akan muncul. Kita akan lebih takut kepada setan daripada takut kepada Allah. Karena di dalam film tersebut akan mempertontonkan kemuliaan setan. Jikalau saudara mau untuk melihat, mengenal dan mengerti sesungguhnya apa itu setan, satu-satunya buku yang terbaik dan paling tepat adalah Alkitab. Alkitab adalah buku tentang setan, Alkitab adalah buku tentang manusia dan Alkitab adalah buku tentang Allah. Biarlah kita boleh mendapatkan sumber yang sesungguhnya. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh melihat pekerjaan setan yang menakutkan tetapi melihat kuasa Allah yang menyelamatkan.

Alkitab mengajarkan sesuatu yang unik mengenai setan. Kata setan atau iblis, muncul di dalam 6 bagian di Perjanjian Lama (PL). Tetapi di dalam Perjanjian Baru (PB), kata setan itu muncul hampir di setiap kitab. Bahkan 25 pasal yang diucapkan Yesus Kristus sendiri berkenaan dengan setan. Apa yang sebenarnya Alkitab mau katakan kepada kita? Perhatikan baik-baik, intensitasnya, setan yang tadinya tidak bekerja secara kuat di dalam PL, sekarang menampakkan diri dan bekerja keras di dalam PB. Setan mengerti waktunya tinggal sedikit. Dia mengejar waktu sebelum kekekalan dinyatakan, sebelum Kristus datang untuk yang kedua kalinya, setan harus menjangkau sebanyak mungkin umat manusia. Jikalau setan tidak bisa mendapatkan jiwa manusia karena dia sudah ditebus oleh Kristus, minimal dia berusaha mendapatkan hidup manusia yang ditebus oleh Kristus. Setan mengerti waktu dan bekerja keras untuk menipu dan orang-orang Kristen yang tertipu, berpikir waktu itu masih banyak. Tetapi kita hidup di dalam kekristenan yang santai. Perhatikan baik-baik, di dalam peperangan mana yang lebih baik, jika musuh bersembunyi atau menyatakan diri? Lebih baik dia bersembunyi. Tetapi kalau sampai dia menyatakan diri, itu adalah final stage. Itu adalah gempuran besar-besaran. Saya berharap saudara mengerti hal ini. Di dalam peperangan yang besar, prajurit yang paling kalah terlebih dahulu adalah prajurit yang tidak tahu bahwa ia sedang berada dalam peperangan. Jikalau satu negara akan menggempur negara yang lain, apa yang akan dia kerjakan terlebih dahulu? Dia akan mengirimkan mata-matanya secara tersembunyi, memetakan seluruh daerah itu, dan dia akan mengirimkan special army. Hanya beberapa orang. Kadang 10, kadang 15. Dan kemudian dia akan berusaha menghancurkan satu persatu. Setelah dia menang, dia memberikan satu signal ke tempat daerahnya, baru ribuan army itu akan hadir. Setan berperang dengan strategi.

Hal yang lain, Alkitab mengajarkan bahwa setan bukanlah pribadi yang sejajar dengan Tuhan. Kalau kita tidak mengerti prinsip ini, kita akan termakan dengan apa yang dunia katakan. Kita akan mudah jatuh mengasihani diri karena diri kita terus ditarik oleh kebaikan dan kejahatan (Yin dan Yang), setan dan Allah adalah dua kekuatan yang sama besarny dan yang sejajar. Tidak! Alkitab menyatakan dia itu tidak sebanding dengan Allah. Dia tidak sebanding dengan Kristus. Dia adalah ciptaan dan Kristus adalah Pencipta. Ini bukan suatu perbedaan secara kuantitatif, tetapi sesuatu kualitatif. Malaikat adalah pribadi yang dicipta oleh Allah. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa setan itu adalah ciptaan, roh yang tidak terlihat dan sifatnya terbatas. Dia tidak seperti Tuhan. Ada orang mengatakan bahwa dirinya begitu sulit lepas dari dosa karena terus diikat. Saudara harus mengerti kuasa Kristus melebihi daripada semua itu. Kuasa Kristus menaklukkan, mematikan semuanya itu. Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk kita tidak berharap. Pengharapan itu adalah pengharapan yang pasti. Ada kelepasan dari Kristus. Dosa itu suatu kuasa yang mengikat, tapi Allah memiliki kuasa yang membebaskan yang melebihi setan. Kuasa Kristus jauh lebih besar. Seandainya saudara bertemu dengan orang yang kerasukan, jangan pernah melupakan poin ini: Mereka adalah ciptaan, sama seperti kita adalah ciptaan, tapi Kristus adalah Pencipta. Berteriaklah dan memohonlah kepada Kristus karena Dia akan mematikan pekerjaan setan.

Hal yang selanjutnya, setan merupakan pribadi, berarti dia punya intelek, kemauan, dan emosi. Dia memiliki pikiran dan berstrategi. Sepanjang dari PL sampai PB, kita akan melihat peperangan rohani, peperangan gereja Tuhan melawan setan. Dan itu bersifat strategi. Dia punya kemauan yang dituju: yaitu agar orang-orang takut kepada dia dan tidak menghormati Allah. Dan dia punya emosi untuk disukakan atau dia sendiri marah adanya. Pdt. Stephen Tong mengatakan satu kalimat yang begitu tajam, “Hiduplah sampai membuat setan marah besar”. Hamba Tuhan yang baik adalah hamba Tuhan yang membuat Allah berkenan dan tersenyum dan membuat setan marah besar. Hamba Tuhan yang jelek, gereja yang jelek adalah gereja atau hamba Tuhan yang membuat setan itu sukacita besar. Lawanlah setan. Berlindunglah di hadapan Allah. Lakukan Firman-Nya. Buatlah sepanjang hidup yang Tuhan berikan itu, membuat setan marah besar. Perhatikan bahwa setan itu memiliki pikiran. Dia memiliki strategi tetapi apapun saja strateginya sebenarnya sudah dibukakan oleh Alkitab. Jangan bepikir kita bisa menang melawan setan tanpa Kristus dan Alkitab. Pengalaman kita tidak sebanding dengan pengalaman dia. Setan sudah hidup ratusan bahkan ribuan tahun. Dia memiliki pengalaman-pengalaman yang jauh melebihi daripada pengalaman hidup kita. Jikalau kita melepaskan diri dari Firman, dan tidak bergantung kepada Kristus, kita adalah orang sombong yang sungguh-sungguh bodoh. Bagaimana mungkin kita bisa memenangkan peperangan? Setan begitu berpengalaman. Dia adalah salah satu penghulu malaikat yang tertinggi pada waktu itu. Kecuali kita mau merendahkan diri kita dan mengakui ketidakberdayaan kita, kecuali anugerah Allah menolong kita, kuasa Kristus membantu kita, dan Dia berada di depan kita untuk berperang serta Roh itu menyelimuti hidup kita, maka baru ada sesuatu kemenangan. Kita harus mengerti hal ini.

Gereja bukan ditentukan untuk hidup santai. Kita bukan ditentukan untuk hidup baik saja. Tidak cukup jika kita mengatakan seluruh pekerjaan dan keluargaku baik dan aku tidak melakukan dosa. Kita ditentukan untuk berperang. Kita memiliki kekuatan dan kuasa perang. Di dalam Efesus 6:10-20 mengenai peperangan rohani, ada sesuatu yang menarik di dalam perikop itu, Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Kemunculan Allah Trituggal dalam 1 peristiwa atau 1 perikop bersama-sama itu jarang di dalam Alkitab. Allah Tritunggal muncul bersama-sama di dalam baptisan Yesus Kristus dan di dalam peperangan rohani. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah dan engkau akan bertahan di dalam Tuhan yang memberikan anugerah dan berdoalah di dalam Roh Kudus. Seluruhnya mau mengajarkan kepada kita: setan bukan lawan kita. Kecuali saudara memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, berlindung di bawah kuasa Allah dan pimpinan Roh Kudus, maka kita tidak mungkin more than conqueror. Semua ini adalah ayat-ayat penting untuk memperlengkapi kita menjadi orang Kristen yang sesungguhnya.

Apa yang menjadi pekerjaan utama dari setan? Alkitab menyatakan minimal ada 5 hal yang menjadi pekerjaan utamanya.

  1. Penentang Allah.

  2. Kata setan itu artinya adalah penentang Allah. Jikalau hidup kita menghambat pekerjaan Allah, mencemooh orang-orang yang bekerja bagi Allah, kita menghina hamba-hamba Tuhan yang bekerja mati-matian bagi Tuhan, pada saat yang sama maka kita adalah pengikut setan. Allah adalah pribadi yang memiliki kehendak dan kehendak-Nya ini dijadikan di bumi. Setan ingin terus-menerus menghambat pekerjaan Allah.

  3. Penuduh.

  4. Di dalam kitab Ayub maka setan menuduh Ayub, di dalam kitab Zakharia, dia menuduh imam Yosua. Dia adalah penuduh di dalam kekekalan. Pada saat penghakiman terakhir, dia akan menjadi penuduh kita namun Alkitab menyatakan Kristus-lah pembela kita.

  5. Penggoda umat manusia.

  6. Setan akan terus-menerus menggoda kita, mengipasi niat jahat dan kotor, dosa sekecil apapun menjadi sesuatu yang besar. Apa yang dia kerjakan adalah memberikan minyak di dalam hati kita yang dibakar dengan nafsu yang berdosa. Apa yang dikerjakan adalah memberikan temptation pada saat yang tepat ketika kita ingin berdosa. Dia berusaha untuk menggagalkan iman kita, padahal di saat yang sama Kristus mengatakan, “Jikalau Anak Manusia datang, apakah Dia akan mendapatkan iman di bumi ini?” Apa yang dikerjakan oleh setan, dia akan menggoda, mencobai kita terus-menerus, kecuali kita kembali kepada Alkitab, melihat apa yang dikerjakan oleh Tuhan. Ketika kita membaca Alkitab, kita akan diberikan peneguhan oleh Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan sungguh-sungguh meminta kepada saudara-saudara, jangan tinggalkan rumah kita tanpa membaca Firman. Sesulit apapun hidup kita biarlah kita boleh terus berakar di dalam Firman. Kita membaca Firman bukan hanya agar kita lebih baik, tetapi Firman itu yang menguduskan kita dan meneguhkan iman kita. Firman itu yang akan mencelikkan kita apa yang sebenarnya yang kita sedang hadapi. Adam dan Hawa ketika mendengarkan suara setan, mereka melupakan suara Allah, maka seluruh hatinya itu menjadi goyang. Pada waktu itu apa yang seharusnya mereka kerjakan? Orang puritan menyatakan kepada kita: meditasikan Firman itu, ingatlah Firman itu. Adam dan Hawa sudah mendengarkan Firman dan kemudian setan memberikan firmannya, dan di saat seperti itu hati mereka goyang. Ada keinginan kecil dari dosa. Kalimat setan itu seperti minyak yang dituangkan. Di saat seperti itu, kalau kita tidak mengingat Firman, kejatuhan pasti mutlak terjadi. Firman itu segala-galanya dalam hidup kita. Kita diciptakan, ditopang, dikuduskan, diteguhkan, dan iman kita ditumbuhkan oleh Firman, dan melalui Firman iman kita akan disempurnakan. Dari awal sampai akhir seluruhnya adalah Firman. Namun itu yang paling hilang di dalam gereja Tuhan saat ini. Kebanyakan gereja sekarang menekankan praise and worship. Yesus Kristus mengatakan Firman itu harus menempati tempat yang paling utama. Tidak berarti bahwa tidak boleh praise and worship, tidak berarti tidak berdoa. Alkitab mengatakan seharusnya manusia menutup mulutnya dan mendengarkan sesuatu dari Tuhan.

  7. Pembohong.

  8. Setan sebenarnya adalah pembohong. Setan memiliki IQ yang tinggi sekali. Dia tidak mudah untuk dikenali. Ketika seseorang berbohong, mengatakan bahwa ia terlambat karena bertemu dengan UFO, pasti orang yang mendengarkannya tidak akan mempercayainya dan akan mentertawakannya. Setan kalau berbohong memiliki rumus bukan 100% kebohongan, tetapi 99.9% kebenaran ditambah 0.1% kebohongan. Itulah sebabnya semua orang terpandai sekalipun akan mati di tangannya. Orang yang paling berpengalaman pun dapat jatuh di depan matanya. Kita tidak bisa mengerti 0.1% ini, kecuali Roh Kudus, sang Penolong, sang Pewahyu itu menyinari kita melalui Firman-Nya untuk mengerti 0.1% itu. Kita harus bergantung kepada Firman. Kita tidak bisa apa-apa. Kita orang bodoh. Itulah sebabnya setan akan terus berusaha menyingkirkan kita dari Firman. Dia akan membawa saudara untuk melayani bahkan mungkin berkotbah seperti saya. Mungkin dia akan membohongi saudara dengan sesuatu yang kelihatannya baik, engkau sudah tiap Minggu pergi ke gereja, tidak perlu mengikuti STRIS, tidak perlu mengikuti bible study. Setan akan lakukan apapun saja, tetapi tidak membawa kita kepada Firman dan mengenal Firman lebih dalam. Setan mungkin akan mengatakan kepadamu bahwa semua gereja sama, ada gereja tertentu yang lebih menyenangkan, ada entertainment, ada community di sana tetapi tidak ada Firman. Dan kalaupun Firman, itu adalah mimpi dari pendetanya atau interpretasi yang tidak benar. Jika kita tidak memiliki penerang sama sekali maka kita berpikir bahwa itu adalah kebenaran. Jangan lupa bahwa di dalam pencobaan Yesus Kristus kedua, setan memaparkan Firman kepada Kristus. Jikalau saudara melihat keberanian setan, saudara akan menggeleng kepala karena Kristus pun dilawan oleh dia. Alkitab mengatakan dalam kitab Kejadian: Maka keturunan ular itu akan memagut tumit dan keturunan perempuan itu akan mematahkan, menghancurkan kepala ular. Mungkin karena itu setan tidak bisa berpikir jernih. Dia bukan saja melawan manusia, tetapi melawan Kristus. Keberanian yang terlalu bodoh.

  9. Pencuri, pembunuh, pembinasa.

  10. Artinya setan akan mengerjakan dari hal yang kecil sampai total semuanya. Sekali saudara membuka pintu untuk dosa yang kecil, dia akan mengerjakannya dengan cepat dan sangat bersemangat untuk menghabisi kita secara total. Setan menyatakan sesuatu kehancuran secara total, tetapi Kristus memberikan keselamatan secara total. Setan memberikan kematian secara kekal, tetapi Kristus memberikan hidup yang kekal.

Jikalau kita mau melihat dan mempelajari tentang setan, tidak ada tempat yang lebih baik dari Alkitab. Pelajarilah Alkitab, maka kita akan mengerti peperangan itu apa. Apa yang ada di depan kita, dan apa strateginya, dan apa yang kita itu bisa andalkan, apa senjata kita, dan apa itu arti kemenangan yang Tuhan itu nyatakan kepada kita.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (1)

Matius 3:13-4:11

Matius ditulis untuk orang Yahudi yang sampai saat ini masih terus menerus berdoa, menunggu kedatangan Mesias. Matius mau mempresentasikan, menyatakan, dan memberikan satu kepercayaan kepada orang Yahudi bahwa Mesias itu sudah datang dan Mesias itu adalah Yesus Kristus yang mereka salib.

Matius mempresentasikan mengenai lima hal berkenaan dengan Mesias:

  1. Natur Mesias.

  2. Orang Yahudi berpikir bahwa Kristus adalah panglima tentara, Dia adalah manusia. Matius menyatakan Dia bukan saja manusia, Dia adalah manusia yang sejati dan sekaligus Dia adalah Allah yang sejati. Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis maka pada saat yang sama terbukalah suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi”. Injil Yohanes mengatakan Dia adalah Anak Allah yang tunggal, tidak ada duanya. Di sini Allah mengatakan Dia adalah Anak, maksudnya adalah bicara berkenaan dengan kesatuan, kesamaan natur Kristus dengan natur Allah Bapa, ini adalah berbicara berkenaan dengan sama seperti kunci dan anak kunci. Itu mau berbicara berkenaan adanya kesatuan natur. Matius menyatakan Yesus sungguh manusia, yang bisa dijamah, bisa dilihat, tetapi pada saat yang sama Dia adalah Allah yang sejati. Di dalam kekristenan maka ada satu topik yang penting dalam Kristologi, Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa dan membawa kita kepada Allah Bapa adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati dan kita dapat melihat pernyataan yang dari sorga pada waktu Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes.

  3. Di dalam baptisan Yesus oleh Yohanes maka Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah Allah Tritunggal.

  4. Di dalam peristiwa ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama. Di saat seperti itu Allah Anak sedang dibaptis oleh Yohanes, Allah Bapa menyatakan Diri melalui suara, dan burung merpati yang Alkitab nyatakan itu adalah Roh Kudus yang datang dan mengurapi Dia, maka ini adalah berbicara berkenaan Allah yang menyatakan Diri di dalam Mesias.

  5. Jabatan Mesias.

  6. Baptisan Yesus Kristus oleh Yohanes itu adalah bukan baptisan kepada Kristus yang berdosa. Semua dari kita ketika sudah mengaku dosa lalu kemudian kita dibaptis, maka baptis itu menyatakan pertobatan, makna baptisan bagi orang Yahudi, artinya adalah purification (pemurnian). Tetapi Yesus Kristus tidak berdosa, Yesus Kristus murni di dalam natur-Nya. Dia dibaptis dengan air, pada saat yang sama Roh Kudus datang, itu berbicara mengenai pernyataan tentang satu urapan yang dari surga hadir. Di dalam Perjanjian Lama, ada 3 jabatan yang memiliki urapan dari sorga, yaitu raja, imam, dan nabi. Sepanjang Perjanjian Lama kita akan menemukan beberapa orang khusus memiliki dua jabatan, tetapi tidak ada yang memiliki tiga jabatan, berkenaan dengan satu pribadi selain dari Yesus Kristus. Daud adalah raja dan nabi, Yesaya adalah nabi dan imam, Melkisedek adalah raja dan imam, itu adalah orang yang memiliki dua jabatan dengan urapan. Sebagian besar yang lain hanya diurapi untuk satu jabatan raja. Tetapi tidak ada sepanjang sejarah satu pribadi yang memiliki tiga jabatan ini diurapi bersama-sama selain dari Yesus Kristus. Pada saat Dia dibaptis, maka secara teologikal dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Dia diurapi sebagai Raja, yang nantinya Dia adalah Raja di atas segala raja, Dia diurapi sebagai Imam, yang nantinya Dia adalah Imam di atas segala imam, Dia diurapi sebagai Nabi yang intinya adalah Nabi di atas segala nabi.

  7. Pekerjaan Mesias.

  8. Bagi orang Yahudi, Mesias akan membela mereka menghancurkan Romawi. Tetapi di dalam Alkitab pada waktu Matius menulis, jelas sekali menyatakan dua pekerjaan Mesias yang akan bergabung menjadi satu. Pertama, Mesias akan disalib. Baptisan Yesus Kristus adalah tanda perendahan diri pertama kali di depan publik. Semua orang berpikir bahwa yang membaptis lebih tinggi dari yang dibaptis. Ketika Dia dipakukan di atas kayu salib, ini adalah perendahan diri di depan publik. Dan satu ayat yang menghubungkannya adalah suatu hari maka mama Yohanes dan Yakobus datang kepada Yesus, dia bertanya, “Tuan bolehkah aku minta supaya anakku ini, satu di sebelah kanan-Mu, satu di sebelah kiri-Mu, ketika Engkau memerintah?” Lalu Yesus mengatakan “Engkau tidak tahu apa yang engkau minta, ini adalah bagian yang Bapa sendiri yang tentukan tetapi maukah dan bisakah engkau menerima cawan yang harus Aku minum dan menerima baptisan yang di mana Aku harus lalui?” Padahal pada waktu itu Yesus sudah dibaptis, kenapa Yesus mengatakan bisakah engkau melalui baptisan yang Aku akan dapatkan? Kapan lagi Dia mendapatkan baptisan? Baptisan itu bukan bicara mengenai air, baptisan bagi Yesus Kristus adalah bicara mengenai urapan dan bicara mengenai perendahan diri di depan publik, ini adalah pekerjaan Mesias yang pertama. Kedua adalah Mesias itu akan mengurapi membaptis kita dengan Roh Kudus. Ini muncul dari mulut Yohanes Pembaptis. Kalau Mesias datang, kalau Dia datang membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak, aku membaptis engkau dengan air tetapi Dia yang akan datang akan membaptis engkau dengan Roh Kudus. Itulah sebabnya dua peristiwa ini tidak bisa dipisahkan, Salib dan Pentakosta. Dua peristiwa yang seakan-akan terpisah, tetapi menjadi sekali untuk selamanya dan tak mungkin bisa dipisahkan. Dia yang membaptis dengan Roh Kudus Dia harus mati terlebih dahulu. Dia yang mati, Dialah yang memiliki hak untuk membaptis dengan Roh Kudus, ini Alkitab katakan begitu jelas di dalam baptisan Yesus Kristus.

  9. Menyatakan Jaman Mesias.

  10. Jaman Mesias adalah jaman yang baru, di mana Perjanjian Baru ini dihadirkan. Pada waktu Yesus dibaptis maka langit terbuka dan kemudian suara itu datang, inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nyalah aku berkenan. Kapan pernah Allah dari surga menyatakan suara-Nya? Satu kali dalam Perjanjian Lama, dan itu adalah ketika sepuluh Hukum Taurat dinyatakan, seluruh orang Israel ketakutan dan gemetar, Allah dengan angin rebut dan halilintar, dengan kekuatan kuasa dan ketegasan-Nya menyatakan hukum-hukum-Nya, itu adalah jaman Perjanjian Lama dan setelah itu tidak ada lagi yang signifikan. Lalu mulai muncul lagi satu kali di mana Allah menyatakan suara-Nya. Tetapi suara-Nya ini berlainan, suara ini lembut, meskipun tegas, suara ini seperti angin sepoi-sepoi dan bahkan bisa disalahmengerti oleh manusia, tetapi pada waktu ini Allah menyatakan sesuatu yang baru, ini adalah jaman Kristus, jaman anugerah. Pada waktu Perjanjian Lama, Allah menyatakan hukum-Nya dengan suara-Nya. Dan dalam Perjanjian Baru Allah menyatakan Kristus dengan mulut-Nya sekali lagi, maka ini adalah sesuatu pernyataan yang penting sekali.

Setelah Matius menuliskan semuanya itu, Dia diurapi. Maka dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus Kristus di padang gurun untuk dicobai oleh setan. Sekarang kita masuk ke dalam hal yang baru, kehidupan Kristus yang kita akan soroti. Sebelum kita masuk satu persatu apa yang menjadi percobaan setan kepada Yesus Kristus, hari ini saya akan berbicara mengenai prinsip-prinsip teologi di dalam masalah ujian dan pencobaan.

Kita akan bicara berkenaan dengan apa arti ujian dan pencobaan, kapan ujian dan pencobaan itu muncul adanya, dan mengapa harus ada ujian dan pencobaan:

  1. Arti ujian dan pencobaan

  2. Di dalam Kejadian, manusia diciptakan oleh Allah dan diletakkan di dalam ruang dan waktu, itu berarti ada proses. Allah menciptakan manusia bukan di dalam kekekalan. Allah menciptakan manusia dan ditempatkan di dalam ruang dan waktu. Berarti ada proses yang harus dijalani oleh manusia, dan di dalam ruang dan waktu itu maka Allah di surga di dalam kedaulatan-Nya dan di dalam kasih-Nya menyatakan, mengijinkan manusia mengalami ujian dan pencobaan. Ujian adalah sesuatu yang Tuhan nyatakan kepada manusia untuk menguji, motivasi Allah ketika bicara mengenai menguji adalah berbicara mengenai naik kelas. Di dalam teologi ujian dan pencobaan, itu berarti motivasi Allah melalui satu proses untuk menguji, untuk membawa manusia untuk naik kelas. Lalu pada saat yang sama, maka setan itu menggunakan proses itu untuk mencobai. Mencobai motivasinya adalah mengoda, untuk menurunkan dan mengocoh manusia. Ini adalah hal pertama yang kita harus mengerti, tanamkan di dalam hati, setiap kali ada ujian, setiap kali ada pencobaan, saudara mengerti ini diijinkan Tuhan untuk membawa kita makin naik ke atas, ini diijinkan oleh Tuhan untuk membawa kita makin hidup mulia, tapi pada saat yang sama kita harus hati-hati karena ada pribadi, ada setan yang berusaha untuk mengunakan ujian ini menjadi sesuatu pencobaan yang menghancurkan hidup kita.

  3. Kapan ujian pencobaan ini terjadi

  4. Banyak orang berpikir bahwa kalau dicobai itu adalah karena manusia sudah jatuh di dalam dosa. Tidak! Allah menciptakan Adam dan Hawa dan menempatkan di taman Eden dan pada waktu itu ada pohon pengetahuan baik dan jahat, pada waktu itu ada setan yang masuk ke taman itu, dan pada waktu itu belum ada dosa. Ujian pencobaan kepada Adam dan Hawa hadir sebelum dosa masuk. Ujian dan pencobaan itu hadir kepada Yesus Kristus yang sama sekali tidak berdosa dan bahkan di dalam Alkitab maka dikatakan Yesus Kristus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobain oleh Iblis. Roh Kudus memimpin hidup Yesus Kristus, di Injil yang lain dikatakan bahwa Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus dan kemudian dibawa ke padang gurun untuk dicobai oleh setan. Yesus tidak pernah tidak dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi kalimat ini muncul. Itu mau menyatakan bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak berdosa, itu mau menyatakan bahwa ada saat-saatnya di dalam kedaulatan, Roh itu memimpin ke tempat yang sulit untuk kita dicobai. Yesus Kristus penuh dengan Roh, dan dibawa oleh Roh pergi ke padang gurun artinya adalah kehendak langsung dari Allah untuk menguji Dia.

    Joni Eareckson Tada, dia adalah seorang perempuan yang seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada yang bisa digerakkan, hanya dari lehernya saja ke atas. Suatu hari seorang pengkotbah karismatik minta dia untuk maju ke depan, dan mengatakan bahwa orang ini tidak disembuhkan oleh Tuhan karena tidak memiliki iman. Pengkotbah ini bodoh sekali dan tidak tahu prinsip Alkitab, dia tidak tahu dengan apa Kristus itu menyatakan diri yaitu melalui kesulitan penderitaan yang diijinkan oleh Allah. Jangan saudara berpikir kalau tiap kali ada yang susah, air mata, pasti itu adalah karena dosa, mungkin engkau berdosa, mungkin sekali kita berdosa tapi kalau kita harus uji, begitu uji kita bersih, begitu uji kita kemudian menyadari ada dosa, lalu kemudian kita minta ampun kepada Tuhan maka tidak ada yang lepas dari anugerah Allah datang kepada kita. Di dalam dua tempat ini, maka ujian pencobaan itu sangat mungkin datang bukan karena dosa, tapi perhatikan baik-baik respon terhadap ujian pencobaan itu akan membawa kita benar atau berdosa di hadapan Allah.

  5. Mengapa harus ada ujian dan pencobaan?

  6. Jawabannya adalah untuk konfirmasi kesempurnaan. Socrates mengatakan hidup tanpa diuji, tidak layak untuk dihidupi. Maka mengerti filosofi seperti ini, mengerti teologia di dalam Alkitab seperti ini, maka Tuhan diuji dan dicobai itu harus ada untuk konfirmasi kesempurnaan. Apa dan mengapa harus ada konfirmasi kesempurnaan? Ketika kita melihat bayi lahir, kita mendapatkan bayi yang sempurna. Apa artinya? Sempurna itu tidak ada cacatnya, semuanya lengkap tetapi pada saat kita bicara bayi itu sempurna, di dalamnya sendiri mengandung potensi kesempurnaan. Dan potensi kesempurnaan ini kemudian akan menyatakan realisasi, sempurnanya di dalam time and space.

    David Livingstone, seorang misionaris yang pergi ke Afrika berjuang untuk misi dan juga arkeologi. Dia mengabarkan Injil bertahun-tahun di tengah-tengah bahaya. Istrinya bahkan datang dan kemudian mati di sana. Dia sangat-sangat menderita pada waktu itu. Sampai akhir hidupnya, David Livingstone itu mati secara berlutut di tenda yang kecil di Afrika. Setelah mati, maka sejarah menyatakan jantungnya ditanam di Afrika dan tubuhnya dikembalikan ke Inggris dan begitu banyak orang menguburkan dia. David Livingstone menjadi seorang yang begitu matang. Tulisan, khotbahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Hidup yang begitu memberi manfaat kepada seluruh dunia. Coba saudara bayangkan bayi David Livingstone. Apakah bayi ini sempurna? Sempurna. Tetapi saudara perhatikan. Di dalam kesempurnaan sebagai bayi, ada potensi kesempurnaan dia sebagai manusia. Dan saudara bandingkan sekali lagi dengan David Livingstone yang sudah tua; seorang yang dipakai oleh Tuhan untuk memberkati semua manusia bukan saja pada jamannya, pada tempatnya tetapi setelah beratus-ratus tahun menjadi berkat bagi semua orang. Kemahirannya di dalam kerohanian, di dalam tulisan pena dan urapan Tuhan menyertai dia ketika dia berkotbah. Dari bayi menjadi orang tua. Di dalam bayi yang sempurna ada potensi kesempurnaan dan kepada orang tua ini ada konfirmasi kesempurnaan. Dari potensi menjadi konfirmasi kesempurnaan. Untuk bisa terjadi seperti itu, hal yang harus ada yaitu ujian, pencobaan di dalam waktu. Kalau ini tidak ada, maka tidak ada konfirmasi kesempurnaan. Itulah sebabnya Alkitab dengan jelas menyatakan: Kita suka atau tidak, maka Tuhan di dalam anugerah-Nya memberikan kepada kita bentuk-bentuk ujian dan pencobaan yang mutlak harus ada karena Dia menginginkan adanya konfirmasi kesempurnaan.

    Yesus Kristus adalah sempurna pada naturnya. Kalau demikian, mengapa Dia harus dicobai? Ada beberapa hal:

    1. Dia dicobai untuk Allah di surga menyatakan kepada kita bahwa Dia adalah Mesias yang benar-benar memiliki, qualified untuk menyelamatkan kita, menyatakan ini Kristus-nya yang memang berkualifikasi, yang mutlak dan yang benar yang akan menyelamatkan kita. Kristus itu kemudian diuji dan Dia luluss dari ujian. Dia adalah satu pribadi yang completely qualified untuk menyelamatkan engkau, untuk menjadi Kepala Gereja. Itulah Kristus yang dibaptis, adalah Kristus yang menang terhadap ujian dan pencobaan. Inilah adalah pernyataan dari Tuhan. Sekali lagi di dalam pencobaan Yesus Kristus, mau menyatakan bahwa Dia adalah completely qualified.
    2. Di dalam pencobaan Yesus Kristus, Ibrani menyatakan satu kalimat yang mengandung kata “sempurna” tapi jangan kita salah mengerti. Mari kita lihat Ibrani 5: 7-10. Kata “konfirmasi kesempurnaan” adalah sebuah kata yang memang terjadi kepada kita, manusia yang memiliki potensi kesempurnaan dan konfirmasi kesempurnaan. Di tengah-tengahnya ada ujian dan pencobaan. Tetapi ujian dan pencobaan kepada Yesus Kristus itu bukan untuk mengkonfirmasi kesempurnaan-Nya karena Dia secara natur itu sempurna adanya. Dia secara natur, penuh adanya. Dia sama sekali tidak perlu membuktikan diri-Nya bahwa Dia adalah Mesias. Yesus Kristus itu sempurna adanya, Dia tidak pernah meragukan diri-Nya. Tetapi Dia menyatakan itu kepada kita: supaya kita mengerti bahwa Dia adalah Mesias yang sungguh-sungguh bisa menang terhadap pencobaan. Tetapi hal yang kedua, kesempurnaan yang ditulis oleh Ibrani ini, bukan kesempurnaan secara natur bukan juga Dia itu berproses di dalam natur-Nya dari potensi menjadi konfirmasi tetapi ketika bicara berkenaan Ia mencapai kesempurnaan itu adalah suatu kepenuhan menjalankan kehendak Allah. Sekali lagi, kesempurnaan di dalam Ibrani adalah Yesus itu secara completely, penuh, menjalankan kehendak Allah. Maka Yesus Kristus, Dia adalah Allah, datang ke dalam dunia, masuk di dalam proses waktu, Dia harus dicobai, Dia harus menerima hukuman, aniaya, Dia harus dipaku di atas kayu salib, seluruhnya itu bukan untuk memberikan sesuatu konfirmasi kesempurnaan dari potensi kesempurnaan. Tidak. Tetapi ini mau menyatakan bahwa Dia rela menjalankan seluruh keputusan dari Allah Bapa di dalam seluruh hidup-Nya untuk keselamatan kepada umat itu dinyatakan. Saudara perhatikan ketika membaca ayat 9, jangan salah mengerti. Saudara boleh lihat, sesudah Ia mencapai “kepenuhan” menjalankan kehendak Allah.

  7. Apa itu kemenangan?

  8. Adam dan Hawa kalah ketika dicobai demikian juga dengan Israel. Yesus Kristus yang adalah Adam kedua dan Israel yang sejati, menang ketika dicobai. Sekarang pertanyaannya; Apa itu kemenangan? Apa itu menang? Untuk mengerti ini, saudara-saudara, kita harus mengerti bagian Alkitab; apa itu kalah. Saudara-saudara, 2 yang kalah di dalam hal ini, yang begitu jelas di dalam Alkitab. Yang pertama adalah kekalahan atau kejatuhan dari Lucifer. Yang kedua adalah kejatuhan dari Adam dan Hawa. Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa. Apa yang terjadi ketika Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa? Dua-duanya adalah kalah dan jatuh adanya. Dua-duanya memiliki kesamaan di dalam natur kejatuhannya. Pertama, Lucifer jatuh karena dia ingin menjadi seperti Allah. Dia mengangkat dirinya dari bawah ke atas. Maka ini adalah keinginan untuk mengubah ordo. Demikian juga dengan Adam dan Hawa, karena ingin untuk seperti Allah. Apa itu kalah? Yaitu tidak menjaga ordo. Secara garis besar, manusia itu adalah satu pribadi yang diciptakan oleh Allah secara unik. Manusia diciptakan di bawah Allah dan di atas alam. Ini menjadi satu posisi tengah. Allah, manusia, alam. Setelah setan jatuh di dalam dosa. Maka posisi ini menjadi bertambah, yaitu manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan setan. Pertama adalah manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Kedua, manusia diciptakan di antara Allah dan setan. Maka ini adalah ordo manusia. Manusia harus menggunakan alam untuk menyembah kepada Allah dan manusia harus mendekat kepada Allah dan melawan setan. Dua ordo ini jikalau kita sangkali maka itu adalah kekalahan bagi kita, apapun saja bentuknya. Manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Manusia sudah diberikan kepada Allah, itu satu pengertian konsep nilai. Kita boleh menguasai alam tetapi kita harus dikuasai oleh Allah. Kita harus menggunakan alam ini untuk kita beribadah kepada Allah. Kita harus menggunakan segala sesuatu yang Tuhan berikan di bawah kita untuk kita boleh taat kepada Allah. Sekarang semuanya terbalik. Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa karena dia mementingkan alam untuk dia boleh menggeser ordo. Manusia diciptakan di dalam tatanan ini, yaitu dia di bawah Allah untuk dikuasai oleh Allah dan dia di atas alam untuk menguasai alam. Kita harus menguasai waktu untuk kita boleh beribadah kepada Tuhan. Kita harus menguasai diri di dalam penggunaan uang untuk nama Tuhan dipermuliakan. Kita harus menguasai segala sesuatu yang diberikan oleh Allah di bawah kita untuk kita boleh semakin takut kepada Tuhan dan beribadah kepada Tuhan. Jangan terbalik. Tetapi selain itu, manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan Setan. Manusia diciptakan untuk boleh menyembah Allah dan memerangi Setan. Tetapi pada waktu Adam dan Hawa tidak. Pada waktu Adam dan Hawa taat kepada Setan, pada saat yang sama dia mengusir Allah. Ketika dia lebih percaya kepada Setan, pada saat yang sama, dia tidak percaya kepada Tuhan. Adam dan Hawa menyembah setan pada saat mereka melakukan kehendak mereka sendiri bukan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan: “Barangsiapa mau menjadi murid-Ku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Setiap kali hati kita yang berdosa menginginkan dari kehendaknya jadi, pada saat yang sama kita memihak kepada Setan. Setiap kali hati kita yang berdosa memaksa, menginginkan sesuatu dan kita menjadikannya, saudara jangan katakan itu dari Tuhan. Itu pasti dari setan. Biar kita boleh sungguh-sungguh berhati-hati. Kecuali di dalam diri kita itu murni, Roh Kudus menerangi kita dengan Firman-Nya dan kita hidup di dalam menyangkal diri kita; maka di situ sangat mungkin baru Roh Kudus membalikkan hati kita dan memberikan keinginanNya ditanam di dalam keinginan kita. Tapi kalau tidak, tidak ada Firman, kita tidak membaca Firman, kita tidak menjaga hidup suci, kita tidak takut kepada Tuhan, lalu kemudian kita menginginkan sesuatu dan kita menjadikan sesuatu, itu sangat mungkin adalah kehendak setan yang dipenuhi. Padahal Alkitab menyatakan: Jaga ordo, Allah di atas, alam di bawah. Kita harus memihak kepada Allah dan kita harus membuang setan. Kiranya Tuhan memimpin hidup kita.
^